[Mini FF] “Missing You Like Crazy” ~ Married By Scandal?? After Story [Kyuhyun-Hiuhwi]

[Mini FF] “Missing You Like Crazy” Married By Scandal After Story

 

Author : Youngie [@yesungkiss]

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Hiuhwi

Ratting : NC-17 *CATET rattingnya NC-17

 

Ps : Don’t Bash! Tidak suka, Tidak Usah Membaca! Perhatikan Ratting ya……. >,<

Okey kali ini datang lagi membawa (?) After Storynya Married By Scandal yang ke-3
Semoga tidak bosan dengan ff gaje ini… AAAAAA Buat Jeaa… maaf aku pinjem lagi Kyu-Hwi mu kekekek ~~~~~~ XD

Author’s POV

Hiuhwi menghela nafas panjang ketika ia melihat ponselnya. Rasanya ia ingin sekali membanting ponsel ini, karena sama sekali tidak berguna menurutnya. Apa memang wajar menurutnya, Kyuhyun selalu tidak memberinya kabar? Apakah selalu begitu saat Kyuhyun keluar negeri. Menyebalkan sekali.

Sudah dua hari, dan itu Kyuhyun hanya dua kali mengabari Hiuhwi tentang keberadaanya dan hanya Hiuhwilah yang terus mengirimi Kyuhyun pesan setiap saat. Seperti tidak ada tanggapan sama sekali  untuk Kyuhyun.  Ya Tuhan, apa menjadi istri seorang idol, sesulit ini. Ya sabar Hiuhwi-ya, Kyuhyun memang benar-benar sibuk. Belum lagi setelah promo dari Cina, dia sibuk dengan aktifitasnya sebagai aktor drama musikal.

Yang pasti, Hiuhwi kini benar-benar merindukan Kyuhyun. Walau hanya mendengar suara saja, tapi Kyuhyun bahkan tidak mengubunginya, hanya melalu pesan atau chat saja.

“Sayang, kau belum makan siang.” Hiuhwi tersentak ketika ibu mertuanya tiba-tiba ada disampingnya. “Eomma, lihat kau dari tadi hanya sibuk melamun? Kau memikirkan Kyuhyun? Ne” tanya mertuanya.

Hiuhwi hanya bisa menyembunyikan wajah malunya, ia menutupinya dengan tersenyum. Senyum palsu. “Ann…anniya eommonim. Aku tadi hanya___”

“Itu wajar, kalian kan pengantin baru. Hal itu selalu terjadi kepada setiap pasangan.” ucap ibu mertuanya lagi. Membuat Hiuhwi salah tingkah. “Eomma, sudah buatkan makan siang untukmu. Ppali, makan dan habiskan ya. Setelah ini, mungkin banyak pelanggan yang datang.” tambah beliau lagi.

“N…ne…” jawab Hiuhwi, wajahnya semakin memucat. Sial. Ibu mertuanya sampai tahu dia memikirkan Kyuhyun. ‘Dasar, Cho Kyuhyun. Kau membuatku malu. Menyebalkan!!!’ batin Hiuhwi geram.

Hiuhwi berjalan menuju ruangan, yang terletak disamping dapur bersih cafe ini, ya Hiuhwi memang sedang berada di Kona Beans. Tentunya ibu Kyuhyun yang mengajak. Ini dikarenakan, perintah Kyuhyun pada eomma-nya untuk membuat Hiuhwi tidak kesepian selama Kyuhyun berada di Cina untuk promosi album mereka.

Hiuhwi melihat ada beberapa makanan yang sudah tersedia di atas meja, yang berukuran sedang. Kenapa ia tidak berselara makan, padahal ia suka sekali makan. Lagi pula, masakan ibu mertuanya ini tergolong enak dan cocok dilidah Hiuhwi.

Dengan pelan, Hiuhwi menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Rasanya memang enak, tapi… kenapa kalau ditelan jadi lain? Hiuhwi mencoba kembali menyuapkan beberapa makanan. Tiba-tiba ia merasakan mual…dan…

Hiuhwi menutup mulutnya dengan tangannya.

“Hiuhwi-ya, kau kenapa?” nyonya Cho tiba-tiba melihat Hiuhwi yang seperti itu. “Gwenchana…” wajah nyonya Cho tampak khawatir. Hiuhwi hanya menggeleng singkat. Ia takut kalau ini akan menyinggung perasaan ibu mertuanya.

“Anniya, gwenchana eomma.” jawab Hiuhwi. “Hanya saja, eung… entahlah. Aku sedikit mual memakannya.” lanjut Hiuhwi lagi. Nyonya Cho mengernyitkan dahinya. Tak lama kemudian, wanita setengah  baya itu tersenyum simpul.

“Eommonim, aku tidak bermaksud untuk mengecewakanmu. Makanan yang eomma buat, itu sangat enak, tapi mungkin kali ini aku yang kurang enak badan jadi__”

“Gwenchana Hiuhwi-ya.” potongnya. Kemudian mengusap tangan Hiuhwi dengan lembut. “Eung, eomma mau bertanya padamu.” katanya pelan.

“Mwo?”

“Eum…apa kau telat datang bulan?” pertanyaan Ibu mertuanya ini membuat Hiuhwi tahu akan maksud pertanyaan ini. “Kalian rajin melakukannya, bukan?” belum sempat Hiuhwi menjawab, ibu mertuanya ini menanyakan pertanyaan yang membuat Hiuhwi malu seketika.

Ya, Tuhan, dia akan menjawab apa? Sering? Tidak! Percaya atau tidak. Dia dan Kyuhyun hanya melakukannya sekali saja. Yah, malam itu saja. Malam setelah oppadeul makan diapartemennya dengan Kyuhyun, Kyuhyun bahkan tidak melakukannya. Entah, karena Hiuhwi saat itu sedang  tertidur. Dan setelah itu, keesokkannya Kyuhyun harus ke Cina bersama yang lain untuk promosi album mereka yang baru. Tidak mungkin, jika hanya sekali melakukan, akan hamil? Tidak…

“Hwi-ya.” panggil mertuanya lagi, membuat Hiuhwi sedikit tersentak karena ia melamun lagi. “Kau kenapa, apa pertanyaan eomma__”

“Anniya… aku merasa sedikit pusing. Itu saja.” jawab Hiuhwi. Memang ia sedang pusing, dan ia yakin ini karena penyakit maag yang ia derita. Yah, akhir-akhir ini ia tidak berselara makan. Apa itu karena Kyuhyun? Entahlah. Padahal jauh sebelum menikah, ia sangat doyan sekali makan.

“Kau pucat. Setelah ini kita ke dokter.” kata ibu mertuanya. Hiuhwi langsung membulatkan matanya. Dokter? Tidak, ia tidak suka jika nanti harus disuntik. Jarum itu menakutkan. Ia takut sekali.

“Eommonim, aku baik-baik saja. Mungkin setelah makan aku akan segera___”

“Tidak, kita harus ke dokter. Eomma, khawatir melihatmu seperti ini.” potong nyonya Cho. “Lagi pula, nanti, kita juga akan tahu kau sebenarnya kenapa? Jadi biar eomma tidak cemas. Ara!” tambahnya lagi.

Tapi dalam hati terdalam nyonya Cho, ia berharap firasatnya benar. Ia akan menjadi nenek. Kemudian wanita ini tersenyum simpul. Hiuhwi? Dia hanya bisa pasrah menghadapi ibu mertuanya. Sepertinya sikap Kyuhyun, juga turunan orang tuanya.

“Baiklah…” jawab Hiuhwi singkat.

“Kau tidak suka menu ini? Apa eomma, ambilkan makanan dari cafe?”

