FF “Can’t Stop Loving You” Seq. Of Our Love

“Can’t Stop Loving You” – Sequel Of Our Love

Author : Kim Yeon Young (@DeanClouds)

Cast : Yesung Super Junior/Kim Jong Woon, Kim Yura

Support Cast : Super Junior members, Kim’s Family. Kim Kibum/Key (OC), Lainnya temukan sendiri.

Genre : Married life, Comedy (?), Romance.

Ratting : PG-15

Ps : Gaje, membosankan. Banyak sekali Typo kkkkkk~ *plakkkk

Note : NAH!!! Berhubung saya lagi BAIK HATI!!! *PLAK *
Sequel OUR LOVE Yang ada DI BUKU Sengaja Saya TERBITKAN SIANG INI!!! wkwkkwk

Untuk Lainnya, Uri First Honeymoon, sabar yaa.. giliran, tar aku bakalan buka yang aku privat!!! jadi kalo komennya mendukung, secepatnya, AKU BUKA PRIVATNYA!!

Okey-lah langsung saja!!! selamat menikmati (?) *plakk plakkk

Happy Reading………..

Yesung POV

Mataku sedikit berat walaupun untuk membuka sedikit. Rasa ngantuk masih menderaku, padahal aku sudah merasakan sinar matahari masuk kecelah jendela kamar ini. Selimut ini benar-benar nyaman sekali. Membuatku enggan beranjak. Rasanya punggungku sangat capek. Lelah. Itu yang aku rasakan akhir-akhir ini.

Aku merasakan kasurku bergerak. Ada yang naik keatas ranjang ini. Tapi aku masih belum bergeming. Dan tetap dibawah selimut ini.

‘Pokkkk’ sebuah tangan mungil kurasakan menepuk bahuku.

“Appa!!! illeona…ppali” katanya. Aku tersenyum mendengar suaranya yang sangat lucu.

“hmmmm…” aku menyahutnya dengan suaraku yang sedikit berat ini.

“Appa….” panggilnya setengah berteriak.

Dia menarik selimutku hingga aku kini tidak memakai selimut lagi. Lalu bangun dan menatap Key. Malaikat kecilku yang kini ada dihadapanku. Akhir-akhir ini aku banyak pekerjaan. Di kantor dan juga kadang-kadang aku juga ada Di Super Junior.

Ya. Sejak aku pulang wajib militer dan perlahan-lahan member juga masuk Wajib militer. Kini kegiatan di Super Junior agak melonggar tapi malah pekerjaan dikantorku semakin menumpuk.

“Omo!! Kibum tampan sekali” kataku sambil menariknya dalam pangkuanku. Ya pasti dia sebentar lagi marah.

“Appa!! jangan memanggilku Kibum. Key!! key!!” katanya sambil menggembungkan pipinya.

“Ara!! Ara!! tapi namamu-kan Kibum. Aish!! apa kau ingin keren seperti Key samhcon, hum?” kataku menggodanya.

“Ne!! aku ingin kelen seperti Key Samchon, tampan sepelti Siwon samchon dan..dan…pandai menali seperti Hyuk samchon….” katanya panjang lebar.

Aigoo!! bahkan aku appanya tidak masuk dalam daftar. Dasar!! ini pasti ajaran Yura. Oh ya, dimana dia istriku. Ahh. Dia belum muncul dari tadi, pasti dia sedang memasak. Istri yang yang baik dan juga entah kenapa aku tidak bisa berpaling darinya.

Dulu saja saat aku wamil dan key baru saja lahir. Aku terpaksa meninggalkan Yura dan merawat Key sendirian. Ya, walaupun waktu itu dia tinggal dengan Eomma. Tapi tidak lengkap jika aku tidak ada.

Aku selalu menyempatkan untuk pulang seminggu sekali. Ya! Aku memang ditugaskan didekat Seoul dan tingkatan militerku juga tidak terlalu berat. Jadi aku bisa sering mengunjungi Key dan Yura. Dua makhluk yang paling berharga selain eommaku.

“Aigoo~ Jongwoon oppa. Kau belum mandi?” katanya kini menghampiriku dan Key.

Aku sangat senang sekali melihatnya dipagi hari apalagi saat ini. Rambutnya yang coklat itu digulungu keatas dan aku bisa melihat leher jenjang itu. Bagian tubuh favoritku. Omo!! yeppeo.

“Umm..aku masih malas Yura-ya. Nanti saja, lagian jadwalku kosong hari ini” jawabku sambil memainkan tangan Key.

“Appa, ayo kita main lagi” kata key. Mwo!! Aigoo!! kau tidak tahu key, kau itu sangat aktif. Bisa-bisa tulang appa langsung patah kalau seperti kemarin lusa kejadiannya.

Saat itu Yura mengajak kami jalan-jalan tentu saja dengan Key. Yap!! hubungan kami memang sudah diketahui publik. Setelah wajib militer memang dari pihak SM sudah memberitahu publik bahwa aku sudah menikah.

Awalnya aku takut keadaan Key dan yura dalam bahaya. Atau karirku juga akan terancam Tapi, dugaanku salah. Publik apalagi fansku menerima mereka dengan baik. Apalagi Key. Mereka sangat mengidolakan anakku itu. Dan karirku di Super Junior masih berjalan sampai sekarang. Aashhh!! sudahlah. Sekarang waktunya aku akan membahagiakan keluargaku. Banyak waktuku yang terbuang karena pekerjaan.

__oOo__

Aku mengeringkan dengan handuk rambutku yang basah akibat keramas dipagi hari. Rasanya segar sekali. Dengan tshirt putih V-Neck ku dan saat aku keluar dari kamar mandi. Aku melihat Yura ada sedang duduk didepan cermin, tangannya sibuk dengan alat (?) make-up, Yura tampak mempoles sedikit make-up diwajahnya. Bluss on. Aku rasa, ya begini-begini aku tahu alat make-up. Apa kalian lupa. Aku-kan dulu sekamar dengan Ryeowook, dan kalian tahu. Ryeowook itukan tidak bisa hidup tanpa make-up.

