FF “Secret Married” Part 11 [Eunhyuk-Jaena]

hyukna

FFSecretMarriedPart11

Author : KimYeonYoung(@Deanclouds)

Cast : Lee Hyujae, Park Jaena

Support Cast :Lee Donghae, Shindong, Michan, Etc

Genre : Married Life, Romance (?) Comedy (?)

Ratting : PG-15

Ps : TYPO!! merusak mata, menyebabkan pusing dan mual *PLAK

Part sebelumnya bisa buka di www.cloudyesung.wordpress.com

 

Okey Happy Reading~~

 

Part 11

Maaf.. maaf maaf aku menyesal.

SELAMANYA aku akan memegang erat tanganmu.

Seperti saat pertama kita bertemu,
Kita akan kembali bersama.

 

Jadilah cintaku,

Aku membutuhkanmu
Bagiku hanya dirimu, kau tahu itu benar
Ketajaman angin dingin seperti
itu memukuliku untuk berada disisimu

Kau yang menggenggam tanganku
Kau yang mengikuti langkahku
Sampai hari disaat kita bertemu lagi
aku tidak akan melepaskan tanganmu


Author’s POV

 

HyukNa’sApartement

Hyukjae masih betah menatap punggung Jaena yang masih sibuk membenahi isi lemari es mereka. Hyukjae kemudian mendekat dan hendak membantu Jaena yang terlihat masih sibuk.

“Sini…” Hyukjae tiba-tiba membuat Jaena tersentak dengan skinship yang Hyukjae berikan barusan. Hyukjae menggeser tempat Jaena dengan menyentuh pinggang Jaena dan otomatis membuat Jaena berdebar-debar.

“Uh?”

“Kau buat minuman saja, kita makan bekal yang eomma bawakan untuk kita.” jelas Hyukjae. Jaena akhirnya mundur dan menuruti apa kata Hyukjae. Entahlah, perintah Hyukjae seakan sangat indah terdengar ditelinganya. Berbeda sekali saat mereka baru saja bertemu. Diperintah Hyukjae saja, dia merasa sangat jengah. Bahkan marah-marah.

Itulah cinta, bisa mengubah perasaan seseorang.

Makananpun siap diatas meja makan dengan minuman yang Jaena buat khusus Hyukjae. Hyukjae menatap sejenak gelas yang ada didepannya.

“Ige mwoya?” tanyanya.

“Umm.. itu, itu tea ginseng dengan sedikit madu. Eomma yang memberikan resep itu padaku. Aku tidak tahu enak apa tidak tapi___”

Glekkkkk…

Sebelum Jaena menjelaskan panjang lebar, Hyukjae sudah meminum tea buatan Jaena ini.

“Emm… manis dan enak!” kata Hyuk tersenyum. Jaena menjadi sedikit malu.

“Kenapa kau langsung minum, kita bahkan belum makan.” sergah Jaena. Hyukjaepun langsung tersenyum pada Jaena.

“Kajja!! Kita makan…….!!” seru Hyukjae riang. Jaena kemudian membalasnya dengan senyuman. Senyuman yang mampu membuat Hyukjae lupa, lupa bahwa dirinya akan tidak bertemu dengan gadis ini besok.

“Makan yang banyak Jaena-ya!” kata Hyukjae pada Jaena. Jaena dengan semangat menyumpitkan banyak lauk dimangkoknya.

“Ige.. lihatlah! Aku akan makan banyak hari ini.” jawab Jaena. Hyukjae menatap Jaena dan mangkok ditangan gadis itu. Kemudian tersenyum.

“Ne. tidak boleh jika hanya hari ini. Harus setiap hari… setiap hari kau harus makan banyak. Aku tidak mau kau menjadi kurus, kau sakit. Aku tidak mau itu terjadi padamu!!”

Jaena menatap Hyukjae, sebegitukah perhatiannya Hyuk padanya. Yang Jaena rasakan adalah bertambah besar cintanya pada Hyukjae, walaupun dia belum mengutarakan perasaannya pada Hyuk, tapi ia akan mengutarakannya nanti. Saat ia memasakkan banyak makanan untuk Hyukjae. Terserah mau Hyuk menang dalam kompetisi itu atau tidak, yang penting ia akan memasakkan Hyuk banyak sekali makanan.

Hyukjae segera mengalihkan tatapannya pada makanan yang ada didepannya. Dengan sangat cepat ia menyumpitkan daging dan ikan kedalam mulutnya. Mengunyah dengan mulut yang penuh makanan.

“Aigoo!! sedikit-sedikit. Tenang saja, aku tidak akan menghabiskannya sendiri.” kata Jaena saat melihat Hyuk seperti kelaparan saja.

“Isshhh… afu hafal denganmu, kau inyikan juga rakussfff!” jawab Hyukjae dengan mulut masih penuh makanan. =,=

“Aish! Jinja…!”

Jaena hanya menggeleng melihat Hyukjae seperti ini. Menyantap terus makanan didepannya tanpa henti, sungguh ia baru melihat Hyukjae serakus ini. -_____-”

“Kau ini seperti tidak bisa makan lagi besok!!! Dasar!” sergah Jaena. Hyukjae tersadar kemudian menghentikan aksi mengunyahnya.

Menatap Jaena yang sedang sibuk mengunyah sambil menyumpitkan lagi daging lalu dimasukkan kedalam mulutnya. Pikirannya kembali kalut.

‘Jaena-ya… Ini memang terakhirnya aku makan bersamamu. Maafkan aku. Sungguh aku tidak berniat untuk menyakitimu. Aku akan habiskan malam ini untukmu, untuk disisimu dan membuatmu tersenyum. Kau pasti akan merindukan moment ini saat aku jauh darimu.’

__oOo__

“Kau lelah, besok saja mencucinya.” kata Hyukjae saat mendekati Jaena yang sedang sibuk mencuci perlengkapan makan mereka. Hyukjae menatap Jaena dari samping, gadis ini begitu berbeda. Banyak sekali perubahan dalam diri Jaena saat ini. Yang pasti, ia sangat senang Jaena seperti ini. Sudah bisa merawat dirinya sendiri.

“Tenang saja, kan ada dirimu yang memijitku.” jawab Jaena enteng. Hyukjae terkekeh pelan mendengarnya. Kemudian tangannya ikut serta membantu Jaena dalam membersihkan piring dan mangkok yang tinggal dibilas saja.

“Eiii… biarkan saja. Biar aku saja.” kata Jaena pada Hyukjae.

“Kau ini, kau akan merindukan aku yang seperti ini.” jawab Hyukjae tanpa sadar Jaena kini langsung menoleh kesamping, kearahnya.

“Uh? Memangnya, aku akan merindukanmu saat mencuci piring begini? Huh! Percaya diri sekali.” jawab Jaena mencibir.

Hyukjae, hanya menanggapinya dengan senyuman getir. Kemudian mengusap puncak rambut Jaena.

“Ya!! Basah…… rambutku.” protesnya karena memang tangan Hyukjae basah mengenai rambutnya.

“Aigoo! Kau ini, hanya basah sedikit, mau aku basahi lagi. Uh!?” goda Hyukjae sambil mengangkat tangannya dan akan mengusap rambut Jaena lagi. Dan Jaena sedikit mengelak.

“Yaa..yaa.. Shirheo…!! Kau usap kepalaku, akan aku pastikan kau akan menyesal!! jawab Jaena.

“Mwo! Sejak kapan aku akan menyesal jika itu menyangkut dirimu. Aku tidak akan menyesal.”

