FF “Secret Married” Part 8

Hyukna 3

FF “Secret Married” Part 8

Author : Kim Yeon Young (Yeye’s Wife / @DeanClouds)

Cast :  Lee Hyukjae (Eunhyuk), Park Jaena (Lee Jaena)

Support Cast : Lee Donghae, Shindong, Lee Sungmin, Shin Michan, Other…..

Genre : Frienship, Comedy (?), Married Life

Ratting : PG-13

Ps :  TYPO!! Warning!! Gaje, Membosankan dan bikin Pusing (?) XD

Jiahahahaaa.. Tadi malam salah POST !!! wkwkwkwk Part 7 , aku salah mencomot dokumen.. *PLAKK* efek aku lagi KESEL!! Saamaaa Reader IDIOT!!

Baiklahh.. ini PART 8 ~~

Oke.. La.. Langsung saja ~~^^

Happy Reading

Part 8

Ketika kau memegangku
Untuk sesaat aku melupakan segalanya
Aku merasa seperti berada
di dunia yang  berbeda

Aku akan melakukan hal
yang sama sepertimu
Aku tersenyum seperti yang
kau lakukan
Aku juga ingin menjadi
Orang yang kau sukai

 

Author POV

 

Jaena belum menjawabnya. Sementara Hyukjae juga masih menatapnya. Pria ini sungguh-sungguh ini mendengar langsung jawaban dari mulut Jaena tapi gadis ini seolah sulit sekali berbicara.

“Kenapa kau bertanya seperti itu. Berikan alasan kenapa, agar aku bisa menjawabnya” Jawab Jaena masih menatap Hyukjae.

“Kenapa? Ini masih ‘jika’… belum sepenuhnya terjadi. Kalau benar begitu apa yang kau lakukan. Kau tetap tinggal disini atau memilih dengan pria yang kau sukai” Jelas Hyukjae. Tapi sebenarnya ia sangat takut dengan jawaban Jaena. Ia takut Jaena akan menjawab dengan apa yang ia takutkan. Meninggalkannya.

“Kalau benar terjadi. Aku akan terjadi memilih  tinggal dengan orang yang mencintaiku dan aku juga mencintainya. Bukankah akan lebih bagus begitu, hidup dengan orang yang kita sukai, orang yang kita cintai?!” Jawab Jaena sambil terus menatap Hyukjae.

Mimik wajah Hyuk kini berubah drastis. Ia menundukkan wajahnya dan tidak  sanggup menatap gadis didepannya itu. Jawaban Jaena sepertinya sangat membuat hatinya sesak sekali. Dadanya bagai dihantam oleh batu besar. Sakit.

“Hhhh…… Mmm, aku sudah kenyang. Aku kekamar dulu”  Ujar Hyukjae bangkit dari duduknya.

Jaena hanya diam, ia juga tidak bisa berkata lagi. Hanya bisa menyaksikan Hyukjae yang mulai berjalan menuju kamar mereka dan melihat punggung Hyukjae yang hilang dibalik pintu kamar.

“Apakah jawabanku salah? Aku salah jika ingin hidup berdua dengan orang yang kita cintai? Kau belum tahu siapa kan?? “ gumam Jaena sendiri.

Ia sudah tidak berselara makan lagi. Yang ada hanyalah ia menatap makanan itu dengan sangat malas. Sementara Hyukjae, ia hanya bisa menatap langit-langit kamarnya. Bayangannya menerawang. Menyukai seseorang yang tidak pernah ia duga sama sekali. Sekaligus begitu cepat rasa itu mendarah daging hingga sulit ia tepis.

Hyukjae meraih ponselnya yang ada disampingnya, kemudian menatap walpapernya. Bahkan ia sudah memasang wajah Jaena disana. Hyuk bahkan memotret gadis itu diam-diam. Hyukjae tersenyum simpul, kemudian mengusap layar ponselnya. Bukan layarnya sebenarnya. Lebih tepatnya, wajah Jaena yang tertera dilayar ponselnya.

Ya, malam ini memang Hyukjae memutuskan untuk tidur dikamar bersama Jaena kembali. Ia takut, jika suatu saat ia sudah tidak bisa menatap Jaena dari dekat. Mengingat jawaban yang dilontarkan Jaena. Membuat ia yakin, suatu saat nanti Jaena pasti meninggalkannya. Bukannya apa, masalah hutang keluarganya juga sudah tuntas.

__oOo__

Hyukjae masih menatap Jaena yang masih sibuk sendiri. Sibuk melihat ponselnya, sibuk melihat kertas yang tertempel dilemari es, sibuk melihat bahan. Benar-benar sibuk sendiri membuat Hyukjae menggelengkan kepalanya pelan. Kemudian ia tersenyum simpul.

Hyukjae kini dengan tshirt longgarnya dan juga celana pendeknya,  Berjalan mendekati Jaena yang berkutat didapur mereka.

Jaena masih sama. Gadis itu entah lupa atau memang sengaja. Selalu tidak mengikat rambutnya yang tergerai. Membuat Hyukjae selalu ingat mengusap rambur panjang itu.

“Heh…” Jaena menoleh saat ia merasakan tangan Hyukjae mulai menyibakkan rambut panjangnya.

“Kau selalu saja begini. Mengikat rambut saja kau lupa” kata Hyukjae mulai menata rambut Jaena agar terkumpul dan kemudian mengikatnya menjadi sedikit lebih nyaman untuk Jaena. Jarak mereka yang memang sangat dekat membuat keduanya merasakan sedikit gugup. Jangan ditanya, untuk Jaena selalu seperti ini jika Hyukjae menyentuh bagian tubuhnya. Terasa sangat lain.

“Chaa!!” kata Hyukjae saat selesai mengikat rambut Jaena. Jaena menoleh kearah Hyukjae yang kini ada disampingnya. Pria ini tersenyum simpul pada Jaena.

DEG

Debaran jantung Jaena kambuh lagi saat melihat senyum pria ini. Jaena hanya membalasnya dengan mengalihkan pandangannya. Ia langsung berkonsentrasi dengan alat masaknya lagi. Ia tidak boleh larut oleh perasaannya saat ini.

“Kau tidak kekampus?” tanya Jaena.

“Anniya. Aku memang tidak ada mata kuliah. Kau sendiri?” tanya Hyukjae balik.