Omo!! kenapa aku tidak pernah bosan memandang wajahnya. Entahlah. Yang pasti setiap saat, setiap hari bahkan aku selalu mencintainya.

‘Greeppppp’

Aku menyandarkan daguku dipundaknya. Dan tanganku memeluk pinggangnya. Aku suka aroma tubuhnya apalagi sekitar lehernya. Yura sedikit geli rupanya saat tanganku ada diperutnya kini.

“oppa….. aku sedang make-up…” katanya seolah aku ini menggangu kegiatannya. Apa make up lebih penting dariku. Untuk apa dandan segala, apa dia akan menarik lelaki lain?huh?

“Yaaa…kau tega sekali menolakku. Kau sudah bosan denganku. Aish ~”

“Aigoo!! bukan begitu…aish!!” Yura terlihat salah tingkah. Biar saja toh aku tetap memeluknya seperti ini.

“Kau sudah cantik tidak usah memakai make-up saja” kataku melihatnya dari cermin. Yura mengoleskan lipstik berwarna pink kebibirnya. Omo!! kenapa dia selalu bertambah cantik setiap hari,

Yura tidak tahu apa aku memperhatikan terus wajahnya, hum? Dasar, aku ingin dia salah tingkah saat aku menatapnya terus seperti ini.

“Yesungie oppa….kau tidak capek tidak berkedip menatapku terus?huh?”

Mwo!! ternyata dia tahu apa yang aku lakukan. Aku segera menatapnya dari samping. Dan tepat dia juga menatapku.

“Mwo? Aku menatap istriku sendiri apa tidak boleh? Salah sendiri kau begitu mempesona” kataku dan sukses membuat Yura tersenyum dengan jawabanku.

“Omo!!!! manis sekali” katanya. Hal ini lah yang kadang membuat kami seperti masih seperti baru menikah saja. Padahal kami sudah dikarunia seorang putra yang lucu. Key.

“Kau belum siap-siap nanti keburu siang” katanya lagi. Sambil membenahi rambutnya. Aku suka dia memanjangkan rambutnya. Segala yang ada dirinya aku suka. Kadang kala aku harus menahan rasa cemburu saat berkumpul dengan member Super Junior. Mereka masih saja menggoda Yura. Apalagi staf SM yang belum tahu dia istriku, staff laki-laki tentunya. Matanya minta aku congkel agar tidak bisa meilrik Yura lagi.

“Anniya. Kau melupakan sesuatu Yura-ya” kataku padanya. Dia terlihat bingung. Kemudian aku kecup singkat pipinya dan berbisik ditelinganya.

“popo” kataku pelan.

Yura menatapku sejenak, kemudian tersenyum padaku. Apa dia masih malu kalau aku selalu memintanya untuk morning kiss. Baiklah aku rasa aku dulu yang harus memulainya. Tapi aku tidak menduga…

Chuppp~

Sebuah kecupan manis dibibirku sukses membuatku terkejut. Yura menempelkan bibirnya singkat kemudian memalingkan wajahnya dan tersenyum.

“omo!nappeun…….” kataku.

Tanpa banyak kata, aku mencium tengkuknya dengan bibirku bergantian, membuat Yura sedikit geli rupanya. -____- bibirku bergerak hingga kini sampai pada dagunya. Sesaat sebelum aku mencium bibirnya. Aku melihat Yura dari cermin. Ternyata dia juga tidak berkutik. Dengan pelan dan tidak terburu-buru aku melumat bibirnya dengan lembut. Entah sampai kapan, kebiasaan menciumnya dipagi hari akan hilang. Aku juga tidak tahu kenapa aku juga tidak bosan menciumnya setiap hari. -____-”

Tanpa aku duga ciumanku ini lumayan lama dan membuat kami sulit mengambil oksigen. Saat bibirku masih bertaut dibibirnya.

“Appa!!Eomma!! Ayo Belangkat, lama cekali…….!!!!”

Omigat…Aku melupakan putraku. Hasssh!! ini gara-gara Yura yang selalu membuatku terlena saat menciumnya. -___-”

Dengan tangannya Yura mendorong tubuhku, dan berbalik menatap Key. Ya!! bocah ini sudah ada didepan pintu kamar kami. Aku terpaksa menggaruk leherku yang tidak gatal. Karena Key memergoki kami lagi.

“Appa!! Nappeun…” Kata Key sambil berdecak pinggang. Seperti akan memangsa kami. Kemudian berbalik lagi. Yah!! begitulah Key, dia iri saat aku bermesraan dengan Yura. Aku takut kalau dia menyukai Yura dalam artian lain. Ahh aku pasti sudah gila.

“Kajja, kau ganti baju” kata Yura merapikan olesan lipstiknya dibibirnya. Ya, iya lipstiknya belepotan karena akibat ciumanku yang hebat tadi. Kekekek~

“Aigoo!! Yesungie oppa, lihat bibirmu..kekeke~” Yura menunjuk bibirku. Ada apa?

“Mwo?” aku sekarang menatap cermin. Sial!! bibirku belepotan dengan sisa lipstik pink nya Yura. Aish!!

“Bersihkan…” kataku padanya. Yura menggeleng. Lalu

memberiku tissu.

“Bersihkan, kamu yang membuatnya seperti ini” kataku sedikit manja.

Yura berdecak kesal padaku. Walaupun kadang Yura sedikit evil tapi aku suka saat dia menuruti apa kataku. Istri yang sangat baik. Bahkan saat aku melarangnya bekerja sebagai stylish lagi, dia juga menurut. Tapi kadang kala saat staff SM membutuhkannya, aku mengijinkan dia ikut bekerja dengan kami. Sebagai stylish Super Junior.