“Kau jangan mulai lagi Lee Hyukjae.” elak Jaena dan kini memalingkan wajahnya dan beralih pada pekerjaan semual yang belum selesai. Mencuci peralatan makan mereka.

“Walau kau menganiaya aku, aku tidak akan menyesal. Asal kau tidak bersama pria lain. Itu saja!” jawab Hyukjae tegas.

“Mwo! Pria lain… ?” Jaena menoleh.

“Hum.. Kalau kau bersama pria lain, akan aku buat pria itu menyesal seumur hidup karena telah berani mendekatimu.” jawab Hyukjae menganggukkan kepalanya. Membuat Jaena memasang wajah herannya.

Hyukjae bergerak merapat ke Jaena. Hingga jarak semakin dekat, kemudian ia mendekatkan diri kewajah Jaena. Gadis ini otomatis memundurkan wajahnya.

“Jadi, jangan sekali-kali kau dekat dengan pria manapun kecuali Jungsoo hyung…” bisik Hyukjae.

__oOo__

60169_529925833687849_257299051_n

do hwe ji yep

Hyukjae sibuk menempelkan fotonya dan Jaena entah saat sendiri atau mereka sedang berdua bersama Jaena. Jaena yang baru keluar dari kamar mandi memperhatikan Hyukjae bingung.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Jaena.

“Ige…” jawab Hyukjae enteng tanpa melihat wajah Jaena. Jaena cukup terkejut ada fotonya bersama Hyukjae.

“Ya, kenapa kau tempel disini. Aigoo!” Jaena merasa malu. Hyukjae kemudian menoleh kearah Jaena dan tersenyum.

“Yaa… kenapa kau tidak suka. Lihatlah, ekspresi kita. Aigoo, suamimu benar-benar tampan Jaena-ya.” puji Hyukjae sendiri. Membuat Jaena melayangkan pukulan dilengan Hyukjae.

“Isshh~ sampai kapanpun, kau akan terlihat jelek!” jawab Jaena mencibir.

“Jinjaaa… Ne? Ara.. kalau nanti kau mengatakan aku tampan. Apapun keinginanmu, pasti aku penuhi. Sayang sekali kau mengatakan aku jelek!” jawab Hyuk frustasi.

“Kekekek…” Jaena hanya terkekeh pelan.

“Tidak mungkin, untuk apa aku memujimu tampan. Aku sudah memegang kartu kreditmu, ATM.. aku sudah mendapatkannya.” jawab Jaena lagi. Hyukjae tampak merengut menatap ekspresi Jaena yang sepertinya puas membuatnya kesal.

Sesaat kemudian, ekpsresinya berubah. Hyuk tersenyum dengan smirknya dan mendekat pada Jaena, membuat Jaena bergerak mundur.

“Ya…. Kau gila, Hyukjae-ya.”

“Tssk.. Anniya. Aku sangat gila Lee Jaena.” Hyukjae berhasil meraih dua tangan Jaena sambil menatap Jaena dalam-dalam. Membuat Jaena sedikit takut, kemudian terkekeh. Ia tertawa melihat ekspresi wajah Hyukjae yang seperti itu.

“Kekek.. wajahmu menakutkan, tapi kenapa aku malah ingin tertawa..!!”

“M..Mwo? Tertawa.. ?” Jaena mengangguk pelan. Sungguh ekspresi wajah Jaena saat mengangguk membuat Hyukjae merasa sangat gemas.

“Ya, terusalah tertawa Jaena-ya…” kata Hyukjae yang tangannya masih menggenggam erat tangan Jaena, kemudian semakin memperdekat jarak tubuh mereka. Sampailah didinding kamara mereka. Hingga Jaena tidak bisa mundur lagi.

“Humm?” Hyukjae menyeringai. Jaena sadar posisi mereka sudah tidak bisa dibilang ini akan baik-baik saja. Dia butuh pertolongan sekarang, tabung oksigen. Ya, dia akan kehabisan nafas sebentar lagi karena Jaena merasakan ada yang lain dari tatapan Hyukjae.

“Ta..tadi.. aku hanya ber..bercanda saja Hyukjae-ya.” jawab Jaena gugup.

“Bercanda? Kau yakin jika aku ini akan bercanda sepertimu. Hum?”

“Uhh??” Jaena tampak bingung dengan kata-kata Hyukjae.

Walau bingung, rasa gugup dan takut masih sangat jelas terasa didirinya kini. Hyukjae menatap detail wajah Jaena. Kenapa sekarang, Hyukjae justru merasa ingin melakukan sesuatu pada gadis ini. Padahal niatnya tadi hanya membuat gadis ini ketakutan. Sungguh, magnet dari dirinya Jaena sangat kuat hingga bisa menariknya lebih jauh dari yang ia bayangkan.

“Kau tidak mengerti?” kata Hyukjae pada Jaena. Dengan bodohnya gadis ini hanya menggelengkan kepalanya saja. Sungguh ekpresi Jaena mendorong Hyukjae untuk meraih wajah gadis ini agar dekat dengan wajahnya.

Entah dari dorongan siapa dan dari mana datangnya, Hyukjae malah menarik tengkuk Jaena dan segera menempelkan bibirnya tepat pada bibir pink Jaena, gadis ini sedikit terkejut saat merasakan bibir Hyukjae mulai bergerak dibibir atas dan bawah Jaena bergantian. Gadis ini merasakan letupan kecil yang meledak-ledak ditubuhnya, hawa dingin disekitarnya berubah menjadi sedikit hangat karena tangan Hyukjae yang menggenggam tangannya, beralih menarik pinggangnya hingga dia sangat dekat dengan Hyukjae.

Jaena merasakan lumatan Hyukjae sedikit menuntut untuk dia membalasnya, akhirnya Jaena-pun dengan otomatis membalas setiap lumatan bibir Hyukjae dan merasakan lidah Hyukjae masuk dan memenuhi rongga mulutnya dan mencari lidahnya untuk saling bertaut. Ini membuat Jaena seolah tidak menginjakkan kaki lagi dibumi, membuatnya melayang. Entahlah, walau Hyukjae bukan pertama menciumnya. Tapi saat Hyuk menciumnya selalu saja membuat Jaena lupa akan segalanya.

Jaena tidak sadar, Hyukjae membawa tubuhnya hingga ia terhempas keranjang. Tubuh Hyukjae kini ada diatasnya dan masih mengusai tubuhnya. Hyukjae juga tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, pesona tubuh dari Jaena sulit untuk ia tolak. Dan hingga saat ini ia masih sibuk memiringkan kepalanya lagi untuk menjangkau bibir Jaena. Dengan reflek tangan Jaena-pun ada dileher Hyukjae untuk memperdalam ciuman mereka. Jaena merasa dia sudah gila.

Bahkan kenapa saat seperti ini, dia tidak menolak. Bahkan saat ini, tangan Hyukjae bahkan mengusap perut datarnya dan sudah beralih dibalik mini blousenya. Membuat ia merasakan kegelian yang amat sangat dalam.

Suara decapan dari kedua bibir mereka cukup terdengar indah dan membuat Hyukjae semakin ingin memiliki Jaena sepenuhnya. Tangan Hyukjae bergerak kebelakang tubuh Jaena, mengusap kulit punggung gadis itu dan mencari sesuatu disana untuk ia lepas.

‘Jangan kau buat hamil dulu adikku. Jika kau ingin meninggalkannya! Arasseo!’

Sekelebat kata-kata Jungsoo melintas dipikirannya. Membuat Hyukjae terhenyak. Ia menarik wajahnya menjauh dari wajah Jaena. Jaena terlihat bingung, dan tentu saja ia merasa malu.