Jaena masih belum berani menoleh ke Hyukjae. Ia menyibukkan diri dengan ponselnya. Apalagi kalau bukan membaca resep -______-”

“Aku juga tidak ada..” jawab Jaena.

“Umm.. jadi kita sama-sama libur. Aigoo! Kebetulan sekali, Eomma menyuruh kita kerumah”  kata Hyukjae. Jaena kemudian menatap Hyukjae.

“Mwo? Sekarang?”

“Anniya.. Nanti siang.” jawab Hyukjae lagi. Jaena kemudian sedikit tersenyum, entah senyum apa. Sepertinya gadis ini merasa senang.

“Wae? Kau tidak suka  aku mengajakmu kesana?!” tebak Hyukjae.

Jaena menghentikan sejenak aktifitasnya. Kemudian ia menatap Hyukjae.

“Siapa yang bilang begitu. Aku justru senang bertemu  eommonim. Bertemu beliau, sama rasanya aku mempunyai eomma lagi. Ya, seperti eommaku.” jawab Jaena.

“Eommaku juga eommamu. Anggap saja beliau eommamu” jawab Hyukjae singkat. Tatapan mata meraka bertemu seketika, saat Jaena juga mulai terperangah dengan jawaban Hyukjae.

“Tapi-”

“Kau memasak apa. Kajja, dilanjutkan. Aku sudah sangat lapar!! Ppali-ya” kata Hyukjae mengalihkan pembicaraan.

Ia tahu, kalau Jaena mungkin sedih jika mengingat eommanya sudah tiada. Dan Hyukjae tidak mau melihat Jaena bersedih kembali.

“aku membuat sup jamur dan ayam”  jawab Jaena. Hyukjae lalu antusias melihat bahan apa yang akan dimasak Jaena.

“Emm.. Sini, biar aku yang membersihkannya. Kau mengiris bawang saja” perintah Hyukjae lagi. Jaena sebenarnya cukup senang dengan kedekatan mereka seperti ini. Tanpa ragu lagi, Jaena menurut apa saja yang dikatakan Hyukjae barusan.

Jaena mulai mengiris bawang, sesekali melirik kearah Hyukjae disampingnya yang sedang telaten membersihkan sayuran. Pria itu kini sangat menarik dimata Jaena. Entahlah, bisa dikatakan ia mengenal Hyukjae belum lama. Tapi kebiasaannya hidup berdua dengan Hyukjae membuat Jaena merasakan kehidupan baru yang membuatnya nyaman.

“Awww…..Isshshhh~”

Jaena sadar akan jarinya yang teriris pisau saat mengiris bawang. Ia meringis kesakitan. Perih. Hyukjae seketika datang dan meraih jari Jaena yang sekarang sudah berdarah.

“Yaaa!!” pekik Jaena saat Hyukjae menghisap jari Jaena yang terluka akibat teriris barusan. Hyukjae dengan tanpa jijik menghisap darah tersebut dan membuangnya kewastafel. Lalu dihisap lagi telunjuk Jaena yang masih keluar darah.

Jaena merasakan desiran hati yang sangat hebat saat bibir Hyukjae menyentuh jarinya. Sungguh, rasa perih itu musnah seketika berganti dengan debaran jantung yang tak terkendali. Jaena bahkan belum  mengedipkan mata saat Hyukjae masih menghisap jarinya.

Hyukjae sadar seketika, kemudian ia menatap Jaena. Gadis itu juga tengah menatapnya. Tak berapa lama Hyuk melepas hisapannya.

“Emm.. sudah mendingan. Darahnya sudah berhenti” kata Hyukjae pelan.

“Gwenchana..” jawab Jaena sambil menekan jari telunjuknya.

Hyukjae melihat Jaena masih merasakan perih. Ia melihat sisi lain lagi dari  gadis ini. Jaena berusaha membuatkan sarapan untuk mereka, sampai melukai dirinya sendiri dan ini membuat Hyukjae merasa bersalah menyuruhnya memasak.

“Tunggu sebentar”

Hyukjae setengah berlari menuju kamar. Jaena hanya bisa menatap Hyukjae yang berlalu begitu saja. Tak lama kemudian Hyukjae datang dan meraih tangan Jaena.

“sini” Jaena menurut saja saat tangannya diraih dengan mudah oleh Hyukjae. Tidak berontak sama sekali. Hyuk dengan sabar menutup luka dijari Jaena dengan plester yang ia ambil dari dalam tasnya.

Jaena, entah kenapa dia suka sekali menatap Hyukjae yang seperti ini. Seolah Hyukjae mencemaskan keadaannya. Dari dekat sini, pria itu juga tampak sangat tampan dan menarik dimatanya. Walau hanya menggunakan tshirt longgar saja. Tapi justru itu yang membuatnya tampak mempesona.

“Sudah.. Apakah masih perih?” tanya Hyukjae mendongak dan menatap Jaena.

Jaena sedikit kelabakan dengan pertanyaan Hyukjae yang tiba-tiba ini. Entah Hyukjae  sadar atau tidak Jaena menatapnya terus dari tadi.

“Eum.. Ahh.. sedikit” jawab Jaena kemudian hendak melanjutkan aktifitas memasaknya yang tertunda.

“Kau duduklah. Biar aku saja yang melanjutkan” kata Hyukjae mencegah tangan Jaena. Jaena sedikit terkejut.

“Mwo?? kau mau memasak? Tapi-”

“Kau kira aku tidak bisa, huh?! Aku lebih jago darimu. Kau saja yang payah. Sudah sana… tunggu saja!” Hyukjae mengambil alih tempat Jaena.

“Ya, cepat sana. Tenang saja, aku tidak akan meracunimu”

Jaena yang mendengarnya hanya bisa mengercutkan bibirnya. Pria ini kadang membuatnya merasa bahagia, kadang juga membuatnya merasa kesal. Menyebalkan!

“Aku tidak mau tanganmu terluka lagi. Duduk manis dan tunggu masakanku selesai. Kau dengar nyonya Lee” tambah Hyukjae kembali.

Jaena yang masih disamping Hyukjae merasakan getaran hebat. Apakah gempa bumi. Anniya. Gempa bumi kurang hebat dari ini. Sepertinya Jaena mulai tidak waras sekarang. Tubuhnya seakan lemas saat Hyukjae menyebutnya dengan sebutan ‘Nyonya Lee’

Jaena dengan segera menyadarkan dirinya dan bergerak melangkah tempat makan. Duduk dan melihat Hyukjae begitu cekatan mengambil bahan dan juga memasaknya. Benar-benar diluar dugaan Jaena. Pria yang ia kira hanya bisa meremehkannya, membentak atau bahkan menyuruh-nyuruh Jaena sekarang terlihat lain saat memasak seperti ini.

