FF “Married By Scandal??” Part 10 [Kyu-Hwi]

FF “Married By Scandal??” Part 10 [Kyu-Hwi]

Author : Kim Yeon Young [@yesungkiss]

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Hiuhwi

Support Cast : Super Junior members, Etc.

Genre : Romance, Friendship

Ratting : PG-17

Ps : TYPO! Membosankan… Jika tidak suka, lebih baik tidak usah membaca. Simple! Perhatikan ratting ya… tau sendiri, tulisan saya seperti apa? Okey!

Laaaamaaaa yaaa… xixixixi maklum saya sedang menggalaui suami saya… jahat banget dia mo ninggalin istrinya ini *abaikan *

Baiklah langsung saja Happy Reading^^~~

Part sebelumnya di www.cloudyesung.wordpress.com

Saya sarankan memutar “Listen To You” ~ Cho Kyuhyun ^^

Author’s POV

Sebelumnya…

Tidak peduli Kyuhyun dengan dirinya yang kini masih dalam keadaan sakit, ia hanya ingin menyalurkan perasaannya pada Hiuhwi.

Hanya bunyi decapan yang mengiasi ruangan kamar ini, suasana yang sunyi dan suasana hati mereka yang sepertinya sudah lega dari perasaan masing. Membuat Kyuhyun dan Hiuhwi masih ingin menikmati ciuman ini lebih lama. Tangan Hiuhwi yang memang ada dipinggang Kyuhyun, kini meremas tshirt Kyuhyun pelan, untuk menahan gejolak dihatinya saat ini.

Ciuman saat ini memang dirasa Kyuhyun sangat berbeda karena ia juga akhirnya lega setelah mengetahui perasaan Hiuhwi sebenarnya. Perasaan yang sama-sama saling mencintainya.

Part 10

“Hiuhwi-ya… ini buburnya jik…jika___”

Kyuhyun dan Hiuhwi yang hafal dengan suara seseorang yang sepertinya sudah terlanjur masuk kedalam kamar ini. Kyuhyun seketika membuka matanya dengan posisi masih sama, posisi saat ia mencium Hiuhwi. Bibirnya pun masih sempurna menempel tepat diatas bibir Hiuhwi. Hiuhwi yang memang posisinya masih berhadapan dengan Kyuhyun, mendorong tubuh Kyuhyun agar menjauh darinya.

Kyuhyun menatap lurus kedepan karena memang ia yang menghadap kepintu, sedangkan Hiuhwi masih belum menoleh kebelakang. Hiuhwi menahan rasa malunya, kemudian ia berbalik sedikit hingga ia bisa melihat sekilas wajah Ryeowook yang juga malu, sama seperti dirinya. Sedang Kyuhyun hanya sibuk mengusap bibirnya yang basah, akibat ciumannya. Hiuhwi menatap Kyuhyun kesal, bisa-bisanya malah bersikap seperti itu. Menyebalkan.

Ryeowook, dengan keadaan yang sedemikian rupa perlahan mulai menormalkan raut wajahnya yang tadi sempat terkejut karena adegan yang baru saja ia lihat didepan matanya secara langsung. Sungguh, ia tidak menyangka sebelumnya.

“Hyung…” kata Kyuhyun pelan. Ryeowook dengan perlahan berjalan mendekati meja kamar Kyuhyun ini, dengan wajah yang malu dan juga bersalahnya.

“Ige… bubur untukmu…” kata Ryeowook sambil meletakkan nampan dimeja. Dengan cepat kemudian Ryeowook berbalik untuk segera meninggalkan kamar ini tanpa mengucapkan sepatah katapun atau berbalik menatap Hiuhwi dan juga Kyuhyun.

Terdengar suara pintu tertutup. Hiuhwi kemudian bangun dari duduknya dan membenahi sedikit rambutnya yang berantakan akibat ulah tangan Kyuhyun. Kyuhyun mengamatinya, masih dengan posisi yang sama. Sambil tersenyum simpul.

“Ya, kau mau kemana?” tanya Kyuhyun pelan. Hiuhwi hanya meliriknya sekilas. Ia masih tidak menyangka, akan seperti ini. Seharusnya ia…Argghh yang ada dipikirannya saat ini malu, malu hanya malu.

“Menurutmu?” tanya balik Hiuhwi. Kyuhyun menarik tangan Hiuhwi lagi agar duduk lagi dengannya, tapi Hiuhwi seolah menolak. “Aigoo… kau tidak ingin berduaan denganku? Aku sedang sakit Hwi-ya, apa ini caramu memperlakukan kekasihmu, huh?”

Hiuhwi menatap Kyuhyun tidak percaya. Kemudian menatap tangannya yang masih dalam genggaman tangan Kyuhyun. Ia bingung harus menjawab apa? Perasaan ini tidak bisa diungkapkan. Antara malu karena dia ketahuan berciuman, dan juga malu karena ia telah mengungkapkan perasaannya pada Kyuhyun.

“Aku… aku__”

GREPP!!!

Dengan satu tarikan saja tubuh Hiuhwi sudah ada dalam pelukan Kyuhyun lagi.

“Disini saja, temani aku hum…” kata Kyuhyun pelan, ia mengeratkan pelukannya ditubuh mungil Hiuhwi. Ia kemudian memejamkan matanya, menikmati aroma tubuh Hiuhwi yang sangat ia suka, yang sangat ia rindukan. Ia masih belum percaya, Hiuhwi ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

“Kyu, sebaiknya kau istirahat. Kau juga masih demam.”

“Aku malah berpikir akan melanjutkan aktifitas yang tadi sempat tertunda, sepertinya kau juga sangat menikmati__”

“KYU! Jeongmal!!!” sela Hiuhwi kesal. Kyuhyun menatap wajah Hiuhwi dari samping, terlihat wajahnya memerah. Kyuhyun sangat suka jika Hiuhwi seperti ini.

“Em, baiklah. Aku akan ganti topik pembicaraan, jika kau tidak suka aku membahas masalah ciuman tadi.”

“Tssskk! Kau masih sakit, sebaiknya tidur dan minum obat agar kau___”

“Sejak kapan kau menyukaiku Hwi-ya?” potong Kyuhyun, tubuh Hiuhwi seketika menegang saat mendengar kata ini. Ia tidak tahu harus menjawab apa, lalu kenapa dia juga menjadi gugup. Sungguh, ini bukan sikapnya yang sesungguhnya. Sial baginya, Kyuhyun terus saja mengamati wajahnya dari samping, seolah tidak bosan menatap wajahnya.

Hiuhwi perlahan menoleh kesamping dan tepat ia menatap Kyuhyun. Dipandanginya wajah yang membuat ia terpesona, mata, hidung, dan tulang rahang, serta pipi, semuanya terukir begitu indah. Walau kini ia masih terlihat pucat.

Kyuhyun juga begitu, ia masih ingin menanti jawaban dari Hiuhwi, mengamati terus bibir Hiuhwi yang seakan akan mengucapkan sepatah kata, namun Kyuhyun tahu, gadis ini memang sedang gugup.

“Ke…kenapa kau bertanya seperti itu. Tidak penting___”

“Penting menurutku!” sela Kyuhyun lagi, “Aku ingin tahu, sejak kapan aku berhasil membuat gadis yang terlihat cuek padaku, sebenarnya juga sangat mencintai__”

“Cho Kyuhyun!” Hiuhwi merengut. Ia tidak habis pikir Kyuhyun akan mengintrogasinya seperti ini. Dengan cepat Kyuhyun membalikkan badan Hiuhwi hingga berhadapan lagi dengannya.

“Biar aku tebak…” kata Kyuhyun dengan senyum khasnya. Hiuhwi merasa was-was karena ia tahu, otak Kyuhyun sangat pintar. Ia takut tebakan Kyuhyun benar. Kenapa ia harus dalam posisi seperti ini. Bodoh, bodoh!

“Sejak pertama bertemu denganku di toilet?” tebak Kyuhyun. Hiuhwi mengernyitkan alisnya. “Memang sangat sulit menolak pesonaku hahhaha, aku yakin kau jatuh cinta pada pandangan pertama. Ahh, Cho Kyuhyun kau memang sangat luar biasa___”

“Percaya diri sekali kau. Memangnya kau tampan seperti Siwon oppa! Kau lupa, bahkan aku mengidolakannya. Tsskk… ” jelas Hiuhwi. Kyuhyun tampak mencibir Hiuhwi. Ternyata ia salah. Dasar, masih membandingkannya dengan Siwon. Menyebalkan.

“Emmh… atau saat aku menciummu pertama kali. Ditangga darurat… kau ingat. Kau bergetar hebat waktu itu Hwi-ya…” ucap Kyuhyun dengan senyum simpulnya.

Keringat dingin mulai membanjiri tubuh Hiuhwi. Dadanya berdebar hebat. Sungguh, ini tidak masuk akal. Kenapa Kyuhyun tahu ia bergetar waktu itu. Jangan sampai Kyuhyun juga tahu, itu adalah ciuman pertamanya. Yang ada dia akan menjadi bahan olok-olokan Kyuhyun.

“Apa tebakanku benar?” tanya Kyuhyun memastikan.

