FF “Married By Scandal??” Part 9 [Kyu-Hwi]

FF “Married By Scandal??” Part 9 [Kyu-Hwi]

Author : Kim Yeong Young [@yesungkiss]

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Hiuhwi

Support Cast : Super Junior members, Etc.

Genre : Friendship, Romance

Ratting : PG-17

Ps : TYPO! Membosankan… Jika tidak suka, lebih baik tidak usah membaca. Simple! Perhatikan ratting ya… tau sendiri, tulisan saya seperti apa? Okey!

Seperti biasa, muncul lagi. Dan para galauers (?) yang kemaren, sepertinya ntar sedikit terobati. Ingat sedikit, tidak banyak *PLAK *

Happy Reading ~~^^

Author’s POV

Sebelumnya…

“PULANG!!!” Seketika Kyuhyun menarik tangan Hiuhwi dengan paksa.

“Tapi…tapi Kyu__”

“PULANG! Atau aku berbuat nekat pada pria itu!” Kyuhyun menatap Hiuhwi dengan sorot mata yang sangat tajam, sedetik kemudian ia menatap pria yang seolah tidak rela Hiuhwi ditarik olehnya.

“Dan kau! Gadis ini istriku, jangan coba kau mendekatinya. Arasseo!!!”

Part 9

‘ISTRI?’

Hiuhwi membulatkan matanya saat Kyuhyun mengatakan dia adalah istrinya? Apa pria ini sakit jiwa! Begitu juga Song Jongki, dia sangat terkejut, terlihat dari raut wajahnya yang shock saat ini.

“Kyu!!!” pekik Hiuhwi

Kyuhyun tidak memperdulikan pekikkan suara Hiuhwi, baginya memberi ‘pelajaran’ bagi pria ini adalah yang terpenting. Kalau perlu dia akan menghajar pria ini karena berani menyentuh Hiuhwi seenaknya.

Kyuhyun menatap Song Jongki dengan sorot mata yang tajam. Hiuhwi masih berusaha untuk melepaskan diri, beruntung sekali kekuatan Kyuhyun jauh lebih kuat sehingga dia tidak bisa lepas dari cengkraman tangan Kyuhyun.

“Tapi aku dan Hiuhwi___”

“STOP! Apa kau ingin mati…” potong Kyuhyun. Song Jongki yang sengaja berdiri untuk meraih tangan Hiuhwi tapi, dengan cepat Kyuhyun membawa Hiuhwi pergi dari tempat ini.

“Kau gila!” desis Hiuhwi menatap Kyuhyun kesal. Kyuhyun tidak memperdulikan Hiuhwi, ia tetap saja berjalan dengan cepat. Yang ada dipikirannya saat ini adalah membawa gadis ini menjauh dari pria yang dianggapnya bisa merebut Hiuhwi darinya.

Pria itu menatap Kyuhyun dengan tatapan terkejut dan juga bingung. Semuanya begitu cepat baginya untuk tahu Hiuhwi sekarang sudah mempunyai suami? Yang benar saja… padahal baru saja Hiuhwi bilang, bahwa ia tidak jadi menikah dengan kekasihnya karena alasan yang memang hanya Hiuhwi saja yang tahu. Apa ini gurauan pria itu semata untuk menggertaknya.

Song Jongki duduk kembali dikursinya dengan menahan emosinya. Menghela nafas panjang. Meratapi kebodohannya yang begitu mudah membiarkan pemuda itu menarik Hiuhwi untuk mengikutinya. Sial!!!

“Argghhhhh!!!” pekiknya kesal.

__oOo__

“Kau membawaku kemana huh!?” tanya Hiuhwi dengan kesal saat berada didalam mobil, entah ini sebenarnya juga bukan mobil Kyuhyun. Yang pasti tadi Kyuhyun meminta kunci mobil ini pada Sungmin.

Kyuhyun tetap diam, ia konsentrasi menyetir. Tapi tidak dipungkiri wajahnya masih sama, terlihat geram dan juga menakutkan. Sangat menakutkan.

“Untuk apa kau membawaku pergi, aku tadi masih ingin berbicara penting dengan__”

“Kau bisa diam tidak!” potong Kyuhyun. Tapi tatapan matanya masih mengarah kedepan, sementara Hiuhwi dia menatap Kyuhyun dengan wajah kesalnya.