‘Kyaa! Apa yang aku rasakan saat ini. Pria ini jauh lebih menarik sekarang. Yaa! Jaena-ya, apa yang kau pikirkan. Tidak. Tidak mungkin aku, Hyukjae??? Tidak mungkin secepat ini. Tapi kenapa aku sakit saat dia bilang akan meninggalkan semuanya saat aku menemukan seseorang yang mencintaiku? Aku tidak mau orang lain……..’

Batin Jaena terus berkecamuk saat ini. Dengan perlahan ia menghembuskan nafas beratnya agar tidak terlihat gugup jika nanti Hyukjae melihatnya. Jaena kemudian menatap jarinya yang diplester oleh Hyukjae. Seulas senyum simpul menghiasi wajahnya kali ini. Lalu teringat cincin dijari manisnya. Cincin pernikahan??

“Kyaa! Sudah selesaaiii…….”

Hyukjae membuyarkan lamunan Jaena seketika. Pria itu dengan mudahnya meletakkan makanan yang ia masak.

Jaena melihat hasil memasak Hyukjae ini. Dari aromanya sangat menggugah selera. Hyukjae tersenyum puas dengan hasil masakannya.

“Ini sterilkan? Tidak berbahaya jika aku memakannya?! Huh?” tanya Jaena seolah tidak yakin dengan masakan Hyukjae.

“Yaa!! Kau ini… jangan banyak tanya! Cepat makan. Sebentar lagi kita kerumah eomma” jawab Hyukjae sambil mengambil nasi kemangkoknya dan Jaena masih terpaku belum berbuat apa-apa.

“Kau tidak selera makan?! Ahh.. Cepat makan” kata Hyukjae lagi. Kemudian mengambil mangkok Jaena dan mengambilkan nasi lalu sup kedalam mangkok satunya. Jaena hanya bisa melongo melihat kelakuan Hyukjae ini.

“Kau ini. Aku bisa mengambil sendiri…” protes Jaena.

“Yaa, cerewet sekali.”

Jaena kemudian dengan merengut menyumpitkan makanan kedalam mulutnya. Sebenarnya ada yang ingin ia tanyakan. Tapi ia ragu, apakah Hyukjae setuju apa tidak.

“Eumm..bagaimana enak?” tanya Hyukjae. Jaena hanya mengangguk pelan. Tidak dipungkiri rasa masakan ini jauh lebih enak dibanding hasil olahannya. Payah sekali.

“Sudah tentu. Sora nuna selalu memasakkan ini saat aku masih sekolah. Saat dia kuliah diluar negeri, aku meminta resepnya. Jadi aku membuatnya sendiri” tutur Hyukjae.

Jaena hanya diam mendengar apa kata Hyukjae. Memang sangat menarik menyimak pembicaraan dengan Hyukjae. Entahlah, ia tidak merasa bosan.

“Tunggu!! Kau memasak ini, bukan karena kau tahu makanan kesukaanku? Huh?” Hyukjae menebak-nebak setelah ia baru sadar Jaena memasak makanan ini.

Jaena seketika membulatkan matanya. Ia sangat terkejut. Memang benar, ia melakukan ini untuk Hyukjae dan Jaena tahu juga dari Sora eonni. Aigoo. Malu, Jaena sangat malu.

“Mwo! Anniya… aku hanya ingin memasak ini saja. Lagi pula aku tahu  juga dari internet..” jawab Jaena berbohong. Hyukjae sepertinya tidak puas dengan jawaban Jaena.

“Padahal aku berharap, kau melakukannya demi aku. Aku salah besar” jawab Hyukjae tampak kecewa. Jaena merasa bersalah sebenarnya membuat Hyukjae seperti ini. Tapi ini untuk menjaga agar dia tidak diejek atau diolok-olok oleh Hyukjae nantinya.

“Umm.. Hyukjae-ya! Cincin pernikahanmu mana?” tanya Jaena tiba-tiba dan membuat Hyukjae menghentikan kunyahan makanan dimulutnya.

“Mwo!”

“Cincin pernikahan kita” kata Jaena lagi.

__oOo__

“Yaa.. Ppali-ya.”

Hyukjae membalikkan badannya seketika saat Jaena masih tertinggal jauh dibelakangnya.

“Yaa! Salah sendiri kau jalan cepat sekali” dengan nafas sedikit terengah Jaena akhirnya bisa sejajar dengan Hyukjae. Hyukjae menatap Jaena dari atas hingga kebawah. Gadis didepannya ini tampak sangat cantik dengan gaun yang sederhana. Sangat cantik.
do hwe ji 7
“Mwo! Apa aku tidak pantas menggenakannya. Kalau begitu-”

“Anniya!! gaun itu cocok sekali untukmu. Kau cantik sekali Jaena-ya”

BLUSHH

Seketika wajah Jaena berubah menjadi merah karena pujian langsung dari mulut Hyukjae. Sadar akan kata-katanya barusan Hyukjae kemudian dengan cepat melangkahkan kaki dan berjalan menjauh dari Jaena.

“Yaa.. tunggu aku!!” pekik Jaena saat Hyukjae berjalan mendahuluinya.

“Ohh.. Hyukjae-ya. Sadarlah. Apa yang kau katakan barusan? Cantik!? Tssk.. tapi gadis itu memang sangat cantik” gumam Hyukjae sendiri. Gaun ini memang sengaja Hyukjae membelikannya untuk Jaena.  Seulas senyum kemudian terkembang dari bibir Hyukjae dan juga Jaena.

__oOo__

HyukNa’s Appartement

Jaena  masih melihat jari manisnya yang kini sudah terpasang cincin pernikahnya dengan Hyukjae. Ia masing ingat betul saat Hyukjae juga menyetujui untuk memakainya. Walau hanya untuk datang kerumah mertuanya saja. Tapi, ia tetap merasa senang karena sudah bisa memakainya lagi.