Hyukjae mengusap bibir Jaena yang basah akibat ciumannya dengan jarinya. Bibir gadis ini masih terlihat memerah. Hyukjae sangat hebat membuat Jaena begitu pasrah dengan perlakuannya.

“Mianhae.” kata Hyukjae. Tubuhnya masih berada diatas tubuh Jaena dan menatap wajah gadisnya kini dengan sendu.

“Em??” Jaena sedikit terkejut.

“Bangun dan rapikan bajumu.” kata Hyukjae lantas bangun dari tubuh Jaena. Menyebalkan. Meninggalkan Jaena yang sedang kelabakan dengan santainya Hyukjae berlalu kekamar mandi.

“Kenapa dia suka sekali membuatku seperti ini.” Jaena merapikan rambut dan bajunya yang berantakan akibat ulah tangan Hyukjae. -____-”

Sementara Hyukjae yang berada dalam kamar mandi, segera membasuh mukanya dengan air sebanyak-banyaknya. Ia hampir saja kehilangan kendalinya. Sangat sulit dihentika, daya tarik Jaena bahkan sampai membuatnya lupa akan segala.

Hyukjae menatap dirinya pada cermin. Dia ingat akan kata-kata kakak iparnya saat ia mengatakan hal yang sangat penting kemarin.

“Jaena-ya. Maafkan aku. Sungguh, aku tidak berniat membuatmu seperti ini. Maafkan aku.”

“Aku sangat sulit menghentikan semua ini.” kata Hyukjae sendiri.

__oOo__

Mata Hyukjae masih belum bisa terpejam, pikirannya terus saja menerawang jauh. Padahal ia sudah berusaha memejamkan mata dan berusaha untuk tertidur. Tapi seperti ada rasa yang mengganjal dihatinya. Dilihatnya Jaena, gadis ini tertidur dengan memunggunginya. Tapi sepertinya tidak hanya Hyuk yang tidak bisa tidur, Jaena juga. Mata gadis ini bahkan masih terbuka lebar. Entah apa yang ada dipikiran mereka berdua.

Jaena merasakan bednya bergerak, sesaat kemudian dia merasakan ada tangan yang melingkar diperutnya. Tangan Hyukjae, kini dengan sempurna memeluk tubuh mungilny. Jaena sedikit menegang, dan hendak bergerak tapi ia urungkan. Pelukan Hyukjae memang sangat membuatnya nyaman.

“Kau juga belum tidur, hum?” kata Hyukjae dengan suara beratnya. Ia sepertinya tahu jika Jaena juga belum bisa memejamkan matanya.

“…..” Jaena diam.

Ia tidak tahu harus menjawab apa. Bahkan ia sangat gugup, debaran jantungnya sangat keras. Mungkin saja Hyukjae mendengar detakan jantungnya ini. Bagaimana tidak berdebar, deru nafas Hyukjae kini sampai pada kulit lehernya. Membuatnya sedikit bergidik. Sedang Hyukjae sibuk menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jaena, aroma yang nantinya sangat ia rindukan. Sangat ia rindukan.

“Jaena-ya.” panggil Hyukjae sekali lagi.

“Ne..” akhirnya Jaena memberanikan diri untuk menjawabnya.

“Kau tidak marah denganku?” tanya Hyukjae membuat Jaena sedikit bingung.

“Marah?”

“Hu’um… Apa kau akan marah jika aku melakukan hal yang tadi.”

“……” Jaena tidak menjawabnya. Marah bagaimana maksud Hyukjae? Kenapa tidak dari awal ciuman saja dia marah, dasar Hyukjae sangat bodoh.

“Kau marah? Arasseo, aku tidak akan melakukannya lagi padamu!”

“Kau bodoh sekali.” gerutu Jaena. Membuat Hyukjae membalikkan badan Jaena hingga menghadapnya sekarang. Jadi posisi mereka kini saling berhadapan.

“M…mwo? Bodoh.. ?!”

“Ne, kalau aku marah, kenapa tidak dari awal saat pertama kau menciumku aku marah denganmu. Dasar!!”

Jaena sepertinya tidak sadar dengan apa kata-katanya ini. Justru ini malah membuat Hyukjae tersenyum padanya. Sungguh, Jaena sangat lucu.

“Berarti kau senang, saat aku menciummu. Begitu Jaena-ya?” kata Hyukjae menggoda, sontak membuat Jaena membulatkan matanya. Ia baru sadar akan jawabannya tadi.

“Yaa… bukan begitu…! Aish, Hyukjae-ya. Aku menyesal mengatakannya padamu.”

Jaena tampak merengut, Hyukjae masih terkekeh melihat wajah Jaena yang malu. Dengan satu tarikan Hyukjae mendekap tubuh Jaena kembali kedalam pelukannya. Meraih tangan Jaena untuk ia genggam erat dan menyelipkan jari-jari tangannya disela-sela jari lentik Jaena.

Jaena mendongak menatap Hyukjae, ada apa dengan pria ini. Kenapa malam ini dia tampak berbeda. Begitulah pertanyaan yang muncul dibenak Jaena.

“Jaena-ya.” panggil Hyukjae pelan.

“Umm.” jawab Jaena.

“Kau bisa berjanji padaku.” kata Hyukjae.

“Apa?” jawab Jaena mendongak dan menatap Hyukjae. Tatapan mereka bertemu, dan sangat sulit diartikan.

“Jangan bersama pria lain, apalagi pria yang bernama Donghae itu.”

“Kau ini sedang menahanku, atau cemburu? Huh?” Jaena tampak bingung dengan sikap Hyukjae yang terlihat seperti dia tidak akan menjaganya lagi.

“Dua-duanya. Walau kau belum mengatakan bahwa kau mencintaiku, tapi aku berhak cemburu dan melarangmu. Karena aku adalah suamimu, sampai kapanpun!! Dan kau tetap milikku!”

“Yaa.. Kau ini aneh sekali. Mana ada larangan seperti itu? Tskkk…”

“Ada.. aku baru saja mengatakannya.” kata Hyukjae lagi, Jaena sedikit tersenyum melihat ekspresi wajah Hyukjae. Ternyata Hyukjae sampai seperti ini mencintainya.

“Hum? Eottoeke?” tambah Hyukjae lagi dan ingin mendengar jawaban langsung dari Jaena.

“Umm___” Jaena tampak sedikit ragu.

“Em, akan aku pertimbangkan.” jawab Jaena enteng, membuat Hyukjae sedikit kecewa.

“Kau tidak ingin mengatakan apapun padaku?” tanya Hyukjae. Jaena menggelengkan kepalanya. Sebenarnya ia ingin mengatakan hal yang sangat penting. Tapi, ia tidak mempunyai keberanian. Ia akan mengatakannya nanti saat yang tepat.

“Baiklah, kalau begitu aku yang bertanya.”

“Uhh? Kenapa kau seenaknya sendiri. Aish jinja!” protesnya.

“Umm, Kau ingin mempunyai suami seperti Appa dan Jungsoo hyung bukan? Bukan pria manja sepertiku. Yang romantis, tampan dan bisa membuatmu bahagia seumur hidupmu.”

Jaena menatap Hyukjae, kenapa pria ini tahu. Apakah Jungsoo oppanya yang memberitahu Hyukjae tentang ini. Inikan cita-citanya dari kecil.

“Yaa… kenapa kau tahu?? kau tahu dari mana? Marhaebwa! Ppali!” Jaena sepertinya sangat terkejut Hyukjae tahu akan hal ini.