“tssskk…manja sekali” gersahnya. Tapi akhirnya Yura juga yang menyekanya. Perlahan aku tersenyum saat Yura dengan lembut membersihkan sekitar bibirku. Entahlah tapi rasanya menatapnya dari dekat sini membuatku yakin. Aku tidak akan bisa hidup tanpanya.

Yura POV

Aigoo!! mimpi apa aku ini. Mempunyai suami seperti dia, kenapa sikapnya bertambah aneh setiap hari. Kupikir setelah mempunyai Key sifatnya itu akan luntur dengan sendirinya. Tapi kenapa malah menjadi-jadi. Hashh!!! ciuman setiap pagi, dan kali ini Key memergoki kami lagi. Sudah 3 kali, kalau tidak salah Key melihat kami berciuman. Dasar!! Haduhh putraku yang berumur 3tahun ini semoga baik-baik saja. =,=”

Pertama, saat Key tertidur disofa. Saat itu memang malam hari. Kami kira Key tidak akan bangun. Kalian tebak. Kami berciuman disofa tepat disebelah Key. Saat kami sadar, tiba-tiba Key sudah duduk sambil mulutnya menganga melihat Appa dan Eommanya. Entah sejak kapan dia bangun. Aku yakin sudah lama -_____-”

Kedua, waktu aku memasak saat makan malam. Hhhhh…. Lagi-lagi Key datang tidak diduga. Kami tidak tahu waktu itu ada Key. Saat itu key memang bermain dengan gadget nya.. taukan dia sudah tertular Appanya. Maniak Gadget. Semoga dia tidak maniak game, seperti Kyuhyun oppa. Waktu itu, Key langsung menepuk tubuh Appanya. Dan barulah itu kami sadar. Sebaiknya perilaku kami tidak baik untuk dicontoh. Aku takut key terpengaruh. Kami ini Appa dan Eomma macam apa ya -_____-”

Ketiga, Ya barusan tadi. Menyebalkan!!! Yesung yang menyebalkan. Bisa-bisanya dia menggodaku. Aish!!

“Eomma…nanti pergi ketaman belmain lagi yaaa..” kata Key.

“Ne, tapi kau jangan nakal lagi seperti kemarin lusa. Awas saja, nanti Appa pasti akan memarahimu” kataku. Waktu kemarin memang hanya aku dan Key saja. Yesung oppa tidak ikut, karena dia ada jadwal bersama Super Junior.

“Allasseo!! kemalin Key didolong dulu jadi Key balas pukul dia” kata Key menjawab sambil mulutnya agak dibuat-buat. Omo!! aku gemas melihatnya.

“Iya….tapi memukul tetap saja tidak boleh….” aku melihat Key hanya terdiam. Kelihatannya dia tidak puas dengan apa kataku. Dia lebih takut kalau Yesung oppa sudah memarahinya.

“Kibum-ah. Kau tampan mirip siapa, huhh?” tanya Yesung tiba-tiba muncul.

Omo!! suamiku sangat tampan. Walaupun dia suka memakai warna hitam. Tapi tetap dia kelihatan bersinar. Tetap dengan kacamatanya yang tidak tertinggal. Sebenarnya aku ingin dia tidak memakai kacamata saat keluar rumah tapi, tidak mungkin.

“Appa!!! Key…Nan Key-ya” protes Key. Sudah tahu tidak mau dipanggil Kibum.

“Yayayaya… Key!!” jawab Yesung lagi. Memang suka ya menggoda Key, apalagi sampai Key menangis. Ckckkck

“Key tampan milip Appa………..” Jawab key. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua. Yesung oppa, sepertinya bangga dengan jawaban Key.

“Hummm bagus!! Key anak pintar…” kata Yesung lalu menggendong Key lalu mencium pipinya yang gembil.

Ya, aku tahu. Key mirip dengannya. Aku hampir gila, dibuatnya gara-gara ‘nama’ buat Key dulu. Ya Yesung akan memberinya nama Kim Geun Yoong. Apa aku tidak salah dengar? Geun Yoong? Ya, tepat. Moon Geun Yoong, dia ingin memberinya nama Key seperti artis idolanya. Omo!! apa dia sebegitu terobsesinya kepada artis itu. Malang sekali nasibku. Tidak jarang aku dibuat cemburu karena Yesung sangat dekat dengan semua artis yeoja. -_____-”

Aku juga tidak mau kalah. Aku suka dengan Boyband yang penampilan mereka lucu dan imut, saat aku menyarankan Kim Myungsoo, Youngmin, Sunggyu. Adalagi aku juga suka Lee Joon, lalu Onew apalagi ini. Ternyata Yesung menolak mentah-mentah serta membuat ancaman buatku. Akhirnya. Sesuai kesepakatan, kami mengambil jalan tengah. Kim Kibum. Ya lagi pula,Yesung merindukan dongsaengnya di Super Junior. Itulah alasanya. Dan aku, aku selain suka dengan Jinki. Aku juga sangat dekat dengan Key, akhirnya. Kami memberinya nama Kim Kibum. Dengan banyak sekali perdebatan.

Setelah Key agak besar, aku sering membawanya bermain. Apalagi dengan oppadeul dan juga Shinee. Waktu itu, Kyuhyun oppa-lah yang memanggilnya dengan Key kecil. Entahlah aku juga tidak tahu alasannya. Yang aku dengar Kyuhyun ingin Key keren seperti Key, tidak seperti Yesung, Appanya. Aish!! dia kurang ajar sekali pada Yesung oppa.

__oOo__

“Appa…nanti Key minta psp ne?” rengek Key saat kami mulai memasuki area mall. Key sepertinya sudah sangat tertular game dari Kyuhyun. Ini harus dihilangkan -____-

Dan sekarang kami memasuki pusat perbelanjaannya. Ya!! aku tahu yang dituju pertama kali adalah.