“Hhhh…”

Jaena menghembuskan nafas beratnya ketika mengingat ucapan ibu mertuanya tentang perilaku Hyukjae yang berubah seketika setalah menikah dengannya. Ibu mertuanya juga heran, Hyukjae begitu perhatian dengan Jaena. Memberi Jaena uang untuk biaya hidup. Itu memang hal yang sangat sederhana tapi memang bukanlah itu memang tugas kepala keluarga. Memberi nafkah istrinya?  Dan berarti Hyukjae menjalankan kewajiban seorang suami secara tidak langsung. Bukan begitu?

“Tapi… Hyukjae? Apakah dia.. Arggh pasti aku sudah gila. Anniya! Anniya!!” Jaena menggelengkan kepalanya berulangkali.

Dengan perlahan Jaena melepas kembali cincin itu, dimasukkannya lagi kedalam laci dekat ranjangnya. Jaena menghela nafas panjang.

“Apakah aku akan memakainya terus suatu saat nanti?” gumam Jaena pelan.

Dilihatnya jam dinding dikamarnya, masih jam 8 malam. Hyukjae dari tadi belum masuk kekamar karena dia sedang menghafal gerakan dance dikamar sebelah. Ya, ini karena saat sepulang dari rumah mertuanya Jaena diajak Hyukjae ketempat latihan. Tapi dancer yeoja-nya tidak bisa datang. Jadi Hyuk memutuskan berlatih sendiri.

“Jaena-yaaa!!” Teriak Hyukjae dari luar kamar.

“Nee” sahut Jaena dengan bertiak juga. Jaena kemudian melangkahkan kakinya keluar kamar.

“Wae?” tanya Jaena saat melihat Hyukjae sedang berdiri didepan pintu kamar tamu itu.

“Buatkan aku minuman. Ne?” perintahnya.

“Aish. Buat sendiri apa tidak bisa. Kau menggangu istirahatku” elaknya. Hyukjae tersenyum geli melihat kelakuan Jaena yang masih saja sama.

“Yaa. Kau tidak ingat apa kata Eomma, Huh?”

“Eomma bilang, Jaena-ya.. eomma titip Hyukjae padamu. Sebagai istri kau harus melayani suamimu dengan baik. Apa kau lupa!!” tegas Hyukjae pada Jaena . Gadis ini  hanya merengut mendengarnya. Ini tidak adil. Hyukjae bisa saja sewenang-wenang menyuruhnya. Awas saja kau. Batin Jaena.

“Ya ya ya! Arasseo! Ada orang sepertimu” jawab Jaena kesal. Hyukjae kemudian tersenyum puas melihat wajah kesal Jaena.

__oOo__

“Taruh dimana?” kata Jaena saat masuk kedalam kamar dimana Hyukjae sedang melihat video dance yang diberikan Shindong padanya.

“Uh.. disini saja” jawab Hyukjae. Jaena kemudian menaruh minuman dingin yang Hyukjae minta dimeja .

Hyukjae kemudian menyambar susu starwbery yang Jaena bawakan untuknya. Jaena hanya bisa menggeleng pelan. Kenapa tidak meminun Jus-nya dulu. Malah meminm susu itu. Dasar.

“Kau sedang melihat apa?” tanya Jaena saat melihat Hyukjae begitu detail memperhatikan layar laptopnya.

“Ini… Video dari Shindong. Miri tidak bisa latihan untuk hari dan besok lusa. Jadi aku harus belajar sendiri walau sulit sih.. Aish” gersah Hyukjae.

“Oh.. jadi kau sudah tahu nama dancernya. Bagus” jawab Jaena terkesan lain. Hyukjae kemudian menoleh dan menatap Jaena disampingnya.

“Mwo! Memang namanya Miri? Apa ada yang salah?” tanya Hyukjae bingung. Jaena sepertinya belum bisa mengontrol dirinya. Ia bahkan sempat melihat adegan dance dimana Hyukjae akan mencium gadis itu. Sungguh membuatnya kesal.

“Ne, Miri Nama yang bagus. Dia cantik ya” tambah Jaena lagi. Bukan memuji, lebih tepatnya ia memancing emosi dirinya sendiri.

“Ne, banyak teman-temanku yang ingin menggantikan posisiku. Dia memang cantik, tap-”

“Kenapa kau tidak mau?” potong Jaena. Kedua mata kini bertatapan. Hyukjae yang tadinya tersenyum saat menjawab pertanyaan Jaena, kini senyumnya sedikit memudar. Ada apa dengan gadis ini.

“karena Shindong yang menyuruhku. Aku tinggal melakukannya saja. Lagi pula, ini juga demi group kami” jawab Hyukjae apa adanya.

Jaena tampak kesal dan tidak puas dengan jawaban Hyukjae.

“Tapikan kau bisa menolaknya jika kau tidak mau? Masih banyakkan teman-temanmu yang ingin posisi itu” jawab Jaena.

Hyukjae sedikit tercengang mendengar protes dari Jaena. Yang Hyukjae dengar, apakah ini keluar dari mulut Jaena? Jaena yang menjadi istrinya?

“Hei. Kau ini kenapa? Kau…?”

Belum sempat Hyukjae menebak-nebak perkataan Jaena. Gadis ini dengan cepat berjalan menuju pintu. Hyukjae kemudian  dengan cepat meraih lengan Jaena.

“Ya.. kau ini kenapa?”

“Aku ingin tidur. Biarkan aku pergi” jawab Jaena. Dengan cekatan Hyukjae mengunci pintu kamar tersebut membuat Jaena melongo saat melihat aksi Hyukjae ini.

“Ya.. kau mau apa!?” Pekik Jaena. Ia seperti orang yang sangat ketakutan. Ia takut Hyukjae berbuat maca-macam dengannya.

“Memangnya untuk apa? Bodoh! Kajja” Hyukjae menyeret Jaena masuk kembali dan mensejajarkan tubuh Jaena dengannya. Saling berhadapan.

Jaena tidak tahu harus berbuat apa. Sungguh, ia sangat berdebar-debar. Seharusnya ia marah dengan perlakuan Hyukjae yang semena-mena dan seenaknya ini. Tapi kenapa malah ia menurut? Aneh.

“Kau mau apa?” tanya Jaena polos.

Hyukjae kemudian tersenyum mendengarnya. Benar-benar membuat Jaena tidak bisa berpikir secara normal. Gila, itu lebih pantas untuknya sekarang. Perasaan campur adukpun menyelimutinya ketika tangan Hyukjae mulai menyentuh jari-jemarinya. Disisipkannya disela-sela jari lentik Jaena.  Dan membuat tekanan darah Jaena melonjak drastis.