Hiuhwi mengalihkan pandangannya. Kyuhyun tersenyum dengan smirknya, entahlah ia suka sekali membuat Hiuhwi seperti ini. Sampai ia lupa pada rasa sakit dikepalanya.

“Ya Cho Kyuhyun, geumanhae. Kau menyebalkan sekali, sudah bagus aku mengatakannya. Kalau tidak? Aku yakin kau pasti akan tersiksa dengan sakitmu iyakan…” Hiuhwi mengelak.

“Oh, jadi kau tidak mau mengakuinya? Baiklah… akan aku praktekan sekali lagi, bagaimana menciummu waktu ditangga darurat.” Kyuhyun mengabaikan kata Hiuhwi, seketika ia mencengkeram kedua bahu Hiuhwi, Hiuhwi membulatkan matanya.

“Mwo? Apa yang akan kau lakukan, shirheo!” Hiuhwi menggeleng cepat. Ia hendak beringsut, tapi Kyuhyun, walau ia sedang sakit tapi tetap kekuatannya masih bisa untuk menahan tubuh Hiuhwi.

“Apa jangan-jangan saat itu akulah pria pertama yang menciummu…” Kyuhyun mencoba mendekatkan wajahnya, mencari tahu jawaban dari wajah Hiuhwi yang memang terlihat berbeda saat ini.

Hiuhwi berusaha memasang wajah normalnya. Sial, ia benar-benar tidak bisa berkutik saat ini.

“M…mwo? Dari mana kau tau… Isshh… kau___” Hiuhwi mengehela nafas panjang. Ia menatap Kyuhyun kesal. Jelas terlihat raut kebahagiaan diwajah Kyuhyun saat ini.

“Kau…” Hiuhwi tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Itu memang benar. Semua yang dikatakan setan didepannya ini memang benar. Ia bisa apa sekarang.

“Ah, sudahlah. Aku ingin__”

“Jamkanman…” Kyuhyun menahannya lagi. Tangannya masih ada dibahu Hiuhwi, sedang tangan yang satu kini beralih kebagian pipi Hiuhwi. Ia sepertinya pandai mengendalikan emosi Hiuhwi saat ini. Terlihat dengan tatapan teduh Kyuhyun saat ini pada Hiuhwi.

“Mencobanya sekali lagi…” kata Kyuhyun pelan.

Hiuhwi hanya mampu menatap Kyuhyun. Demi apa, pria ini kenapa pandai sekali membuatnya berdebar-debar terus. Sudah cukup membuatnya salah tingkah tapi sekarang…

“Kyu, buburnya nanti dingin. Kau juga__”

Sial. Hiuhwi malah terdiam saat ia menatap Kyuhyun yang memejamkan matanya kembali, pria ini kenapa selalu memaksakan kehendaknya sendiri. Lalu, bagaimana Hiuhwi akan menolak ini? Bahkan bibir Kyuhyun tinggal sedikit lagi menyentuh ujung bibir atasnya. Hembusan nafas Kyuhyun terasa hangat disekitar pipi dan hidungnya. Membuat Hiuhwi tidak bisa bergerak menjauh. Perlahan ia mulai memejamkan matanya dan merasakan ujung bibirnya yang bersentuhan dengan bibir Kyuhyun. Tapi saat Kyuhyun akan memulai melumatnya…

“Ya Tuhan!!!”

Kyuhyun dan Hiuhwi segera membuka mata mereka saat mendengar suara seperti petir dipagi hari. Kyuhyun menatap kearah pintu, begitu juga Hiuhwi.

“Cho Kyuhyun…”

“Kyuhyun-ah…”

Kyuhyun tampak melongo melihat Ahra serta eommanya yang entah sejak kapan sudah berdiri diambang pintu kamar ini. Mereka berdua memasang wajah terkejut sekaligus aneh saat menatap Kyuhyun dan Hiuhwi. Hiuhwi tampak menundukkan wajahnya, memberi salam pada dua orang yang kini membuatnya salah tingkah, dan malu. Lagi dan lagi -____-

“Nu…na… Eomma-ya.” gumam Kyuhyun pelan. “Kalian berdua___”

“Jangan banyak bertanya… apa sebaiknya kau dirawat inap saja!”

“Nuna!!!”

__oOo__

“Bagaimana keadaan uri Kyuhyunie…” kata Nyonya Cho cemas pada Dokter yang baru saja keluar dari kamar untuk memeriksa Kyuhyun. Ahra dan juga Hiuhwi juga ada disampingnya.

“Apa sebaiknya dirawat inap saja, melihat keadaannya yang__”

“Nyonya jangan khawatir. Putra anda keadaannya jauh lebih baik sekarang dibanding kemarin saat aku memeriksanya.” jelas Dokter itu sambil tersenyum pada Nyonya Cho yang memang terlihat sangat khawatir pada Kyuhyun.

“Tapi, Kyuhyun dia belum bisa makan sama sekali, apa lambungnya tidak apa-apa, karena yang kami dengar dia juga terlalu banyak minum sehingga…”

“Aku tahu maksudmu Ahra-ya, tapi kau lupa… Kyuhyun sangat kuat. Entahlah kenapa dia bisa sembuh secepat ini. Padahal mengingat kondisinya beberapa hari lalu, aku juga sempat berpikir seperti eommamu. “

Ahra dan Hiuhwi saling pandang, Hiuhwi menjadi tidak enak hati karena seolah Ahra memang menatapnya untuk memastikan bahwa dialah penyebabnya. Entah, penyebab sakitnya atau penyebabnya sembuhnya Kyuhyun. Atau dua-duanya -____-

Hiuhwi meremas ujung sweter tipisnya.

“Mungkin ada sesuatu yang membuat ia ingin segera sembuh…” lanjut Dokter lagi. “Aku sudah memberi suntikan pada Kyuhyun, dan ini ada beberapa obat yang harus kalian tebus. Aku jamin, dua hari Kyuhyun pasti sudah pulih.”

“Oh, ya… awasi dia agar jangan sampai minum soju atau minuman beralkohol terlalu banyak, dia masih dalam taraf penyembuhan. Makan nya juga harus teratur, disini pasti ada asistennya bukan atau manager? Suruh mereka mengawasi pola makan Kyuhyun, dengan begitu ia akan bisa beraktifitas kembali.”

“Ne, algaseumnida.”

Dokter itupun keluar dengan diantar oleh Hiuhwi dan mata Ahra masih menatap Hiuhwi yang berjalan kearahnya. Sedangkan nyonya Cho sudah kembali menemui Kyuhyun lagi dikamarnya. Tampak Ryeowook memberikan minuman pada Ahra.

“Eum, Ahra-ya, ige tea hangat untukmu.” kata Ryeowook.

“Gomawo…” kata Ahra menerima secangkir tea dari Ryeowook.

“Hwi-ya…” panggil Ahra saat Hiuhwi akan berbelok kedapur. Gadis itu sebenarnya ingin menghindari Ahra, karena memang ia juga berbicara paa Ahra mengenai pembatalan pernikahan.

Hiuhwi berbalik dan menatap Ahra yang mulai mendekat kearahnya. “Nde?” Hiuhwi mencoba tenang menghadapi Ahra. Ia takut sekali jika memang Ahra membicarakan masalah itu kembali. Ia harus menjawab apa.

“Kau menjaga adikku…” kata Ahra pelan. Ia menatap Hiuhwi dengan tenang. “Gomawo…” lanjutnya lagi. “Gomawo Hwi-ya, aku tahu kau pasti tidak bisa meninggalkannya. Aku tahu itu.”

Hiuhwi mendongak, ia terkejut Ahra mengatakan ini. “M..mwo?”

Ahra tersenyum padanya. Tersenyum simpul, dan jauh berbeda dengan senyum smrik yang biasa Ahra perlihatkan pada Kyuhyun.

“Kyuhyun memilih gadis yang tepat, aku harap kau menjadi adik iparku. Segera!”

Dengan cepat Ahra berbalik dan membiarkan Hiuhwi masih mematung dengan bermacam-macam pertanyaan dipikirannya.

“Adik ipar? Segera? Apa maksudnya ini… menjadi kekasih Kyuhyun, apa juga masih berlaku pernikahan itu…” gumam Hiuhwi sendiri.

“Sudah menikah saja. Sepertinya Kyuhyun sakit juga karena kau membatalkan pernikahan.”

Hiuhwi terperanjat ketika mendengar suara yang tiba-tiba mengusik lamunannya. Seketika ia menoleh kebelakang, tampak Eunhyuk dengan santainya membuka lemari es dengan wajah tanpa dosanya.

“Eunhyuk oppa. Kau bicara apa?” kata Hiuhwi menyangkal. Eunhyuk menghampiri Hiuhwi dengan menyedot sekotak susu trawberry kesukaannya.

“Aku bicara benar. Dari pada kalian terus tersiksa? Lagi pula… Kyuhyun juga ingin cepat menyalurkan keahliannya dalam bercinta.” kata Eunhyuk datar.

Hiuhwi yang memang cukup bodoh hanya bisa mencerna apa kata Eunhyuk barusan, sementara Ryeowook yang mendengar hanya menahan senyumnya.