‘makanan kkoming dan kura-kura kesayangannya’ entahlah, setiap berbelanja dengannya. Dia selalu menuju kearah itu. Berarti kalau disimpulkan Yesung lebih menomor satukan ‘temannya’ Aigo!! sulit dipercaya.

“sayang, bahan makanan dilemari es sudah menipis. Kajja kau pilih yang mana?” katanya seraya mendorong Key yang naik ditroli. Key selalu saja seperti itu. Keluarga kami aneh bukan? Eh? Apa tadi sayang?! Menggelikan.

“Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu, aku geli!!!!” jawabku. Yesung hanya tertawa mendengar geutuku.

“Omo!! kau lucu sayangku” balasnya lagi. Aku tahu dia suka menggodaku seperti ini.

“kau sudah gila” kataku tanpa melihat wajahnya. Bisa-bisa dia besar kepala saat begini aku menatapnya. Wajahku kan malu, pasti sudah merah sekarang.

“aku gila karenamu”

“kau…..kau salah minum obat ya tadi pagi? Aish” sergahku. Mana mungkin dia sempat-sempatnya merayu ditempat umum. Aneh bukan -____-

Aku perhatikan Key dia hanya menatap aku dan Yesung bergantian. Jelas, Key pasti menyangka kami sudah gila. Eomma dan Appa macam apa ini…..

Author POV

Yesung, Yura dan juga Key kini mereka duduk sambil menikmati Es krim ditangan masing-masing. Ditempat persis didepan area bermain Key.

“Appa key mau main..” Rengek Key. Lalu Yesung menoleh kearah anaknya itu.

“Hey, habiskan eskrimmu dulu baru bermain, kau mau kejadian yang lalu terulang lagi, hum?” kata Yesung pada key, key hanya mampu menatap Yura. Ya kejadian saat Key menemplokkan eskrim kemata salah satu anak yang bermain juga disana. Dasar Key.

“Ne…” jawab Key pelan. Yesung kemudian tersenyum dan membuka topi yang dipakai oleh Key. Kemudian mengacak rambut Key pelan.

“Bagus. Anak pintar.” puji Yesung. Ia tahu Key kesal dengannya tapi dibalik itu Yesung hanya ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang patuh.

“Jangan cemberut seperti itu. Aigoo!! Key-ya kau sangat jelek seperti itu” kata Yesung lagi.

“Jelek seperti Appa” jawab Key polos sehingga membuat yura tidak mampu menahan tawanya. Banyak pasang mata juga yang mengabadikan moment mereka ini. Berlibur dengan keluarga. Begitulah kira-kira.

“Aish Jinja!! kalau appa jelek mana mungkin eomma-mu mau dengan Appa” Yesung sengaja menggoda Yura dengan meliriknya. Yura yang tertawa seketika diam dan menatap Yesung.

“mwoya? Aish jinja!!! “ jawab Yura kelagapan.

“Key sini…….” kata seorang anak perempuan yang kenal dengan Key. Key menatap Yesung dan Yura bergantian.

“Ne, mainlah. Sini eksrimmu” kata Yura dengan sabar dan tersenyum pada Key. Key lantas dengan sangat senang turun dari kursi dan berlari kearah temannya. Kemudian bergabung dengan teman seumurannya. Ada juga yang lebih kecil dan lebih besar dari pada Key.

“kau sangat memanjakan Key. Pantas saja dia sangat nakal. Tssk” sergah yesung.

“Ne? Aku hanya ingin dia senang. Itu saja. Kalau nakal itu adalah keturunan. Ingat faktor keturunan” kata Yura seakan tidak mau kalah dengan apa kata suaminya.

“Keturunan?” Yesung mencibir.

“apa!! yang kau maksud keturunan adalah aku?” kata Yesung menunjuk dirinya sendiri. Yura hanya bisa mengangguk sambil tersenyum.

“kata Eomma..kau mirip sekali dengan Key. Aku jadi suka tertawa sendiri mengingat cerita Eomma” kata Yura sambil tertawa. Sementara Yesung hanya bisa kesal kenapa Yura bisa tertawa seperti itu.

“Memang eomma cerita apa saja, ayo katakan!!cerita apa….” Yesung mencoba mengorek informasi dari Yura tentang apa yang Eommanya ceritakan pada Yura mengenai dirinya saat masih kecil. Yura menggeleng sambil menahan tawanya. Ini membuat Yesung semakin kesal, kemudian menggenggam tangan Yura. Membuat Yura sedikit meronta kesakitan.

“Aigoo!! kau keterlaluan sekali. Appoyo!!” kata Yura masih meringis kesakitan.

“aku lepas kalau kau mau cerita” ancam Yesung. Keduanya masih asyik saling tuduh dan sesekali membuat Yura dan Yesung tertawa, lupa akan key yang tengah bermain.

“Oppa……lepas…..” pinta Yura. Yesung tetap menggeleng. Ia penasaran dengan apa yang eomma katakan pada Yura. Yesung memang hobi membuat Yura kesal. Baginya sangat mengasyikkan. Dan kelakuan mereka masih seperti orang yang berpacaran.

“Huaaaaaaaaaaa…………..”

Tangisan kencang dari arah taman bermain didepan mereka membuat tawa dan bercandaan Yesung dan Yura kembali terhenti. Keduanya langsung menatap taman bermain.

“Key…….” gumam Yura dan juga Yesung. Lalu mereka berhambur menuju tempat dimana Key bermain tadi. Gara-gara keasyikan bercanda mereka hingga lupa kalau sudah mempunyai Key. -____-”

Yesung dan Yura melihat seorang anak laki-laki menangis dengan keras. Sementara Key dia berdiri tak jauh dari situ dengan disampingnya ada dua anak perempuan. Yesung dan Yura kemudian menghampiri Key.