“Kau jadi partner latihan danceku.” jawab Hyukjae singkat tentu saja masih dengan senyumannya.

Jaena cukup tercengang mendengarnya. Partner latihan? Aigoo. Sungguh ini diluar dugaan Jaena. Ia bahkan tidak bisa menari seperti para girlband atau apapun itu. =,=

“Yaa.. Hyukjae-ya. Aku sama sekali tidak bisa menari. Shirheo” tolak Jaena.

“Kau diam saja. Tidak perlu bergerak, aku hanya ingin memantapkan feel saja.”

“Mwo? Feel? Maksudmu.. Ya.. sungguh aku-”

“Diamlah… turuti saja aku” kata Hyukjae. Dan dengan bodohnya Jaena hanya bisa diam. Seperti terhipnotis lewat tatapan mata Hyukjae. Sungguh ini diluar kendalinya.

Hyukjae mulai dengan gerakan memutar tubuhnya disamping tubuh Jaena. Tangannya memeluk dari samping pinggang Jaena dan tangan satunya masih menggenggam erat tangan Jaena. Sebenarnya Hyukjae juga merasakan debaran jantung yang hebat saat tangannya menyentuh pinggang Jaena. Ini tidak pernah ia lakukan sebelumnya dengan Jaena. Skinship ini sungguh membuatnya kehilangan kesadaran.

Hyukjae kemudian berada didepan Jaena lagi dan kedua tangannya kini menyentuh telapak tangan Jaena. Ditariknya keatas bersamaan dan tentu jarak mereka sangat dekat. Tatapan mereka bertemu ketika Hyukjae melepas tangannya dari telapak tangan Jaena dan akan berpindah kewajah Jaena.

Ada yang lain dari tatapan Jaena  menurut Hyukjae. Gadis ini tiba-tiba saja membuat Hyukjae bingung dengan sikapnya. Protes dengan Hyukjae karena adanya seorang dancer wanita di groupnya. Bukankah ini terdengar aneh.

Hyukjae hanya mengingat kata Shindong. Bayangkan gadis didepanmu itu adalah kekasihmu. Maka, beginilah rasanya jika menari dengan pasangan lain jenis? Perasaan gugp, berdebar menjadi satu. Sorot mata Hyukjae dan Jaena tak mampu berpaling.

Tiba waktunya dimana adegan Hyukjae seolah akan mencium partner dance-nya. Tangan Hyukjae sudah ada diwajah Jaena. Gadis itu seperti terpatri saat menatap wajah Hyukjae dari dekat. Ani bahkan sangat dekat. Jaena hanya bisa diam tidak bisa berkutik dengan perlakuan Hyukjae.

‘Entah kenapa setiap sentuhannya ditubuhku membuat aku semakin sulit terkendali. Tatapan matanya sungguh membuatku enggan untuk berkedip. Tidak! Ini hanya latihan dance saja. Tidak mungkin Hyukjae seperti apa yang aku pikirkan’

‘Setiap yang ada ditubuhnya adalah keindahan.. sulit sekali mengungkapkannya. Sungguh sangat indah. Menyentuhnya walau hanya seperti ini saja sudah membuatku gila dan semakin membuatku sulit untuk menormalkan syaraf otakku’

Keduanya masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Tidak pernah terbayangkan mereka akan saling mengagumi satu sama lain. Tapi, memang perasaan tidak bisa dicegah. Keduanya larut dalam emosi perasaan mereka.

Dorongan apa yang membuat Hyukjae enggan melepas tangannya dari wajah Jaena. Bahkan Hyukjae semakin mencondongkan wajahnya hingga ia bisa merasakan deru nafas Jaena yang terdengar berat. Ya, karena gadis itu sangat gugup.

Tatapan mata Hyukjae berpindah kebibir merah muda Jaena. Memiringkan kepalanya untuk menjangkau bibir itu dan Jaena bisa melihat Hyukjae mulai memejamkan matanya. Saat itu juga aliran darahnya bagai naik keubun-ubun dan sekaligus membuatnya mengeluarkan keringat dingin. Hyukjae, pria ini akan menciumnya kembali??

Tak berapa lama, Jaena mulai merasakan sapuan lembut dan sedikit basah dari bibir Hyukjae diatas permukaan bibirnya. Bibir Hyukjae bergerak sangat lembut dan intens melumat bibir Jaena bergantian. Gadis ini sudah memejamkan matanya dan menikmati setiap perlakuan Hyukjae padanya. Dengan sadar ia juga mulai membalas setiap lumatan bibir Hyukjae yang lembut. Tangan Jaena kini bahkan ada dileher Hyukjae untuk memperdalam ciuman mereka.

Jaena tidak bisa berpikir normal sekarang. Demikian juga Hyukjae. Pergerakan tangan yang satunya kini sudah ada dipinggang Jaena agar jarak mereka semakin dekat. Jaena merasakan ciuman mereka semakin dalam dan menuntut seiring suara decapan dari kedua bibir mereka.

Hyukjae hanya ingin Jaena tahu, ia mencium bukan karena apa. Tapi ia ingin Jaena tahu perasaannya, mencium Jaena dua kali bukan tanpa alasan. Hyukjae, dia benar-benar menyukai gadis ini. Membutuhkan Jaena. Itu alasan sesungguhnya. Meyakinkan perasaanya bahwa semua yang dirasakannya memang benar adanya. Ia sudah mencintai gadis ini.

Ting…..

Ting….

Jaena mendengar bunyi dari pintu apartement mereka. Sadar akan ciuman Hyukjae yang dirasa memang cukup lama. Jaena sedikit memberontak. Ia mendorong dada Hyukjae agar menjauh dan melepas tautan bibirnya.

“Nghhh……..hhhh” terdengar nafas Jaena yang sedikit berat. Demikian juga Hyukjae.

Gadis ini mengusap bibirnya dengan jari tangannya. Begitupun Hyukjae, ia mengusap sudut bibirnya yang basah akibat ciuman mereka. Keduanya tampak sangat cangung.

“Emmh.. aku buka pintu dulu” kata Jaena.

“Jamkanman!” Hyukjae meraih tangan Jaena saat Jaena hendak berlalu dari hadapannya.

“Ini..” Hyukjae merapikan rambut Jaena yang sedikit berantakan akibat ulanh tangannya.