“……” Hiuhwi memilih diam dari pada ia berdebat dengan Kyuhyun. Ia merasa aura mencekam sudah menyelimuti dirinya saat ini.

Kyuhyun tiba-tiba menghentikan laju mobilnya tepat didepan sebuah taman kota, belum ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Yang terdengar pria itu hanya menghela nafas panjangnya, merasakan kesal hati yang luar biasa saat ini terhadap gadis yang duduk disampingnya.

Sementara Hiuhwi kini juga masih terdiam, ia mengalihkan pandangannya keluar, menatap lampu-lampu taman yang masih menyala, dan juga pada beberapa orang yang masih duduk disekitar taman itu. Walaupun memang samar-samar karena Kyuhyun memakirkan mobilnya juga tidak telalu dekat dengan kerumunan orang-orang tersebut, tetap saja terlihat keindahan taman kota ini dimalam hari.

“Kau berkencan dengannya.” suara Kyuhyun terdengar pelan namun penuh dengan penekanan. Hiuhwi tidak menatap kesamping, terlalu berbahaya baginya jika ia menoleh kearah Kyuhyun saat ini, karena ia melihat dari sudut ekor matanya pria itu kini tengah menatapnya.

“Anniya, kami hanya berteman dan ____”

“Kami, tssk!” potong Kyuhyun cepat. Hiuhwi mencoba sabar menghadapi pria ini. Lagi pula ia juga harus menjelaskan bagaimana hubungan dia dengan Song Jongki sebenarnya. “Makan malam berdua dan kau membiarkan tanganmu disentuh olehnya, apa itu bukan__”

“Bukan!” pekik Hiuhwi menatap Kyuhyun disampingnya, tatapan mereka bertemu dan menimbulkan desiran didada Hiuhwi saat ini. Berdebar kencang karena ia merasakan rindu yang sangat hebat pada pria yang tengah menatapnya dengan raut wajah yang kesal.

“Aku dan dia sedang tidak berkencan. Hanya saja, dia menawariku pekerjaan, jadi aku__” Hiuhwi terdiam karena sepertinya ia keceplosan bicara. “YA! Kenapa kau masih mencampuri urusanku, lagi pula aku keluar dengan siapa, seharusnya kau tidak ikut campur kan??!” lanjut Hiuhwi kesal. Bukankah ia dan Kyuhyun sudah tidak ada hubungan lagi?

“Bagiku urusanmu adalah urusanku!!! Tidak peduli kau menganggapnya apa.” jelas Kyuhyun. Hiuhwi menggelengkan kepalanya pelan, ada orang keras kepala seperti dia. Menyebalkan sekali.

“Tsk, kau tetap saja dengan seenaknya sendiri menyimpulkan sesuatu tanpa mendengar dulu apa__”

“Kenapa kau berhenti bekerja? Kenapa huh?!” potong Kyuhyun. Wajah Hiuhwi seketika menjadi sedikit gugup mendengar apa kata Kyuhyun barusan. “Kau menghindariku? Dan kau ingin dekat dengan pria incaranmu itu begitu?!” tambah Kyuhyun lagi.

Hiuhwi mengaihkan tatapannya, ia tidak kuat jika menatap sorot mata Kyuhyun yang seperti ini. Hiuhwi sedikit menekuk wajahnya.

“Aku memang menghindarimu tapi aku tidak ada niat sama sekali mendekatinya…” jawab Hiuhwi singkat. “Dia dulu yang seharusnya dijodohkan denganku, sekarang dia ingin mendekatiku.” tambah Hiuhwi. Ia sadar Kyuhyun pasti akan sangat tidak terima dengan apa yang ia katakan barusan. Jahat. Yah, ia merasa ia sangat jahat sekarang. Dada Kyuhyun bergetar hebat saat mendengar apa kata Hiuhwi ini.

“Aku ingin kau bisa bebas dariku, dan seharusnya begitukan? Sebelum bertemu denganku dan aku masuk menjadi asisten kalian, aku juga bukan siapa-siapa__”

“Tapi kau calon istriku!” potong Kyuhyun. Hiuwhi masih saja berdebar saat Kyuhyun mengatakan kata istri untuknya. Yang benar saja.

“Sudah tidak lagi… aku bukan calon___”

“Siapa bilang!!!” potong Kyuhyun. “Aku belum setuju dengan apa yang kau katakan beberapa hari yang lalu. Dan aku juga tidak akan pernah SETUJU.” tegas Kyuhyun dengan matanya yang memerah.