“Ne? Aish.. akukan hanya menebak. Apa tidak boleh?”

“Gojimal!” Jaena menyipitkan matanya, Hyukjae seperti orang kelabagan dan membuat mimik wajah senormal mungkin.

“Gojimal? Anniya…anniya!” elak Hyukjae.

“Geure! Aku menginginkan itu semua. Geureom __”

“Mwo?” tanya Hyukjae.

“Aish.. anniya!” Jaena tampak kesal dengan pertanyaan Hyukjae. Ini membuatnya serba salah.

“Kyaa… marhaebwa Jaena-ya!”

“Ne. itu memang keinginanku.. tapi, itu saat aku masih kecil sejak eomma meninggal. Aku ingin pria seperti mereka yang selalu ada disisiku selamanya.” jawab Jaena apa adanya.

Hyukjae tertegun sejenak. Ia sadar, kemudian mendaratkan bibirnya dipuncak kepala Jaena. Mendiamkan lama bibirnya disana. Ia sangat ingin menjadi pria yang Jaena harapkan. Jaena terhenyak, kemudian ia tersenyum.

‘Hyukjae-ya… Pria itu sedang memelukku dan menciumku sekarang. Pria yang aku harapkan ada padamu. Walau aku belum tahu seberapa dalam cintamu padaku dan seberapa ingin kau memiliki dan melindungiku, tapi aku yakin. Engkaulah pria itu.’

‘Jaena-ya.. aku akan mendekapmu erat sebelum aku meninggalkanmu. Maafkan aku, aku pasti akan merindukanmu. Sangat merindukanmu. Aku tidak pernah segila ini pada seorang gadis. Mencintai gadis dengan sangat gila.. tidak ada lagi selain mencintaimu. Maka dari itu, aku ingin yang terbaik untukmu. Karena kamu memang pantas mendapatkan itu semua.”

“Saranghae.. Lee Jaena.”

__oOo__

Jaena merasakan silau sinar matahari dimatanya. Ia akan membuka matanya, tapi masih sangat berat. Dengan mata terpejam ia meraba tempat Hyukjae. Disampingnya kenapa kosong. Kemudian ia membuka matanya.

‘kosong, dimana Hyukjae’

Dengan malas kemudian ia beringsut dari selimutnya dan beranjak bangun. Jaena masih menguap dan sesekali mengucek matanya. Dengan malas ia berjalan kekamar mandi, sekedar membasuh wajahnya dan beranjak lagi menuju dapur. Siapa tahu Hyukjae sedang ada disana.

Saat diruang makan, dapur.

“Eobseoyo.” gumam Jaena sendiri, Tapi tunggu!!

Jaena menatap sudah ada makanan yang tersedia diatas meja makan mereka. Jaena mendekat dam melihat ada secarik kertas diatas sana.

‘Yaa, makanlah.. Aku sudah sarapan pagi ini. Aku hendak membangunkanmu, tapi kau sangat lelap. Jadi aku makan sendiri. Habiskan.. Aku sendiri yang memasaknya untukmu. Jaena-ya. Maafkan aku.’

“Pabo. Lee Hyukjae, neomu paboya!”
Jaena tampak merengut membaca tulisan ini. Kenapa Hyukjae tega sekali tidak membangunkannya. Apa boleh buat, dengan malas ia menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

Rasanya sangat tidak enak, bukan karena rasanya tapi karena ia makan sendiri. Tapi, ia tersadar, dimana Hyukjae sekarang. Ia meraih ponselnya dan mencari nomor untuk ia telepon. Hyukjae.

Ponsel Hyukjae bahkan tidak aktif. Jaena mencobanya lagi, hasilnya tetap saja. Ponsel Hyukjae tidak aktif. Kemudian Jaena mengirim pesan pada Hyukjae. Dengan harapan Hyukjae membalasnya.

“Dia kemana? Jelek. Jelek, kau dimana?” Jaena tampak cemas. Perasaanya menjadi tidak enak, tidak biasanya Hyukjae seperti ini. Jaena kemudian mencoba menelpon teman-teman groupnya. Tapi jawaban mereka tetap saja, Hyukjae tidak bersama mereka.

“Shindong.” gumam Jaena. Seketika Jaena menelpon Shindong, bukankah hari ini memang Hyukjae tidak ada jadwal kuliah, siapa tahu mereka berdua pergi kesuatu tempat.

“Ya, Jaena-ya. Ada apa?” jawab Shindong.

“Shindong-ah, Hyukjae bersamamu?”

“Mwo? Hyukie?”

“Ne, Hyukjae.. Eodisoyo? Apakah kalian kekampus hari ini. Nomornya juga tidak aktif.”

Jaena belum mendengar jawaban dari Shindong, ia semakin penasaran.

“Ya, Shindong-ah!”

“Jaena-ya.. Bukannya Hyukie sudah tidak kuliah disini lagi.” kata Shindong dan membuat Jaena sangat terkejut.

“M…mwo?”

“Setelah kompetisi kemarin, Em, anniya. Sebelum kompetisipun Hyukie sudah mengajukan suratnya. Bukannya dia pindah?”

“Pindah… pindah maksudmu?” Jaena sangat gugup. Shindong terdengar menghela nafas beratnya.

“Dia akan ke Paris. Bukannya dia melanjutkan study-nya kesana? Astaga, jadi Hyukjae tidak memberitahumu Jaena-ya?”

Jaena melepaskan ponselnya begitu saja. Ia sangat terkejut. Gadis ini tiba-tiba kehilangan keseimbangannya. Dengan lemas, ia duduk dilantai.

‘Pergi? Dia pergi…’ Jaena menutup mulutnya dengan tangannya. Ini tidak mungkin, Hyukjae tidak mungkin meninggalkannya tanpa ada kata-kata terlebih dulu. Kenapa dia tega sekali.

Jaena beranjak menuju kamar dan membuka lemari Hyukjae, dilihatnya pakaian Hyukjae hanya tinggal beberapa saja. Koper? Koper Hyukjae juga tidak ada. Jaena mengacak rambutnya frustasi. Ia seperti gadis yang sedang gila. Ya gila.

Jaena merasakan panas dimatanya. Ia tidak sanggup lagi menahan bulir krystal yang akan keluar dari sudut matanya. Akhirnya ia mengeluaran air mata juga. Dengan tanpa henti air matanya keluar dengan semena-mena.

“Hyukjae-ya!! Kau pergii…….. kau meninggalkan akuuuu……!!” pekik Jaena.

Jaena menenangkan dirinya sendiri, menghela nafas panjang dan mengusap air matanya. Barangkali Hyukjae hanya bercanda saja.

“Hyukjae-ya. Bercandamu tidak lucu.” Jaena melangkahkan kaki keluar, ia berniat menemui kakaknya, Jungsoo. Dan terlintas dipikirannya saat ini, Sora eonni.

Dengan tanpa memperdulikan pakaiannya sekarang dan keadaannya, Jaena menyambar jaket dan hendak keluar menemui Sora eonni.

Saat Jaena membuka pintu apartementnya.

Klekkkkkkk!!

“Eonni-ya.”

__oOo__

Hyukjae’s House

Jaena POV

Aku tidak tahu lagi, aku harus berbuat apa. Penjelasan Sora eonni membuat dadaku sesak. Hyukjae kenapa kau sampai seperti ini. Tidak perlu keluar negeri untuk menjadi seorang yang bisa aku andalkan. Disisiku setiap hari, aku sudah cukup senang.