“Eum, tidak perlu. Aku bisa mengambilnya sendiri, nanti.” tolaknya, ia merasa merepotkan ibu mertuanya. Ahh, ia hanya ingin mendengar suara Kyuhyun saat ini. Ia ingin Kyuhyun menelponnya. Dasar, manusia yang super cuek. Baiklah, Hiuhwi kali ini, juga tidak akan mengirimi Kyuhyun pesan atau sekedar chat. Tidak. Ia harus mencari kesibukan, tapi member lain yang ada di Seoul sedang tidak ada pekerjaan? -______-”

__oOo__

Berulang kali pria ini tampak merasa bosan, ia terus saja menatap layar ponselnya. Menatap wallpaper yang tampak nyata jelas-jelas wajah Hiuhwi yang ia pandang terus, wajah yang ia rindukan beberapa hari ini. Sangat.

“Telpon tidak ya…” gumamnya. “Baru dua hari saja seperti ini? Ash! Benar-benar menyebalkan sekali. Apa dia tidak ingin mendengar suaraku? Apa gadis bodoh tidak merindukan ku? Tsk! Malang benar nasibmu Cho Kyuhyun!”

“Ahh…” ia menghela nafas panjang dan menghempaskan tubuhnya kesofa. Mendecak kesal, karena ia benci dirinya sendiri yang memang selalu seperti ini jika sedang di luar negeri, dan jauh dari Hiuhwi. Kyuhyun menatap arloji ditangannya, masih kurang seperempat jam lagi ia akan tampil bersama member yang lain.

Dia ingin melihat atau tidak mendengar suara Hiuhwi. Tapi, kalau sudah melihat atau mendengar suara gadis itu, Kyuhyun pasti susah tidak bisa konsentrasi lagi. Ini membuatnya bingung.

“Kau kenapa?” tanya Sungmin padanya. Sungmin duduk tepat disebelah Kyuhyun. Kyuhyun masih malas menjawabnya. “Aku dengar tadi Hiuhwi ke cafe bersama eomma-mu.” kata Sungmin lagi.

“Ne, aku tahu.” jawab Kyuhyun malas. Sepertinya memang Sungmin tahu Kyuhyun tahu kalau Kyuhyun sedang merindukan gadis itu. Tapi ia harus bisa menahannya karena dua hari lagi baru kembali ke Korea.

“Kenapa kau tidak mengajaknya saja  kalau kita keluar negeri.”

“Aku tidak ingin dia kelelahan.” jawab Kyuhyun pelan. “Dia sudah bekerja keras sendirian beberapa tahun untuk menghidupi dirinya sendiri. Dan kini, biar dia sedikit istirahat, karena sudah ada aku yang menghidupinya sekarang.” jelas Kyuhyun  membuat Sungmin terhenyak. Bagaimana bisa Kyuhyun mempunyai pemikiran seperti itu. Ternyata dongsaengnya ini memang sangat mencintai Hiuhwi, pemikirannya pun juga sudah berubah. Sungmin tersenyum simpul.

“Arasseo.” jawab Sungmin sambil menepuk bahu Kyuhyun.

“Kalian, siap-siap. Sepuluh menit lagi.” teriak manager dari arah pintu masuk. Kyuhyun menatap ponselnya kembali. Hiuhwi belum memberi kabar lagi.

“Kyu, kajja!” ajak Sungmin karena yang lainnya mulai berjalan keluar. Kyuhyun sepertinya masih menampakkan raut wajah yang kecewa dan cemas.

“Ne…” jawab Kyuhyun malas.

‘Hiuhwi-ya! Sudah berulangkali, aku bilang padamu. Setidaknya kau memberi tahu aku tentang kabarmu, kau dimana, sedang apa! Kau melanggar perintah. Tsk! Dia hanya memberi kabar tadi pagi saja. Siang sampai sore ini, bahkan belum memberi kabar. Awas kau!’

 

“Kyuhyun oppa.” Kyuhyun tersentak saat ada seseorang memanggilnya. Suara seorang gadis, Kyuhyun menoleh dan ternyata… “Kyuhyun oppa, kau lupa padaku. Aku datang untuk mendukung album kalian.” katanya lagi dengan senyum yang terbilang manis. Walau senyuman itu manis, tapi bagi Kyuhyun itu memuakkan.

“N..ne… mana mungkin aku lupa dengan mu. Apa kabar?” kata Kyuhyun pada gadis yang dulu pernah bermain dengannya di variety show, We Got Married.

“Aku baik.” jawab gadis itu lagi-lagi tesenyum. “Kyuhyun oppa, bisakah kita___”

“Eum, tapi aku tidak bisa lama-lama, aku akan segera syuting.” potong Kyuhyun.

“Tidak masalah. Aku akan menunggu hingga kau selesai syuting.” jawab gadis itu. Kyuhyun hanya tersenyum, senyum palsu. “Hwatting.” tambah gadis itu membuat Kyuhyun ngeri.

Kyuhyun meninggalkan gadis itu dengan menggelengkan kepalanya, tampak semua member sedang terkekeh melihat sikap Kyuhyun pada gadis itu. Termasuk Eunhyuk.

“Kalian kenapa tertawa, ada yang lucu. Tssk!” Kyuhyun mulai menampakkan wajah kesalnya.

“Anniya, Kyu. Hanya saja, gadis itu… siapa namanya aku lupa. Dia sparkyu setia, tidak seperti Hiuhwi, Hiuhwi bahkan bukan penggemarmu. Hahahaha.” Eunhyuk kembali tertawa begitu juga yang lainnya. Wajah Kyuhyun masih tampak kesal.

“Sparkyu dari Cina. Oh, bukan… sepertinya dia masih mengharapkan Kyuhyun sebagai suaminya. Dia belum tahu, Kyuhyun sudah terkena skandal dengan asistennya sendiri. Hahaha…”

“Ah, aku tahu. Pasti habis ini, dia bakal meminta foto bersama Kyuhyun dan meng-uploadnya ke weibo. Aah, bersama Kyuhyun oppa. Kekekke…” tambah Ryeowook membuat semuanya tertawa. Kyuhyun malas sekali berdebat dengan Hyung-nya ini.

“Kyuhyun oppa, hwaitting!” kata Donghae dibuat-buat seperti suara perempuan.

“DIAM HYUNG! ATAU KALIAN AKAN MATI!” pekik Kyuhyun kesal.

 

__oOo__

 

Kyu-Hwi’s apartement

Hiuhwi duduk perlahan ditepi ranjang setelah usai mandi. Rasanya memang kesepian sekali tidak ada Kyuhyun, entahlah, walau baru menikah dengan Kyuhyun tapi sepertinya rasa rindu ini sangat hebat. Tidak melihat Kyuhyun yang setiap pagi diatas ranjang mereka. Sedang kebiasaan Kyuhyun kalau sedang diluar negeri selalu jarang dan tidak pernah memberi kabar padanya. Ini sangat menyebalkan.  Ia kemudian memijit keningnya yang masih sedikit pusing.

Hiuhwi menatap aneh obat-obat yang terletak diatas mejanya. Malas dan enggan sekali untuk menyentuh apalagi meminumnya. Sejak kemarin lusa saat ia periksa dengan ibu mertuanya, Hiuhwi hanya meminumnya sekali saja.

“Jebal… aku hanya sakit maag. Kenapa obatnya berlebihan sekali… Eomma dan anak sama saja.” gerutu Hiuhwi. Tak lama kemudian Hiuhwi mendengar ponselnya berbunyi. Hiuhwi dengan cepat melihat ponselnya, ia berharap dari Kyuhyun. Tetapi? Ia harus kecewa. Ternyata dari manager.

‘Hiuhwi-ya, nanti bersama Kangin jam tiga sore, dia akan menghadiri gala premier. Ne, jangan sampai lupa.’

“Semoga nanti aku bertemu dengan pria-pria tampan, yah setidaknya menghilangkan Kyuhyun dari pikiranku. Sejenak.” ucap Hiuhwi sendiri, sambil membalas pesan dari manager, dan ia menyanggupi walau ia sedikit pusing. Lagi pula, Kyuhyun mungkin juga tidak mau tahu keadaannya sekarang.