“Tapi itu sudah menjadi keputusanku.” jawab Hiuhwi. Sepertinya perdebatan ini hanya akan menyiksa keduanya yang sama-sama keras kepalanya. Hiuhwi ingin pergi saja dari tempat ini, karena ia sudah tidak kuat berada disamping Kyuhyun dan juga menatap pria ini terus-terusan. Membuatnya sulit sekali mengendalikan perasaannya.

“Kalau kau hanya membahas ini, sebaiknya aku pergi saja!” Hiuhwi beringsut dari duduknya dan hendak membuka pintu, namun seketika tangannya dicengkeram kuat oleh sebuah tangan. Tangan Kyuhyun, Hiuhwi menoleh kesamping dan menatap Kyuhyun kini tengah tepat didekatnya, jarak yang sangat dekat. Hingga ia bisa mencium aroma tubuh pria ini, karena memang posisi tubuh Kyuhyun juga kini berubah, lebih condong kearahnya.

“Biarkan aku pergi…” kata Hiuhwi dengan suara beratnya.

“Kita belum selesai bicara dan aku ingin bicara banyak padamu, apa kau__”

“Tapi aku tidak!” potong Hiuhwi, yah.. lebih baik ia berkata seperti ini pada Kyuhyun, sekalian saja jika Kyuhyun ingin membencinya dna melupakannya yang pernah hadir dihidupnya.

“Sudah tidak ada yang ingin aku katakan, semuanya sudah jelas Kyuhyun-ah. Aku akan menjalani hidupku sendiri, dan kau juga. Seperti saat aku belum masuk mengganggu hidupmu.” jelas Hiuhwi pelan.

Kyuhyun menggeleng, ia sangat tidak terima dengan apa yang Hiuhwi katakan. Semuanya tidak sesuai dengan hatinya saat ini. Ini sangat menyakitkan untuk didengar. Sangat menyakitkan.

“Kau tidak tahu bagaimana perasaanku saat ini padamu, hingga kau dengan mudahnya bicara seperti itu padaku. Kau membiarkan aku mengenalmu lebih jauh, kau membiarkan aku menjadi bagian dari hidupmu, walaupun awalnya hanya kepura-puraan, tapi itu semua mengalir dengan begitu saja. Kau tidak tahu yang terjadi dengan diriku yang sebenarnya setelah semua itu terjadi.”

Hiuhwi seakan mendapat hantaman keras tepat didadanya saat ini saat mendengar penjelasan Kyuhyun.

“Aku tahu bagaimana perasaanmu padaku dan itu hanya__”

“Yang kau tahu hanya aku bernafsu padamu kan?” potong Kyuhyun lagi. “Yang kau tahu aku hanya pria brengsek yang memperlakukanmu dengan caraku sendiri? Yang kau tahu aku hanya seorang pria kejam dan juga tidak ada belas kasian sama sekali dengan menyiksamu bekerja denganku, menyuruhmu seenak aku mau begitu kan? Kau tidak tahu kenapa aku melakukan itu semua Hwi-ya!”

“Cukup Kyuhyun-ah!” mata Hiuhwi memerah saat mendengar apa kata Kyuhyun yang membuatnya semakin tersiksa saat ini. Benar-benar Hiuhwi tidak ingin mendengar lebih jauh, itu hanya membuatnya tersiksa jika Kyuhyun terlihat lebih sakit dari dirinya. “Aku pergi!” Hiuhwi menggerakkan badannya untuk menyamping dan hendak membuka pintu lagi.

Kyuhyun dengan cepat menarik lengannya dan kini memposisikan tubuh Hiuhwi tersudut oleh tubuhnya. Mengunci tubuh Hiuhwi agar tidak bergerak meninggalkannya. Egois? ya… dia hanya menuruti apa kata hatinya saja. Kyuhyun tidak mau masalah ini berlarut-larut karena ia seperti orang gila hidup seperti ini.

“Lepaskan…” pinta Hiuhwi.

“Tidak akan!” jawab Kyuhyun.

“Kyu… sampai kapan kau akan seperti ini terus? Aku sudah bilang berkali-kali kau dan aku mempunyai kehidupan__”

“Sendiri-sendiri.” potong Kyuhyun dengan nafas beratnya seperti menahan emosinya yang memuncak karena Hiuhwi tetap saja menolaknya. Ia hanya ingin tahu Hiuhwi sebenarnya juga sepertinya apa tidak, seperti yang dikatakan Sungmin bahwa gadis ini mencintainya. Tapi kenapa Hiuhwi selalu menolaknya, sunggu menyebalkan!!!