“M…mwo?” gumam Hiuhwi. “Kalian sudah tahu aku dan Kyuhyun tidak jadi menikah? Lalu apa maksudnya dengan menyalurkan keahlian bercinta…” tanya Hiuhwi.

Eunhyuk tersenyum geli mendengar Hiuhwi.

“Aigoo… jelas kami tahu Hiuhwi-ya, Kau kira Kyuhyun tidak mengigau saat dia mabuk, kau kira uri Sungminie tidak bercerita pada kami? Tskk…” Eunhyuk tersenyum menatap wajah yang tampak seperti gadis bodoh.

“Kau membuatku ingin tertawa Hiuhwi-ya? Apa iya kau tidak mengerti dengan apa yang aku katakan dengan menyalurkan keahlian bercinta… hum?” Eunhyuk menelisik wajah Hiuhwi. Gadis ini mencium sesuatu yang tidak beres.

“Padahal Kyuhyun selalu bercerita tentang hubungan kalian yang lebih dari sekedar berciuman kepada kami, apa kau___”

“EUNHYUK OPPA!!!” pekik Hiuhwi akhirnya ia sudah tidak sabar menghadapi Eunhyuk yang sepertinya sudah terlalu detail menjelaskan padanya tentang ini semua.

“Hwi-ya… Kyuhyun mencarimu.” sela Ahra yang membuat Hiuhwi mengurungkan niatnya untuk memukul Eunhyuk dengan tenaga yang ia miliki saat ini. Hiuhwi mengepalkan tangannya dan menatap Eunhyuk geram.

“Ne…” jawab Hiuhwi pelan sambil mengalihkan pandangannya pada Ahra.

Eunhyuk menghela nafas panjang saat melihat Hiuhwi sudah beranjak dari tempatnya.

“Jangan harap kau bisa lolos dariku Eunhyuk oppa!” Hiuhwi berbalik dengan menatap Eunhyuk dengan senyum miringnya.

“Kenapa dia sekarang mirip dengan Kyuhyun. Mengerikan…”

__oOo__

Hiuhwi menatap Kyuhyun dengan wajahnya yang merengut. Ini sudah malam, bahkan Kyuhyun tidak memperbolehkannya pulang. Apa ia harus menginap disini lagi?

“Kyu aku__”

“Oh, iya… kalau kau lapar, ada makanan didapur. Ryeowook memasak tadi. Makanlah .” potong Kyuhyun sambil mengamati ponselnya tanpa menatap wajah Hiuhwi saat ini yang memang kesal dengannya.

“Kyu, aku tidak lapar. Aku ingin__”

“Hwi sayang. Kau menjagaku dari kemarin dan hanya makan tadi pagi, apa kau tidak lapar? Kau ingin ingin makan bersamaku hum?” tanya Kyuhyun. Pria ini sebenarnya tahu apa yang ada dipikiran Hiuhwi saat ini. Tapi memang ia sengaja ingin membuat Hiuhwi terus tinggal disini. Berduaan dengan Hiuhwi lebih lama.

“Arasseo… tapi aku tidak lapar!” pekik Hiuhwi kesal. “Apa aku harus menginap disini terus, apa kau tega menyuruhku menjadi asistenmu lagi. Ya Tuhan Kyuhyun-ah, apakah hukumanmu terhadapku belum cukup__”

“Belum…” sela Kyuhyun sambil beranka bangun dari tidurnya. Dengan tatapan sayunya ia menatap Hiuhwi yang kini ada disampingnya. Hiuhwi menatap Kyuhyun, tepat dimatanya.

“Kau penyebab ini semua bukan? Jadi tanggung jawabmu dua kali lipat!!! apa kau lupa, kau yang bilang padaku untuk menghukummu semauku, bukan begitu Hwi sayang?” Kyuhyun tersenyum dengan smriknya.

“Emmh, hukuman? Tapi kalau menurutku bukan hukuman, melainkan aku ingin memberi pelajaran padamu bagaimana merawat calon suamimu yang sedang sakit!” tambah Kyuhyun lagi, tentu saja dengan wajah tanpa dosanya. Menyebalkan.

Hiuhwi mengercutkan bibirnya. Ia benar-benar tidak menyangka Kyuhyun akan memanfaatkan kelemahannnya ini hanya untuk balas dendamnya. Hiuhwi menghela nafas panjang, kemudian mengalihkan pandangannya. Ia tidak mampu jika terus menatap Kyuhyun dari jarak sedekat ini. Jelas sekali kalau nanti ia terpesona dengan wajah Kyuhyun yang dinilainya semakin tampan dengan balutan tshirt lengan panjangnya dan menunjukkan sedikit belahan dada Kyuhyun.

“Terserah apa yang kau bilang. Intinya aku hanya ingin tidur__”

“Tidurlah disini, denganku…” sela Kyuhyun. Hiuhwi menoleh kearahnya, tatapan mereka bertemu lagi. Kyuhyun tersenyum simpul sambil mengamati setiap lekukan wajah Hiuhwi.

“Kau gila!” jawab Hiuhwi.

“Lupa lagi dengan permintaan maafmu tadi pa__”

“Stop! Aku tahu itu…” Hiuhwi kesal karena lagi lagi Kyuhyun tahu apa penyebab ia harus menuruti apa katanya, apa maunya, dan apa perintahnya. Ini seperti memenjarakan diri sendiri. Memalukan.

Hiuhwi mengingat kejadian tadi pagi saat Kyuhyun benar-benar tidak mau makan, dan Hiuhwi sendiri yang harus turun tangan.

“Kyu… ayo makanlah! Eomma sudah membuatkan makanan ini untukmu, lihatlah begitu banyak makanan yang beliau bawa. Kau tidak kasian apa me__”

“Kau diam saja jika kau tidak tahu apa mauku!” sela Kyuhyun. Hiuhwi mengernyitkan dahinya saat mendengar apa kata Kyuhyun. Pria ini aneh sekali, persis seperti anak kecil.

“Mwoya?” Hiuhwi menatap Kyuhyun bingung, “Memangnya apa maumu? Jangan aneh-aneh, cepat makan dan kau bisa cepat sembuh!” Hiuhwi menyodorkan lagi sendooknya kearah mulut Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tetap tidak bergeming.

Hiuhwi menahan nafasnya sejenak, mencoba bersabar dengan apa yang Kyuhyun lakukan padanya. Ia tidak ubahnya mirip seorang beby sitter yang sedang menangani anak asuhnya. -_____-

“Kau benar-benar tidak peka Hwi-ya. Bagaimana aku bisa memaafkanmu setelah kau akan meninggalkanku selamanya, bagaimana bisa kau kembali kesini dengan mudah dan membuatku… membuatku mempunyai harapan untuk hidup. Bagaimana bisa huh…”

Hiuhwi terdiam mendengar apa kata Kyuhyun ini, ia memang belum menjelaskan mengenai dirinya dan Appanya yang akan pergi meninggalkan kota ini selamanya.

“Apa aku bisa tenang, jika suatu saat kau akan pergi lagi. Aku tidak mau jika kau terlalu memberi harapan kosong__”

“Siapa bilang aku akan pergi lagi… bodoh!” sela Hiuhwi. Kyuhyun menatap Hiuhwi dengan tatapan setengah tidak percayanya. Padahal kala itu ia senang mendengarnya.

“Ne, aku akui. Aku minta maaf padamu. Aku pergi ke New York bersama Appa tidak memberitahumu dan yang lainnya. Itu karena… karena aku ada banyak alasan untuk menyembunyikan itu semua.” jelas Hiuhwi. Kyuhyun tampak tenang mendengar penjelasan Hiuhwi ini, karena memang inilah maunya yang sebenarnya. Mengorek informasi dari Hiuhwi dengan caranya sendiri, yah walau dengan cara sedikit kekanak-kanakan -_____-

“Katakan sedikit kenapa kau tidak memberitahuku… aku hanya ingin mengetahuinya. Setelah itu baru aku bisa memaafkanmu!” jelas Kyuhyun. Hiuhwi menatap tepat dimata Kyuhyun. Pria ini benar-benat menguras emosinya.

“Mwoya?” tanya Hiuhwi memastikan. “Yaa… apakah belum cukup aku mengatakan kalau aku juga meminta maaf padamu dan juga aku… aku mengatakan kalau aku…” Hiuhwi menghela nafas sejenak, sementara Kyuhyun menahan senyumnya. “Kalau aku juga menyukaimu, tapi kenapa sekarang kau seola__”

“Itu tidak sama Hwi-ya.” sela Kyuhyun tegas. Sementara Hiuhwi menatapnya bingung.

“Tidak sama, karena itu lain lagi… itukan perasaanmu padaku. Bukan alasan kenapa kau ingin meninggalkanku dan tidak memberitahuku. Kalau kau mengatakannya padaku, aku akan melakukan sesuatu agar kau tidak pergi lagi dariku…” jelas Kyuhyun lagi.

Hiuhwi benar-benar dibuat kelabakan oleh statement Kyuhyun kali ini. Bagaimana bisa ia mencintai pria semacam ini. Pria seperti ini??? sulit dipercaya…

“Termasuk untuk menjadikan kau istriku. Itu tidak menjadi bahan perhitungan, karena dari awal sudah aku jelaskan, bahwa kau harus menikah denganku!”