__oOo__

Hiuhwi membereskan barang-barang Kangin yang tergeletak diatas meja, sementara Kangin tampak tersenyum-senyum menatap layar ponselnya. Hiuhwi melirik sekilas, pasti sedang chat dengan dongsaengnya.

Setelah selesai, Hiuhwi mengambil minum dan juga tissu, untuk Kangin. “Kangin oppa, ige…” Hiuhwi menyerahkan air mineral pada Kangin. Kangin hanya tersenyum sambil mengambilnya dari tangan Hiuhwi.

“Gomawo.” jawab Kangin singkat. Kangin kemudian fokus kembali pada ponselnya, dan lagi-lagi tersenyum. Membuat Hiuhwi penasaran.

“Ige, tissu untukmu. Lihatlah, kau berkeringat sedangkan acaramu kurang setengah jam, bisa-bisa make up nya luntur. Tssk!”

“Ne?  Tolong usapkan, lagi pula itu tugasmu.” kata Kangin tanpa dosa. “Kenapa? Kau takut? Kyuhyun tidak ada, jangan khawatir.” tambahnya membuat Hiuhwi menurut apa kata Kangin. Sesekali mata Hiuhwi melirik apa yang Kangin tertawakan dari tadi.

“Ya, Kangin oppa, kau sedang apa?” akhirnya Hiuhwi penasaran. “Aku lihat  kau tertawa terus dari tadi?”

“Eumh, ini dengan Eunhyuk dan Donghae, membicarakan Kyuhyun.” jawab Kangin tanpa sadar, membuat Hiuhwi mengernyitkan dahinya.

“Kyuhyun?” tanya Hiuhwi. “Kenapa dengan Kyuhyun?” Kangin menatap sekilas wajah Hiuhwi yang tampak penasaran dengan suaminya ini.

“Kau tahu kan, Kyuhyun pernah ikut acara we got married dengan gadis cina?” Hiuhwi menggeleng pelan. Ia memang tidak tahu. Kangin berdecak kesal, Kangin berpikir ini mungkin berkah buat Kyuhyun karena Hiuhwi tidak tahu banyak tentangnya. Tssk, kasian sekali Hiuhwi. Kangin tersenyum miring.

“Ige…” Kangin menunjukkan foto Kyuhyun yang habis berfoto dengan gadis itu pada Hiuhwi. Foto saat Kyuhyun selesai syuting tadi. “Sepertinya, dia selalu muncul kemana pun saat Kyuhyun berada di Cina. Lucu sekali ya.”

Hiuhwi menatap seksama foto itu, memang tidak berpelukan. Hiuhwi sadar, memang Kyuhyun selalu dikelilingi wanita. Bukankah Kyuhyun pernah bilang padanya. Hiuhwi merasa ‘sedikit’ cemburu. Tidak, yah dia memang cemburu. Tidak memberi kabar? Apa ini alasannya, banyak gadis disana. Menyebalkan!

“Oh, cantik.” gumam Hiuhwi. Kangin sadar, pasti ia salah telah memberi tahu Hiuhwi tentang foto ini. “Jadi, dia selalu hadir saat Kyuhyun berada di Cina. Umm…” Hiuhwi mengangguk singkat.

“Eumh, ya begitulah.” jawab Kangin tidak enak hati. “Tapi, yang lucu adalah saat Kyuhyun mengancam gadis itu agar tidak meng-upload fotonya di akun weibo gadis itu. Dasar Kyuhyun! Dia tidak suka dengan cara gadis itu yang sepertinya selalu memanfaatkan___”

“Emh, aku ke toilet sebentar.” Hiuhwi segera meninggalkan Kangin. Kangin hanya bisa diam dan menatap Hiuhwi dengan tatapan, bersalah. ‘Ah, Kyu. Maafkan aku.’

Dalam hati, Hiuhwi terus saja mengumpat tidak jelas. Ia menutup pintu toilet dan menghela nafas panjang.

“Okey. Aku tidak akan cemburu. Aku hanya ingin, Kyuhyun perhatian padaku saat dia di luar negeri. Sudah itu saja. Tapi_____” Hiuhwi berdecak kesal. “Apa aku sudah gila, itu bukan sifatku. Aku memang gila sekarang… Argh! Mati kau Cho Kyuhyun!”

__oOo__

Hiuhwi masih betah berdiam diri, duduk dihalte bus yang tak jauh dari gedung apartement, karena tadi Kangin memutuskan pulang kerumahnya, jadi Hiuhwi hanya bisa diantar sampai didepan gedung. Malas pulang, dan ia putuskan untuk tetap dihalte bus. Lagi pula, ini masih hujan, jadi sekalian ia berteduh sambil menunggu hujan reda.

Coklat hangat yang ia beli tadi sudah habis, dan sekarang ia tampak melamun menatap tetesan deras air hujan didepannya. Menerawang jauh, mengingat kata Kangin, kata ibu mertuanya yang membuat ia geli karena terus saja menanyakan hubungan dia dengan Kyuhyun. Tsk!

“Hhh, sibodoh itu belum memberi kabar kapan akan pulang. Membuatku ingin membunuhnya saja.” decak Hiuhwi sambil menatap layar ponselnya yang masih dengan wallpaper, Kyuhyun.

Sudah hampir dua jam ia disini, dan sekarang jalanan tampak sepi. Hiuhwi mengeluarkan ponselnya kembali, “Ashh… mati. “ ternyata ponselnya mati.

Hujan sebenarnya tadi sudah reda dan sekarang, sepertinya turun hujan lagi. Hiuhwi memeluk tubuhnya sendiri yang kedinginan, entahlah kenapa dia masih ingin disini. Mencoba menjernihkan pikirannya. Setidaknya, ini kehidupannya untuk sekarang dan seterusnya. Bersama Cho Kyuhyun.

Ia melihat jam ditangannya, sudah jam sepuluh malam. Sebaiknya ia segera pulang, lagi pula ia juga sedang dalam masa penyembuhan. Ia tidak mau jika Kyuhyun tahu jika nantinya ia sakit. Pasti yang ada ia akan diomeli Kyuhyun habis-habisan.

“Terpaksa, menerobos hujan deras…” gumam Hiuhwi.

__oOo__

Hiuhwi menekan tombol, dan memasukkan angka pin, untuk membuka pintu apartement. Pin-nya sudah diganti oleh Kyuhyun, jadi hanya dia dan Kyuhyun yang tahu saat ini. Tangannya basah dan juga mantel tebalnya pun ikut basaha, walau tidak sampai ke baju yang ia pakai. Ia menggigil kedinginan.

Ting! Pintu terbuka, dan Hiuhwi segera melepas sepatu dengan mengganti sandal untuk masuk kedalam. Hiuhwi menatap aneh, bukannya tadi dia keluar mematikan lampu, tapi kenapa lampunya menyala.

“Kau dari mana saja! Huh!”

Hiuhwi terhenyak seketika saat ia mendengar suara seseorang yang sangat ia hapal. Darahnya begitu cepat naik hingga keubun-ubun dan detakan jantungnya semakin cepat saat ia melihat sesosok yang tengah berdiri didepannya dengan tatapan yang sangat tajam. Marah, kesal, kecewa. Ah, entahlah. Hiuhwi tidak bisa mengutarakannya.

“Ka…ka…”

“Cukup!” potong Kyuhyun. Pria ini bergerak mendekat kearahnya, sial. Ia semakin berdebar-debar. Jadi Kyuhyun sudah pulang, ada perasaan senang, ia bisa melihat lagi wajah Kyuhyun. Tapi kali ini terlihat sedikit…

“Kenapa kau basah kuyup seperti itu.” kata Kyuhyun penuh dengan penekanan. Hiuhwi tidak kuasa menatap wajah Kyuhyun. Wajah yang ia rindukan untuk beberapa hari ini. Sungguh, pria ini sangat tampan dengan tshirt v-neck hitamnya, dan juga masih dengan celana panjang. Rambut juga masih acak-acakan. Tampak sekali raut kelelahan dari wajahnya.