“Kau tidak apa-apa? Eon tinggal sebentar, kalau ada perlu panggil eonni.” aku mengangguk pelan. Sora eonni meninggalkan aku dikamar Hyukjae.

Hyukjae kamar
Kamar ini begitu rapi. Tidak seperti kamarku dulu saat aku masih tinggal bersama Appa. Kalian pasti bingung kenapa aku berada disini. Sora eonni mengajak aku kesini. Dia tidak menjelaskan saat masih berada diapartement.

Tapi, saat dimobil. Ia baru bilang padaku, Sora eonni barusan dari Airport. Mengantar Hyukjae… Hyukjae telah pergi ke Paris. Jangan tanya keadaanku sekarang. Rasanya, bagai ada jarum besi yang sangat besar menghantam dadaku. Sangat sakit. Sesak. Derai air mataku tidak bisa aku tahan. Separuh hidupku seakan melayang. Aku seperti orang yang mati.

“Dia pergi……”

Hanya kata itu yang bisa aku katakan saat ini. Menahan sesak didada agar tidak menangis, sangat sulit. Kenapa pria jelek dan bodoh itu bisa membuatku seperti ini. Apakah semalam itu?? Ya Tuhan… kalau tahu dia akan pergi, aku akan mengatakannya saat itu juga. Tidak peduli lagi tentang hari yang aku siapkan untuk mengungkapkan aku mencintainya.

Aku bangun dan mengusap air mataku. Kulihat bingkisan yang Sora eonni berikan padaku. Sebuah rekaman video dalam kepingan disk. Aku putar diplayer dimana ada didalam kamar Hyukjae.

Sebuah siluet putih muncul kemudian foto pernikahan kami, aku dan Hyukjae dengan backsound lagu kesukaanku. Super Junior, Only You. Tapi belum melihatnya saja aku sudah ingin menangis.
Tampak muncul berbagai fotoku yang sengaja ia ambil diam-diam, foto kami bersama. Pada saat ini, air mataku langsung meluncur dengan sangat deras dari sudut mataku. Apalagi ini, Hyukjae tersenyum dan berusaha membuat mimik wajah yang senormal mungkin. (jadi ingat KhunToria, saat Khun kasih video ke Vic.. T_T)

“Jaena-ya…. Kau tahu. Saat melihat ini, aku pasti sudah ada ditempat lain. Anniya, aku masih hidup tenang saja.”

“Dasar bodoh!” gumamku sambil mengusap air mataku lagi.

“Eumm… Kau tahu tempat inikan? Ini taman tempat pertama kita bertemu. Saat itu kau dan aku sama-sama melarikan diri dari pernikahan. Tsskk, jika mengingat pertama kita bertemu, aku ingin tertawa. Dan kau tahu, saat melihatmu mengejekku. Aku sangat kesal dan bersumpah agar kau menikah dengan orang yang dijodohkan denganmu. Akhirnya sumpahku terlaksana.”

Aku tetap saja memperhatikan layar datar didepanku. Air mataku… Jatuh untuk yang kesekian kali.

“Kau pasti marah denganku, iyakan? Sebelum kau marah, aku akan katakan padamu. Dan aku yakin, kau pasti akan memaafkan aku.”

Hyukjae tersenyum. Ya Tuhan, aku pasti akan merindukan senyumnya ini. Tidak hanya itu, aku pasti merindukan semuanya. Semua yang ada didirinya.

“Hyukjae-ya….” gumamku lirih.

“Jaena-ya… Ani Lee Jaena. Aku akan tetap memanggilmu seperti ini sampai kapanpun, tidak peduli kau marah padaku.”

“Eum.. Aku malu pada diriku sendiri. Aku masih sangat bodoh jika aku belum bisa menjadi suami yang kau bayangkan. Aku Hyukjae yang bodoh, mengandalkan kekayaan orang tua, dan aku belum bisa serius terhadap suatu hubungan. Tapi………”

Hyukjae terdiam… dia menunduk sejenak. Ayolah, jangan membuatku ingin menangis lagi. Hyukjae-ya. Tidak bisakah kau membatalkan semua ini. Aku tidak ingin kau pergi.

Hyukjae mendongak dan mengusap sedikit pipinya. Apa dia menangis.

“Tapi… Sejak aku bertemu dengan gadis yang dikirim Tuhan padaku. Semuanya berubah. Aku menjadi seperti orang yang baru, aku menjadi sedikit gila bahkan aku sekarang sudah gila karena mencintainya dan kini aku malah meninggalkannya. Aku ada alasan untuk itu, dan yang pasti kau hanya boleh tahu sedikit saja.”

Aku membekap mulutku sendiri, takut jika suara tangisku terdengar oleh Sora eonni dan yang lainnya.

“Bukan untuk apa-apa aku meninggalkanmu. Hanya aku sudah berjanji pada diriku untuk menjadi suami yang hebat untukmu Jaena-ya!! Satu tahun, entah dua tahun aku akan dinegeri orang, aku akan berusaha sebaik mungkin disana, dan pasti aku tetap mencintaimu. Percaya padaku. Aku akan tetap mencintaimu. Yaksokhae!”

“Oh, yaa! Ingat pesanku.. makan yang banyak. Jangan pikirkan aku, jalani hidupku dengan baik, Kau masih menjadi istriku sampai kapanpun. Jadi kau jangan berselingkuh. Awas saja jika kau mendekati pria lain. Kau bisa berjanji inikan?”

Aku menggigit bibir bawahku. Menahan sakit didadaku. Sakit sekali……… Kau pergi selama itu? Belum satu hari, aku sudah seperti ini. Bagaimana kalau satu tahun. Dua tahun?? Hyukjae bunuh aku saja jika kau ingin melihat aku mati.

“Anggap saja ini pembelajaran untuk kita Jaena-ya. Aku sebenarnya ingin sekali berpamitan denganmu. Memelukmu dibandara. Tapi,………”

Mata Hyukjae sedikit berair… Ia berhenti sejenak. Menelan ludahnya, dan sepertinya tenggorokannya tercekat, sama sepertiku sekarang ini.

“Tapi… kalau aku melihatmu aku pasti sedih sekali. Aku pasti akan menangis saat melihatmu untuk terakhir sebelum aku pergi. Entahlah, aku mulai cengeng saat kau meninggalkan aku pergi, kau ingat saat kau pulang kerumahmu. Kau tahu apa yang aku lakukan diapartement. Aku bahkan seperti orang gila.”

“Satu lagi.. Kalau aku pulang. Kau harus sudah mencintaiku. Tidak peduli apapun itu, Lee Jaena harus mencintai Lee Hyukjae. Aku milikmu dan kamu milikku. Ingat itu!! Saranghae Lee Jaena. Tunggu aku pulang. Maafkan aku.”

Dengan sebuah senyuman simpul video ini kemudian menjadi hitam. Apakah sudah selesai? Aku tertegun sejenak.

“Kau harus KUAT! Figting Jaena-ya. Hidup dengan baik, makan yang banyak. Belajar dengan baik, ingat kemampuan berpikirmu masih sangat rendah. Jaga kesehatan, jaga hatiku untukmu, jaga hatimu hanya untukku. Jaga semuanya untukku, dan percaya padaku. Jeongmal jeongmal jeongmal saranghaeyo.”

Pip…… dan video itu-pun selesai.

“Kau bodoh Hyukjae-ya.. sangat bodoh!! aku bahkan belum mengatakan aku mencintaimu, kenapa kau pergi seenaknya. Kenapa kau pergi tanpa menungguku membuat makanan untukmu. Kau tidak ingin mencicipi makanan buatanku……….. Hiks… Hikss…”

Seperti seorang anak kecil yang menangis menderu, itulah aku. Aku sudah tidak bisa menahan ini semua. Suara tangisku mungkin sampai diseluruh ruangan ini.