Hiuhwi meremas tangannya sendiri, ia merasakan getaran hebat didadanya. Ingin sekali meninju wajah Kyuhyun atau bagian tubuh Kyuhyun yang lainnya. Tapi ia urungkan niatnya. Ia sadar, Kyuhyun masih sakit dan lemah. Aish menyebalkan!!!

“Aku tidak memberitahumu, karena aku pikir itu tidak penting bagimu. Siapa aku? Aku bukan siapa-siapamu lagi saat itu, dan aku juga bukan orang yang berhak atas dirimu.” Hiuhwi menggigit sedikit bibir bawahnya, ya Tuhan bagaimana ini… batin Hiuhwi. Ia sepertinya tidak bisa mengutarakan isi hatinya saat ini.

“Lalu…” tanya Kyuhyun pelan. Sepertinya Kyuhyun sangat tertarik dengan cerita Hiuhwi ini. Ada sisi menarik dari gadis ini yang ia temukan kembali, yah tentu saja bodoh masih tampak dari sifat nyata seorang Lee Hiuhwi. Dan Kyuhyun menerima, jika kenyataannya ia sangat tergila-gila dengan gadis bodoh didepannya ini.

“Alasan lainnya, karena jika aku berpamitan aku pasti…” Hiuhwi kesulitan mencari kata-kata yang pas untuknya. Ia harus mengatakan apa? Takutnya nanti Kyuhyun semakin besar kepala saja jika mendengarnya.

“Ahh… sudahlah! Aku tidak mau mengatakan ini padamu. Kau memanfaatkan aku kan, agar aku mengatakan semua ini padamu dan kau akan menjadi___”

“Kau salah.” tegas Kyuhyun. “Kau salah jika kau bilang kau bukan siapa-siapaku. Kau Lee Hiuhwi, yang memang sudah ditakdirkan sebagai istri seorang Cho Kyuhyun. Dan aku tahu kenapa kau tidak memberitahuku…”

“Mwo?”

“Kau pasti tidak akan sanggup meninggalkanku…” tambah Kyuhyun. Hiuhwi terperanjat sedikit, ia mendongak menatap Kyuhyun. Kenapa Kyuhyun sangat bisa menebak isi hatinya. Apa dia memang mempunyai keahlian meramal??? Setan bisa meramal? Oh pasti dia sudah gila…

“…..” Hiuhwi tidak sanggup membalas apa kata Kyuhyun. Kyuhyun menggeser sedikit posisinya agar berdekatan dengan Hiuhwi. Meletakkan mangkok dan sendok yang masih ada ditangan Hiuhwi kemeja disebelah ranjangnya.

“Walaupun sebenarnya kau ingin meninggalkanku, untuk bersama pria lainpun kau tidak tega, sehingga kau memilih pergi… bukan begitu?”

“Kyu… aku tidak bermaksud__”

“Aku tahu kau mencintaiku… bahkan sangat mencintaiku. Tapi aku marah padamu karena kau selalu berhasil menutupinya. Kau selalu berhasil mengelabuhi perasaanku. Aku benci hal itu.”

“Tapi itu semua demi kebahagiaanmu, aku pikir itu akan menjadi jalan terbaik.”

“Jalan terbaik, jalan terbaik untukmu adalah menikah denganku. Dan jalan terbaik untukku adalah menjadikanmu istriku, dan aku akan membunuh siapa saja yang berani membuatmu ingin meninggalkanku!” tegas Kyuhyun. Hiuhwi sedikit merasakan aura yang kurang lebih seperti berada disisi iblis. Kenapa Kyuhyun menakutkan seperti ini.

“Membunuh? Kau sakit jiwa!” Hiuhwi mencibir kearah Kyuhyun. “Kau juga akan membunuh ayahku jika dia yang meninginkannya?”

“Apa kau pikir ayahmu akan menolakku?” Kyuhyun tampak percaya diri. Membuat Hiuhwi mual melihat wajah Kyuhyun yang seperti ini. “Aboeji??? Kalau dia yang menginginkannya… Emmh, aku juga akan melakukannya. Membunuh mertua… terdengar lebih kerenkan?!”

“YAA!!! Aku pastikan aku tidak akan menikah denganmu!!!”

“Dan aku pastikan, Aku akan memaksamu hingga kau akan hamil anakku sebelum kita resmi menikah Hwi-ya…”

“Cho Kyuhyun!!” pekik Hiuhwi.

“Maka dari itu, turuti perintahku. Begitu akan lebih aman nyonya muda Cho?”

Hiuhwo menghela nafas panjang saat mengingat itu semua. Dasar Kyuhyun, tetap saja seenaknya sendiri. Apa dia terlahir hanya untuk menyiksa orang didekatnya saja? Apa Tuhan salah menciptakan makhluk seperti dia?

“Yak! Wae!” sentak Kyuhyun membuat Hiuhwi sedikit terperanjat dari lamunannya.

“Anniya… “ jawab Hiuhwi malas. “Aku ingin mengambil minuman dulu.” Hiuhwi sembari beranjak berdiri. Tentu saja dengan wajah malasnya. Bayangkan ia harus berapa lama lagi tinggal disini.

“Kenapa hanya minuman?”

“Euh?” Hiuhwi menatap Kyuhyun. “Aku memang sedang ingin minum__”

“Ambil makanan juga. Aku ingin makan denganmu.” sela Kyuhyun. “Ada makanan didapur… ambil saja.” tambah Kyuhyun lagi. Hiuhwi masih diam ditempat, ia masih heran dengan Kyuhyun, matanya menatap bubur dan juga makanan untuk Kyuhyun, tapi makanan itu juga masih utuh.

“Kenapa kau masih diam disitu?” kata Kyuhyun lagi.

“Anniya. Bukankah makananmu juga belum kau makan, lalu kau ingin makan bersamaku? Makanan apa yang kau___”

“Kau tinggal mengambil makanan Hwi-ya, jangan banyak protes! Ini perintah!”

Hiuhwi dengan mencibirkan bibirnya, akhirnya menuruti apa kata Kyuhyun. Ia sepertinya harus ekstar bersabar akhir-akhir ini. Yah, apalagi kalau bukan menuruti apa perintah Kyuhyun. Ditambah lagi, Kyuhyun akan membawanya kembali kepada orang tuanya. Ini membuat Hiuhwi ingin melarikan diri saja.

__oOo__

Hiuhwi sepertinya sedang sibuk mencari makanan yang Kyuhyun maksud, tapi didapur sepertinya tidak ada makanan. Apa ia harus memasak??? Ini sudah malam, dan ia juga cukup lelah untuk memasak malam ini.

“Kau mencari apa Hiuhwi-ya?” tanya Eunhyuk yang tiba-tiba sudah ada disamping Hiuhwi. Entahlah, semua makhluk disini misterius semua. Mulai dari Yesung, dan sekarang Eunhyuk. Apa memang penyakit itu menular? Pikir Hiuhwi.

“Emm… aku mencari maka___”

“Ouh.. Ryeowook menaruhnya dimicrowave. Ambil saja, tidak ada yang berani menyentuhnya kalau Kyuhyun yang memintanya.”

“Mwo? Kyuhyun?”

“Ne!!! Siapa lagi.” jawab Eunhyuk. “Kau beruntung sekali mempunyai suami seperti dia, sangat mempunyai kelebihan… yah.. kelebihan mengancam orang Hiuhwi-ya.”

“Jadi makanan ini memang…” Hiuhwi tampak kesal jika mengingat kelakukan Kyuhyun. Walau sakit, kelakuannya tetap saja sama. Dasar!!! “Cho Kyuhyun…”

“Makanlah, Kyuhyun khawatir denganmu, makanya dia meminta Ryeowook membuatkan makanan. Sisi lain dari Kyuhyun, kau harus bersyukur, karena dia terlalu memperhatikanmu walau dia sendiri sedang sakit.” jelas Eunhyuk lagi.

Hiuhwi yang tadinya kesal kini ia mengurungkan niatnya setelah mendengar apa kata Eunhyuk barusan. Hiuhwi menekuk sedikit wajahnya, mencerna apa kata Eunhyuk padanya. Terlalu perhatian?? Cho Kyuhyun…

__oOo__

Hiuhwi dengan malas dan heran menatap makanan yang memang lumayan banyak didepannya. Sedang Kyuhyun tampak sangat antusias dengan makanan ini. Apa pria ini sakit jiwa? Bukankah ia belum boleh makan nasi… kenapa ekspresinya seolah ia ingin memakan semua makanan ini?

“Ppali… makan Hwi-ya!” kata Kyuhyun. Hiuhwi mencibirnya dengan bibirnya. Tatapan kesal tertuju pada Kyuhyun.

“Mwo?”

“Suapi aku!” perintah Kyuhyun.

“Dengan makanan ini?” tanya Hiuhwi. Kyuhyun mengangguk cepat, persis seperti anak kecil. Hiuhwi masih menatapnya heran. “Aku tahu ini Perintah! Tapi apa kau yakin akan memakan ini__”

Hiuhwi terdiam seketika saat tangan Kyuhyun menarik wajahnya dengan kedua tangannya. Ia terkejut. Matanya menatap tepat dimata Kyuhyun.