“Aku, kehujanan.” jawab Hiuhwi pelan. Ia menekuk wajahnya. Sebenarnya ia ingin sekali marah dengan Kyuhyun. Ingin sekali mencekik leher Kyuhyun sepuasnya. Tapi sekarang, kenapa seolah sekarang Kyuhyun yang marah ini menyebalkan.

“Kau sudah tahu sakit, tapi kenapa membiarkan tubuhmu seperti ini. Apa kau sudah gila, huh!?” kata Kyuhyun dengan kesal pada Hiuhwi, membuat Hiuhwi mendongak. Ia menatap Kyuhyun kesal.

“M…mwo?” Hiuhwi menatap Kyuhyun tidak penuh dengan minat. “Baiklah, sebaiknya aku mengganti pakaianku.” Hiuhwi segera beranjak dari hadapan Kyuhyun. Ia sedang malas berdebat lama-lama dengan pria ini, pasti ia yang akan selalu kalah.

“Ya!” pekik Kyuhyun menarik lengan Hiuhwi. Kyuhyun merasakan basah karena memang mantel yang dipakai Hiuhwi sudah basah karena hujan. “Kenapa tadi tidak langsung pulang, kau kemana saja. Kau membuat dirimu kehujanan, apa itu maksudmu agar kau sakit terus dan tidak mau sembuh!”

“Ya, kau ini bicara apa?” Hiuhwi mendengus kesal. “Aku tadi hanya dihalte bus saja, karena menurutku, aku pulang juga sama saja. Tidak ada yang menungguku dirumah.”

“Tapi ada aku.” sela Kyuhyun, matanya terus menatap kearah wajah Hiuhwi, sebenarnya tadi dia tidak ingin berniat marah dengan gadis ini, tapi keadaan gadis ini yang seperti sekarang membuat Kyuhyun kesal dengan segala kebodohannya.

“Aku tidak tahu kau akan pulang hari ini.” kata Hiuhwi pelan. Kemudian matanya menatap tangan Kyuhyun yang masih ada dilengannya. “Aku ingin mengganti pakaianku dulu. Apa kau mau, aku mati kedinginan?” tambahnya lagi membuat Kyuhyun sadar akan sikapnya.

“Walau kau tidak tahu aku akan pulang, seharusnya kau selalu memikirkan keadaan dirimu. Aku sudah berapa kali bilang padamu untuk menjaga dirimu baik-baik saat aku tidak disampingmu, mengabari ku setiap saat tentang keadaanmu. Kenapa kau melanggar semuanya, huh? Apa kau pikir kesehatanmu itu hal yang sepele Hiuhwi-ya.”

Hiuhwi diam, ia mencerna apa kata-kata Kyuhyun, memang benar. Tapi ia masih belum terima jika Kyuhyun menyalahkannya saja, yah itu memang sifat Kyuhyun yang selalu egois kepadanya.

“Apa kau pernah memberi kabarmu padaku selama disana? Kau selalu menyalahkan aku. Aku muak denganmu!” pekik Hiuhwi sembari melepaskan genggaman tangan Kyuhyun. Kyuhyun terkejut dengan sikap Hiuhwi barusan, gadis itu berlalu dari hadapannya dan menuju kamar mereka, dengan keras  Hiuhwi menutup pintu kamarnya.

“Hiuhwi-ya.” gumam Kyuhyun, “Kau tidak tahu, betapa tersiksanya aku disana.” tatapan mata Kyuhyun masih terus menatap kearah pintu kamarnya, tak lama kemudian ia mendengar bunyi dari dapur. Masakannya sudah matang. Ia segera menuju pantry dapurnya.

Dengan telaten Kyuhyun mengaduk sup yang ia masak tadi, entahlah, ia belajar membuatnya. Ia juga sudah selesai memasak nasi. Karena, ia tadi tidak sempat mampir membeli makanan, ia ingin cepat sampai apartement dan memastikan Hiuhwi baik-baik saja. Sejak eomma-nya memberi tahu bahwa Hiuhwi sakit, ia menjadi tidak tenang saat berada Cina.

“Sepertinya ini lumayan.” kata Kyuhyun sendiri sambil mencicipi sedikit sup yang ia buat. “Kalau bagi Hiuhwi tidak enak, berarti ini salah Ryeowook. Aku akan menuntutnya besok.”  gumamnya.

Sementara itu, didalam kamar, Hiuhwi belum berniat untuk mengganti pakaiannya, hanya mantel saja yang ia lepas. Bajunya, tidak terlalu basah, walau ia merasakan sedikit lembab, entahlah ia sepertinya ingin menyiksa dirinya sendiri dalam sakit.

Hiuhwi masih kesal dengan kata-kata Kyuhyun. Dasar, selalu saja seenaknya tanpa mau disalahkan.

Ceklek!

Hiuhwi menatap kearah pintu, Kyuhyun masuk dengan membawa nampan berikan makanan untuk Hiuhwi. Hiuhwi mengalihkan tatapannya. Apa? Dia membawa nampan? Tsk! Yang benar saja. Hiuhwi tampak terkesima dengan sikap Kyuhyun ini. Pria ini begitu tampan jika sedang seperti ini. Ah, tidak-tidak.

‘Sebaiknya, aku mencari pakaian ganti saja, dan berlama-lama didalam lemari, yah itu lebih bagus.‘ ucap Hiuhwi dalam hati dan ia segera beranjak dari duduknya.

“Kau mau kemana?” tanya Kyuhyun. “Aku membawakanmu makanan, makanlah selagi hangat.” tambahnya lagi. Hiuhwi belum bergeming, ia membuka pintu lemari dindingnya. Dan segera masuk kedalam tanpa menjawab ataupun menatap Kyuhyun.

Hiuhwi menghela nafas panjangnya. Ia harus bisa mendiamkan Kyuhyun. Ia harus bisa membuat Kyuhyun tahu apa kesalahannya.

“Ya!”

Hiuhwi mendengar suara Kyuhyun, ia tidak menoleh. Dari sudut matanya, ia bisa melihat Kyuhyun ada diambang pintu lemarinya. Hiuhwi melanjutkan memilih pakaian yang akan ia kenakan. Saat Hiuhwi sudah selesai memilih, Hiuhwi berniat untuk keluar dari lemari ini. Otomatis dia melihat Kyuhyun yang terus menatapnya.

“Apa yang kau lakukan disini.” Hiuhwi berniat untuk melewati tubuh Kyuhyun, tapi Kyuhyun tidak bergeming dengan pertanyaan Hiuhwi ini. “Menyingkir, aku mau lewat.” tambah Hiuhwi lagi.

Kyuhyun merasa, Hiuhwi memang kesal dengannya. Baik, jika itu mau Hiuhwi. Pastikan Hiuhwi akan menerima pembalasannya.

“Cho Kyuhyun, apa kau tuli. Huh!” Hiuhwi geram dan hendak mendorong tubuh Kyuhyun. Tapi, kekuatannya memang tidak bisa menandingi kekuatan tubuh Kyuhyun, yang ada Kyuhyun malah semakin kuat.

Lihatlah, kini Kyuhyun malah bergerak maju kearahnya, dan Hiuhwi seketika membulatkan matanya saat Kyuhyun dengan cepat menutup pintu lemari ini. Mereka berdua didalam. Ini firasat buruk atau apa. Entahlah, yang ada saat ini, Hiuhwi malah gugup dan jantungnya terus berdebar dengan kencang. Ditambah lagi, dengan sorot mata Kyuhyun yang membuatnya lumpuh, tidak mempunyai tenaga sama sekali.

“Kau…? apa yang kau lakukan.” Hiuhwi tampak gugup dan ketakutan. “Menurutmu, apa?” ganti Kyuhyun yang bertanya padanya.