“Ne, kehidupan sendiri-sendiri.” tambah Hiuhwi pelan.

“Kau tidak tahu alasanku berbuat seperti itu padamu. Tapi jika aku mengatakan kalau aku sudah menyukaimu, bahkan aku sudah mencintaimu apa kau akan tetap mengatakan kita harus hidup sendiri-sendiri?” kata Kyuhyun pada Hiuhwi. Terkejut, Hiuhwi terkejut mendengar apa yang Kyuhyun katakan. Tapi, itu masih jika… walaupun begitu kini dada Hiuhwi bergetar hebat mendengar kata ini dari mulut Kyuhyun sendiri.

Hiuhwi diam… tidak bisa ia menjawab apa yang Kyuhyun katakan. Tenggorokkannya tercekat saat ini, menelan ludahnya saja sangat sulit apa lagi mengeluarkan kata-kata dari bibirnya.

“Jika aku mengatakannya saat ini juga, apa kau tidak akan merubah semua pikiranmu tentangku, merubah segala keputusan bodoh itu.” tambah Kyuhyun lagi. Gila, ia tidak pernah berpikir akan menjadi seperti ini didepan seorang gadis. Memperjuangkan perasaannya mati-matian dan ingin menjadikan gadis ini miliknya seutuhnya dengan menjadikan gadis ini pendamping seumur hidupnya.

“Tidak mungkin jika alasanmu seperti itu…” jawab Hiuhwi pelan. “Kehidupanmu dan kehidupanku sangat berbeda jauh, apa kau tidak pernah melihat gadis disekelilingmu? Mereka semua memiliki kriteria yang kau cari selama ini. Jadi aku yakin… kau tidak mungkin…” Hiuhwi belum meneruskan apa kata-katanya saat ini. Entah baginya ini pantas ia katakan apa tidak. Melihat Kyuhyun yang seperti serius dengan ucapannya membuat ia merasakan perasaan Kyuhyun yang sebenarnya, yang justru membuatnya semakin takut.

“Kau tidak mungkin melihatku sebagai seorang gadis yang kau sukai.” lanjut Hiuhwi.

Kyuhyun menekuk wajahnya sesaat. Mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk memenuhi paru-parunya. Menahan gejolak yang ada dihatinya saat ini. Bagaimana meyakinkan gadis ini bahwa ia sangat serius dengan ucapannya. Ini sangat sulit.

“Apa kau pernah merasakan bahagia jika aku disampingmu, apa kau pernah merasakan hatimu bergetar hebat saat aku menatapmu, apa kau pernah merasakan jantungmu berdetak kencang saat aku menciummu… hum?” kata Kyuhyun mengabaikan apa kata Hiuhwi tentang gadis yang menurut Hiuhwi sesuai dengan kriterianya.

“…..” Hiuhwi semakin berdebar saat ini. Kalau ia berdiri mungkin saja ia jatuh atau pingsan seketika saat ini. Selian dari kata-kata Kyuhyun juga dari sorot mata Kyuhyun yang dirasa semakin teduh, ia akui, memang ia merasakan itu semua. Tapi__

Kyuhyun sekarang meraih tangan Hiuhwi, menyisipkan sela-sela jarinya yang panjang disela-sela jari lentik Hiuhwi. Mengeratkan remasan tangan itu, seolah hanya dia yang boleh melakukan itu padanya, bahwa tangan ini hanya dia yang boleh menyentuh dan menggenggamnya. Ini semua membuat dada Hiuhwi semakin berdebar kencang, berhenti bernafas sejenak. Mencoba mengumpulkan kesadarannya karena sentuhan Kyuhyun saat ini.

“Aku benar-benar merasakan semua itu Hwi-ya. Aku merasakan semua itu jika aku didekatmu. Eottoke? Aku benar-benar merasakan semua itu… aku pikir itu tidak mungkin, karena aku baru mengenalmu. Aku menolak semua perasaan itu, tidak mungkin memang. Tapi… semuanya kini semakin jauh menguasaiku. Hatiku, dan diriku sudah tidak bisa berbohong lagi padamu.”