“Kalau kau menolak, kau tahukan apa yang akan aku lakukan padamu hum!” kata Kyuhyun pelan. Mirip sebuah ancaman, tapi nada bicara Kyuhyun seperti nyanyian yang indah ditelinganya. Suaranya sangat berat dan juga mampu membuatnya terpana.

Hiuhwi beringsut, menjauhkan kepalanya dari wajah Kyuhyun. Dan menormalkan wajahnya kembali.

“Ne, cepat buka mulutmu.” kata Hiuhwi sambil menyodorkan sumpit yang sudah terisi dengan lauk pauk kearah mulut Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum puas. Tampan, yah Hiuhwi akui saat seperti ini, hatinya sedang diuji. Bagaimana bisa, ia kuat menghadapi senyuman Kyuhyun yang terus terjadi seharian ini.

Kyuhyun mengunyah dengan sesekali tersenyum padanya, kemudian Kyuhyun meraih sumpit dan mengambil beberapa lauk, dan menyodorkan kearah mulut Hiuhwi. Hiuhwi menatap aneh.

“Ya!” pekiknya.

“Buka mulutmu, Haaaa…” perintah Kyuhyun tentu saja, mulutnya masih sibuk mengunyah. Hiuhwi menatap Kyuhyun. “Ppali Hwi-ya! Haaaaakk…” perintah Kyuhyun lagi.

“Tapi Kyu…”

“Buka atau aku akan__”

“Aish! Arasseo…” Hiuhwi sepertinya sudah kalah telak jika terus berdebat dengan Kyuhyun. Jalan satu-satunya adalah mengalah -_-”

Hiuhwi membuka mulutnya dan hendak menyambut suapan dari Kyuhyun. Tapi yang terjadi justru Kyuhyun menarik tangannya, hingga Hiuhwi menatapnya kesal. Karena ia merasa dikerjai.

“Ya, buka lagi mulutmu, lebih lebar Hwi-ya. Haaa…” perintah Kyuhyun lagi. Hiuhwi menghela nafas panjang, ia takut kalau ia dikerjai lagi. Tapi, akhirnya ia membuka kembali mulutnya, dan Kyuhyun mempermainkan tangannya kembali.

Hiuhwi kesal. Ia mencoba menarik-narik tangan Kyuhyun untuk meraih sumpit itu. Tapi Kyuhyun juga tidak mau kalah. “Hahhaha….” Kyuhyun tertawa puas melihat Hiuhwi tertipu olehnya. “Hahhaaha… kau kira aku menyuapimu… hahaha kau lucu sekali. Mana mungkin aku menyuapi__”

“Diam kau Cho Kyuhyun!” pekik Hiuhwi kesal. Ia mendengus kesal dengan nafasnya yang berat. Kesal Kyuhyun membuatnya malu. Kesal karena dia bodoh, mengira Kyuhyun akan menyuapinya. Seharusnya ia tahu, Kyuhyun tidak seperti ini. Menyuapi gadisnya? Ini bukan type Kyuhyun bukan?

Hiuhwi masih mendengar suara tawa Kyuhyun. Ia malah semakin kesal. Apa boleh buat, ia hanya menekuk wajahnya sedikit.

“Kau puas hah!” Hiuhwi menatap Kyuhyun sekilas. Kyuhyun hanya mengangguk sambil menahan tawanya. Entahlah ia malah ingin sekali menertawakan Hiuhwi. Hiuhwi kini memilih diam. Ya, diam adalah cara yang terbaik, setelah ini ia akan memantapkan untuk pulang. Tidak peduli ini sudah larut malam. Baginya ini sangat menyebalkan.

‘Tau begini, aku tidak akan membuka mulut untuk kedua kalinya. Dasar kau memang bodoh Hiuhwi-ya, bodoh bodoh!!! Sebaiknya kau pergi saja dari sini, ya Hiuhwi-ya, kau pergi saja’

Hiuhwi terus saja menggerutu didalam hatinya, Hingga ia tidak tahu kini Kyuhyun sudah menggeser tubuhnya hingga mendekat kearahnya. Saat Hiuhwi mendongak untuk segera beranjak, justru dia mendapati wajah Kyuhyun tepat dihadapannya.

Diam, dan saling menatap satu sama lain. Saat inilah yang terjadi antara Hiuhwi dan Kyuhyun. Hiuhwi heran kenapa Kyuhyun berubah drastis, karena bukankah sejak tadi Kyuhyun hanya sibuk menertawaknnya?

“Kenapa kau… kenapa berhenti menertawakanku.” kata Hiuhwi sekuat ia bisa. Kyuhyun hanya diam, ia malah menatap Hiuhwi dengan tatapan teduhnya. Membuat Hiuhwi lagi-lagi salah tingkah. Dan entah kenapa Hiuhwi juga tidak tahu bahwa meja duduk diatas ranjang yang tepat didepannya juga sudah tidak ada lagi, sejak kapan Kyuhyun memindahkannya?

“Kau menyebalkan, kenapa kau tidak tertawa lagi.” perintah Hiuhwi kesal pada Kyuhyun. “Menyebalkan, menyebalkan!!” Hiuhwi mengangkat tangannya, mengepal dan hendak memukul lengan Kyuhyun. Tapi Kyuhyun menahan tangannya. Begitu Hiuhwi mengangkat tangan yang satunya, Kyuhyun juga melakukan hal yang sama.

Hiuhwi mendengus kesal saat ia tidak bisa menyalurkan emosinya pada Kyuhyun. Kyuhyun menggenggam kedua tangan Hiuhwi, gadis ini terus memberontak, walau pada akhirnya ia juga tidak kuasa menahan tangan Kyuhyun. Saat ia berusaha untuk melepaskan tangannya, ia malah tidak tahu, kini Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan dengan cepat Kyuhyun berhasil menempelkan bibirnya tepat diatas bibir Hiuhwi. Kyuhyun menyesap bibirnya pelan. Hingga Hiuhwi berhenti meronta karena ia terkejut dengan perlakuan Kyuhyun padanya saat ini.

Hatinya kembali berdesir, Kyuhyun menariknya wajahnya dan menatap Hiuhwi yang masih terbengong. Kemudian tersenyum miring pada gadis ini. Hiuhwi mengedipkan matanya sesaat setelah menatap wajah Kyuhyun yang tepat berada didepannya. Lagi-lagi Kyuhyun membuatnya seperti ini.

“Apa aku masih menyebalkan? Hum?” Kyuhyun berkata pelan padanya. Belum Hiuhwi menjawabnya, tangan Kyuhyun kemudian naik hingga meraih tengkuk Hiuhwi, Kyuhyun memiringkan wajahnya kemudian memejamkan matanya untuk menjangkau bibir Hiuhwi kembali. Tanpa Hiuhwi sadari ia juga mulai menutup matanya saat bibir Kyuhyun mulai bergerak intens diatas permukaan bibir atas dan bawahnya bergantian. Kyuhyun tahu hanya ini yang bisa ia lakukan agar gadis ini merasa bahwa dirinya memang hanya bercanda dengan gurauannya tadi. Dengan begini, ia yakin Hiuhwi tahu bagaimana dia sebenarnya, perasaannya saat ini, selain membutuhkan dirinya disampingnya.

Menyatukan bibir mereka dalam sebuah pertautan ciuman yang manis. Hiuhwi tidak tahu mengapa ia tidak memberontak. Seharusnya bukan ini yang ia lakukan, menolak ciuman Kyuhyun. Tapi tentu saja, ia tidak akan pernah bisa menolak ini semua. Apalagi saat posisinya kini berubah, karena Kyuhyun mendorong tubuhnya hingga ia berbaring dan Kyuhyun tepat diatasnya, dengan menyangga tubuhnya dengan kaki Kyuhyun sendiri agar tubuhnya tidak sempurna menempel ditubuh Hiuhwi. Tangan Hiuhwipun juga ada diatas pundak Kyuhyun, menekan kepala Kyuhyun untuk memperdalam ciuman mereka.

Gila… apa ini yang bisa Hiuhwi lakukan untuk menyalurkan rasa marah dan kesalnya pada Kyuhyun? Dengan membiarkan tangan Kyuhyun bergerak bebas disela-sela rambutnya yang terurai? Membuatnya kehilangan nafas saat ini, dan kehilangan kendali? Sungguh ini diluar dugaannya. Kyuhyun selalu bisa membuatnya menerima perlakuannya. Sentuhan Kyuhyun, membuatnya lupa akan niatnya tadi. Menolak Kyuhyun.

Kyuhyun menarik wajahnya tiba-tiba, melepas tautan bibirnya pada Hiuhwi. Hiuhwi menatap Kyuhyun dengan wajah seperti biasa. Merona merah.

“Kau sangat kelaparan ya?” kata Kyuhyun.

“M..mwo?” tanya Hiuhwi bingung. Kyuhyun tersenyum geli melihat Hiuhwi seperti ini. Entahlah, justru sifat Hiuhwi ini yang membuatnya gemas dengan gadis ini.