“Kenapa kau begitu bodoh. Setidaknya, kau dengar apa kataku. Nan, saranghanda Lee Hyukjae. Saranghae, saranghae…….” derai air mata mengikuti apa kata-kataku saat ini. Tidak bisa hidup tanpanya. Ya Tuhan, apa aku sanggup menjalani ini semua. Aku memejamkan mataku, membiarkan bulir krystal ini terus turun kepipiku dan mengalir begitu deras.

__oOo__


HyukNa’s Apartement.

Hyukjae memintaku tinggal bersama orang tuanya, tapi aku menolak untuk itu. Aku tidak ingin merepotkan, aku janji pada mereka. Aku sudah bisa mengurus diriku sendiri. Aku tahu, apa maksud Hyukjae menyuruhku tinggal dirumahnya. Dia takut kalau aku berbuat hal yang tidak-tidak.

Sora Eonni, menemaniku disini. Di apartement ini, dia tidur dikamar tepat disebelah kamar kami. Aku sebenarnya tidak apa-apa jika aku tidur sendiri. Tapi, aku yakin Sora eonni pasti juga tidak tega. Melihat keadaanku yang seperti ini.

Aku kehilangan tenaga. Aku kehilangan kekuatanku. Apakah rasa cinta sedahyat ini. Membuat orang benar-benar terpuruk saat ditinggalkan. Hyukjae juga tidak akan menghubungiku, dia berkata pada Sora eonni, kalau menelponnya yang ada Hyukjae tidak bisa konsentrasi disana.

Aigoo… seperti itukah pengaruhku?

Demi janjinya, dan demi usahanya. Aku akan lakukan hidup tanpanya. Walau ini sangat sulit. Hari kedua, aku tidur tanpa dia disampingku. Tanpa pelukannya. Tempat tidur disampingku tidak ada yang menempati. Aroma tubuhnya masih tertinggal disini. Aku masih bisa merasakan saat dia memelukku kemarin malam. Sangat jelas teringat dimemoriku.

“Hyukjae-ya aku merindukanmu.”

“Kau sedang apa? Apa kau sudah makan? Jangan memakan ramen terus disana. Kau merindukanku tidak? Aku masih merindukanmu, kau harus tahu itu.” kataku sendiri.

Aku tidak tahu, esok hari aku masih kuat apa belum menjalani hari demi hari tanpa dia. Aku mendekap tubuhku sendiri. Aku membutuhkannya. Maafkan aku jika aku belum pernah mengatakan padamu bahwa aku mencintaimu.

“Maafkan aku. Maaf…. “

“Aku janji!! aku akn menunggumu, tidak peduli kau kembali berapa tahun. Awas saja jika kau tidak akan pulang. Aku pastikan aku akan menyusulmu!!”

__oOo__

Hari ini, Adalah hari dimana diumumkannya pemenang kompetisi dance. Dan betapa senangnya saat nama group Hyukjae yang menang. Tapi, dia sudah pergi. Aku bisa apa.

Kini dimeja makan kami sudah banyak makanan. Aku memasakknya sendiri. Sora eonni, ada keperluan bisnis di Busan sehingga dia menginap disana.

Jadilah, aku seorang diri disini. Menatap meja makan yang penuh dengan makanan dan lilin disampingnya. Aku sengaja mengundang Michan dan Shindong dan kebetulan mereka belum datang. Walau Hyukjae tidak ada, tapi mungkin aku sedikit terhibur dengan kehadiran mereka.

Tinggg…..!!!

Pasti itu Michan dan Shindong. Tak lama kemudian aku sudah sampai didepan pintu, kulihat layar intercom memang Shindong dan Michan.

“Jaena-yaa!!” kedua sahabatku ini kemudian memelukku dengan erat. Aku tersenyum, tapi kenapa aku menginginkan Hyukjae ada malam ini.

“Woaaaa… Ini kau yang buat Jaena-ya.”tanya Shindong antusias saat melihat banyak makanan diatas meja.

“Eum, aku yang buat sendiri. Akukan sudah berjanji pada Hyukjae jika dia menang, aku akan membuatkan makanan dengan tanganku sendiri untuknya. Tapi_____”

Michan kemudian memeluk lenganku. Aku baik-baik saja Michan-ah.

“Tapi, dia sudah pergi.” lanjutku menunduk.

“Ahh… Ne, eumm.. lebih baik kita makan saja. Aku sudah sangat lapar!!”

Shindong menyuruhku duduk dan juga Michan. Keduanya tersenyum padaku. Aku tahu, kalian saat ini hanya menguatkan aku.

“Kau makan ini Jaena-ya… Ingat kau tidak boleh sakit.” kata Shindong padaku sambil memberiku ikan dan daging.

“Ne, Aku pasti makan banyak!! Eum, kajja Michan-ah, kau tidak selera?” kataku bersemangat dan menatap Michan, dia terus menatapku. Hei, aku baik-baik saja.

“Jaena-ya…” gumam Michan. Ya Tuhan, mata gadis ini kenapa memerah,

“Ayo dimakan, ini sangat enak.” kata Shindong sambil mengunyah makanan dimulutnya.

“Ayo!! Masshitaa Michan-ah!!”

Akupun begitu, aku berusaha memasukkan daging, ikan kedalam mulutku. Aku ingin menghapus rasa sedih dihatiku. Ingin sekali, tapi rasanya tidak bisa. Lihatlah mataku panas sekali, padahal aku sedang makan?? Kenapa pikiranku terus tertuju pada Hyukjae?

Seharusnya dia ada disini sekarang. Menepati janjinya.

Tessssssss……..

Aku tidak bisa menahan lagi air mataku, bulir krystal ini kembali jatuh.

“Kau tidak usah berpura-pura kuat didepan kami, didepanku Jaena-ya.”

Aku diam dan tidak berani menatap Michan. Kemudian aku merasakan pelukan hangat darinya. Michan menarikku kedalam pelukannya.

“Kau merindukannya bukan? Kau menginginkannya ada disini? Jaena-ya, kau bisa jujur pada kami, padaku.” Michan menangis sama sepertiku. Tapi sepertinya aku jauh lebih parah. Air mataku kini bahkan bisa membasahi bajunya.

“Eumm..” aku mengangguk pelan.

“Kau bodoh.. Kenapa kau berpura-pura kuat. Hum? Kau mencintainya?”

Michan menatap wajahku, aku hanya dapat mengangguk pelann. Dan Michan menghapus air mataku.

“Kenapa, disaat aku mencintainya. Dia pergi?! Dia pergi..” gumamku lirih.

“Kami akan selalu bersamamu. Tenanglah, Jaena-ya.” ucap Shindong padaku.

“Seharusnya dia menepati janjinya. Malam ini seharusnya dia ada disini.. Lihatlah makanan ini aku membuatnya sendiri. Apa dia tidak ingin mencicipinya walau hanya sedikit saja? Hum..?” tangsiku kemabli pecah, aku sudah tidak peduli lagi. Aku memang sangat terpuruk. Hyukjae dia sudah bisa membuatku seperti ini. Aku benar-benar tidak menyangka akan mencintainya sebesar ini. Sungguh….

“Aku yakin, Hyukjae disana sama sepertimu. Jadi sebaiknya, kau kuatkan dirimu. Agar Hyukjae disana juga merasakan ketenangan. Dan jika saatnya tiba, kalian pasti akan bahagia. Aku yakin kalian bisa melewatinya ini semua.”