“Tsk! Tidak lucu, cepat buka. Aku ingin keluar dan mengganti pakaian. Kau ini mau aku___”

“Mau berganti pakaian? Disini saja, bukankah aku juga sudah pernah melihatmu tanpa__”

“Kau gila!” potong Hiuhwi, ia segera beranjak dan mencari celah untuk keluar dari sini, tapi tangan Kyuhyun dengan cepat menahan tubuhnya,menyudutkannya dipojok dinding lemari ini. Mata Hiuhwi dengan tajam mengarah tepat dimata Kyuhyun, begitu juga sebaliknya.

“Apa kau mau aku yang mengganti pakaianmu.”

“Kau berbicara seperti itu, seolah kau ini tidak mempunyai salah padaku, Cho Kyuhyun.” jawab Hiuhwi dengan nafasnya yang berat. Kyuhyun terlalu menghimpit tubuhnya.

“Mwo? Salah?”

“Tsk! Kau tidak boleh menyentuhku, aku melarangmu untuk itu. Lepaskan!” pekik Hiuhwi. “Tidak mau!” jawab Kyuhyun tidak terima. “Apa kau bilang? Kau melarangku menyentuhmu? Lucu sekali, aku bahkan berniat menyentuhmu lebih dari ini.”

Hiuhwi bergidik ngeri mendengar kata-kata Kyuhyun barusan. Tapi, kalau boleh jujur, ia ingin mati  sekarang. Tatapan Kyuhyun sungguh membuatnya kehilangan konsentrasi, apalagi aroma pria ini, ia sangat suka sekali mencium aroma tubuh Kyuhyun yang membuatnya tenang.

“Lepas!” pekik Hiuhwi lagi. Kyuhyun menggeleng cepat. “Kau sebenarnya kenapa, huh? Katakan padaku. Ya! Marhaebwa.” tanya Kyuhyun padanya, karena Kyuhyun memang tidak mau masalah dengan Hiuhwi berlarut-larut, setidaknya masalah ini cepat selesai malam ini.

Hiuhwi diam. Ia mengalihkan tatapannya. Mana mungkin ia berkata kalau ia kesal dengan Kyuhyun karena Kyuhyun tidak perhatian dengannya. Hiuhwi, dia tidak tahu kalau Kyuhyun menelusuri lekuk wajahnya dengan sorot mata yang begitu teduh sekarang. Setiap inchi wajahnya merupakan anugerah tersendiri bagi Kyuhyun akan keindahannya.

“Baik, aku minta maaf mengenai hal saat aku di Cina, bahkan aku tidak memberi kabar. Aku memang salah.”  Hiuhwi cukup terkejut mendengarnya, tapi ia tahan untuk berpaling dan menatap wajah Kyuhyun yang ada didepannya.

“Kalau sudah tepat waktunya, akan aku jelaskan, kenapa aku seperti itu padamu. Aku hanya ingin, kau baik-baik saja saat aku tinggal itu saja. Jadi apakah aku salah, jika aku menuntut kau untuk terus mengabariku tentang keadaanmu, hum?”

Nada bicara Kyuhyun sudah sangat pelan, Hiuhwi bisa mendengarnya tepat disisi telinganya. Ini membuatnya bergidik karena hembusan nafas Kyuhyun sampai kepermukaan lehernya.

“Hwi-ya, bicaralah. Aku benci sekali jika kau mendiamkan aku… kau tidak tahu jika___”

“Kau lakukan itu karena disana kau banyak dikelilingi gadis-gadis, dan kau bertemu dengan mantan istrimu kan? Tsk! Aku sudah kebal dengan semua itu. Terserah, kau di luar  negeri mau mengabariku atau tidak. Aku tidak peduli.” jawab Hiuhwi masih belum memalingkan wajahnya kearah Kyuhyun.

Kyuhyun mengernyitkan dahinya. Gadis? Mantan istri? Tunggu! Hiuhwi apakah dia tahu bahwa dirinya berfoto dengan gadis yang pernah menjadi… Ya Tuhan! Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan.

“Kau…kau melihat foto itu?” Hiuhwi seketika menoleh dan menatap wajah Kyuhyun, tepat mereka bertatapan satu sama lain. “Jadi kau sudah tahu foto itu? Tahu dari mana? Tsk! Cepat sekali menyebar ya…”

Hiuhwi kesal sekali pada Kyuhyun, bagaimana mungkin Kyuhyun tidak menunjukkan rasa penyesalannya sekarang, lihatlah wajahnya kini malah seolah tak berdosa sama sekali saat menatap Hiuhwi.

“Ka…Kau menyebalkan!” pekik Hiuhwi meronta ingin lepas dari himpitan tubuh Kyuhyun. Sial, ia tidak bisa berkutik. “Kau senangkan jika aku begini, huh?”

“Cis! Kau cemburu, bilang saja. Jangan terlalu menahan apa yang kau rasakan.” Kyuhyun tersenyum miring. Kyuhyun membuat emosi Hiuhwi tak terkendali, dasar, kenapa dia tidak merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan?

“Ne, kau puas membuatku seperti ini. Kau puas bukan? Yah! Tentu saja, pria seperti mu memang selalu tidak merasa bersalah sama sekali. Cukup tahu saja___”

“Siapa bilang aku begitu?”

“Aku!” pekik Hiuhwi. “Kau memang seperti itu kan Cho Kyuhyun.”

“Aku kan sudah bilang padamu, bahwa aku memang banyak sekali teman dekat, bahkan kau juga tahu pekerjaanku seperti apa?”

“Aku tahu, aku tahu itu. Aku sudah mengerti posisiku sebagai apa.” Ia memang tahu sekali. Tapi, kenapa semuanya kini seolah, hanya dia yang merasa cemburu.  Arggh! Menyebalkan sekali! “Minggirlah, aku ingin berganti pakaian.” kata Hiuhwi pelan. Mencoba agar Kyuhyun mau mengalihkan tubuhnya dan membiarkan dia pergi. Tapi apa yang terjadi, bahkan kini tubuh Hiuhwi ditarik oleh Kyuhyun. Tangan kanan Kyuhyun meraih pinggangnya, untuk memperkecil jarak mereka. Dan ini, membuat Hiuhwi berdesir.

“Aku suka sekali caramu cemburu seperti ini.” kata Kyuhyun pelan, bahkan sangat pelan tepat disisi telinga Hiuhwi. Dengan pelan, Kyuhyun menarik nafas panjang, menghirup aroma tubuh Hiuhwi di sela-sela leher dan bahu kemudian terhenti disekitar tengkuknya, membuatnya kembali bergidik.

“Kyu! Kau jangan mengalihkan___”

“Eum?” Kyuhyun menarik wajahnya, menatap Hiuhwi yang mencoba menguatkan diri karena deru nafas Kyuhyun yang tadi sanggup membangkitkan  gejolak yang ada didirinya. “Kau pikir, semudah itu aku berpaling. Kau pikir aku pria macam apa…”

“Aku tahu.” tangan Hiuhwi yang satu menahan dada Kyuhyun agar tidak bergesekan dengannya. Sungguh ini membuatnya ingin pingsan saja. “Sebaiknya, kita bicarakan nanti, aku kedinginan dan ingin segera mengganti pakaian.”

“Katakan dulu, apa kau sudah puas mengeluarkan apa yang ada dihatimu padaku.” jelas Kyuhyun, Hiuhwi menelan ludahnya dengan susah payah. Kenapa Kyuhyun masih terus saja menatapnya seperti ini?  “Marhaebwa? Aku tidak mau kalau sampai ini berlarut-larut.” lanjutnya.

“Eum, ne… sudah hanya itu saja.” jawab Hiuhwi singkat. “Benar, hanya itu saja, eum?” tanya Kyuhyun dengan tatapannya yang terus mengunci tatapan Hiuhwi.