“Key..kau apakan dia?” tanya Yesung pada Key. Key hanya memasang wajah melasnya.

“Ini bukan salah anak anda.. Hahaha memang anakku yang salah” kata Eomma dari anak laki-laki tersebut.

“Mwo?!! tapi, ini gara-gara Key juga” kata Yesung sekali lagi. Sementara Yura masih mengelus rambut Key. Kedua perempuan tersebut juga masih setia (?) disamping Key. Ada apa ini. Yesung dibuat bingung oleh anaknya sendiri.

“Eumm…. bukan begitu. Mianhae membuat kalian tidak nyaman. Anakku yang nakal. Dia mengganggu anak anda dan kedua gadis ini. Mianhae!” katanya lagi. Yesung hanya bisa membalas dengan senyuman sambil menundukkan kepalanya. Terlihat eomma anak tadi menggerutu kepada anaknya. Sedetik kemudian Yesung menatap Key.

“Key tidak salah” Key yang merasa Yesung akan memarahinya langsung bicara tanpa Appanya menanyainya. Yura hanya tersenyum mendengar Key berbicara seperti itu.

“Jangan malahi Key. Dia menolongku dari Yeol” kata anak perempuan itu layaknya membela Key dari Yesung. Yesung mengernyitkan alisnya. Oh ternyata nama anak laki-laki adalah Yeol?batin Yesung.

“menolong?” tanya Yesung. Kedua anak perempuan itu mengangguk. Dan Yura menundukkan wajahnya untuk menatap putranya itu.

“Ne…Yeol merusak mainan kami dan membawanya lari tapi Key merebutnya lagi” jawab anak perempuan yang satunya yang kelihatannya usianya diatas Key. Biacarnya juga lantang.

Yesung kemudian menatap Key dan menatap istrinya. Kemudian menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal ini.

“Anak Eomma pintar…ceritakan pada Eomma bagaimana kau menolong dua gadis ini” kata Yura pada Key. Yesung yang melihat Yura hanya bisa menahan senyumnya tatkala melihat Key yang sedikit malu bercampur takut.

“Hhhh…anakku benar-benar tampan. Masih kecil saja sudah banyak gadis yang menyukai. Pesonaku menyalur pada Key” kata Yesung percaya diri sambil mengusap rambut key. Yura melemparkan tatapan tajam kearah Yesung yang percaya diri dengan dirinya. Appa macam apa dia?

__oOo__

Yesung, Yura serta Key kini berjalan seiringan. Dengan sebuket bunga ditangan Yesung dan sekeranjang bunga juga dibawa oleh Yura. Key kini digandeng Yesung dengan menggunakan topinya sesekali menatap kedua orang tuanya.

“Appa, Eomma kita ketempat nuna lagi” tanya Key.

“Huum…Eomma lama tidak kesini Key” jawab Yura sambil tersenyum menatap Key.

“Nuna itu kakak Eomma atau siapa?” tanya Key lagi. Key memang pernah sekali mengunjungi makam Hyuna. Tapi dia belum mengerti. Dan sekarang dia seperti ingin tahu.

“Dia..” Yura menatap Yesung. Yesung yang sadar kemudian langsung menatap Key.

“Dia kakak Eomma…”jawab Yesung sambil tersenyum pada Key. Yura takut kalau menyebut Hyuna adalah kekasih Yesung dulu. Ia takut salah bicara. Kemudian Yesung menatap Yura sambil mengusap puncak kepala Istrinya itu.

“Kau harus menghormatinya Key. Nuna ini sangat baik pada Eomma” kata Yura pada Key kemudian menyebarkan bunga diatas tanah gundukan makan Hyuna. Yesung kemudian meletakkan mawar putih. Bunga kesukaan Hyuna kekasihnya dulu.

“Key..Ayo berdoa untuk nuna” ajak Yura. Key lantas mengangguk dan kemudian mereka berdua memejamkan mata.

Yesung menatap Key dan Yura yang memejamkan matanya. Melihat kejadian ini Yesung sangat bahagia. Dia sekarang mempunyai istri dan anak yang lucu. Key. Mereka berdua segalanya bagi Yesung. Tidak dapat ditukarkan dengan apapun yang ada didunia ini. Yura istrinya yang telah setia bersamanya dalam keadaan sulit apapun. Ia masih bersama dengannya. Dan ini membuat Yesung sedikit menitikkan air mata mengingatnya. Mengingat ketulusan Yura dalam mendampinginya dalam masa senang atau susah. Dan menjalin hubungan yang tidak bisa seperti pasangan normal lainnya.

‘Hyuna-ya….jeongmal gomawo. Kau memberikan harta yang paling berhargamu untuk Yura. Sampai kapanpun aku akan tetap mengingatmu. Kau Yura takkan pernah terpisahkan. Karena ada matamu didalam dirinya. Tapi walaupun hatiku untuk Yura. Kau tetap akan aku kenang selamanya’

__oOo__

“Jongjin samchoonnnn……” teriak Key saat memasuki rumah Yesung. Lebih tepatnya rumah Appa dan Eommanya. Jongjin yang tahu Key berlari kearahnya segera mendekap kemudian menggendong Key.

“Kau rindu denganku Key-ya” kata Jongjin ada Key.

“Heem… dirumah Key kesepian” jawab key. Membuat Jongjin tersenyum. Kesepian? Seperti orang dewasa saja. Maklum-lah Yesungkan masih sibuk diSuper Junior dan kadang membantu bisnis mertuanya. Appa Yura. Belum lagi bisnisnya sendiri. Ini menyita banyak waktu dan pikiran.

“Umm..kasian. Kalau kau rindu kesini saja ne?” Jongjin kemudian mencium pipi gembil Key. Lalu menurunkan Key dari gendongannya.

“Eomma. Eodiesoyo?” tanya Yesung.