“Itu karena…karena kau terbawa suasana saja.” kata Hiuhwi tergugup, ia berusaha menyangkal apa yang Kyuhyun katakan saat ini. “Kau hanya kasian padaku, jadi kau menyimpulkan___”

“Tapi aku mencintaimu HWI-YA.” potong Kyuhyun cepat. Mencoba menghela nafas panjangnya setelah apa yang ia katakan barusan.

Hiuhwi menatap Kyuhyun tepat dimatanya, tentu saja disertai dengan detakan jantung yang luar biasa berdetak tidak karuan. Kyuhyun dengan jelas mengatakan bahwa ia mencintainya, benar-benar mencintainya? Ia tidak salah dengar… tidak salah dengar bukan? Atau ini hanya mimpi?

Hiuhwi mau menyangkal apalagi kalau Kyuhyun sudah berkata seperti ini. Tidak mungkin pria ini berbohong? Walaupun mengenal Kyuhyun belum lama, tapi sepertinya ia memang sudah mengenal Kyuhyun.

“Ka…kau bicara apa Kyuhyun-ah?” Hiuhwi ingin memastikan apa kata-kata Kyuhyun itu benar atau tidak? “Tapi… apakah kau__”

“Apa kau puas aku mengatakan itu padamu. Kau puas membuatku mengatakan semua ini padamu Hwi-ya?!!” tegas Kyuhyun.

“Bukan begitu… hanya aku.” sial, Hiuhwi semakin gugup. Ia tidak tahu bagaimana bersikap semestinya, apalagi Kyuhyun kini semakin mendekatkan wajahnya, hingga ia benar-benar tersudut dikursi ini. Bahkan kepalanya sudah tidak bisa digerakkan mundur, karena sudah bersandar pada pembatas. Detak jantungnya kini semakin berdegup kencang saat ia merasakan tangan Kyuhyun ada disamping lehernya. Deru nafas Kyuhyun dapat ia rasakan dipermukaan kulit wajahnya, membuat dirinya seolah terhipnotis oleh tatapan Kyuhyun hingga sulit baginya untuk mengedipkan matanya sesaat saja, keindahan wajah pria ini sungguh sangat mempesonanya.

“Kau puas membuatku seperti ini, hum?” desis Kyuhyun. Terdengar sangat pelan namun jelas sekali bahwa pria ini sangat frustasi karenanya. Hiuhwi semakin sulit berkata saat ini, apalagi saat Kyuhyun memiringkan kepalanya kemudian memejamkan kedua matanya.

“Kyuhyun-ah aku bukannya mmpphh…” Sudah tidak ada kesempatan bagi Hiuhwi untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun, kini bibirnya sudah tertutup oleh bibir Kyuhyun yang sudah menempel tepat diatas bibirnya.

Hiuhwi merasakan ciuman yang sangat berbeda kali ini, Kyuhyun sengaja menekan bibirnya dengan pelan, dan belum melumat bibir Hiuhwi, seolah menyatakan kalau dia benar-benar mencintai Hiuhwi. Ini memang bukan gaya ciumannya, bukan sama sekali. Sejak Hiuhwi mengenal Kyuhyun, bukan seperti ini gaya Kyuhyun menciumnya. Ada apa dengannya saat ini? Apa Kyuhyun benar-benar ingin membuat Hiuhwi merasakan apa yang ia rasakan…

Hiuhwi perlahan menutup matanya, saat bibir Kyuhyun mulai bergerak diatas bibirnya, memiringkan kepalanya kembali untuk menjangkau bibir Hiuhwi lagi dan mulai melumat bergantian bibir Hiuhwi dengan sangat lembut. Getaran dada Hiuhwi semakin berdesir saat tiba-tiba kursi mobil berubah posisinya, bukan duduk seperti semula tapi kini lebih tepat sedikit turun hingga posisinya setengah tertidur. Tidak membalas ciuman Kyuhyun dirasa sangat sulit untuk Hiuhwi saat ini, tidak ia tidak bisa. Sekarang saja ia justru membalas ciuman Kyuhyun untuknya. Dirasa posisinya semakin terhimpit oleh tubuh Kyuhyun, ia menahan tubuh dada Kyuhyun dengan tangannya agar tubuh Kyuhyun tidak membebaninya.