Setelah dirasa cukup, Jaena kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Hyukjae. Hyukjae hanya bisa menahan debaran jantungnya yang terus berdebar hebat. Ia meletakkan tangannya didadanya sendiri agar rasa gugup itu cepat pergi.

“Ya, apa yang kau lakukan barusan Hyukjae-ya!” gerutu Hyukjae sendiri.

__oOo__

“Yaaakk.. kau lama sekali membukanya”

Protes Jungsoo saat Jaena baru saja membuka pintu untuknya. Jaena berusaha memasang wajah normalnya karena sehabis ciuman dengan Hyukjae rasa gugup dan canggung kini menderanya. Jungsoo mengamati adiknya ini ada yang lain. Apa dia datang diwaktu yang tidak tepat?

“Ne, tadi aku sedang tidur dikamar” jawab Jaena berbohong. Jungsoo mengernyitkan alisnya kemudian memperhatikan penampilan Jaena. Wajahnya tampak aneh menurut Jungsoo. Dia hafal dengan sifat Jaena. Pasti ada yang ia sembunyikan.

“Annyeong Hyung”

Jungsoo seketika menatap pada sosok yang baru muncul dibelakang Jaena. Jungsoo tersenyum sinmpul melihat adik iparnya.

“Annyeong Hyukie-ah.” jawab Jungsoo. Jaena belum bisa untuk tersenyum seperti biasa. Seketika Jungsoo menyimpulkan sendiri. Ia telah menganggu disaat tidak tepat.

“Emm.. sepertinya aku datang diwaktu yang tidak tepat” kata Jungsoo sendiri.

Keduanya, Hyukjae dan Jaena langsung membulatkan mata mereka bersamaan.

“Tidak.. Tidak!!” kata mereka berdua kompak dengan raut wajah yang sama pula =,=

Jungsoo terkekeh pelan melihat tingkah keduanya. Ternyata dugaannya benar. Telah terjadi sesuatu sebelum Jungsoo datang.

“Oppa.. Kenapa begitu. Kau tidak tahu aku merindukanmu” kata Jaena lagi. Jungsoo tersenyum kemudian memeluk tubuh adiknya. Mendekap tubuh Jaena dan mengusapnya pungung Jaena pelan.

“Kau sudah punya suami Jaena-ya. Jangan manja seperti ini. Kau tidak malu dengan suamimu, hum?” goda Jungsoo. Jaena tampak merengut saat Jungsoo melepas pelukannya.

“Jaena, memang begini jika denganku Hyukjae-ya. Jadi kau jangan cemburu melihat sikap kami berdua. Ne?”

Hyukjae sedikit terkejut bercampur malu ketika mendengar perkataan dari Jungsoo. Cemburu?? Apakah sangat mudah ditebak wajah orang jika sedang jatuh cinta? Cemburu? Sulit dipercaya.

“Hahaha.. kalian sangat lucu. Kajja.. kita makan malam bersama. Aku bawakan makanan kesukaanmu Jaena-ya!” ajak Jungsoo seketika disambut senyum bahagia Jaena.

“Kajja Hyukie-ah” kata Jungsoo mengajak Hyukjae. Keduannya tampak akrab walau mereka jarang bertemu.

“Adikku, baik padamu tidak? Dia sangat menakutkan jika marah Hyukie-ah”

“Ya!! Jungsoo Oppa!!” protes Jaena.

__oOo__

Cafetaria, Seoul University

Michan tampak bosan dengan apa yang sedang ia lakukan sekarang. Menunggu Jaena dengan Shindong yang ada didepannya. Bahkan dua gelas jus sudah ia habiskan. Sedang Shindong. Ia malah sudah memesan dua porsi jjajangmyeon. Pasti ia sangat kelaparan. =,=”

“Yaa.. katanya mau pendekatan dengan gadis yang kau sukai. Sekarang, dua porsi Jjajangmyeon sudah kau habiskan! Bagaimana kau ini” cibir Michan pada Shindong.

“Aku tidak yakin dia menerimaku. Jadi biarlah aku makan sepuasku. Kau  juga sibuk dengan gadgetmu, kapan kau akan mempunyai kekasih kalau begitu terus.” ganti cibir Shindong. Michan tampak kesal.

“Ahh.. sudahlah. Aku malas berdebat denganmu. Lihat saja nanti, jika aku sudah menjadi kakak ipar Jaena” balas Michan dengan percaya diri sekali.

“Tssk! Jangan bermimpi”

“Ahh.. Jaena lama sekali yaa” Michan mulai tidak sabar dengan Jaena.

“Jangan-jangan mereka kencan??” tebak Shindong.

“Mana mungkin. Tadi pagi saja aku lihat mereka berdua tampak sedikit canggung, seperti menjaga jarak. Biasanya merekakan bertengkar atau saling mengolok satu sama lain”

Shindong memutar otaknya setelah mendengar apa penuturan Michan. Memang sejak pagi hingga berangkat kuliah bersama, Hyukjae dan Jaena tampak canggung setelah ciuman mereka yang cukup dalam itu.

“Atau jangan-jangan telah terjadi hal diantara mereka berdua?” tebak Shindong.

“Hal apa?”

“Ahh, kau ini bodoh sekali Michan-ah. Jaena dan Hyukjae-kan tinggal satu atap. Tidur satu ranjang. Apa kau belum paham?” Shindong tampak frustasi kenapa Michan bodoh sekali.

“Ne? Aigoo.. itu berarti Jaena sudah”

Michan menutup mulutnya dengan tangannya. Mata Shindong dan juga Michan sama-sama membulat. Mereka terkejut dengan suatu hal yang ia duga sendiri.

“Jadi.. Mereka sudah melakukan hubungan suami istri? Tapi.. memang merakakan sudah menjadi suami istri” tambah Michan lagi.

“Suami istri?? Jaena?? Apa yang kalian bicarakan?”

Tiba-tiba Shindong dan Michan dikejutkan oleh suara seorang wanita. Suara itu?? Keduanya berbalik kemudian melihat sosok gadis berdiri tepat dibelakang Michan.

“Gaein-ya” gumam Michan.

__oOo__

Setelah ciuman itupun mereka berdua selalu saja canggung jika berpapasan apalagi saat berada dalam satu kamar. Hanya sesekali saja Jaena menjawab pertanyaan dari Hyukjae. Hyukjae sadar jika mencium Jaena kedua kalinya adalah salah jika dia belum menjelaskan alasan apa ia mencium gadis itu.