“Perutmu…” kata Kyuhyun menatap perut datar Hiuhwi, begitu juga Hiuhwi. Posisi mereka masih sama seperti yang tadi saat masih berciuman. “Bagaimana bisa aku mencium gadis yang bahkan dia sangat kelaparan…” lanjutnya lagi.

Kyuhyun bangun dari atas tubuh Hiuhwi, dan membiarkan Hiuhwi juga bangun merapikan sedikit rambutnya yang berantakan. Gadis ini menatap Kyuhyun dengan wajah malunya.

“Makanlah! Perutmu berbunyi keras sekali, menggelikan…” kata Kyuhyun sambil melirik kearah Hiuhwi. Hiuhwi mengercutkan bibirnya, sambil meraih sumpit dan berusaha menyantap makanannya kembali.

“Tssk!!!” Kyuhyun meremas rambutnya kesal. Hiuhwi melahap dengan senyuman yang terukir dibibirnya. Ia tersenyum puas, sementara Kyuhyun. Ia sepertinya kesal menatap Hiuhwi. Sesaat kemudian ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat menatap Hiuhwi yang sedang lahap menyantap makanan. Ia tersenyum sambil menggusap kepalanya sendiri. Betapa bodohnya ia membiarkan gadisnya kelaparan.

“Pelan-pelan Hwi-ya…” kata Kyuhyun mengingat Hiuhwi makan dengan cepat. Dan mulut gadis ini juga penuh. Benar-benar tidak mencerminkan cara makan seorang gadis.

“Kau tidfak makan, humm…” Hiuhwi menawari Kyuhyun dengan mulutnya yang penuh dengan makanan. Kyuhyun meliriknya sekilas dengan wajah merengutnya. Tentu saja ia pura-pura merengut, padahal sebenarnya ia senang Hiuhwi menawarinya. “Tidak mau? Aku suapi ini…” tawar Hiuhwi lagi sambil menyodorkan sumpit kearah Kyuhyun.

Kyuhyun ragu-ragu. Hiuhwi akhirnya tersenyum pada Kyuhyun. “Ige… Haaa… buka mulutmu Kyuhyun-ah.” kata Hiuhwi padanya. Kyuhyun akhirnya dengan ragu ia mulai membuka mulutnya. Hiuhwi memajukan tangannya untuk memasukkan makanan yang ada disumpit kemulut Kyuhyun, tapi saat Kyuhyun sudah yakin dan sudah mantap membuka mulutnya… Hiuhwi malah menarik tangannya dan memasukkan makanan itu kemulutnya.

Hiuhwi tertawa puas sambil mengunyah dengan mulut yang penuh. Kyuhyun mendengus kesal. Hiuhwi mempermainkannya ternyata. Ia kalah dengan Hiuhwi. Rasanya ini sangat memalukan.

“YAAKK!!!” pekik Kyuhyun kesal.

“Cho Kyuhyun. Kau kira aku mau menyuapimu? Huh!” balas Hiuhwi dengan senyuman yang sangat puas. Sementara Kyuhyun ia menggeratkan giginya, sambil mendengus kesal.

“Tunggu saja pembalasanku!”

__oOo__

Kyuhyun berjalan mondar-mondir diruang tengah, sembari melihat arloji ditangannya. Ini sudah sore dan ini hari kedua dimana gadis itu tidak datang ke dorm lagi. Dalam benaknya. Ia hanya sibuk merangkai kata-kata untuk memaki Hiuhwi. Yah, ia memang telah mempertaruhkan harga dirinya untuk menelpon Hiuhwi terlebih dulu. Tepatnya tadi pagi. Memastikan bahwa Hiuhwi baik-baik saja.

Kyuhyun cukup kecewa karena Hiuhwi bilang ia ada urusan bersama temannya. Teman? Teman siapa? Yang Kyuhyun tahu, teman Hiuhwi adalah staff di SM saja, dan itupun Kyuhyun kenal, mereka juga tidak ada yang keluar dengan Hiuhwi. Ini ada yang tidak beres. Batin Kyuhyun terus berkecamuk.

“Yak! Kau bisa diam berjalan kesana-kemari tidak! Mengganggu mata saja!” pekik Kangin karena Kyuhyun menganggu pemandangan yang dilihatnya, layar televisi.

“Ah, Hyung. Kau bisa diam tidak. Sudah baik kau aku ijinkan menonton televisi disini. Kalau tidak suka, kau boleh pergi dan menonton di lantai 12. itu tempatmu. Ara!” jawab Kyuhyun tanpa sungkan. Eunhyuk yang mendengarnya menahan senyum.

PLETAK!

Kangin melempar kepalan Kyuhyun dengan remot yang ia bawa. “Awwww… Hyung!!!” Kyuhyun kesakitan. Kangin kemudian tersenyum puas sambil menatap kembali layar televisi, tanpa memperhatikan wajah Kyuhyun yang kesakitan.

Kyuhyun menggerutu sendiri, kemudian ‘PIPPP!!’ Kyuhyun menekan tombol Off, dan televisi pun mati. Dengan cepat ia mencabut kabel untuk saluran televisi itu juga. Kangin hanya bisa melotot melihat apa yang dilakukan Kyuhyun barusan.

“Kyu! Kau apa-apa___”

“Ini Dorm kami, kau siapa huh!” potong Kyuhyun. “Lagipula, kau tidak tahu apa, aku sedang dalam masa penyembuhan, kenapa kau malah menganiayaku. Kalau aku sakit lagi bagaimana? Sudah bagus aku tidak menuntutmu untuk__”

“Kyuhyun-ah…” Panggil Sungmin yang keluar dari kamarnya sambil membawa ponselnya. “Ini ponselmu bukan? Tapi sepertinya ini bukan punyamu….” Sungmin tampak bingung melihat ponsel Kyuhyun berwarna pink. Itu sebenarnya adalah ponsel Hiuhwi sendiri, Kyuhyun sengaja menyimpannya. Agar ia tahu, siapa saja yang menghubungi Hiuhwi. Sejauh ini hanya beberapa staff.

“Kemarikan, itu…itu ponselku!” jawab Kyuhyun. Sungmin menyerahkan pada Kyuhyun.

“Sepertinya ada telepon masuk, entahlah.” kata Sungmin. Kyuhyun menatap mata semua orang yang ada didepannya, termasuk Kangin dan Eunhyuk. Mereka sepertinya curiga pada ponsel itu. Kyuhyun kemudian menatap layar ponsel itu. Panggilan tidak terjawab.

Dilihatnya, ternyata satu nama yang cukup membuat Kyuhyun terkejut. ‘Song Jong Ki.’ Kyuhyun menelan ludahnya dengan susah payah. Semua tampak aneh menatap Kyuhyun yang sepertinya memang sangat terkejut.

“Kyu, apa ada masalah?” Kyuhyun tidak kuasa menjawab pertanyaan dari Eunhyuk yang melihat Kyuhyun seperti orang yang baru saja mendapat kabar buruk.

Ponsel Hiuhwi bergetar kembali, kali ini sebuah pesan. Dilihatnya pelan-pelan oleh Kyuhyun. Dan sukses, satu nama itu kembali muncul.

From : Song Jong Ki.
“Kau dirumah? Apa dimana Hiuhwi-ya? Kau menghilang setelah beberapa hari? Setelah tidak jadi ke New York, kau dimana? Kau hanya mengabariku sekali. Katakan, Biar aku yang kesana. Katakan… aku khawatir denganmu…”

Kyuhyun menggeratkan giginya. Ia tidak menyangka pria ini masih berani mengubungi Hiuhwi. Apa memang Hiuhwi tidak mengatakan pada Jongki kalau dia dan Kyuhyun sudah kembali? Dan akan menikah…

Semua member yang ada dihadapan Kyuhyun melongo dan penasaran karena wajah Kyuhyun saat ini, kembali berubah. Sedikit murka. Ah, tidak sedikit melainkan lebih menyeramkan dari pada iblis.

“Sialan… dasar pria tidak tahu diri! Dia itu milikku, kau masih saja menganggunya. Dan Hiuhwi, kau akan menerima balasannya setelah ini, karena kau berani main-main dengan Cho Kyuhyun. Hhh… akan aku buat benar kata-kataku kemarin.” kata Kyuhyun sendiri. Ia tidak sadar ucapannya ini didengar oleh semua yang ada didepannya.

Dengan cepat Kyuhyun membalas pesan kepada Song Jongki.

“Aku sedang baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir dan tidak usah mengangguku. Mulai sekarang jauhi aku!!!Aku tidak ingin bertemu denganmu lagi.”
Send…

Kyuhyun tersenyum puas setelah berhasil mengirimnya. Tersenyum miring, senyum khas wajahnya.

“Kyu, kau baik-baik saja?” tanya Sungmin ragu melihat perubahan sikap Kyuhyun yang drastis dan berubah-ubah. Kyuhyun kemudian menatap Sungmin, dan tersenyum, aneh.

“Aku pergi! Kalau hyung manager bertanya, bilang saja aku pulang kerumah.” kata Kyuhyun seraya berjalan menuju pintu.

