FF “Secret Married” Part 9 [Eunhyuk-Jaena]

Hyukna 3

FF “Secret Married” part 9 [Eunhyuk-Jaena]

Author : Kim Yeon Young~[@DeanCloud]

Cast       :Eunhyuk/LeeHyukJae. Park JaeNa/Lee JaeNa [OC]

Genre  : Married life,Romance(?)

Ratting: PG-15

Ps: Typo!! Sudah menjadi ciri khas epep gaje saya 😛

Kyaaaaaaaa~~ Part 9.. Fiuhhh!!!! Akhirnya bisa publish juga… XD

Oke..Laaaa… Part ini mungkin tidak sesuai harapan kalian TT__TT

Chaaa~ Langsung saja


Happy Reading………

Aku tak apa-apa

Jika dapat melihatmu

Namun tolong cobalah tersenyum

Kau tahu, Jika kau menangis
Aku
merasa sakit

Jika aku dapat melihatmu
Meskipun kau tak tahu
perasaaanku

Tak apa-apa
asalkan
kau merasa bahagia.

Author POV

“Aku”

Jaena menoleh kebelakang dimana suara itu berasal. Matanya gadis itu masih memerah, penuh dengan emosi. Tangannya meremas kuat kertas itu ketika ia melihat sesosok yang sedang berdiri dengan melipatkan kedua tangannya. Angkuh.

“Kau” gumam Jaena pelan. Shindong dan Michan kemudian merangkul lengan Jaena untuk segera pergi dari tempat ini karena banyak sekali mahasiswa yang ada disini. Termasuk Donghae. Pria itu ada diantara banyak orang yang melihat kejadian ini.

“Park Jaena. Kau kira kau hebat bisa menyembunyikan statusmu huh!! Kau kira aku dan semua orang akan kagum dengan statusmu? Kau salah besar. Hhh.. Alasanmu menyembunyikan pernikahanmu dengan Hyukie oppa, pasti karena kau malu karena kau menikah bukan karena cinta atau karena latar belakang keluarga.”

Gaein, gadis itu dengan angkuhnya berjalan mendekati Jaena sedangkan Jaena hanya bisa diam ditempatnya dengan penuh amarah.

“Kau menikah karena kau dijual!! Kau dijual apa kau belum tahu seberapa rendahnya dirimu Park Jaena!!!!” suara Gaein makin meninggi membuat Michan dan Shindong sedikit terkejut mendengarnya.

Dari mana Gaein tahu Jaena menikah karena hutang?

Bukankah mereka bercerita hanya pada pokok pertanyaan Gaein saja, Hyukjae menikah dengan Jaena dan mereka menyembunyikan pernikahannya karena masih ingin fokus dalam belajar. Tapi?? Ini lain..

“Gaein-ya!! Cukup berkata seperti itu. Ku tidak tahu yang sebenarnya terjadi” sahut Michan

“Diam!!”

“Jaena-ya. Apa setelah ini kau yakin nama baik keluarga Lee Hyukjae akan baik-baik saja huh? Membelimu hanya untuk menikah dengan Hyukjae oppa. Karena apa? Kau pikir bagaimana mereka menjaga nama baik keluarga mereka kalau ini sampai diketahui oleh publik!! Jawab”

Jaena seketika meneteskan air matanya. Ia sebenarnya tidak ingin menangis didepan gadis seperti Gaein. Tapi kata-kata Gaein sungguh membuat hatinya sesak sekali sulit untuk bernafas. Memang benar apa yang dikatakan Gaein. Tapi kenyataannya, ia sakit sekali mendengar itu semua.

“Kau tidak berhak mengurusi semua urusanku!! Kau hanyalah gadis yang tidak punya sopan santun sekaligus gila akan harta dan kekayaan. Dan kau mengincar kekayaan Hyukjae bukan begitu? Sayang sekali. Kau tidak bisa memiliki itu semua. Jadi hentikan mimpimu untuk memiliki itu semua. Karena tidak akan mungkin terjadi!!!”

Gaein merasa kesal dengan apa jawaban Jaena. Gadis itu mendengus kesal sekaligus membulatkan matanya tidak percaya bahwa Jaena mengatakan ini didepan semua orang.

“Kau…!!! kau ingin mati huh!!”

“Kau pikir aku tidak akan bisa! Aku punya segalanya. Membeli dirimupun aku sanggup. Berapa hargamu. Hargamu berapa agar kau bisa lepas dari keluarga Hyukjae, aku bisa membelimu lebih mahal!!!”
PLAKKK!!!

Sebuah tamparan keras dipipi kanan Gaein. Gadis itu tidak pernah tahu jika Jaena memiliki keberanian seperti ini. Menamparnya. Jaena menatap Jaena dengan amarahya, begitu juga Gaein.

Gaein hendak mengangkat tangannya untuk membalas tamparan Jaena. Tapi..

“Cukup!! Hentikan”

__oOo__

Hyukjae berjalan disepanjang koridor kelas dengan menyunggingkan senyumnya. Kemudian pria itu menatap jari tangannya. Ada sebuah cincin pernikahan yang menghiasi jari manisnya itu. Sungguh, ia tidak pernah terpikirkan akan sangat senang saat Jaena menyuruhnya memakai cincin itu. Cincin pernikahan itu.

Pandangannya seketika menjadi aneh saat ia melihat banyak tatapan mata yang dirasa cukup membuat Hyukjae sangat risih. Ada apa dengan teman-temannya ini. Semua tampak menatap Hyukjae aneh.

“Iyaa.. sudah menikah.”

“Sayang sekali. Masih banyak gadis cantik yang menyukainya”

“Menikahnya bukan karena apa, tapi karena membayar hutang. Imbal balik? Menyedihkan!”

“Jaena? Memang dulunya kaya… Tapi sudah miskin sekarang. Itu alasannya menikahi Hyukjae. Kasian sekali”

Hyukjae mendengar itu semua langsung dan itu membuatnya tertuju pada Jaena. Yaa.. Gadis itu mungkin sekarang sudah??

Tidak menunggu lama, Hyukjae segera berlari menuju kelas Jaena. Hyukjae tidak menghiraukan semua ocehan dari mulut-mulut orang yang tidak berguna itu. Dia hanya memikirkan Jaena, gadis itu bagaimana kini? Apa dia baik-baik saja. Sungguh. Semua yang orang-orang itu katakan tidak benar.