Jaena sendiri malu jika harus membahas ciuman itu. Ia tidak mau terlibat dengan pembicaraan yang serius. Menatap Hyukjae saja sekarang ia harus bisa mengontrol dirinya sendiri apalagi harus bicara masalah ciuman?

Pagi ini mereka berangkat kekampus bersama lagi. Dalam satu mobil. Dan juga mereka masih dalam rasa yang sama.

“Jamkanman!” cegah Hyukjae saat Jaena akan keluar dari mobilnya.

“Mwo?”

“Emm.. Jaena-ya nanti malam bisakah kau-”

Hyukjae gugup sekali akan mengatakan bahwa ia akan mengajak Jaena pergi bersamanya kesuatu tempat.

“Mwo?”

“Nanti malam ikut denganku”

“Kemana?” tanya Jaena bingung dengan ajakan Hyukjae. Hyukjae berusaha membuat mimik wajahnya senormal mungkin agar Jaena tidak tahu ia sangat gugup. Ahh sebenarnya ia ragu apakah Jaena mau atau tidak. Yang penting ia mengutarakn apa yang ia rasakan selama ini. Ia tidak ingin membuat Jaena berpikiran bahwa ia adalah laki-laki brengsek yang seenaknya mencium Jaena.

“Apa kau harus tahu? Sudah sana.. Kau turun. Kau mau kita dilihat banyak orang dalam satu mobil” kata Hyukjae menyuruh Jaena agar segera turun dari mobilnya. Jaena merengut, dengan sedikit kesal ia akhirnya turun.

“Ara-ara!!”

Hyukjae menatap punggung Jaena yang menjauh dari pandangan matanya. Gadis itu sekarang bisa mengubah segalanya. Hyukjae yang dulu sangat berbeda sekali dengan Hyukjae setelah menikah dan hidup bersamanya.

Seulas senyum terkembang dari bibir Hyukjae.

Seoul University

Jaena berjalan dengan sedikit aneh karena banyak pasang mata yang menatapnya seakan Jaena ini menjijikkan. Jaena melihat sendiri pakaiannya juga tidak ada masalah. Lalu mereka semua kenapa?

Tapi.. Jaena tidak ambil pusing. Gadis ini tetap berjalan untuk menuju kelasnya. Tanpa ia sadari ia mendengar celotehan yang tidak enak untuk didengarnya.

“Aigoo… ternyata dia sama saja dengan dijual”

“ternyata dia sudah menikah? Dengan cara seperti itu? Kasian Hyuki oppa”

“Hyukie  oppa. Kenapa dia sudah menikah. Aku tidak rela jika Hyukie oppa menikah dengan cara seperti itu”

“memang berapa harganya?”

“Pasti hanya memanfaatkan hartanya keluarga Hyukjae.”

“Sudah bangkrut saja, mengapa bawa Hyukie oppa kedalam masalah keluarganya”

Jaena mengepalkan tangannya seketika saat melihat apa yang terpampang dengan jelas didepan kelasnya. Tulisan yang tidak bermutu. Sangat menyakitkan.

“Berapa hargamu Park Jaena!! Kau tidak pantas menyandang marga LEE”

Shindong dan Michan berlari setelah melihat Jaena akan memasuki ruang kelasnya. Ia takut Jaena akan kecewa dan sedih dengan kecerobohan mereka.

“Jaena-ya.. kau sudah dengar?” Michan tampak khawatir dengan Jaena.

“kalian?”

“Jaena-ya kami akan menjelaskan semuanya. Ini bukan salahku dan Michan”

Jaena mengabaikan apa kata Shindong dan Michan. Matanya tertuju pada tulisan yang ada didepannya. Jaena segera merobek kertas tersebut.  Matanya memerah dan rahangnya mengeras. Ia sangat marah.

“Siapa yang melakukan ini!!! katakan!! Siapa yang menyebarkan berita ini, katakan!!” teriak Jaena.

“Aku………”

Jaena menoleh kebelakang. Ia hafal benar suara siapa itu.

=TBC=

“Aku yang membuatmu sulit.. Aku juga yang akan membebaskanmu dari semua ini. Kau boleh meninggalkan aku. Dari awal memang pernikahan ini tidak akan berjalan semestinya. Akan hancur perlahan-lahan.”

“Jaena-ya. Kau bilang kau akan bersama dengan pria itu? Kenapa harus dengan dia? Tetaplah denganku. Aku akan melindungimu. Jangan pikirkan aku, bagaimana nama baik keluargaku  yang penting kau tetap disampingku”

Teteteteeeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttttt………….. *Intro SPY

Hahahahha …………….. Maaf lama ya terbitnya (?) Yaaa harap maklum. Sayakan ibu rumah tangga, selain mengurus suami *lirik yeye * juga mengurus anak *lirik ddangko * -_______-

Kekekek XDD abaikan………. Bagaimana part 8 ini??
Buruk yaaa? Emanglah, epep saya apa ada yang normal? Semuanya aneh dan berbau yadong *PLAKK *

Part 9 Enaknya diapakan ya mereka berdua?  Dipisahkan saja yaa?
*Kaburrrrrrrr……

http://www.cloudyesung.wordpress.com

102 pemikiran pada “FF “Secret Married” Part 8

    • Kyaaaaa OMO…. OMO…. Lee Hyukjae di romantis banget…
      aduh aduh ngga tau harus ngomong… hanya satu permintaanku…
      Cepetan publish part 9nya !!! aku sudah penasaran tingkat dewa…. *lupakan…, 😀

  1. Boleh di pisahkan dlu di part 9,.tpi nnti di satuin lg ooh!!hehehe

    jngan cpt” merka brsatunya biar tmbh geret..
    D tnggu part slnjtnya..
    Jngn lma-lma..

  2. Aigoooo setelah poolllll mesra2an sekarang masalah itu datang…
    gak rela liat jaena diserang ky gini hiksssss…
    Hyuk jngn jadi pria lemah,kamu harus bertahan n ngelindungi jaena arassooo…
    Tapi kl baca teasernya gitu makin galau deh T______T
    next part thor XDDD

  3. part 9 eunhyuk ma jaena jgn dipisahkan dong thor…. dibikin semakin ada masalah tuh bikin mrka tambah saling deket… part 9 ada yadong nya jg gpp hehehe….