“Haaaa…cucu nenek” belum sempat Jongjin menjawab Eomma-nya Yesung sudah muncul dan kini malah menggendong Key. Dan tentu saja menciumi pipi Key. Yura yang ada disamping Key tak pelak Juga dipeluk kemudian mertuanya ini mencium pipi menantu kesayangannya.

Yesung dibuat melongo. Dulu ciumannya hanya untuk Yesung. Tapi sekarang. Eomma bahkan melupakan Yesung. Malah Key dan Yura. Jongjin tersenyum melihat ekspresi Hyung-nya itu.

“Kajja…eomma sudah siapkan makan malam buat kalian” kata Nyonya Kim dengan semangat.

“Nenek. Key mau yang itu” pinta Key dengan semangat. Dan kelihatan raut wajahnya sangat gembira. Biasanya makan kalau tidak disuapi Yura dia tidak mau. Kali ini dia makan sendiri. Membuat Yesung tersenyum melihatnya.

“Key sangat senang disini ya” kata Jongjin.

“Ne..dia dirumah pasti kesepian kalau sendiri” kini Appanya Yesung juga mulai bicara.

“kadang kala aku juga mengajaknya bermain ketaman kota. Kadang juga mengajaknya ketempat Yesung oppa” jawab Yura.

“Umm..bukan begitu. Eomma maksudkan Key perlu teman bermain agar dia tidak kesepian dirumah nantinya” kata Eommanya Yesung sambil menatap Yesung dan Yura bergantian. Yesung menatap Yura begitupun sebaliknya.

“Mmm..maksud eomma?” tanya Yesung pelan.

“maksud eomma…apa kau tidak ingin memberi adik pada Key?”

Seketika itu Yura yang sedang makan daging langsung tersedak. Ya dia terkejut!!!! bagaimana bisa Eomma berpikiran seperti itu. Key saja baru berusia 3 tahun. Dasar!!

“Hukk…uhuk..” wajah Yura memerah karena tersedak.

“Gwenchana?” tanya Yesung sambil menyodorkan minum pada Yura. Appa mertuanya yang tahu hanya menahan senyumnya. Sementara Key. Dia sibuk menyantap makanannya.

“Aigoo. Kau tidak apa-apa?” tanya Eommanya Yesung pada Yura. Yura yang habis meminum minuman yang diberikan Yesung hanya menggeleng.

“Anniya…gwenchana” jawab Yura gugup. Yesung hanya menatap istrinya itu dengan menahan senyumnya. Kemudian ia menatap Key. Apa key mau diberi adik lagi?

“Kalian jangan ikut progam menunda momongan” kata nyonya Kim dengan wajah tanpa dosa.

__oOo__

Hari sudah malam. Key tertidur disofa ruang keluarga Yesung. Yura yang memangku Key terus menatap wajah putra semata wayangnya. Sambil mengusap puncak kepalanya.

“Key sudah tidur?” tanya Yesung yang baru keluar dari kamar Jongjin. Entah apa yang mereka bicarakan. Hingga Yura-pun tidak boleh masuk tadi. Yura hanya menjawabnya dengan mengercutkan bibirnya saja. Karena tadi memang Yesung melarangnya dengan alasan urusan lelaki. Yura yakin ada yang disembunyikan Yesung.

“Heii..ditanya malah diam”

“kau sudah lihatkan…kajja kita pulang. Aku sudah mengantuk” kata Yura sedikit kesal.

“Key biar disini dulu”

“Mwo?” Yura sedikit tersentak dengan jawaban Yesung.

“Ne…besok pagi akan aku jemput. Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat” kata Yesung sambil menggunakan jaketnya. Lalu menatapmu tersenyum.

“Ta-tapi. Key minum-”

“Aku sudah mempersiapkan susunya dimobil. Tssk kau eommanya kenapa bisa tidak tahu?” sergah Yesung. Kini Yura tidak bisa beralasan.

Memang Key tidak kali ini saja menginap disini, beberapa kali saat Yura ditinggal Yesung show keluar negeri. Atau saat Yura dan Yesung sama-sama bekerja. Jadi mereka menitipkan Key pada Eommanya.

Yura hanya menggembungkan pipinya. Kemudian Yesung menggendong Key yang sudah tertidur dipangkuan Yura untuk dipindah kekamar.

“hyung dikamarku saja. “ kata Jongjin.

“kau bisa membuatkan susu untuknya. Dia setiap malam minum susu” Yesung sedikit ragu dengan Jongjin.

“Ara-ara!! kau meragukanku?tsskkk…”

“Baiklah….” Yesung kemudian menidurkan key dikamar Jongjin. Dan mencium pipi gembilnya.

“Appa tinggal dulu….jangan nakal” kata Yesung pada Key yang telah terlelap.

“Yesungie oppa…..kita mau kemana. Ini sudah malam.” kata Yura saat mereka masih dalam mobil. Yesung sesekali melirik kearah istrinya itu sambil berkonsentrasi menyetir.

“malam bagaimana. Baru jam sembilan. Kau ini. Tssskk!”

“Aish!! akukan capek seharian jalan-jalan terus.” Yura sepertinya memang capai. Bagaimana tidak ia juga mengurusi Key. Dan memang seharian ini mereka juga menghabiskan waktu diluar.

Yura menguap beberapa kali. Dan matanya sedikit sayu, sebentar kemudian ia sudah terlelap. Yesung melirik istrinya itu. Kemudian tersenyum. Dasar. Tidak bisa diajak romantis.

__oOo__

Yesung menepikan mobilnya dan menggunakan topi serta kaca mata hitamnya. Walaupun malam dan hubungan mereka sudah diketahui publik. Tetap saja kalau untuk keluar bersama Yura saja perlu diwaspadai apalagi dimalam hari. Kalau bersama Key, mungkin sudah makhlum. Ini hanya berdua saja.