“YA! Mau kemana? Kau belum boleh keluar sendirian!!! ya, Kyuhyun-ah!!!” pekik Eunhyuk pada Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tidak menganggapnya sama sekali. Bahkan Kyuhyun kini sudah hilang dibalik pintu dorm. “Dasar. Kalau begini pasti aku yang dimarahi manager hyung!” Eunhyuk menggerutu kesal.

“Itu resiko menjadi leader Eunhyuk-ah.” timpal Kangin. “Leader yang takut pada magnae, hahahaha.” Kangin seketika tertawa puas melihat sikap Eunhyuk yang seperti anak kecil.

“Ya ya ya!! puas kau Hyung!”

“Belum, iya kan Sungmin…”

“Ne, aku heran kenapa Teuki hyung memilihmu. Jelas-jelas uri Kyuhyun sangat suka menganiayamu. Hahahaha…” Sungmin dan Kangin sepertinya memang sengaja membuat Eunhyuk kesal. Eunhyuk memonyongkan bibirnya sendiri. Bagaimana bisa ia dibulli mereka berdua. Jelas-jelas dari segi fisik Eunhyuk kalah telak -____-”

“Kyaaaa… Donghae-ya. Eodisoeyo… Donghae-ya…. aku butuh bantuanmu!”

__oOo__

Hiuhwi’s Flat.
07.00 PM KST

Kyuhyun menghela nafas panjangnya, matanya menatap lurus kedepan. Ia melepas masker dan sengaja masih memakai hodie yang membalut tubuhnya. Tanganya kemudian menekan tombol pintu. Satu kali, dua kali, tiga kali.

Belum dibuka. “Kebiasaan!!! Kalau kau membukanya, awas saja. Mati kau Hiuhwi-ya!” gerutu Kyuhyun sendiri. “Sudah menghilang, sekarang tidak mau membuka pintu untukku!” Ia menahan emosinya agar tidak meledak saat ini. Kemudian Kyuhyun mengulanginya lagi dengan menekan tombol itu lagi.

TING!

Pintu terbuka, Kyuhyun hendak membuka mulutnya untuk menceramahi Hiuhwi dengan berbagai macam kata-kata yang sudah ia persiapkan diotaknya, namun ia tidak bisa. Terkejut. Yah, Kyuhyun cukup terkejut saat matanya menatap sosok yang tengah berdiri didepannya, sosok yang membuka pintu untuknya.

“Kau mencari sia__”

“Kau siapa?!” tanya Kyuhyun dengan nada ketus. “Katakan kau siapa?!” tanya Kyuhyun lagi dengan sorot mata yang tajam, seperti biasa.

Pria didepannya ini hanya menatap Kyuhyun bingung. Kyuhyun memcingkan mata kearah pria ini.

“Kau pasti orang suruhan pria tua itu!! Benar!? Kau anak buah Han Jisungkan? Kau berniat jahat pada Hiuhwi?” Kyuhyun lagi-lagi dengan pertanyaan anehnya membuat pria didepannya ini tampak kebingungan.

“Hhh… Kau tidak mau menjawab? Ahh… atau jangan-jangan kau masuk kesini tanpa Hiuhwi tau? Kau ingin berbuat jahat pada Hiuhwi!”

“Ya, kau ini sebenarnya siapa? Dan kenapa kau malah menunduhku seperti aku ini orang yang jahat dan hendak mencelakakan an ___”

“Ne! Kau menyukai Hiuhwi kan? Dasar pria tua, kau ingin menjadikan Hiuhwi sebagai istrimu begitu! Kau sama saja dengan Han Jisung! Cepat pergi, sebelum aku berbuat hal yang tidak pantas untukmu!” ancam Kyuhyun.

Pria ini hanya menggelengkan kepalanya saja. Ia sangat tidak mengerti dengan omongan pria ini.

“Appa-ya, kenapa ribut diluar. Ada apa?”

Kyuhyun membulatkan matanya setelah mendengar suara Hiuhwi. Apa?? Hiuhwi bilang, Appa!!! Kyuhyun belum siap jika memang ini benar Hiuhwi yang memanggil pria ini. Dan kemudian, gadis yang ia cari muncul dengan balutan handuk menutupi sebagian tubuh mungilnya, batas dada hingga diatas lututnya. Rambutnya masih basah. Gadis ini terlihat segar dengan hanya seperti ini saja.

GLEKK!

Kyuhyun menelan ludahnya dengan susah payah. Hiuhwi? Gadis ini… lebih dari indah… sangat cantik. Ia tidak pernah melihat Hiuhwi seperti ini.

“Kyu… kau…kau?” Hiuhwi tergugup melihat Kyuhyun ada diambang pintu. Tentu saja dengan pria yang ia maki tadi.

“Hiuhwi-ya? Kau kenal dengan dia nak?” tanya pria itu pada Hiuhwi. Kyuhyun menutup mulutnya, menatap Hiuhwi dan pria ini bergantian. Rasanya sulit sekali untuk berdiri saat ini. Ia seperti ingin limbung saja saat ini. Mengetahui kenyataan bahwa…

“Appa-ya, dia… dia… Cho Kyuhyun.” jawab Hiuhwi.

“Oh! Jadi pria ini, yang akan menjadi suamimu. Cho Kyuhyun?” tuan Lee menatap Kyuhyun yang menekuk wajahnya, karena malu. Ya tentu saja ia malu, bahkan sangat malu.

“Hiuhwi-ya, cepat masuk kamar. Mana boleh kau terus mematung disitu dengan kondisi seperti itu huh!” Hiuhwi sadar dengan segera ia masuk kedalam kamar. Sementara Tuan Lee kini menatap Kyuhyun yang sedang menggaruk tengkuknya sendiri.

“Apa iya, aku akan menikahi anakku sendiri!” katai tuan Lee sembari masuk kedalam, Kyuhyun hanya menahan rasa malunya sendiri. “Mau masuk apa tidak? Diluar dingin!”

__oOo__

Kyuhyun, Hiuhwi dan juga tuan Lee kini masih diam satu sama lain. Belum ada pembicaraan lagi setelah Hiuhwi ikut bergabung. Sebelum Hiuhwi datang, Kyuhyun hanya menjawab pertanyaan yang tuan Lee tanyakan padanya. Pertanyaan dasar, hanya seputar pekerjaan Kyuhyun, keluarga Kyuhyun dan mengenai sedikit masalah dengan tuan Han. Kyuhyun, ia juga minta maaf karena menuduhnya macam-macam.

Ya, Tuan Lee memang mengurungkan niatnya untuk kembali ke New York. Mengingat Hiuhwi bercerita padanya tentang Kyuhyun, dan tuan Lee memang penasaran dengan pria yang Hiuhwi cintai hingga ia tidak tega memaksa Hiuhwi untuk ikut dengannya. Lagi pula, ia juga masih ingin di Seoul, melepas rindu pada Hiuhwi.

“Kau sungguh-sungguh ingin menikah dengan Hiuhwi?” tanya tuan Lee menatap Kyuhyun. Kyuhyun mendongak sesekali, menatap pria setengah baya ini dengan tatapannya yang sulit diartikan. Antara masih malu dan juga…

“Dasar apa kau ingin menikahi putriku?” tanya tuan Lee lagi sebelum Kyuhyun menjawabnya. “Kalau alasan kau mencintainya? Itu sudah bisa aku tebak. Jadi berikan alasan lain yang masuk akal… aku jadi takut melepas Hiuhwi. Melihat sikapmu tadi padaku yang__”

“Appa…” Hiuhwi menyenggol lengan appanya. Ia menatap appanya dengan tatapan cemasnya pada Kyuhyun.

“Hiuhwi-ya. Menikah itu sekali seumur hidup. Kau harus benar-benar tahu siapa sebenarnya pasangan hidupmu nanti. Lagi pula, kau ini anak satu-satunya Appa. Jadi appa berhak untuk tahu, apakah dia memang bisa untuk membuatmu bahagia atau tidak.” jelas taun Lee.

Hiuhwi hanya mampu menekuk wajahnya lagi. Kyuhyun, dia seperti mati kutu sekarang, sifatnya yang semena-mena, dan juga terlalu percaya diri. Sekarang sepertinya sudah tidak berlaku dihadapan tuan Lee. Sialnya, ia juga tidak bisa menatap dengan jelas wajah gadis yang ia sangat rindukan. Padahal jelas-jelas, Hiuhwi ada didepannya. Hiuhwi didepannya sekarang. Gadis itu bahkan tampak sangat cantik.

“Cho Kyuhyun?” panggil tuan Lee pada Kyuhyun. Kyuhyun terperanjat. Ia cukup terkejut dengan panggilan tuan Lee ini. Hiuhwi menatap Kyuhyun dengan tatapan kesalnya. Ia kesal kenapa Kyuhyun tampak bodoh didepan Appanya.

“Ah, Nde?”

“Ya, bagaimana kau ini. Kenapa kau menikahi Hiuhwi. Pertanyaan yang sangat mudahkan.”

Kyuhyun membasahi sedikit bibirnya dengan menyapukan lidahnya sesekali. Hiuhwi masih menatap Kyuhyun. Menatap Kyuhyun dengan tatapan kasih sayangnya saat ini, apalagi Kyuhyun sangat tampan dengan kemeja hitamnya, dibalut dengan sweater tipis warna hitam juga.