Hyukjae dengan nafas terengah sampai pada tujuannya. Ia melihat disana Gaein dan Jaena sedang berhadapan. Suara lantang Gaein terdengan jelas ditelinga Hyukjae. Sangat jelas. Hyukjae menatap Jaena, tampak dimatanya, Jaena, gadis itu sangat terpukul oleh semua yang dibicarakan seluruh mahasiswa.

Hyukjae sudah cukup sabar mendengar ini semua. Ini begitu menyakitkan. Ia tidak habis pikir Gaein mengatakan ini pada Jaena sungguh sangat keterlaluan. Rahang Hyukjae mengeras dan tangannya mengepal. Darahnya seakan naik sampai keubun-ubun sangat membuat Hyukjae ingin menghajar semua orang yang melihat ini semua.

“Kau pikir aku tidak akan bisa huh? Aku punya segalanya. Membeli dirimupun aku sanggup. Berapa hargamu. Hargamu berapa agar kau bisa lepas dari keluarga Hyukjae, aku bisa membelimu lebih mahal!!!”

PLAKKKK!!!

Jaena berhasil menampar Gaein. Gadis itu memegang pipinya karena tamparan keras Jaena. Hyukjae yang menyaksikan ini menjadi khawatir saat Gaein mengangkat tangannya untuk membalas tamparan Jaena.

“Cukup!! Hentikan !!”

Jaena seketika menoleh kearah sumber suara. Suara itu Ia sangat mengenalnya. Bahkan ia sangat hafal.

“Hyukie oppa” gumam Gaein. Jaena hanya mampu menatap Hyukjae dengan matanya yang masih berair.

“Kalian semua pergi!!!” pekik Hyukjae. Sorot matanya tertuju pada semua orang yang menatap Jaena dengan penih kebencian. Matanya memerah melihat semua telah memperlakukan Jaena seperti ini.

“Menyingkirrrr………….!! Kalian tidak punya Hak untuk Jaena. Aku yang mempunyai kuasa untuk dirinya karena dia memang istriku. Dan kalian perlu tahu satu hal. Dia tetaplah istriku. Dan aku suami dari dia, Lee Jaena!!”

Jaena tertegun mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Hyukjae. Ia tidak bisa berpikir normal saat ini. Kenapa Hyukjae mengatakan ini. Kenapa? Lee Jaena. Kata itu terlalu indah untuk ia dengar sekarang. Mengapa Hyukjae baru memanggilnya dengan Lee Jaena saat seperti ini.

Hyukjae segera mendekat kerah Jaena dengan lembut ia mengusap pipi Jaena yang masih ada sisa bulir air matanya. Jaena sulit sekali untuk menelan ludahnya karena sikap Hyukjae ini, pria ini seolah merasakan sakit seperti apa yang ia rasa.

“Hyukie oppa! Bukankah kau juga terpaksa… Lalu apa yang membuatmu-”

“Gaein-ya!! Sudah cukup!! Aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku akan tetap menjadi suami Lee Jaena sampai kapanpun karena aku mencintainya”

Jantung Jaena berdebar sangat hebat saat mendengar apa kata Hyukjae barusan. Mencintai? Apakah ini benar arau hanya pura-pura yang jelas saat ini Jaena seakan lemah tidak bisa menopang dirinya sendiri. Ini seperti mimpi atau apa. Hyukjae mengatakan ini didepan Gaein?!

“Hyuk….Hyukie oppa” gaein sedikit gugup dan tercengang mendengar apa kata Hyukjae.

“Kau ingin nama baikmu ssebagai model tercemar? Aku bisa melakukannya hanya dengan sangat mudah mudah semua impian dan karirmu juga akan hancur Gaein-ya!!” tegas Hyukjae pada Gaein.

Jujur ia sangat marah dan ingin sekali menendang gadis ini. Tapi ia sadar akan perbuatannya bisa membuat masalah semakin rumit. Lagi pula, Gaein juga seorang wanita. Tidak mungkin ia melakukan hal semacam itu.

Hyukjae segera menarik pergelangan tangan Jaena untuk pergi dari tempat ini. Tempat menyebalkan yang pernah ada. Dengan langkah cepat Hyukjae pergi dengan menggenggam erat tangan Jaena. Gadis ini hanya menurut dengan apa yang Hyukjae lakukan dan kemana pria ini akan membawanya.

Gaein menatap kesal pada Hyukjae dan juga ada teman Jaena, Michan dan Shindong yang masih ada disana.

“Kalian!!” pekik Gaein saat melihat Michan dan Shindong mempergakan wajah kasiannya pada Gaein.

“Kau tahu. Hyukjae sudah mencintai Jaena saat mereka baru menikah, dan itu artinya kau sudah tidak ada artinya lagi bagi Hyukie oppa. Paham.. Kau memang sampah kampus ini!” Tegas Michan.

“Apa Kau bilang!!”

“Apa perlu aku ulangi lagi”tambah Michan lagi.

“Kauu…”

“Kajja kita pergi dari sini..!! Aku muak melihat gadis seperti dia” kata Shindong sambil menyeret Michan agar segera pergi dari hadapan Gaein. Gadis ini kemudian kesal dan menatap tajam pada kedua sahabat Jaena ini.

“Kau gagal?”

Suara itu datang tiba-tiba terdengar oleh Gaein. Gaein segera menoleh dan mendapati sosok yang sangat cool dan juga tampan dibelakangnya.

“Kau payah sekali tidak bisa mendapatkan Hyukjae. Kau bodoh sekali Gaein-ya”

“Yaa!! Kau kenapa tidak membelaku!!” kata Gaein pada pria itu.

“Untuk apa membelamu. Aku mencintai Jaena mana mungkin aku membela gadis sepertimu.”

“Kau…!! ternyata kau sangat licik”

“Tssskk…. kini giliranku akan merebut Jaena. Dan itu aku tidak perlu bantuanmu”

Dengan santai Donghae meninggalkan Gaein yang sedang berkecamuk dan penuh dengan amarah.

“Arggghhhhhhhh!!!!” pekik Gaein kesal.

__oOo__

Hyukae mengemudikan audy merahnya dengan Jaena duduk disampingnya. Gadis itu masih diam belum mengeluarkan kata-kata sepatahpun. Demikian juga Hyukjae, dia juga diam. Ia tidak tahu harus apa sekarang.

Hyukjae masih memikirkan apa kata-katanya tadi menyinggung Jaena. Kata-kata dimana dia mengatakan kalau dia mencintai Jaena. Tapi itu memang benar adanya.

Hyukjae menghentikan laju mobilnya ketika ia sampai pada suatu tempat. Hyukjae kemudian menoleh dan menatap Jaena dari samping. Gadis itu masih belum menatap Hyukjae.