Yesung hanya ingin tidak timbul berita tentang dirinya. Kini ia menatap Yura yang sedang terlelap. Sebenarnya ia tidak tega membangunkan yura tapi apa boleh buat. Mumpung Key ada dirumah orang tuanya. Serta jadwal Super Junior yang minggu ini juga sedikit longgar. Kapan lagi ia hanya berdua dengan Yura.

“Yaa…Ireona!! ireona Yura-ya” Yesung menepuk pipi Yura. Tapi dasar Yura ia hanya menggeliatkan badannya. Tanpa mau membuka matanya.

“Mmmhh….”

“Aigoo!! nasibku buruk sekali mempunyai istri tukang tidur. Tsskkk!!” keluhnya. Kemudian ia gemas melihat Yura yang memang terlelap. Tatapan matanya terus menatap detail wajah Yura. Wanita yang terus dicintainya sampai sekarang. Ia bahkan tidak menyangka akan memilki wanita yang begitu sempurna dimatanya.

Dia tidur saja masih terlihat cantik, dasar! Batin Yesung. Kemudian tersenyum. Tapi entahlah, tiba-tiba ide jahilnya muncul begitu saja. Dengan perlahan Yesung mencondongkan wajahnya hingga sangat dekat wajah Yura yang tengah tertidur.

Dengan hati-hati Yesung sukses menempelkan bibirnya tepat diatas bibir Yura. Yesung masih mendiamkannya. Beberapa saat, kemudian ia mulai memejamkan mata dan melumat pelan bibir Yura. Saat Yesung mulai melumat bibir Yura. Tiba-tiba mata Yura terbelahak. Matanya kini menatap wajah Yesung yang sangat dekat dengannya. Dengan kekutannya Yura mendorong tubuh Yesung untuk menjauh darinya. Gila. Mengambil kesempatan saat dia tertidur.

“mmh…hhh…..kau?!!! Aish..” gerutu Yura sambil mengusap bibirnya. Yesung hanya tersenyum puas sambil menyeka bibirnya juga.

“Salah sendiri kau sulit sekali untuk dibangunkan!! dasar. Kajja, nanti sudah ditutup”

Yesung kemudian keluar dari mobil tanpa ada rasa penyesalan. Yura terus saja menggerutu tidak jelas. Sangat tidak jelas. Ia kesal Yesung seperti tadi.

Yura menatap sekelilingnya. Ini bukkannya? Ia terkejut saat Yesung mengajaknya kesini…

“Yaaa..!!cepat. Kau lelet sekali” kata Yesung yang berjalan didepannya. Yura tersenyum kemudian berjalan seiringan dengan Yesung.

“Kau sungguh-sungguh mengajakku kesini? Bukannya kau tidak suka tempat seperti ini” tanya Yura.

Yesung hanya berdehem kecil. Sesekali memasang raut wajah normalnya. Ya Namsan Tower. Tempat yang lazim dikunjungi pasangan untuk menghabiskan malam mereka. Dan untuk mengikat cinta mereka melalui gembok cinta.

Entahlah. Yesung tiba-tiba ingin mengajak Yura kesini. Sejak usia pernikahan mereka. Yesung belum pernah sama sekali membawa Yura kesini. Yesung tampak malu Yura terus menggodanya karena dulu Yesung selalu menolak saat yura mengajaknya kesini. Yura terus saja menatap wajah Yesung dari samping. Kemudian tersenyum. Tanpa Yura sadari, Yesung menarik pergelangan tangannya, kemudian menyusupkan jari mungilnya disela jari-jemari Yura. Membuat Yura tersentak, kemudian tersenyum dan ia merasa nyaman.

“Kau mau menulis apa?” tanya Yura saat mereka akan menulis sesuatu untuk dipasang. Ya digembok cinta ini semua pasangan akan menulis keinginannya. Konon katanya yang ditulis disana pasti akan terkabul.

“Kau ini…rahasia”

Yesung tersenyum saat menuliskan sesuatu. Yura dengan senyumnya dia menatap Yesung. Ia heran kenapa jadi Yesung yang bersemangat. Kemudian mereka membuang kunci gembok dan Yesung tersenyum puas sambil menatap Yura. Yura dia tampak bingung. Sebenarnya apa yang ditulis Yesung?

__oOo__

“Mianhae” kata Yesung saat mereka menikmati malam diNamsan Tower. Yura kemudian menoleh.

“buat apa?”

“Seumur aku hidup denganmu. Baru pertama kali aku mengajakmu ketempat ini. Suami macam apa aku ini” kata Yesung sambil menatap keluar.

“…….” Yura diam. Tapi matanya terus menatap Yesung disampingnya.

“Ini tidak begitu menyenangkan untukmu? Pasti kau kira aku mengajakmu kepantai, atau dinner romantis. Bahkan kau pasti mengira aku menyiapkan surprise. Kau kecewa aku mengajakmu kesini?”

Yesung kemudian menatap Yura. Yura hanya bisa tersenyum melihat suaminya seperti itu. Kemudian tangan Yura meraih tangan Yesung. Menggengamnya erat.

“Jeongmal gomawo. Nan Jeongmal joahae…” jawab Yura.

“seharusnya aku yang berterima kasih padamu kau telah memberikanku kebahagiaan. Key dan dirimu adalah hidupku. Aku tidak mau kehilanganmu dan juga Key”

“Aku bangga mempunyai suami sepertimu.” jawab Yura lagi. Yesung mendekatkan diri ketubuh Yura. Saling bertatapan. Kemudian ia melepaskan kacamata hitamnya dan juga topinya.

“Kau bahagia…?”

“Ne..aku bahagia. Gomawo”

Yesung tersenyum mendengar Yura mengatakan kata Gomawo lagi. Seakan kata itu sangat indah ditelinganya. Wanita yang ia cintai sangat berterima kasih dengannya, apakah itu tidak menyenangkan. Bagi Yesung itu hal luar biasa.