“Kau tidak merindukan ku?” desah Kyuhyun pelan. Kini ia menempelkan bibirnya tepat dipundak Hiuhwi. Kulit putih mulusnya yang sedikit lembab karena terkena air hujan, kini dirasa olehnya terasa hangat karena bibir Kyuhyun mencium dan menghisapnya. Sial, kenapa dia jadi melenguh pelan oleh perlakuan Kyuhyun padanya ini.

“Kyu…jebal, aku___” ucapan Hiuhwi tertahan saat bibir Kyuhyun masih berada disana, area favorit pria ini. Menciumnya beberapa kali hingga mengisapnya dan menimbulkan sedikit bercak merah disana. Membuat Hiuhwi menahan nafasnya sejenak. Tidak mungkin ia tergoda untuk mendesah, tapi ia ingin mendesah saat bibir Kyuhyun bermain diarea bahu dan kini akan naik kelehernya.

“Kau kedinginan bukan? Eum?” Kyuhyun menatap wajah Hiuhwi, Hiuhwi juga demikian, tatapan Kyuhyun dirasa olehnya sangat teduh, tidak seperti tadi. Belum menjawab Kyuhyun sudah memiringkan kepalanya, membuat hidung mereka bergesekan. Nafas yang berat diantara mereka berdua beradu, menerpa kulit wajah masing-masing. Menimbulkan sengatan listrik yang menjalar diseluruh tubuh mereka berdua, membuat detakan jantungnya kembali berdebar kencang.

“Aku akan menghangatkan tubuhmu. Percaya padaku, eum.” sebelum Hiuhwi menjawab, Kyuhyun sudah mendorong tubuhnya kedinding lagi, memojokkan tubuhnya, menghimpit hingga ia tidak bisa berkutik. Dan tidak lama kemudian, bibir Kyuhyun sudah memenuhi bibirnya dengan ciumannya yang terasa lembut namun cukup dalam, hingga Hiuhwi pun membalas dan membuka celah bibirnya agar ciuman mereka semakin menyatu. Tangan Kyuhyun perlahan melepas genggaman tangan Hiuhwi, dan berpindah kepunggungnya, mengusap pelan punggung Hiuhwi. Sedang Hiuhwi, entahlah dia malah ikut larut semakin jauh. Tangannya yang tadi ada didada Kyuhyun perlahan naik ketengkuk pria ini, mengusapnya pelan.

Suara decakan dari ciuman mereka terdengar cukup indah ditelinga Kyuhyun, lidah mereka saling bertaut satu sama lain. Kyuhyun, mengeskplorasi lebih dalam mulut Hiuhwi dengan lidahnya yang terus mendominasi ciumannya yang terkesan cepat dan menuntut. Berulangkali juga, ia memberi kesempatan Hiuhwi untuk mengambil nafas saat ia memiringkan lagi kepalanya, mencoba melumat kembali bibir Hiuhwi yang memerah tanpa ampun.

Deru nafas mereka terdengar berat saat Kyuhyun melepas tautan bibirnya. Menatap satu sama lain, termasuk Kyuhyun, dia sangat suka menatap Hiuhwi jika sedang malu seperti ini. Bibirnya  merah akibat ciumannya yang cukup panas.

“Sepertinya, aku akan benar-benar menghangatkan tubuhmu, kau tidak keberatan kan?”

“Euh?” Hiuhwi tepat menatap Kyuhyun, dimatanya. Sial, dia tidak bisa menolak ini. Rindunya memang sangat amat dalam terhadap Kyuhyun. Kyuhyun sudah menemukan jawabannya walau ia hanya menatap Hiuhwi saja. Ia tersenyum simpul, dan kemudian membenamkan bibirnya pada bibir Hiuhwi lagi. Kali ini, ia memulainya dengan lumatan yang sangat lembut dan pelan. Menikmati setiap inchi bibir Hiuhwi, gadis yang ia rindukan. Gila, hanya beberapa hari ia merasakan rindu yang sangat hebat pada Hiuhwi. Seolah tidak ingin melepaskan Hiuhwi satu detikpun dari sisinya.

Hiuhwi merasakan lain, ia begitu nyaman. Walau sudah berulang kali berciuman dengan Kyuhyun tapi rasanya, selalu seperti masih baru pertama kali berciuman, tidak pernah merasa bosan. Ciuman yang lembut, kini terasa sedikit menuntut dan cepat seiring pergerakan tangan Kyuhyun yang kini meraba area pahanya, menyingkap dress selutut yang ia pakai saat ini, membuatnya melenguh pelan.

Bibir Kyuhyun kini turun keleher Hiuhwi, mengecupnya berulangkali dan sesekali mengisap leher jenjang itu, membuat tanda merah disana. Tidak puas hanya itu, Kyuhyun menaikkan tangannya ke arae punggung Hiuhwi, mencari pengait resleting untuk bisa meloloskan dress ini dari tubuh Hiuhwi. Gadis ini menegang saat Kyuhyun menghisap kuat kulit lehernya, membangkitkan gejolaknya. Sehingga ia tidak bisa menahan desahannya lagi. Ini membuat Kyuhyun semakin bersemangat. Hingga ia dapat melepaskan dress itu dengan mudah  tanpa melepas ciumannya pada area leher dan bahu Hiuhwi.

Hiuhwi seketika merasakan dingin, saat dressnya tiba-tiba sudah lolos dari tubuhnya. Ia dengan refflek menutup tubuhnya sendiri dengan tangannya. Kyuhyun menatapnya aneh.

“Mwoya? Kau masih malu?” tanya Kyuhyun pelan. Hiuhwi tidak bisa menjawabnya, hanya semburat merah yang ia tampakkan saat ini. “Baiklah, kau perlu melepas kaos ku juga. Bagaimana?” tawar Kyuhyun, membuat Hiuhwi menelan ludahnya dengan cukup sulit.

“Kyuhyun-ah, Aku…”

“Aku suka sekali kebodohanmu ini.” Kyuhyun tersenyum miring, kemudian tanpa banyak bicara ia kembali menyatukan bibirnya dengan Hiuhwi. Melumat dengan cepat dan menuntut. Membuat Hiuhwi melenguh pelan dalam ciumannya. Tangan Kyuhyun tidak tinggal diam, menelusuri lekuk tubuh Hiuhwi dari atas dada Hiuhwi, perut datarnya, hingga paha yang membuat Hiuhwi lagi-lagi memanggil namanya dalam desahan. Membuat semangat Kyuhyun bertambah untuk menyentuh Hiuhwi lebih dari ini.

“Masih dingin, eummhh…” Kyuhyun menciumi area atas bahu Hiuhwi lagi, dan mengisap lagi tanda yang kemerahan. Sedangkan Hiuhwi tidak bisa menjawabnya ia sibuk menutup matanya, menikmati setiap sentuhan Kyuhyun padanya. Sesaat kemudian, ia membuka matanya, menatap Kyuhyun sendu. Kyuhyun mengusap dahi Hiuhwi yang sedikit berpeluh.

“Anniya… sekarang tidak dingin lagi.” jawab Hiuhwi membuat Kyuhyun tersenyum simpul. Kyuhyun mencium puncak kepala Hiuhwi dengan rasa sayangnya. Ia sangat mengagumi keindahan istrinya ini. Entah, ia hanya ingin, gadis ini bahagia disisinya.

Hiuhwi kemudian mengalungkan tangannya dileher Kyuhyun, menatap dalam-dalam wajah pria yang membuatnya gila selama ini. Sungguh begitu tampan. Walau sikapnya terkadang menjengkelkan, tapi bentuk perhatian Kyuhyun padanya itu yang membuat Hiuhwi bahagia.

“Aku merindukanmu…” ucap Hiuhwi. Akhirnya dia mengucapkan kata-kata ini dari mulutnya yang semenjak tadi ia tahan. Ia tidak bisa menahannya lagi, ia memang merindukannya.