“Kau tidak mau turun”

“Uh..?”

Jaena kini mulai menoleh pada Hyukjae. Masih tampak sembab sekali mata Jaena karena menangis tadi. Sungguh Hyukjae tidak ingin melihat Jaena seperti ini lagi. Ia sakit jika melihat Jaena seperti ini. Bagaimanapun semua ini juga bukan salahnya. Bukan kemauan Jaena untuk menikah dengannya.

Keduanya kini menatap aliran sungai Han yang mengalir begitu tenang dengan suara angin yang sayup-sayup menerpa daun-daun pepohonan disekitar tepian sungai ini. Jaena dan Hyukjae kini duduk disebuah batu besar yang memang sudah ada disana.

“Kau masih memikirkan kata-kata Gaein?” suara Hyukjae memecah keheningan diantara mereka sejak tadi.

“Anniya” jawab Jaena singkat.

Hyukjae menoleh dan menatap Jaena, gadis itu masih menatap lurus kedepan dengan rambutnya yang kecoklatan dia biarkan teruarai hingga angin menerpa rambutnya hingga bergerak-gerak menutupi wajah cantiknya.

“Maafkan aku. Aku yang mempunyai ide untuk menyembunyikan pernikahan kita. Kalau dari awal aku tidak memak-”

“Bukan salahmu. Ini salahku, karena akulah yang membuatmu seperti ini.” jawab Jaena masih menatap kedepan.

“Jaena-ya aku-”

“Hyukjae-ya. Terima kasih kau sudah membantuku tadi. Aku tidak tahu harus kemana jika kamu tidak muncul dan membawaku. Sudah sangat banyak kau membantuku. Membantu keluargaku tapi aku hanya bisa menyusahkanmu. Maafkan aku. Aku tidak akan membuatmu seperti ini lagi.” kata Jaena kini sedikit menundukkan wajahnya.

DEG

Hyukjae begitu sukar mencerna kata Jaena ini. Seperti Jaena akan pergi meninggalkannya hanya karena masalah ini.

“Jaena-ya. Apa yang kau maksud dengan perkataanmu tadi? Sungguh aku tidak mengerti. Aku suamimu, kau boleh meminta bantuanku kapan saja. Walau kau tidak memintanya, aku akan melakukan apa saja untukmu”

Jaena kini menatap Hyukjae. Kata-kata pria ini apakah nyata? Apa benar Hyukjae berkata seperti ini. Bukankah dia sangat bodoh, apa Hyukjae lupa mereka menikah karena apa? Cinta tidak ada diantara mereka. Tapi kata-kata Hyukjae seolah menawarkan lain. Apakah ini tanda Hyukjae mencintainya? Tapi-

“Kau tidak perlu berbuat seperti itu. Aku akan baik-baik saja” jawab Jaena lagi.

“Aku tahu kau masih sangat sedih dengan semua cemooh orang-orang. Jangan hiraukan mereka. Bagiku menikah denganmu walau kita dijodohkan tapi hal yang mendasari bukan masalah keluargamu Jaena-ya”

Jaena masih diam. Ia bingung harus berkata apa. Ia sudah sangat kacau sekarang. Dijual? Harga diri? Nama baik keluarga Hyukjae? Dan semuanya itu kini ada dipikirannya. Dia yang membuat semua ini kacau.

“Jaena-ya, aku mohon jangan berbuat seperti yang aku takutkan”

Hyukjae berkata seperti ini karena ia takut hal yang ia takutkan akan terjadi setelah ini. Setelah Jaena lelah dengan semuanya. Memang cacian yang ia terima sangat menyakitkan hati. Bahkan semua orang menatapnya hina.

“Aku ingin istirahat dirumah” Jaena seketika berdiri dan berjalan menuju mobil. Gadis ini sengaja mengalihkan pembicaraan yang mengarah ke hal yang lebih serius. Jaena mendekap dadanya sesak sekali. Ia menahan tangis saat Hyukjae berkata seperti itu. Apa Hyukjae takut ia tinggalkan.

Hyukjae hanya berteriak memanggil Jaena untuk berhenti karena Hyukjae merasa ia belum selesai bicara dengannya.

Pria ini kini menatap punggung Jaena yang menjauh dari pandangannya. Ia ingin sekali memeluk tubuh gadis itu. Mendekapnya erat dan membuat gadis itu nyaman berada dalam pelukannya tapi ia tidak bisa melakukan itu saat ini.

__oOo__

Jaena’s House

Hyukjae dan Jaena berjalan seiringan untuk masuk kedalam pelataran rumah Jaena. Ini untuk kedua kalinya bagi Hyukjae ke rumah Jaena dan yang kedua kali ini dirasanya sangat sulit. Jaena ingin menenangkan dirinya dan menginap dirumah orang tuanya.

“Kau yakin”

Hyukjae menatap Jaena yang akan membuka pintu rumahnya. Jaena kemudian menatap Hyukjae. Wajah Hyukjae seakan mencegah dia untuk mengurungkan niatnya untuk menginap terlalu lama. Tapi kalau Jaena tinggal dengan Hyukjae terus dan tanpa kepastian itu akan menambah beban pikirannya.

“Emmm.. Aku merindukan suasana rumahku.” jawab Jaena pelan. Hyukjae melihat raut kesedihan masih terpancar diwajahnya. Tapi Jaena berusaha untuk tegar didepan Hyukjae.

“Kau pulanglah… Apa kau tidak latihan? Pertunjukkannya seminggu lagi”

“Aku tidak boleh masuk?” Hyukjae mengabaikan pertanyaan Jaena yang seolah ingin mengalihkan pembicaraannya.

“Appa dan Jungsoo oppa sedang berada dihotel. Aku ingin istirahat”

Terdengar jelas Jaena tidak mau Hyukjae berada lama-lama didepannya. Ia sakit melihat Hyukjae tersiksa dengan status sebagai suaminya. Menikahi istrinya dengan berdasarkan ‘membeli’ istrinya.

“Kau sungguh tidak ingin aku temani Jaena-ya” kata Hyukaje lagi. Terdengar sangat pelan dan mata Hyukjae seketika memerah saat mengatakan ini. Jaena yang kini menatapnya hanya bisa menahan sesak didadanya.

“Kita suami istri. Tidak bisakah membagi penderitaan bersama-sama?” kata Hyukjae lagi dan membuat Jaena cukup tercengang.

“Kau lupa. Kita menikah karena apa… Kau menikahiku karena apa? Hum. Sudahlah aku ingin istirahat, sudah lama aku tidak tidur dikamarku”

Jaena akan membuka pintu rumahnya. Seketika ia berbalik saat ingat sesuatu. Gadis itu kini menatap Hyukjae yang tampak berharap padanya.