Aku akan mengingat cinta yang kau berikan padaku.

Tak ada yang bisa mengambilmu.

Hanya cinta itu, aku akan menjaganya didasar hatiku.

 

Maafkan aku membuatmu menunggu begitu lama

Dalam hidupku hanya kau yang begitu teristimewa

 

Sebenarnya kau benar-benar mengerti

Tanpamu aku tidak bisa hidup.

Tanpa aku kau tidak bisa hidup.

=TBC=

Ciatttttttttttttttt… Ciatt…….

satu kata…… Hancur banget dah part ini ^^v Mianhaeeee…….

 

Kyaaa! Bagaimana ini, Eottoekeyo?? Kekekkee……. *lapkringet……
Jaena, maafkan aku. Aku membuatmu berpisah dengan Abang Hyuk…… *ngakakepil 😛

Baiklah ~~ Enaknya diapain lagi ya mereka??!! Hummmmm…….. *mikirkeras

Berpisah selama-lamanya? Hyukjae dibuat mati *diinjekchoco

 

181 pemikiran pada “FF “Secret Married” Part 11 [Eunhyuk-Jaena]

  1. kenapa kok mereka kayak lost contact? kalo cuma ke paris kan harusnya masih bisa telpon atau apa gitu. kl mau bikin scene lost contact sih lebih pasnya itu eunhyuk pergi wamil. cuma saran sih ya. duh jangan lama2 dong LDRnya kasian jaena tuh hahaha
    gak bisa nyangka sama sekali nih sm jalan ceritanya. pokoknya bagus lanjutin terus 🙂

  2. wuuaaaaaaaaa eon neomu daebakk….
    part ini seruu semua perasaan pas bacany terkumpul d sini…

    aku tepuk jidat+ngakak abis wktu adegn mereka d kmar itu…
    jungsoo oppa mengganggu
    #plakk XD

    iya eon pas adegn jaens ngeliat rekman video hyukjae oppa aku.jg jd inget khuntoria,,
    sedih pas adegan ini
    huhuhu 😥

    jaena eonie terus semangat tunggu hyukjae oppa pulang ne lalu ungkapkan perasaan mu… 😀

    eon sku tunggu part lnjutanny m gomawo dh d tag 😉

  3. hem.. kasihan jaena, dah cinta mati eh malah ditinggal.. hyukjae cpt plg ne, kshn istri mu!!(T_T)Hikshiks

    thor knp kau tega memisahkan mrk?..(T_T)hikshisk*lap2 mata
    DAEBAK thor, aq pek nyesek..*acung 2 jempol

  4. keren laah bikin orng ikt nyesek bca nya onn..jaena sbar oeh!?
    gpplah di pisahin jg itung-itung menyakin hati masing-masing..
    Alaaah asieek…
    Onnie jangan dlu endingy..hehe
    Dtnggu kelnjtny lg…

  5. *guling-guling galau*
    ini part paling galau sepanjang peradaban. ciyus.
    jaena sih pake malu-malu, kan jadi ga ngungkapin huhuhu TTTT
    itu tumben hyukjae bisa nahan lol xD *digampar hyuk*

    ditunggu next partnya, jgn lama-lama. hyuk juga perginya jgn lama-lama. setahun aja cukup. kalo lama-lama nanti keburu diambil donge jaenanya. :p ^^

  6. Hikz..hikz..
    Nyesek bnget eon bca ni part.. 😥
    Jaena-ya yg kuat ya.. *Tepuk2 bhu jaena,pluk hyukkie #lhoo??

    Ok next chap ditunggu.. 😀

  7. Daebak thorrr…sedih banget liat jaena kaya gituu..knpa harus keluar negeri sichh??kan kacian jeana thoor…..lanjutkan author!!!mau tnya thor gmana cara nya dpt pw??

  8. Aku galauu .
    Oh salah , Hyukie Jaena galauu .
    Haha 😀
    Jaena , nyesel kan lu !!
    Lu sih ngrahasia’n perasaan lu segala , jadi dtnggal kan ?
    Tp tnang Jaena , ntar bkal happy end kok !
    #Apaan sih!!

  9. Part ini yang paling ku suka… Bayangin hyukjae prg ninggalin org yg dicintainya, demi bisa menjadi yg terbaik buat jaena. So sweet.. Galau2 gimana gitu.
    Makanya jaena,, perasaan jgn di pendam. Malu2 aªjªa pikirannya. Untung hyukjae cuma pergi ke luar negri, coba kalo ke dunia lain. Hmmmm…menyesal-semenyesal-nyesalnya(?) Seumur hidup!
    Btw, donghae gmn nasibnya???

  10. Tuhkan…aku sudah menyangka dipart sebelumnya kalau hyukjae pasti keluar negri.Ditunggu part selanjutnya eon.Tambah konflik donghaenya biar lebih dapet feel nyeseknya

  11. Part ini bikin galau!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Huwaaaaaaaaaaaa~ Hyukie jangan dibikin mati, ANDWEEEEE!!!!!!!!
    Part ini sukses bikin aku nangis. Mereka berpisahnya jangan lama-lama ya thor, kalau bisa di part selanjutnya Hyukkie sudah kembali. Muehehehe…

  12. hiks hiks….. T;_T;

    Aku ikutan sesek nahan air mata *bayangin kalo aku jadi jaena..
    Ga’ tahan ditinggal lama sama orang yang kita cintai…

    Eon, kalo bisa ff ni happy ending ya kyak FF I Love You!!!!

  13. ya ampun thor .. part ini sedih banget.. sampe nangis bacanya .. T.T
    keren keren keren 😀
    ditunggu part selanjutnya thor !! ^^ (y)

  14. Hiks.. Hikss..
    tragis seKaLi hidup Jaena eOn..
    Cepat pertemUkan kmbaLi meReka ya..
    Kasian sekaLi..
    aQ ikut meRasakan bgmNa sakit’x khiLangan orang yg d cIntai..
    #pLakkk CurCoL..
    Hhhee

    Lanjut eOnnie..
    fightinggg 😉

  15. eonni sukses bikin aku sedih dan jga bikin HyukNae berpisah 😦
    kusangka HyukJae mau msuk wamil..
    ternyata kuliah di paris ya..
    ditunggu part selanjutnya secepatnya thor ^_^

  16. waaaa awalnya aku baca ff ini di suju ff yang di facebook, tapi ga sengaja pas lagi nyari-nyari malah ketemu sama blog authornya
    kaka kau berhasil membuat hatiku melting haha
    ka, boleh minta emailnya?
    yaudah lah ya, berhubung aku reader baru dan pasti banyak ff yang perlu dikunjungi di blog ini, aku baca ff yang lain dulu lah ya haha
    keep writing kaka :*:D

  17. Wuahh, kasian jaena, ditinggal hyukkie, fufufufu, trnyata pergi ke paris, si eonni bilang ngambil kitab suci ke barat, ahahahaha, XD, lanjut ya eon, daebak ini ff gak pernah bosen. _-_

  18. Part ini bnr2 bikn bntal-ku BASAH !!!(?)*lap ingus
    saking menghayati nya,,smpe2 aku ngerasa jdi Jaena eonni gtu#lebay
    2-3thn??ga klama’n tuh?!kasian kn Jaena eonni nya hrus nung’u slama itu
    nex part nya d tung’u bngt lho Kak,,FIGHTING!!! 🙂
    [always Love Lee Hyukjae]

  19. keren, keren .
    Panjaaaang bngeet, nget, nget .
    Makin seru aja .
    Donghae d.part ini ga ada ya ?
    Ntar HyukNa pasti bhagia ko *sokTau .
    Lanjut .