Keduanya sama-sama tersenyum manis. Dan mereka tampaknya tidak menghiraukan lagi sekeliling mereka. Memang sudah sepi pengunjung. Dan moment ini digunakan Yesung untuk mempererat dekapan tangannya ditubuh Yura. Yura mendongak menatap Yesung. Demikian Yesung, ia menundukkan wajahnya hingga ia bisa menatap wajah Yura dengan sangat detail.

Entah dorongan dari mana. Kini Yesung memiringkan kepalanya untuk menjangkau bibir Yura. Matanya menatap bibir Yura. Begitupun Yura ia juga menatap bibir Yesung yang akan segera mendarat dibibirnya. Deru nafas yang saling bertabrakan membuat suasana menjadi sedikit tegang. Yesung kemudian memejamkan matanya saat bibirnya sempurna menempel pada bibir Yura. Kemudian melumatnya bergantian dengan sangat pelan dan intens. Yura juga demikian. Ia memejamkan matanya untuk menikmati ciuman dari suaminya yang sangat berbeda menurutnya. Tatkala ia juga membalas setiap lumatan bibir Yesung yang bergerak diatas bibirnya. Hawa dingin tidak mempengaruhi mereka. Yesung hanya menyalurkan segenap cintanya pada Yura yang selama ini setia hidup dengannya. Dengan kondisi apapun.

Saat mereka masih dalam ciumannya dan mereka sampai lupa ini tempat umum. Karena keasyikan dengan permainan mereka.

“Bukankah kalian…??”

Yesung dan Yura sadar dengan suara yang tiba-tiba datang. Sedetik kemudian mereka melepaskan tautan bibir mereka dan Yesung dengan sigap memakai kaca mata hitamnya kembali. Dan memakai topinya.

Yesung kemudian menarik tangan Yura untuk pergi dari tempat ini, tanpa memperdulikan dan melihat siapa yang melihatnya dengan Yura berciuman.

“Kau..Yesung oppa!!! ne? Yesung oppa dan Yura eonni……….” teriak gadis itu dan pasangannya hanya menggeleng. Yesung terus berjalan cepat sambil menggandeng tangan Yura.
“Yaa!! Yesung oppa!!ciuman kalian sangat manisss !!!” teriak gadis itu lagi. Sementara Yesung dan Yura teus berjalan keluar. Semoga gadis itu tidak menyimpan moment tadi. Batin Yesung.

You may say that I changed
but I’m always standing in that place
(I’m always there)
I’m thankful for the warm sunlight
that embraces my awkwardness, oh girl

I’m sorry again for being so late
Now I will tell you

Baby everyday you make stay by my side
I promise that your love is a more precious
gift than anything in the world
Say I do
Yes I do
I can’ t stop loving you

Jongwoon POV

“apa yang kau tulis?”

Yura terus saja menanyakan apa yang aku tulis. Apa penting baginya. Tidak akan aku beritahu kalau keadaan tidak mendesak. Aku tidak mau dia menertawakan aku.

Aku hanya membalasnya dengan senyum manisku. Kekek~
Kau hanya perlu tahu buktinya saja Yura-ya. Aku yakin pasti kau akan muntah jika kau tahu apa keinginanku. Kau tahu apa yang aku tulis.

Memang sedikit konyol dan kekanak-kanakan. Tapi memang inilah yang aku mau. Aku ingin Kau terus saja disampingku. Melindungimu adalah tujuan hidupku hidup bersamamu Yura-ya. Key menjadi anak yang baik dan aku ingin keluarga kita menjadi keluarga bahagia sampai ajal menjemput kita. Walau raga ini mati, tapi cinta kita akan terus hidup.

“Ya!! jangan tersenyum sendiri. Aish!!” Yura rupanya sangat kesal terhadapku.

“besok pagi siapkan dirimu. Jangan sampai bangun kesiangan…”

Gadis ini, ah ani dia sudah tidak gadis lagi. Wanita yang sekarang disampingku ini bahkan sifat pelupanya masih saja terus melekat. Aku kira setelah menikah sifat ceroboh dan sifat lupanya akan hilang seiring kami memiliki aegy. Tapi rupanya???

“Mwo? Untuk apa.” tanyanya penasaran. Matanya terlihat sangat indah saat seperti ini.

“kau mau kita tertinggal pesawat”

“Mwo? Pesawat!!! pesawat!!”

Yura rupanya sangat terkejut. Aku hanya bisa tersenyum. Ahh!! Terkejutlah Yura-ya. Aku senang sekali melihatnya terkejut. Setidaknta raut wajah cantiknya benar-benaqr terpancar. Kau tahu yura-ya. Aku ingin menikmati bulan madu pertama kita……

Dalam dekap hangat pelukan wanita..ya wanita.. hanya Eomma dan wanita disampingku ini yang bisa dan akan tetap menghangatkan aku. Menggetarkan hatiku agar tetap mencintainya. Walau dingin, badai salju sekalipun dengan mereka ada disampingku. Aku akan tetap kuat dalam melanjutkan hidup ini.. Kim Yura, tidak terpikirkan olehku mencintainya dengan sangat gila.

=End=

Hiaaaahh… satu kata Aneh. Tidak tahu alurnya dan ceritanya seperti apa… kekeke XD
Entahlah….. Hasilnya seperti apa…. *nangis

Yang penting aku sukses buat Sequel ini dengan penuh perjuangan ditengah sibuk-sibuknya aku syuting drama korea ‘Married With Yesung’ *pingsan, mati…. #tragis -_________-”

Yaaa!! jangan ketawa.. mingkem!! *subalmulut pake kolor Hyukjae 😛

Komenan kalian akan sangat berarti… jangan dicuekin yaaa.. setelah lama sequel ini muncul *geplakk…….