“Emm.. Terima kasih tadi kau bilang didepan semua orang bahwa aku ini istrimu. Setidaknya itu membuatku tidak terlalu buruk. Dan satu lagi.. Kau bilang kau juga mencintaiku. Walau itu hanya pura-pura saja untuk membelaku. Aku ucapkan terima kasih”

Hyukjae hanya diam. Ia tercengang mendengar apa kata-kata Jaena padanya. Kenapa Jaena berkata ia pura-pura. Sungguh ia tidak pura-pura. Hyukjae bersungguh-sungguh mengatakan itu semua.

Hyukjae seketika sadar saat Jaena menghilang dibalik pintu rumahnya. Gadis itu sudah masuk kedalam rumah dan membiarkan Hyukjae kini terpaku sendirian.

“Jaena… Jaena-yaa!! Buka pintunya aku mohon!! Biarkan aku bicara denganmu!” Hyukjae seakan-akan tidak bertemu dengan Jaena lagi. Pria ini mengacak rambutnya gusar. Frustasi dengan apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan apa kata hatinya.

“Bodoh!! Aku memang lelaki yang sangat bodoh”

“Jaena-ya. Dengarkan aku. Coba bukalah pintu sebentar saja… aku akan mengatakan hal yang penting untukmu. Heii.. Aku bahkan memakai cincin pernikahan kita, kau meninggalkan cincinmu diapartement bukan? Jadi kau harus kembali kesana untuk memakainya. Arasseo!!”

Hyukjae mengatakan itu seperti orang gila yang sedang frustasi. Ia berbicara sendiri dan menganggap Jaena masih ada untuk mendengarnya.

Jaena yang masih berada dibalik pintu hanya bisa menutup mulutnya dengan tangannya. Ia tidak ingin terdengar menangis karena tangisnya ini akan sangat keras jika tidak ia tutup dengan tangannya. Air matanya mengalir deras kepipinya.

Ia merasakan sakit yang sangat hebat. Hyukjae menginginkannya kembali keapartement bersamanya. Tapi itu bukankah akan sangat sulit?

Ia tidak ingin Hyukjae terlibat dengan masalahnya lagi. Mungkin besok, lusa atau suatu saat Hyukjae pasti tahu apa maksud Jaena ini.

‘Aku sangat senang jika kata-kata itu bukan pura-pura. Mencintaiku dengan nyata Hyukjae-ya. Tapi sepertinya kau akan sakit jika kau benar-benar mencintaiku karena aku akan selalu menyusahkanmu. Dan itu akan membuatku semakin sulit. Jujur aku sangat membutuhkanmu sekarang. Tapi aku tidak berhak akan dirimu… aku akui sekarang jika aku…. aku sangat mencintaimu. Aku takut merindukanmu. Aku takut sekali’

Tangis Jaena pecah saat ia merasakan getaran hebat didadanya. Air matanya tidak bisa berhenti bahkan mengalir sangat deras. Ia tidak pernah begitu menyukai atau bahkan mencintai seorang pria seperti ia mencintai Hyukjae. Pria yang baru ia kenal dan menjadi suaminya dalam tiga bulan terakhir ini telah berhasil memporak porandakan hatinya.

Kita memang tidak tahu kapan datangnya cinta… pernyataan itu kini benar adanya. Jaena percaya akan hal ini.

__oOo__

HyukNa’s Apartement

Sepi, Sunyi, Hening.
Suara teriakan Jaena yang kesal dengan Hyukjae tidak ada. Suara teriakan Hyukjae yang selalu menyuruh-nyuruh atau bahkan mencemooh Jaena juga tidak ada. Hanya suara korden tipis yang bergerak-gerak bersentuhan ditiup angin malam ini.

Hyukjae masih betah berada didalam apartementnya seharian. Sudah beberapa hari ini, yang ia lakukan hanya tidur. Makanpun ia malas. Menatap lemari Jaena yang masih terisi oleh pakaian gadis itu. Mencium aroma bantal yang dipakai Jaena. Membuat ia semakin sakit mengingat gadis itu. Ia merindukan sosok Jaena disini. Disampingnya. Didalam apartement ini.

Internet?? Ia malas hanya untuk membuka berita atau sekedar membuka jejaring sosialnya. Games.. ia juga mencoba memainkannya. Dan itu sangat membosankan baginya. Shindong dan Michan sudah berusaha membujuknya untuk keluar bersama, mencari udara segar sekedar merefresh pikirannya tapi Hyukjae menolak.

“Jaena-ya… Aku sangat merindukanmu..” gumam lirih Hyukjae. Matanya menatap foto pernikahan mereka yang maisih terpampang jelas dikamar mereka.

Mata Hyukjae kemudian menatap foto Jaena  yang memang ia foto sendiri tanpa sepengetahuan Jaena.
do hwe ji 3

“Aku sangat mencintaimu. Sungguh Jaena-ya. Apa kata itu tidak sanggup membuatmu bertahan denganku”

Tapi sayangnya, kata-kata itu belum sempat terucap dari bibir Hyukjae saat ia bicara dengan Jaena.

Lee Hyukjae, pria ini seperti kehilangan separuh dirinya. Keceriaannya yang selalu tersenyum dengan menunjukkan gummy smile-nya sepertinya sudah sirna. Raut kesedihan dan penyesalan begitu dalam tampak memenuhi wajahnya yang semakin pucat.

Sehari yang lalu dia menelpon Jaena. Gadis itu mengangkat telepon darinya. Tentu saja Hyukjae sangat senang karena sudah ribuan kali ia mengirim pesan dan chat bahkan telepon-pun Jaena tidak menghiraukannnya.

Tapi hanyalah menambah kesedihan pada diri Hyukjae atas kata-kata Jaena.

“Aku bersedia berpisah denganmu kapan saja. Aku tidak akan membuat nama baikmu dan keluargamu hancur begitu saja karena aku.”

Sungguh, ini perkataan yang sangat bodoh yang Hyukjae dengar dari mulut Jaena walau mereka tidak bertatapan secara langsung.

“Maka dari itu.. Sebelum berita ini mencuat terlalu jauh kepublik. Sebaiknya kau, ani.. Maksudku kita bersiap-siap untuk hidup terpisah agar kita bisa menjaga diri masing-masing”

Hyukjae kala itu meremas kuat sprei ranjangnya, dimana ia duduk sekarang. Saat ia mendengar kata berpisah keluar dari bibir gadis yang ia cintai. Ia akan mengatakan satu kata yang bisa membuat Jaena mengurungkan niatnya. Tapi gadis itu seolah tidak mau tahu perasaan Hyukjae. Jaena selalu menyela perkataan Hyukjae.