  20. Akhirnya mrka saling mencintai meskipun jaena lom ungkapin ke hyukjae. Hyukjae pergi ke paris utk bbrp tahun, kasihan jaena harus merindukan hyukjae…part ini sedih bgt ceritanya. Dtunggu ya part berikutnya

  21. Kyaaa….knpa d pisahin??aigoo,,kasihan jaena,,eonni jagat misahin mereka,,aq ampe nangis bacanya,,jdi ga sabar nunggu part slanjutnya..

  22. Hyuk knp hrs prgi smpe ke luar negri segala sii,,,
    Kasian jaena,,,,
    Smga eonni cpt dpt inspirasi,, jdi part selanjuty ,, cpt publish,,,,,, amien amien

  23. Huaaaa!!! Mimin!!!!!! Ceritanya daebak!!!! Mian baru nulis commentnya disini…… Udh aku baca dr awal-sini… Daebakk!!!!!!!!!!! Yg 2 part terakhir sedih banget!!!!! Huaaaaa!!!!!! Part selanjutnya jangan lama2min….. Ehhehehehehe

    Gaya penulisannya bagus, walaupun dibaca di ipad rada padet tulisannya, tapi enak dibacanya (keseringan baca novel) pokoknya daebak dehh!!!!!!!

  24. ╮( ̄▽ ̄”)╭hadehhh… tisuu mana tisuu..??

    baca ini part ini bolak balik bolak kaga da bosennyah dah…

    masihh masihh setia nunggu next part.. !!

  25. Jîɑaª˚˚ªaaª˚˚ªat.. ciatt ciiattt… seneng buangatt.. nemu part 12 di pesbuknyah eonie…

    *hueboh ndiri..

    *cium deaneonnie.. ​(˘⌣˘)ε˘`) :* muuuªaªa©©hhh♡:*♡

  26. kenapa hyiluk pergi ke paris kabsekolah di kirea juga bisa q nangis nih baca part ini,,, setelah berbagai cobaan dateng ma hubungan mereka sekarang malah hyuk y pergi lagi n bikin saling menderita gitu,,,, paham sih hyuk mau jadi org yg berguna tapi tetep ja nyesek baca y….

  27. Wah part tergalau ini 😦
    Gak nyangka Hyukjae bakal jadi sosok suami idama Jaena, sampe2 harus menuntut ilmu di luar negeri dan rela ninggalin Jaena..
    Fighting Hyuk-Na!! 😀

  28. .ouh .. Begitu .. Kira’in mau k mna gtu ..
    .memng .. KLo janji hrus d tepati .. KLo egk sma ajja kya Cwo tdak b.rtanggung jawab ..
    .kasian Jaena , d tinggaL Hyuk Jae .. Yg sbar ych ??? Jaena Fighting !!
    .Lanjutttttttt …

  29. whoaaaaa….saya gak tahan untuk gak komen di part ini
    niatnya mau rapel dulu part 7-13 baru puas2 in komen
    tapiiiiii
    demi part ini saya harus komen

    demi apa harus nangis bombay baca 3 part terakhir ….
    haduuhh lee hyukjae .. cowok banget sihhhh …

  30. Aduh. Tulisannya terlihat buram. Rasanya aku ingin menangis….
    Jgn lama lama thor misahin mereka. Ayo cepet dipertemukan kembali….

  31. uuuh eonn tlisn eonn mkn bgus jah eonn.
    crtanya daebaaak deh..
    part nh mkn mnguras air mta. cinta yg indah. cinta yg memberi pngruh positif, sngguh cinta yang indah…

  32. Mna tisu mna tisu??
    ƪ‎​​‎​(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩__-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)Ʃ. Eoni, aku terbawa suasana, feel’y dapet bangt, aku ampe nangis kya gini,,,
    Keren banget eoni..
    Bikin galau..Ђёђёéђёђё
    Lanjut

  33. Part ni sukses bkin segukan 😦
    sedih nya。。jd ngebayangin law jd jaena pasti sdih bgt krna pusat tujuan hidupny g da dsampingny 😦

    next ah

  34. Ngeliat jaena kayak gitu jd ikutan sedih+nangis 😥

    dia belum bilang mencintai eunhyuk tp eunhyuk oppa udah pergi dulu ..

    Sabat yaa jaena pasti eunhyuk oppa kembali lg kok

  35. u,u kasian kali si jaena ditinggal pergi keparis sama si unyuk sabar ya sabar masih ada onge kok#diinjek unyuk,,,,,

    oke oke ini mmg part galau semoga next part g gini lagi,,,,*capcus kepart 12….

  36. Uuuugh itu jungsoo ahjussi ganggu banget sumvah~
    padahal itu kan lagi asik-asiknya *yadong mode on* 😛
    huaaah hyukjaeee tegaaaaaaa >,<
    si jaena juga ugh sumvah gemes banget bacanya ;D

  37. huhuhuhu (pelukkyuhyun) aigoo.. miris bgt eoh.. sedih aku bca’a. jaena eoni sbar ne, hyukie psti akn kmbli pdamu.

  38. nangis grgr video hyukjae buat jaena. ya ampun kata-katanya nyesek bgt, galau dah saya T-T
    feel jaena dapet bgt,heu. hyukjaenya ceritain ya disana author..

  39. hikzzz,, serasa jdi jaena thourr…
    sedihhx tersa bgtz,, bcax jdi galau… qu ska bgtz kata2 yg d ucapkan eunhyuk oppa bwt jaena melaui video ituw… meski sngt mnyentuhh,, tpi jga sngat romantizz…

  40. Ya ampun, part ini bikin aku nangis. Tega banget hyukjae, pergi tanpa salam perpisahan.
    Tapi ngomong2, dimana keberadaan donghae sekarang? Dan gimana kabarnya?

  41. eonnie :((((( aku nangis di part ini pas adegan liat video sama nahan tangis di depan michan ama sindong. Aaaahh.. Bikin emosi sedih gara2 eunhyuk ga bilang ama jaena dulu. 😦
    FF buatan eonnie semua keren. Bagus banget, dapet feel nya semua. Daebaaaaaakk (y)

  42. Eonni jahat..
    bkin aku mlem2 gini nangis T_T

    FFnya hebat…
    Bkin aku ga bisa nafas….gara2 nangis sedih
    Trus brkarya yah eon…

  43. Hyuk..noh tu jaena jd mewek..hmm dah d mskin bnyak tuuhh..nysel lu g ikut mkan..alhsil shindong kgirangan dah ngbisin jatah lu…kkk

  44. TEGAAAAA BANGETSIH HYUKJAEEEㅠㅠㅠㅠㅠ , kasian jaena ditinggal sendirian:'(. Ahh tp lega akhirnya mereka berdua saling menyatakan perasaan cintanya, walaupun jaena blm sempet bilang:(. Seru nih kayaknya pas hyukjae balik dari paris, ga sabar baca partnyaa><……

  45. aduh ko nyesek si ini bacanyaa knpa harus pergi hyukjae kasian jaena.. nyesl bangetkan jadinya blm ngungkapin perasaannya

  46. hyunjae pergi karna ingin menjadi suami yang lebih beik dan bisa menanggung kehidupanya dan istrinya agar tak terlalu bergantung pada orang tua mereka.
    hyuk oppa benar2 mengagumkan

Tinggalkan Balasan ke VaL Batalkan balasan