“Hiuhwi… dia…” Kyuhyun tampak gugup. Sial… kenapa dia malah gugup melebihi saat seperti akan tampil ditelevisi untuk pertama kalinya -__-”

“Hiuhwi apa? Putriku memang cantik, aku tahu itu.” lanjut tuan Lee, membuat Hiuhwi sedikit malu.

“Ne, Hiuhwi memang cantik… tapi selain cantik dia juga bod___” Kyuhyun menutup bibirnya dengan tangannya. Ia hampir saja mengatakan Hiuhwi bodoh, didepan Appanya. Apa dia mau dipecat menjadi calon menantu -__-”

“tapi apa?” tanya tuan Lee. Kyuhyun tampak menyesal sekarang. Hiuhwi yang memang hafal dengan kelakuan Kyuhyun dengan segera mengambil alih pembicaraan ini.

“Ya, Kyuhyun-ah, lanjutkan apa katamu tadi…” Hiuhwi menatap Kyuhyun kesal.

“Emh, Aigoo…” gumam Kyuhyun sendiri. Ini musim dingin, tapi kenapa ia menjadi sedikit gerah ya. “Hiuhwi memang cantik aboeji, selain itu dia juga sangat baik.” jelas Kyuhyun beralasan. Ia menghela nafas lega setelah menjawab ini.

“Geure!” tuan Lee mengusap puncak kepala Hiuhwi. “Oh, ya… kau belum menjawabnya… kajja berikan jawaban yang masuk akal padaku. Cho Kyuhyun.”

“Yang Aboeji minta, adalah alasan selain aku mencintainya.” Kyuhyun menahan nafasnya sejenak, kemudian ia menatap tuan Lee tegak dan penuh percaya diri. Sesaat kemudian ia menatap Hiuhwi. Terus menatap wajah gadisnya dengan detail. Seolah memang hanya ada dia dan Hiuhwi diruangan ini.

“Tapi… aku tidak mempunyai alasan lain untuk menjadikan Hiuhwi istriku, selain mencintainya. Mencintai Hiuhwi, dengan begitu aku bisa memiliki hak penuh akan dirinya jika aku menikahinya, melindunginya, dan yang pasti kalau aku mencintainya, mana bisa aku membuatnya sakit hati. Membuatnya bahagia, sesuai dengan apa yang aku mampu lakukan sebagai seorang suami, dan juga pria yang selalu ada disampingnya setiap saat… menjadi teman, kekasih, suami, atau mungkin ayah baginya.” jelas Kyuhyun.

Tuan Lee cukup terkejut, lebih terkejut lagi ketika Kyuhyun menyebut kalimat yang terakhir. Menjadi ayah? Pemuda ini memag mempunyai pemikiran diatas rata-rata umurnya saat ini. Pikir tuan Lee.

“Kyuhyun-ah…” gumam Hiuhwi menatap Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum simpul padanya. Ia tidak peduli setelah ini tuan Lee menyetujuinya atau tidak. Tekadnya sudah bulat, ia harus tetap menikah dengan Hiuhwi. Dan ia yakin, tuan Lee ini tahu, bagaimana dia sebenarnya.

“Aboeji… kau tidak perlu ragu lagi padaku. Hiuhwi aman bersamaku lagi pula Hiuhwi juga__”

“Kau percaya diri sekali… tssk!” sela tuan Lee.

TING!!
TING!!

Belum Kyuhyun protes, pintu flat ini kembali berbunyi. Hiuhwi segera bangun dan membuka pintu, entahlah mereka tidak ada janji dengan siapapun.

“Kau…” Hiuhwi terkejut saat melihat sosok yang tengah berdiri didepan pintu ini. Pria itu terlihat dengan wajah cemasnya. “Ke…kenapa kau…”

“Hiuhwi-ya, kau tidak tahu aku sangat mengkhawatirkanmu. Kau kemana saja hum?” Jongki memastikan Hiuhwi baik-baik saja dengan meletakkan tangannya dibahu Hiuhwi.

“Hiuhwi-ya, siapa? Cepat bawa masuk. Diluar dingin.” perintah tuan Lee. Song Jongki mengerutkan dahinya.

“Appa, didalam.” kata Hiuhwi pelan. Jongki tampak mengerti dengan apa kata Hiuhwi. Hiuhwi merasa tidak enak, bagaiman ini. Kyuhyun ada didalam. Pasti nanti Kyuhyun akan salah paham lagi.

“Jadi Appamu tidak jadi pergi ke New York?” tanya Jongki. Hiuhwi mengangguk pelan.

“Hwi-ya, cepat masuk.” panggil appanya lagi. Hiuhwi menghela nafas panjang. Baiklah, ini harus dilakukan. Jongki harus masuk dan bertemu Kyuhyun. Ya Tuhan… kuatkan aku, kuatkan aku. Kyuhyun-ah, maafkan aku… gumam Hiuhwi dalam hati.

Hiuhwi dan Jongki mulai masuk kedalam. Tuan Lee menatap Song Jongki, begitu jga sebaliknya. Pria ini kemudian memberi salam padanya dengan menundukkan sedikit badannya.

“Dia siapa Hiuhwi-ya.”

Kyuhyun menoleh kebelakang seketika, saat ia sadar Hiuhwi sudah dan tamu tadi ada dibelakangnya. Kyuhyun membulatkan matanya, ia terkejut melihat sesosok pria yang tengah berdiri ini. Begitu juga dengan Song Jongki, pria ini juga terkejut ada pria lain ditempat Hiuhwi. Bukankah member Super Junior itu? Jadi, pria ini yang menarik paksa Hiuhwi saat bersamanya di restaurant? Bagaimana ini? Apakah ia harus pergi.

“Hiuhwi-ya, siapa dia? Temanmu?” tanya tuan Lee lagi. Hiuhwi terkejut mendengar panggilan Appanya.

“Emm.. dia… dia..”

“Aku Song Jongki, paman. Teman Hiuhwi. Senang bertemu denganmu.” sapa Jongki. Tuan Lee manatap Kyuhyun dan Hiuhwi. Sepertinya, tuan Lee tahu ini pokok permasalahan ini. Dilihat dari wajah Kyuhyun yang menurutnya memancarkan aura kecemburuan yang mendalam saat menatap Jongki.

“Em, sepertinya aku mengganggu acara kalian. Sebaiknya aku__”

“Kau mau pergi?” tanya tuan Lee saat Jongki akan berbalik. “Disini saja… lagi pula, ini bukan acara apa-apa. Bukan pertemuan penting. Iyakan Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun mendongak menatap tuan Lee. Dia tidak bisa menjawab. Hanya bisa menekuk lagi wajahnya. Hiuhwi terus saja menatap Kyuhyun. Ia menjadi merasa bersalah dalam hal ini. Kyuhyun pasti mengira, ia yang membuat janji dengan Song Jongki.

“Appa-ya!” pekik Hiuhwi pelan pada Tuan Lee. Hiuhwi menatap Kyuhyun, begitu juga Kyuhyun. Saat ini tatapan mereka bertemu. Kyuhyun seolah mengatakan, apa-apaan ini!!! bagaimana bisa pria itu masuk kesini? Kau sering memasukkan pria ini kedalam flatmu, Hwi-ya? Begitulah arti tatapan Kyuhyun pada Hiuhwi.

Sementara Hiuhwi, ia hanya berusaha meyakinkan Kyuhyun. Itu semua tidak benar. Ini baru pertama kalinya Jongki kesini. Sungguh…

“Hiuhwi-ya, temanmu baru datang, kenapa kau membiarkan dia pergi. Biar saja, dia disini. Berbincang-bincang dengan Appa, dan juga Kyuhyun. Bukan begitu?”

Lagi-lagi Kyuhyun tidak bisa menjawab. Lidahnya kelu. Sial baginya, karena sekarang Song Jongki malah duduk tepat disampingnya. Tangannya mengepal kuat. Menahan emosi didadanya.

“Kalian sudah saling mengenal?” tanya tuan Lee.

“Belum!”

“Sudah!”

Song Jongki dan juga Kyuhyun saling bertatapan satu sama lain, mereka mengatakan jawaban yang berbeda. Kyuhyun tetap pada tatapan khasnya. Sorot mata yang tajam. Song Jongki, dia terkejut ketika mendengar Kyuhyun mengatakan sudah mengenalnya.

=TBC=

Duaghhhhhhhhhh *kejedot bibir Kyuhyun * Ige Mwoyaa!!!! Part 10 yang bagaimana ini ya.. sulit dijelaskan karena saking anehnya *telen melo -___-

Kenapa kog jadi gini, kog jadi gini??? tebak aja ye… tuan Lee memang tidak suka dengan Kyuhyun , atau bagaimana? Atau justru setuju dengan Jongki, sama kayak tuan Han *ditampol :p

Baiklah… Lama ya terbitnya. Maaf, akukan sudah bilang lagi sakit… yang sudah nagih sana-sini, ini semoga puas. Semoga saja :p

Okelah, aku tunggu komennya ya… XD