“Aku minta maaf karena membuatmu sulit menghadapi semua ini. Aku juga begitu. Disini semua semakin sulit Hyukjae-ya. Tapi aku tidak bisa jika aku bersamamu terus disana. Akan banyak menyusahkanmu. Kau dan keluargamu sudah begitu baik padaku. Apa aku pantas membuat kalian menderita sepertiku. Mendapat cacian dari orang karena berita itu?”

“Aku memutuskan untuk mengakhirinya. Dan entahlah… Kau pasti juga akan sangat menerima itu. Kau bisa bebas seperti yang kau inginkan kala itu. Walau aku tahu gadis incaranmu bukan Gaein lagi, aku yakin kau akan mendapatkan gadis yang akan menjadi pendampingmu selain aku”

Satu hari yang lalu Hyukjae seperti hampir mati saja saat ia mendengar apa yang ia takutkan. Ia mendengarnya dari Jaena.. Jaena mengatakan ia ingin mengakhiri ini semua. Bukankah ini artinya?

Bulir krystal itu kini jatuh lagi dan mengalir dipipi Hyukjae. Tidak ada suara tangisan yang terdengar. Hyukjae menundukkan wajahnya. Dadanya bergetar hebat saat ia merasakan seperti berpuluh-puluh jarum besi tajam menyayat hatinya.

Bahkan ia belum sempat mengatakan apapun pada Jaean tapi Jaena seperti sudah menolaknya?? Tidak mungkin hidupnya akan seperti ini. Kacau, tidak punya semangat. Tapi ini benar. Hidup Hyukjae seperti ini tanpa adanya gadis yang selalu menyiksanya setiapp hari.

Hyukjae mendongak kemudian mengusap pipi dan wajahnya karena basah oleh air matanya. Menghela nafas panjang. Sungguh ia masih seperti anak kecil yang kehilangan mainan berharganya hingga ia menangis sangat tersedu.

“kenapa dia tega sekali…. gadis kejam.. kau tega melakukan ini padaku. Pukul saja aku semaumu, asal jangan katakan kata-kata itu. Itu sungguh menyakitkan” rintih Hyukjae pelan.

Ting…..

Ting…..

Bunyi pintu apartement berbunyi. Namun Hyukjae masih malas untuk sekedar bangun dari tempatnya. Bel pintu masih saja terus berbunyi. Akhirnya, Hyukjae dengan malas menyeret langkah kakinya menuju ruang tamu dan akan membuka pintu. Tanpa melihat monitor layar Hyukjae langsung membuka pintunya.

“Nuna-ya”

“KAU…….!!” pekik seorang wanita yang kini ada didepan Hyukjae. Hyukjae sedikit terkejut karena nunanya berteriak padanya

Sora sebenarnya ingin berteriak pada Hyukjae. Tapi ia urungkan itu karena ia merasa kasian melihat Hyukjae seperti ini. Matanya sembab, tulang pipinya jelas sangat terlihat. Dan ia sangat kacau. Sora kemudian menghembuskan nafas beratnya untuk menstabilkan emosinya.

“Kau…!! Aish.. Aku jadi tidak tega memarahimu” ujar Sora pada Hyukjae saat melihat wajah adiknya yang seperti mayat hidup. Pucat tidak ada tenaga dan semangat sama sekali.

“Makan yang banyak Hyukie-ah” kata Sora pada Hyukjae saat Sora membuka bekal makanan yang sengaja ia bawa untuk Hyukjae dan juga Jaena. Tapi Jaena memang tidak ada disini.

“Gomawo nuna-ya. Tapi aku tadi sudah makan” jawab Hyukjae pelan. Sora menghentikan aktifitasnya kemudian menatap Hyukjae.

“Kapan?? makan apa huh! Kau tidak bisa membohongi nuna” kata Sora menyangkal. Ia tahu adiknya ini sedang dilanda masalah pasti dia malas untuk makan. Lihatlah, badannya yang kurus kini malah semakin kurus. Menyedihkan.

“Aku tidak berbohong”

“Ara! Tsskk… Kau ini. Kau tidak tahu aku begitu khawatir denganmu. Kau begitu mengenaskan sekarang. Berkacalah, lihatlah badanmu yang semakin kurus.” papar Sora lagi menatap Hyukjae. Tapi Hyukjae hanya tersenyum simpul. Senyum palsu lebih tepatnya.

“Nuna…”

“Jangan memanggilku nuna jika kau seperti ini terus. Hampir lima hari kau diapartement seperti orang gila. Appa diluar negeri terus menanyakanmu.”

“MWO! Appa.. Appa tahu masalahku?” Hyukjae terkejut karena bagaimana mungkin appanya sampai tahu akan hal ini.

“Ne! Aku yang memberitahunya, jangan sampai Appa tahu dari orang lain. Hyukie-ah Kau membuatku cemas! Katakan padaku… Siapa yang mempunyai ide merahasiakan pernikahan ini. Cepat katakan!”

Hyukjae sedikit menundukkan wajahnya. Ia memang yang mempunyai ide. Tapi justru sekarang ia ingin pernikahannya dengan Jaena ini nyata dan bukan untuk status saja.

“Aku..” jawab Hyukjae pelan.

Sora mendengus kesal mendengar jawaban dari mulut adiknya ini. Tapi kemudian ia meraih tangan Hyukjae sekedar menguatkan adiknya ini.

“Eomma sangat menyayangi kamu dan Jaena. Kau tahu itukan? Apakah kau ingin merusak janjimu didepan Tuhan? Kau mau mengecewakan Eomma? Huh?”

“Bukan begitu…. Aku hanya-”

“Tapi dengan adanya ikatan suci diantara kau dan Jaena apakah sampai sekarang kalian belum memiliki perasaan satu sama lain?” Sora mulai merendahkan nada bicaranya. Hyukjae sedikit tersentak dengan pertanyaan nunaya ini.

Hyukjae terdiam.

“jangan kau kira aku ini bodoh. Walau kau diam saja, aku tahu apa jawabannya.” kata Sora lagi dan membuat Hyukjae melongo.

“Sayang sekali. Kemarin waktu aku berkunjung kerumah Jaena, disana sudah ada seorang pria. Entahlah. Atau jangan-jangan itu kekasih Jaena” Sora mencoba menebak-nebak. Dan hasilnya Hyukjae membulatkan matanya. Dia sangat terkejut!!