“Aku tahu, karena aku juga merasakan hal yang sama padamu. Kau harus tanggung jawab.” Kyuhyun tersenyum, kemudian meraih wajah Hiuhwi dengan kedua tangannya, menyatukan kembali bibirnya dengan bibir Hiuhwi dalam ciuman yang cepat, ganas dan menuntut.

Entah sejak kepan tshirt yang Kyuhyun pakai juga lolos dari tubuhnya, hingga membuat Hiuhwi terpana menatap tubuh Kyuhyun. Bibir Kyuhyun turun hingga menelusuri lekukan leher Hiuhwi, kembali mengecup lehernya, tanpa ada sekecilpun bagian leher yang ia lewati sedikitpun. Semua tidak luput dari sentuhan bibir Kyuhyun. Hiuhwi tidak bisa menahannya, saat entah kenapa sekarang ia juga menempelkan bibirnya dan mengecupnya perlahan pada bahu dan leher putih Kyuhyun, membuat Kyuhyun melenguh pelan.

Kyuhyun menarik wajahnya dari leher Hiuhwi. “Emh, kau jangan menghisapnya Hwi-ya?” kata Kyuhyun dengan suara serak dan beratnya. “Eumh?” Hiuhwi mendongak dan Kyuhyun tersenyum. Ia tahu apa maksudnya, Kyuhyun seorang publik figur, apa jadinya jika lehernya….

“Kau banyak kemajuan…” tatap Kyuhyun penuh arti pada Hiuhwi. Membuat gadis ini lagi-lagi merasakan panas diwajahnya saat Kyuhyun terus saja menatapnya.  Saat Kyuhyun akan menautkan bibirnya kembali dengan bibir Hiuhwi, Hiuhwi menahan dada Kyuhyun dengan tangannya. Kyuhyun menatapnya aneh…

“Kyu, apa harus didalam lemari dinding seperti ini?” tanya Hiuhwi ragu, membuat Kyuhyun tersenyum licik. Hiuhwi menjadi salah tingkah sekarang, apa pertanyaannya terlalu bodoh.

“Yang penting hanya ada kita berdua, dimana pun tidak jadi masalah buatku.” jawab Kyuhyun tegas.

“Tapi, apa…mmpph…nghhhhh……..” Kyuhyun membungkam bibir Hiuhwi dengan ciumannya yang tak kalah dengan ciuman-ciumannya yang tadi. Lebih cepat dan lidahnya bergerak leluasa membelit satu sama lain, Kyuhyun sepertinya memang mengusai permainan ini. Apalagi saat ciumannya kian turun keleher, hingga dada Hiuhwi, membuat Hiuhwi gila akan perlakuan Kyuhyun. Tidak sanggup menahan desahan-desahan yang keluar dari bibir merahnya ini. Tidak bisa, ia terus memanggil nama Kyuhyun dengan suara indahnya. Membuat Kyuhyun semakin berbuat lebih padanya.

Entah, sekarang keadaan mereka sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang yang melekat dari tubuh mereka berdua. Bersatu dalam peluh yang keluar dari kulit mereka, membuat semangat dan acuan tersendiri bagi Kyuhyun untuk terus ingin menuntaskan semuanya dengan cepat, karena keadaan ruangan yang juga tidak terlalu besar, ini membuat laju peluh mereka keluar lebih banyak. Hiuhwi juga tidak sadar, posisinya sudah berganti, dengan Kyuhyun diatas tubuhnya. Oh, tidak… ini tidak mungkin. Hiuhwi tidak percaya, ia juga sangat gila akan hal ini. Dimana pun ini, ia sangat menikmatinya.

Tubuh mereka sudah menyatu dan menghasilkan suatu kenikmatan tersendiri bagi keduanya. Tidak dipungkiri ini sangat sulit, walau sudah kedua kali mereka melakukan ini. Hiuhwi memejamkan matanya, air mata kembali mengalir dipipinya. Dan Kyuhyun tahu itu segera memberi kenyamanan bagi Hiuhwi, menciumnya dengan rasa sayangnya. Membisikkan kata-kata yang membuat Hiuhwi merasa nyaman. Tidak memikirkan harga diri lagi, tidak. Itu tidak penting sekarang. Bukankah mereka sudah menjadi suami istri. Dan Hiuhwi tahu, ini kewajibannya sebagai seorang istri untuk Kyuhyun, dan tubuhnya memang milik Kyuhyun sepenuhnya.

Desahan dan lenguhan panjang menghiasi ruangan ini, Kyuhyun dan Hiuhwi sama-sama menikmati satu sama lain dengan penyatuan tubuh mereka. Hingga mereka sama-sama terkapar tidak berdaya saat mencapai puncak itu. Sungguh, ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Kyuhyun tersenyum simpul, sambil tangannya mengusap dahi Hiuhwi yang penuh dengan peluh, diciumnya dahi itu lama sekali dan membiarkan tubuhnya masih menyatu dengan tubuh Hiuhwi. Membiarkan cairan cinta mereka bersatu dalam rahim  Hiuhwi.

“Aku mencintaimu…” ucap Kyuhyun pelan. Hiuhwi mengusap lengan Kyuhyun sambil tersenyum. Tangan Hiuhwi juga reflek mengusap peluh diwajah tampan Kyuhyun. Dan mereka bersatu lagi dalam ciuman yang manis.

__oOo__

“Buka mulutmu…haaa…” ucap Kyuhyun hendak menyuapi Hiuhwi. “Biar aku saja sendiri yang memakannya.” Hiuhwi menolaknya. Kyuhyun mencibirkan bibirnya. “Hwi-ya, ayolah. Ini sudah dingin nanti keburu dingin. Tsk!” decak Kyuhyun. Hiuhwi tersenyum simpul.

“Jelas sudah dingin. Kau sendiri  yang  membuatnya dingin… kalau kau tidak__”

“Mwo? Salah siapa kau memancingku untuk masuk kedalam lemari dinding itu? Hum.” langsung Hiuhwi memukul lengan Kyuhyun.

“Ya! Ini juga salahmu, untuk apa kau menyembunyikan sesuatu dariku. Mengabaikan aku, itu resikomu Cho Kyuhyun!” Hiuhwi tidak mau kalah.

“Aigoo, lain kali aku harus membuatmu cemburu dulu ya, agar aku bisa menidurimu…” goda Kyuhyun. Membuat Hiuhwi menatapnya kesal dan malu.

“Mwoya?! Kau pikir aku tadi mau___”

“Aish! Apa kau mau aku menyerangmu lagi?”

“Kyu!” pekik Hiuhwi kesal. “Ara-ara! Eung, apa masih sakit? Kenapa punya mu masih sempit saja. Itu membuatku sulit__”

“YA! Kau bisa diam tidak. Kalau kau terus berkata seperti itu, aku tidak akan memakan masakanmu!” ancamnya. Kyuhyun berdecak kesal. Dasar gadis ini, masih saja malu jika membahas hubungan suami istrinya. Padahal Kyuhyun sangat suka jika Hiuhwi sedang…sedang bernafsu seperti tadi. Wajahnya yang cantik, bertambah cantik saat kulit putihnya beradu dengan peluh dan juga dengan nafasnya serta bibirnya yang terus mengucapkan namanya sambil matanya yang terpejam, ini adalah keindahan yang sangat luar biasa yang hanya Kyuhyun yang tahu.

“Baiklah! Sini, buka mulutmu…” perintah Kyuhyun pada Hiuhwi. Hiuhwi ragu, karena Kyuhyun kan tidak bisa memasak? Tapi melihat usaha Kyuhyun memasak yang begitu besar, dan juga perhatiannya pada Hiuhwi, membuat Hiuhwi merasa yakin kalau ia akan menghabiskan makanan ini.

“Aku makan sendiri saja, Kyuhyun-ah. Ne?” katanya pelan.