  4. TIDAAAAAKKKK~
    itu.lagi.klimaks.unn.kenapa.ada.tulisan.TBC? ;;____;; /shock/

    huaaaaaaaa serius deh part ini bikin deg degan dari awal sampe abis!!! >0< T_T

  5. eOnnie-ya..
    jgn bUat meReka pisaH ya..
    Baru jg meReka meRasakn cinta..
    Masa sUdaah mau d pisaHin 😦

    Itu yg bOcorin Haeppa or Gaein ya..
    bNer” konfLik yg seRu..

    d tunggu Part 9’x y eOn..
    jgn Lama” Posting’x..
    Hehehe #maKsa

    figHting eOnnie-yaaa 😉

  6. Aaaaaaa *teriak pake toa* author ini endingnya ngeselin, lagi seru2nya malah muncul tuh c TBC ckckckck

    Andwae, part selanjutnya jgn pisahin mrk dong, mrk dibuat sadar aj sama perasaan masing2 trs hyukjae jujur dong ke jaena ttg perasaannya *reader banyak maunya*

    Oke author tetep semangat buat next part ya

  7. wooh makin seru saja
    sudah tumbuh benih” cinta antara hyuk dan jaena<3

    kompliknya juga datang lagi pokoknya
    makin mengasyikan tuk terus di ikuti
    status merekapun sudah di terbongkar

    next partnya di tunggu
    😀

  8. ya eonni cepatlah satukan mereka berdua biar lebih romantis gitu. kasian jaena pasti sakit hati banget dikata-katain kaya gitu sama teman-temannya. ditunggu part 9 nya ya jangan lama-lama 🙂

  9. ya eonni cepatlah satukan mereka berdua biar lebih romantis gitu jangan dipisah.n . kasian jaena pasti sakit hati banget dikata-katain kaya gitu sama teman-temannya. ditunggu part 9 nya ya jangan lama-lama 🙂

  10. yaa mbok pada ngaku ma perasaan mereka dong eon, hyaaa nungguin pd ngungkapin perasaannya kok lama sih haha gelak tak sabar saya eon..
    ayooo kajja kajja dilanjut eonni:)

  11. Sudah lama ga ningol di sini XD

    Biasanya di fb mulu,,, komment disini sajalah :))

    Ejieeeee berawal dari latihan dance berakhir dengan keromantisan, ayolah akui saja Jaena kalo kau sdh menyukai Hyukjae, hyukjae jga pje acara malu sama gengsi segala macm buat mengungkapkannya,,,,,

    Waduhhhh, konflik niiii,,, parahhhh. Nasib pernikahan di ujung tanduk gara2 gaein

    Next part,,, makin seru, konfliknya bakaln mengganas ni :D,,,,

  12. Boleh juga eon…
    D’part 9 dipisahin dulu mereka,,tapi abis itu disatuin lagi yaa…
    Bikin yang galau dulu eon,,supaya menguras air mata reader

  13. omomomooo~ semakin romantis aja ini berdua xD
    seandainya itu Jungsoo ga dateng *halah maunya* *keplak self*
    jangan pisahkan mereka berdua~ plis… jangaaannn
    tapi kalo mau dipisahin gpp juga sih, masih ada saya yg mau nampung hyukjae. lol XD
    ditunggu next partnya 😉 jangan lama-lama

  14. konflik y udah mulai muncul nih n serius bgt udah masuk dalam taraf genting nih….
    sial bener tuh pas shindong n michan y lg ngomingin pernikahan y hyuk n jaena didenger sama Gaein,,,, pasti dia yg nyebarin deh mpe jaena y kena omongan mgak enak gitu,,,, hyuk y dah tau ngak ya????
    kasian ma jaena y…. padahal kan lafi asik hubungan y m hyuk ya walaupun jadi canggung setelah y…

  15. Wah second kiss 😀
    next partnya bakalan seru nih kayanya, itu pasti Gaein yang nempel tulisan ga bermutu itu!!
    Padahal hyukjae mau nyatain perasannya ke jaena, kenapa jadi gini 😦

    lanjut baca..

  16. Anyyeong… eonniee reader bru^^
    mian bru comment dtlh jd silent reader dari part 1 *bow*
    semakin seru en gegemesin baca kelakuan bodoh simonyetgunung-jaena…
    Gaein boleh eonnie kubur hidup2 gak?
    #smirkevil breng kyu

  17. oh so sweet deh dikap hyuki taip hrinya untuk jaena.
    mnylurkn rasa cnta lwat kiss.
    uhhh psti yg bkin gosip tuh gae in. mnyblkn tuh oraaang.
    na-ya hrus kuat dmi hyuki…
    hehhhe

  18. Astaga trnyta mrka cuma latihan dance,, kirain mrka nglakuin itU,, ahahaha hyuk nyari ksmptn, 🙂
    psti yg nglakuin itU gae in, ck wanita jalang. aigoo ap yg trjdi slnjtnya,, penasaran.
    next next next !

  19. Masalah mulai dateng .
    Doa saya waktu baca part selanjutnya sampai ending semoga jaena sama eunhyuk oppa gag cerai dan mereka bisa mempertahankan pernikahannya .
    Amiiiin

  20. wowwww pasti yang nyebarin itu Onge ya(?) hyaaa!!! onge oppa kejam sekali*onge: yeyy maen tuduh ajah gw geplak tw easan lu me: ampun oppa 🙂

    eonnie mianhae part sebelumnya kayaknya aku belum komen ya(?) g pp kan eonn iya kan eonn*pasang aegyo….

  21. yaampun itu manis banget, hyuk nge-dance terus berakhir dengan kisseu >,<
    waaah udah nyebar ya beritanya?
    Pasti gaein tuh yang nyebarin ;o

  22. konfliknya mulai agak memanas gae in pasti ya?? hih nenek sihir dasar pdhl hyukkie udh mau menyatakan perasaannya.. heran deh sm org yg ky gitu -_-

  23. Apa yg terjadi di kampus ?? Beritanya menyebar ?? Siapa yg melakukannya ?? Haish.. read next chapter aja biar gk penasaran…

  24. ciuman lagi asekk *plak cie kapan ngungkapin prasannya ini bocah dua makin gemesss aja sebel

    aduhhh shindong nih sama michan klo ngmng kga liat tempat jadi kebongkarkann hmmm
    itu semua pasti ulahnya gaein deh

Tinggalkan Balasan ke andinidm Batalkan balasan