“APA! PRIA?”

“Hu’um.. Dia bersama Jaena kemarin lusa?” kata lagi. Dan ini membuat Hyukjae meremas tangannya sendiri. Sora tahu adiknya ini dimakan rasa cemburu yang sangat dalam.

“Kenapa dia lakukan ini” gumam Hyukjae. Tapi Sora masih bisa mendengarnya.

“Ya.. Aku malu mempunyai adik sepertimu”

“Yaa.. Nuna bilang apa Hah” nada Hyukjae sedikit gugup dan pikirannya juga tidak fokus. Dipenuhi dengan Jaena dan seorang laki-laki. Siapakah pria itu? Apa mungkin Donghae?!

“Isshh.. Aku malu mempunyai adik sepertimu. Kalau kau masih menginginkan Jaena menjadi istrimu, seharusnya kau berusaha membawa dia kembali kesisimu apapun yang terjadi. Susulit apa membawa Jaena kembali kesini huh?”

Hyukjae semakin merasa ia sangat tidak berguna sebagai adik maupun anak. Sebagai suamipun ia tidak bisa melindungi istrinya. Ia merasa tidak berguna.

“Aku tahu aku sangat tidak berguna. Tapi Jaena, dia sudah tidak menginginkan aku lagi”

“Bodoh!! Selama tinggal bersama dengan Jaena apa kau merasakan ada sikap lain yang Jaena tunjukkan padamu? Dia memasak untukmu hingga dia bertanya padaku makanan kesukaanmu, apakah itu bukan merupakan perhatiannya yang didasari ia mulai menyukaimu”

“Nuna….”

“Aku yakin. Adikku Lee Hyukjae bukan pria pengecut. Kau masih adikku Hyukjae yang tampan, berwibawa, dan sangat menyayangi keluarganya” kata Sora tersenyum.

__oOo__


Semilir angin malam yang dingin menipu-niup rambut Jaena yang terurai. Dengan mantelnya yang sedikit panjang gadis ini menatap pria didepannya yang sudah menunggunya didepan gerbang rumahnya.

“Kau sudah lama?” kata Jaena. Pria itu menoleh kemudian tersenyum pada Jaena yang memang sudah ia nantikan. Gadis didepannya ini selalu saja tampak cantik walau dia tidak menggunakan make-up sama sekali.

“Huum.. Kau ingin membuatku mati kedinginan?” goda Donghae.

Jaena tersenyum simpul. Sebenarnya gadis ini sangat malas untuk tersenyum. Tapi apa boleh buat, pria didepannya ini menawarkan sesuatu yang membuat ia sedikit terhibur. Pikirannya sangat kacau hanya oleh satu nama. Lee Hyuk Jae.

“Tadi.. Appa dan Jungsoo oppa masih diruang tamu. Jadi aku menunggu mereka masuk kedalam kamar masing-masing” jawab Jaena apa adanya.

“Tapi suatu saat nanti, kalau aku berkunjung kerumahmu. Aku boleh bertemu mereka kan?”tanya Donghae.

Jaena kurang paham dengan pertanyaan Donghae yang terdengar ambigu.

“Kau bertemu dengan Appa dan Jungsoo oppa? Bukankah kau juga mengenal mereka?”

“maksudku.. Aku bertemu sebagai kekasihmu. Mmm.. Anniya.. calon pendampingmu Jaena-ya”

Jaena seketika tersentak mendengarnya. Ia hampir lupa. Pria dan juga sahabatnya ini sudah menyatakan perasaannya padanya semenjak ia berada dirumah setelah pernikahannya dengan Hyukjae terbongkar.

“Emm… Donghae-ya aku..”

Donghae segera meraih tangan Jaena kemudian mengusapnya dengan lembut untuk memberikan kehangatan karena tangan Jaena begitu dingin. Jaena terkejut dengan perilaku Donghae ini. Ia tidak menyangka sama sekali. Ternyata Donghae benar-benar menyukainya.

“Jaena-ya… bukankah lebih baik menikah tanpa pamrih apapun. Tanpa dasar selain cinta. Walau aku tahu kau belum mencintaiku, tapi aku akan membuatmu mencintaiku”

“Donghae-ya, aku masih mempunyai suami. Dan aku juga belum berpisah sepenuhnya. Aku tidak bisa denganmu jika kau seperti ini terus” tegas Jaena pada Donghae.

Donghae mengerutkan keningnya sejenak.

“Baiklah.. Aku tahu. Aku tidak akan memakasamu. Sampai kapanpun aku akan tetap menunggumu Jaena-ya” kata Donghae pelan smabil tersenyum. Memang senyum itu sangat manis hingga bisa membuat gadis-gadis berteriak karena ia terlalu tampan.

Tapi bagi Jaena… Tidak seindah itu.. Gadis itu hanya bisa melihat senyum indah dari wajah Hyukjae. Ohh… Dia merindukan pria itu.. semakin merindukan Hyukjae.

Tanpa Jaena duga Donghae mempererat pelukannya. Ia mendekap erat tubuh Jaena sesaat kemudian melepaskannya dan menarik dagu Jaena. Ditatapnya intens wajah Jaena yang membuatnya semakin jatuh hati pada gadis itu.

Mereka berdua tidak menyadari adanya Hyukjae yang sedang menyaksikan semua ini. Batin Hyukjae terus berkecamuk. Apakah ini yang Jaena mau?? Berpisah untuk bisa bersama laki-laki lain??

Tangannya mengepal hebat dan rahangnya mengeras saat melihat Donghae seakan-akan mulai mencium gadis yang sangat dicintainya itu. Lee Jaena, istrinya.

Disisi lain, Jaena sedikit memberontak dengan sikap Donghae ini. Tapi pria ini seolah tidak mau malah justru mempererat lingkarang tangannya ditubuh Jaena.

“Berhentiii!!!!”

Donghae dan Jaena tersentak saat mendengar suara yang sudah sangat mereka kenali. Jaena dan Donghae kemudian menatap sekeliling mereka. Tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang, ada sesosok yang tengah menatap mereka dengan pandangan yang sangat tajam.

“Menjauh dari istriku Donghae-ya” pekik Hyukjae.

Donghae heran, kenapa dengan pria ini. Tak lama kemudian Hyukjae sudah sangat dekat dengan mereka berdua. Jaena menatap wajah Hyukjae yang sekarang penuh dengan kemarahan. Cemburu kini merasuki diri Hyukjae dan mulai mengusainya.

“Kau..” Jaena tergugup.