“Ash! Kau ini… tapi kau janji akan menghabiskan nya?!” Kyuhyun menyerahkan makanan itu pada Hiuhwi. Hiuhwi yang duduk diatas ranjang, sedang Kyuhyun juga disampingnya, hanya saja ia agak ditepi ranjang. Yah, setelah kegiatan mereka didalam lemari dinding yang cukup menguras tenaga, akhirnya Hiuhwi memutuskan untuk mandi.

“Kau mandilah dulu, biar aku yang memakan ini sendiri, aku jamin akan menghabiskannya.” Hiuhwi menatap Kyuhyun yang seolah enggan meninggalkannya.

“Tsk! Padahal, aku ingin mandi bersama tadi. “

“Kyu…”

“Iya iya aku tahu.” sela Kyuhyun kemudian mengusap pelan rambut Hiuhwi.  “Kenapa masih disitu?” tanya Hiuhwi. Kyuhyun hanya menghardikkan bahunya saja.

“Aku ingin melihat kau memakannya.” jawab Kyuhyun polos. “Eumh…” Hiuhwi memasukkan sedikit sup yang Kyuhyun buat tadi kedalam mulutnnya. Rasanya… sedikit aneh . Tapi ini tidak terlalu buruk. Cukup untuk pemula seperti Kyuhyun.

“Eotte? Enak?” tanya Kyuhyun ragu. Hiuhwi berusaha meyakinkan Kyuhyun dengan ekspresi wajahnya yang dibuat senormal mungkin. Walaupun aneh, Hiuhwi akan menghabiskan ini semua. Yah setidaknya Kyuhyun sudah bekerja keras untuk memasak ini.

“Enak… tenang saja aku akan menghabiskannya.” kata Hiuhwi meyakinkan Kyuhyun. “Eumh, kau bersama eomma  saat aku di Cina?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. Ia memang menyuruh eommanya untuk membuat Hiuhwi tidak kesepian. Tapi, yang ada Hiuhwi selalu ngeri karena pertanyaan eommanya yang selalu menjurus -_-”

“Ne, hanya sehari saja. Saat beliau mengajakku ke cafe. Oh ya, ada titipan dari fansmu, aku taruh dilemarimu.” jawab Hiuhwi. Kyuhyun hanya mengangguk pelan.

“Eomma, bilang apa saja padamu. Dia tidak aneh-aneh kan??” tanya Kyuhyun hati-hati. Sepertinya ia tahu sikap eommanya ini, sehingga membuat Kyuhyun tahu arah pembicaraan eommanya saat bersama Hiuhwi.

“Eung, beliau mengira aku hamil.”

“Sudah kuduga…” desah Kyuhyun pelan.

“Kyu, aku tahu kau sangat sibuk. Aku takut nanti jika aku__”

“Kau hamil?” potong Kyuhyun. “Sudah tentu aku akan membuatmu hamil,  kau jangan takut aku type pria yang bertanggung jawab. Kau kira aku pria macam apa? Hanya menidurimu saja begitu? Tssk!”

Kyuhyun sepertinya tahu, apa yang ada dipikiran Hiuhwi, sama seperti yang ia pikirkan saat ini. Tidak, ia akan membuktikan bahwa ia memang pria sekaligus suami yang bertanggung jawab untuknya.
“Bukan begitu. Kau kan masih sibuk dengan jadwal kerjamu. Lagi pula, kau seorang member super junior. Apa sebaiknya, aku memakai alat__”

“Tidak perlu! Kata Appa memakai seperti itu, akan menyulitkan kita kalau kita ingin mempunyai anak. Jadi biarkan saja seperti ini.” potong Kyuhyun cepat, ia tidak sadar dengan apa kata-katanya barusan.

“Appa? Aboenim tahu jika__” Hiuhwi mengernyitkan dahinya, Kyuhyun tampak bingung.

“Ah, maksudku saat Appa dan Eomma dulu, kata mereka… beliau, ah maksudku eomma tidak pernah memakai alat penunda kehamilan.” sial! Kyuhyun gugup sekali. Ia hampir ketauan jika sudah berbicara pada Appanya tentang masalah ini.

“Tenanglah, aku bisa mengatur semuanya. Nanti jika saatnya tiba, kau pasti akan hamil.  Aku pasti siap jika sewaktu-waktu kalau kau  hamil. Lagi pula, itu kan anakku.”

Hiuhwi terdiam. Ia mengerti dengan ucapan Kyuhyun. Kemudian Kyuhyun meraih tangannya, dan meremasnya pelan. “Kau jangan khawatir tentang semua itu. Aku  bahkan sangat senang jika kau bisa hamil.”

“Tsk! Kau ini, dapat dari mana kata-kata seperti itu. Menggombal sekali.”

“Kau tahukan aku bukan type pria seperti itu? Aku bicara apa adanya.” Kyuhyun tersenyum miring, membuat Hiuhwi memundurkan sedikit wajahnya, karena Kyuhyun memajukan wajahnya untuk meraih pipinya dan mengusap lembut. Tak berapa lama, Kyuhyun sudah melumat pelan bibir tipis Hiuhwi, bergantian atas dan bawah dengan lembut, memiringkan kembali wajahnya untuk mencari posisi yang nyaman saat melumat kembali bibir Hiuhwi, dan manutkan dengan bibirnya. Kyuhyun hanya menyalurkan perasaan sayang dan cintanya pada gadis ini. Agar dia tidak perlu ragu, jika suatu saat memang benar-benar terjadi, sesuatu yang akan mengubah kehidupannya menjadi orang tua dari anak-anak mereka. Hiuhwi bisa merasakan itu, Hiuhwi bisa merasakan cinta yang mendalam dari Kyuhyun, begitu juga sebaliknya.

Tangan Kyuhyun beralih kebagian belakang kepala Hiuhwi, sedangkan tangan yang satunya mengusap pelan punggung Hiuhwi, dan kini turun kepinggangnya. Memeluk erat pinggang Hiuhwi. Dan menarik tubuhnya untuk memperdalam ciumannya. Membangkitkan kembali sengatan-sengatan listrik yang ada ditubuh Kyuhyun dan Hiuhwi, saat mereka larut dalam lumatan-lumatan yang sekarang berubah menjadi sedikit cepat dan menuntut, membuat keduanya terengah dengan nafas yang begitu berat.

“Nghh…” lenguh Hiuhwi saat tangannya menahan dada Kyuhyun, Kyuhyun melepas tautan bibirnya. Ia ingat, Hiuhwi perlu istirahat. Malam ini, sepertinya sudah cukup untuk melepas kerinduannya terhadap gadis ini.

“Emhh…” Kyuhyun mengecup singkat bibir Hiuhwi. “Baiklah, aku mandi dulu.”

“Eum…”

“Habiskan, supaya kau cepat sembuh.” kata Kyuhyun sambil beranjak dari tempatnya.

“Arasseo…”jawab Hiuhwi pelan. Ia masih tidak menduga, kenapa dengan ciuman itu saja bisa membangkitakn gejolak yang ada dirinya. Sungguh, pasti ia sudah gila.

“Dan kau cepat pulih, agar aku bisa membuatmu hamil.”

“Cho Kyuhyun!”

“Ronde kedua? Eung, ya sudah besok saja… aku sabar untuk menunggumu…”

“KYU! Cepat pergi mandi, atau kau tidak usah tidur  disisiku lagi!”

=oOo=

Huwaaaaaaaa ~~~~~~~~>,<
Ige mwoya?? enceh 17+ yaaaaaa harap dibaca rattingnya, tapi maaf jika mengecewakan. Ini buatnya mendadak untuk menghilangkan kegalauan *apa ini -_____-”

Baiklah, sepertinya harus buat cerita  baru untuk kopel ini… *ditendang Jea * sudah ada sih, ide… tapi waktu buat ngetiknya itu…. >,<

Ditunggu saja ya… kek-nya sequel nya sampai sini, atau begemana? ~~~~XD