Wajah Hyukjae terlihat sangat kusam dan pucat itulah yang Jaena lihat. Pria ini sekarang sangat kacau.. Apakah ini karenanya. Lingkar hitam dibawah mata Hyukjae begitu jelas walau hanya dengan penerangan lampu jalan saja Jaena dapat melihatnya. Apakah Hyukjae tidak pernah tidur?? Hyukjae kenapa denganmu? Batin Jaena terus bergejolak. Jaena menjadi merasa sangat bersalah terhadap Hyukjae.

“Hhh…..Kau masih bisa menyebut dia istrimu?”

“Kau siapa melarangku memanggil Jaena dengan istriku. Kau menyukai istriku?” kata Hyukjae santai tapi sungguh penuh dengan amarah menatap Donghae.

Jaena sudah bisa menebak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kau yakin dia masih ingin menjadi istrimu?” papar Donghae lagi.

Jaena dan Hyukjae kini langsung bertatapan. Sorot mata Jaena mengisyaratkan lain.. Tapi Hyukjae terus menatap intens wajah Jaena.

Tuhann… Hyukjae begitu merindukan wajah ini. Sungguh ia sangat merindukannya. Jaena mulai memalingkan wajahnya. Tapi kemudian Hyukjae meraih tangan Jaena untuk ia genggam sekuat tenaga. Seperti tidak ingin melepaskan gadis ini dari genggamannya.

“Donghae-ya.. Kau sebaiknya pulang” kata Jaena pada Donghae.

“Jangan… “ sela Hyukjae.

“Biar dia tahu… Kau masih menjadi istriku.. Sampai kapanpun aku Lee Hyukjae tidak akan melepaskanmu… “ kata Hyukjae menatap Donghae tajam.

“Mwo.. Yaa Hyukjae-ya..”

“Diamlah.. Akan aku buktikan.. Agar pria ini melihatnya secara nyata”

Jaena masih belum mengerti apa kata-kata Hyukjae ini. Donghae hanya menatap Hyukjae dengan perasaan yang meluap-luap emosinya. Dia sangat kesal kenapa pria ini muncul tiba-tiba.

“Hyukjae-ya.. kau ini kenpppmmhhhh…mpphhhh…”

Dengan sangat cepat dan tanpa diduga… Hyukjae, dia menarik tubuh Jaena untuk berhadapan dengannya. Dan dengan sangat cepat pula Bibir Hyukjae itu sudah berada dibibir Jaena. Dengan cepat bergerak dan mulai melumat bibir dingin Jaena itu bergantian. Jaena yang memang sangat terkejut dengan Hyukjae kini bisa merasakan desakan lumatan bibir Hyukjae yang terus menuntutnya untuk segera membuka bibirnya dan membalas ciuman darinya.

Jaena perlahan mulai merasakan kehangatan yang menjalar diseluruh tubuhnya. Dekapan tangan Hyukjae dan juga ciumannya membuatnya lupa bahwa didepannya ini ada seorang pria lain. Dengan lembut Jaena mulai membalas lumatan bibir Hyukjae. Hyukjae yang sadar akan ini kemudian memiringkan kepalanya lagi untuk mencari posisi yang lebih nyaman mencium kembali gadis yang sangat ia rindukan. Keduanya seperti menyalurkan kerinduan mereka yang terpendam selama berhari-hari.

Walau ciuman mereka sedikit menuntut namun, sisi lain Hyukjae hanya ingin menunjukkan bahwa Jaena adalah miliknya. Dan lihatlah, Jaena.. Ia juga menerima perlakuan Hyukjae. Bukankah itu tandanya Jaena juga menginginkan Hyukjae?

Donghae hanya dapat menahan nafasnya. Dia marah. Ya tentu saja. Tangannya mengepal melihat pemandangan yang menyesakkan dadanya. Dikepalanya seolah-olah ada api begitu panas yang siap membakar apa saja yang membuatnya lebih besar.

=TBC=


Kyaaaaaaaaaaa!!!!!!! Apa-apaannn ini…….. *Ditampol *

Miannn yaaa… ternyata gag sesuai dengan harapan kalian semua.. wwkwkkw *ngakak setan *
Endingnyaaa itu loh… Hyukieee aku juga mauuu…. *mupeng 😛

Baiklah… Part 10, kira-kira akan ada apa?? apa yang akan terjadi dengan pernikahan mereka? Lanjut? Atau malah Jaena-nya yang tidak mau?

Buat para bini Donghaeeeee… Jangan salahkan saya Donge disini rada ‘ehem’ banget.. alias Nappeun! Kekekke XD

Okeyy… aku tunggu Komennya 😀

www.cloudyesung.wordpress.com

102 pemikiran pada “FF “Secret Married” Part 9 [Eunhyuk-Jaena]

  1. .part GALAU ..
    .Jaena Sakit .. Hyukppa jga Sakit ..
    .sma” pux pihak ‘penghancur’ .. Gaein + Donghae ..
    .coba d sampaikan scra gambLang .. ‘AKU MENCINTAIMU’ .. D jeLas’in .. KLo sma” diam .. Entr cerai dah .. ANDWEEE ..
    .penutup x ‘indah’ banget .. Kkk~
    .d tunggu nect !
    .annyeong !!!

  2. kyaaaaaa~
    apa-apaan ini.. lagi seru2nya malah tbc..
    kurang panjang unn *ditampol*
    tapi suka bgt hyuk di sini.
    apalagi pas uring2annya itu.. huhuhu bisa bayangin gmn kacaunya hyuk…

    ditunggu next partnya ^^

  3. Aishh eOnnie-yaa..
    Part ini biKin air mata Q keLuar 😦
    tp bNer” g Kefikiran aKhir part’x ada Kisseu’x..
    Hahaaa

    Lanjuttt eOnnie-yaa..
    n yg pZti harus, Kudu n Wajib meReka baLikan Lagi jdi Suami-Istri..
    Jgn Lama” ya eOn..
    Hehhe

    fightingggg 😉

  4. unnie ini kependekan ;_____;

    aduh unnie pinter banget sih penyampaiannya.. serius deh aku sampe ngerasa ikut sakit :”

    endingnya WOW banget *0* >///0<

  5. kyaa makin seruuu !!!
    aigo.. Hyukjae jaena ciuman didepan donghae !!!
    Semoga Jaena tetep bertahan sama Hyukjae..
    Kalo donghae oppa sama aku aja 🙂 hehehe..

    Ditunggu next part nya …

  6. jiah!itu apa itu yang diakhir?!

    padahal aq udah bayangin mereka pisah,terus si hyukie bakal nikahin jaena lagi bukan gara2 dijodohin…errrr…

  7. omg hyukjaena tambah sip aja nih lol xD
    udah ah, donghae cari yang lain aja sih, jgn ganggu2 jaena. mending sama gaein aja itu hahaha
    tapi part akhirnya hyuk abis itu. bilang aja kamu mau nyium2 jaena, hyuk. hahaha

    ditunggu next partnya xD

  8. Bner2 Daebak Thor.., rada kesel juga knapa mreka tu susah bgt ngungkapin prasaan msing2.. yah tpi itu justru jdi yg mnarik sih.. Ditunggu next part nya.. 🙂

  9. Gaein menyebalin bgt omongannya kasar ke jaena, untung hyukjae datang. Kasiha hyukjae n jaena, krn masalah itu jaena mulai meminta perpisahaan…

  10. part ini part yg nyesekin banget baca y HyukNa y hubungan y mulai masalah besar n minta pisah,,,, jadi ikut sesih pa lagi hyuk kyk gitu nasib y ditinggal jaena…
    n seneng pas nagian akhir y hyik nunjukin cinta y n nunjukin klo jaena itu milik dia ke donghae,,, itu daeba adegan y bikin seneng jd berharao hae mundur krn hae tau y jahat bgt dia yg ada dibalik semua y,,,, org yg nuat jaena menderita…..

  11. Hyuk-Jaena daebak!!
    Donghae kau kejam sekali ingin memisahkan 2 insan yang lagi di mabuk cinta #eaaaa #plakk *digampar atuhor*

    lanjut next part xD

  12. sadisssss… kau membua couple EUNHAE Favoritkuhh jadi musuhan gini thor…
    uhhhh.. ga bs bayangin kalo itu beneran terjadi.. ADWEEEEEEE….!!!!!

  13. eonn mkin krn jh ff eonnn.
    eonn cintanya hyuki sm na-ya bsar bngt.
    na-ya jga sngt cnta sm hyuki, tpi dy brusha nhan perasaan tuh krna tkut hyuki terluka. hikkkssss
    eon knp hae oppa jd orng ke3 sie.
    kshian ia di deskripsikan jd orng pnganggu.
    hae oppa kn bias ku eonn. hehe jd kshian liat hae oppa.

  14. Waaaaaaaa ….. Seruuu seruuu bangetttt, ini bacanya random aja udh seru bgt aplg klo berurutan … ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ”̮

  15. Aduh。。kasihan bgt hyukppa、、ampe bner2 kacau gtu, jaena jg 😦

    jaena dah y、balikan lg aj ma hyukppa, kan dua2ny dah pda sling suka tuh ^^

    keren thor!!

  16. omoooo eunhyuk oppa sama jaena frontal banget ciuman di depannya donghae oppa .

    Tp semoga aja bentar lg mereka baikan .
    Sedih ngeliat mereka kayak gitu

  17. kyaaa!!! part yang aku suka,,,,gila bikin gw hampir mewek nih huhuuuu,,,,

    ciatttt pindah next part dulu ya 🙂

    mian komennya pendek eonn….

  18. suka bgt sma karakter hyukie di FF ini ..

    tpi, di part ini karakter favorit saya michan ama shindong … goodjob lah bwt mreka .

    next part ~

  19. Donge kenapa kamu jadi jahat gini beb :””
    sama aku aja siniiii >,<
    hoh bener-bener biking gemes nih couple..
    Aigoo jadi geregetan sendiri bacanya hahaa ;P
    ok. Next

  20. huaahh donghae oppa.. dont worry.. aku disini msih setia utk mu..
    #tarikhae
    han dul set.. chuuuupppppp…… ahhhhh..

  21. konflik dan emosinya kerasa, jd nyesek deh liat mereka saling kesiksa karna kesalahpahaman, pdahal mereka saling cinta TT

    gaein udh gak ganggu, tp bang ikan jahat deh mau misahin mereka jg,heu

    kyaa baikan dong mereka,udh saling rindu tuh pasti

  22. Yaampunn hyukiee, mo nunjukin klo jaena masih jdi istri’a dengan cara yang ‘itu’ ? Ck!-_-”
    Waaa hae-ya sabarr ya, masih ada aq koq disampingmu kkkk~#ngarepp..

    Next part yaa thorr .. 😉

  23. sempat takut kalo hyuk bakalan dengan pasrah nglepasin jae… ahhh legaa ternyata egk terjadi.. hyuk your the best. hahag

  24. waaa,,, qu gag bz byangkn tmpangx donghae n eunhyukk oppa,, scra mereka adlah couple… tpi qu ska bgtz dgn sifat eunhyuk oppa dsni…

  25. good job hyuk ^_^

    semoga dg cara itu loe
    bisa bersatu kmbali sma jae-na
    dan biar ikan sgera menjauh,
    berenti ngerecokin hubungan hyukna

  26. biar tw rasa tu donghae… kyanya hae obsesi bmgt pngen dptin jaena… sampe ngancurin prsahaan kluarga jaena trus jga pastinya dy ug blng ma gaein klw hyuk sma jaena nikah gara2 harus byr htang atas kebaikan kliarga Lee

  27. Ughhh panas”..
    Duhh itu mnusia dua sama” cinta aja kog ribet banget?? Uda ahh hyuk gotong(?) pulang aja jaenanya..
    Mga abis ini mreka bisa saling terbuka n percaya ama perasaan masing”..

  28. Oommmooooo, hyuk oppaaaa!!!
    Jjaaang!!! Gitu doooong..
    Bertindaaak, jangan diem aja.
    Buat dean eonni, aku rela deeh hae oppa dibikin nappeun.
    Tapi dibalikin jadi sadar dong. Hahahhaha…

  29. Hohoho…hyukie..kirain liat jae gi ma hae dy bkal blik g jd dtgin jae..eee trnyta pntang lari..(*good job boy..
    pa jaena bkal mkir“ lg..?? or ttep lom mo ngkuin jg??

  30. Yeayyeayeay akhirnyaaaa!!!!! Sukurinn tuh donghaenyaa wkwkkw. Balikan lg donggg, jamgam jd cerai merekaa berdua ga setujuu bangett kalo mereka ampe pisah 😥

  31. oh jadi donghae kerja sama gaein? parah si ini mah jahatt
    ya ampun endingnyaaaaaa so sweet please jaenaa balik lagi yaaa ke hyukjae kasian dia udh fustasi gtu tampangnyaaa

Tinggalkan Balasan ke lestrina Batalkan balasan