Kyuhyun tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan saat ini selain meyakinkan Hiuhwi dengan cara seperti ini. Mencium Hiuhwi didalam mobil dengan posisi seperti ini, tidak pernah terlintas dipikirannya sama sekali. Entahlah, yang ia pikirkan saat ini adalah membuat gadis ini yakin dengan perasaannya. Itu saja. Lumatan yang lembut dan perlahan kini sedikit berubah menjadi sedikit cepat dan menuntut seiring dengan pergerakan tangan Kyuhyun sekarang yang ada ditengkuk Hiuhwi. Tangan Kyuhyun menarik tangan Hiuhwi untuk diletakkan dibahunya. Hiuhwi cukup tahu Kyuhyun melakukan hal ini seolah ia harus mempercayai Kyuhyun, bahwa dia akan membuatnya nyaman dengan perlakukannya ini.

Kyuhyun merasakan ada gejolak lain saat ini, lebih dari sekedar ingin menyatakan perasaannya pada Hiuhwi. Sungguh, selalu seperti ini bila ia didekat gadis ini dan menciumnya. Ia selalu tidak bisa mengendalikan dirinya, apalagi suasana sekarang yang mereka hanya didalam mobil berdua, dengan keadaan gelap? Kyuhyun cukup sadar saat tangannya akan bergerak naik kebagian tubuh Hiuhwi.

Dengan cepat ia menarik wajahnya dan melepas ciumannya. Menatap wajah Hiuhwi dengan detail, ia yakin sekali Hiuhwi juga merasakannya. Perasaan yang sama, tetapi selalu Hiuhwi tidak pernah bisa berkata jujur padanya. Kenapa dia sebenarnya?

Kyuhyun mengusap perlahan bibir Hiuhwi dengan jarinya, bekas ciumannya. Hiuhwi terdiam, merasakan jari lembut Kyuhyun yang bergerak diatas bibirnya. Kyuhyun tidak pernah seperti ini sebelumnya. Debaran jantung? Jangan ditanya justru seperti inilah yang membuat detak jantungnya malah semakin kencang dan tidak bisa berdetak secara normal.

Sadar akan suasanya seperti ini, Hiuhwi harus cepat pergi dari sini. Tidak peduli ini malam hari atau apa. Ia harus keluar dari mobil Kyuhyun.

“Aku pergi!” Hiuhwi mendorong tubuh Kyuhyun yang posisinya masih seperti semula -posisi saat mencium Hiuhwi- Kyuhyun membiarkan Hiuhwi bersikap ini padanya, ia seolah tidak punya kekuatan untuk mencegah Hiuhwi bangun dan kini gadis itu sekarang membuka pintu mobilnya.

“Aku akan menunggu jawabanmu.” katanya pelan. Hiuhwi terdiam sesaat, kemudian Kyuhyun mendengar bunyi pintu mobilnya tertutup.

Ia memejamkan matanya, menyandarkan kepalanya kemudian mengacak rambutnya, kesal, marah dengan dirinya sendiri.

“Aku akan MEMAKSAMU HWI-YA!” pekiknya kesal didalam mobil. Ia yakin kalau Hiuhwi mendengarnya, walau kini gadis itu sudah pergi entah kemana.

“Cho Kyuhyun, kau BODOH!” erangnya lagi. Kyuhyun menatap pintu mobil disampingnya. Betapa bodohnya ia membiarkan Hiuhwi pergi, seharusnya dia mengejar gadisnya bukan? Seperti yang dilakukan pria-pria pada kekasihnya disaat kekasihnya marah? Tapi apa yang dilakukannya, ia malah membiarkan Hiuhwi pulang sendirian, dimalam hari.

“Pria macam apa aku ini!”

Kyuhyun dengan cepat ia menghidupkan mesin mobilnya, melajukan mobilnya dan mencari Hiuhwi. Perasaan cemas menderanya sekarang. Yang ada dipikirannya adalah keselamatan Hiuhwi saja. Ia harus bertanggung jawab, karena ia yang membawa Hiuhwi kesini.

__oOo__

Hiuhwi berjalan dengan pelan, langkahnya seakan sangat gontai sekarang. Seperti tidak mempunyai kekuatan untuk melangkahkan kakinya. Menaiki anak tangga digedung penginapannya terasa sangat berat dan melelahkan ia rasa. Padahal biasanya juga tidak seperti ini. Pikirannya terus tertuju pada Kyuhyun. Kyuhyun yang mencintainya?

Disaat yang sulit seperti ini, ia semakin dipusingkan dengan masalahnya sendiri, termasuk saat tadi siang ia baru saja bertemu dengan Ahra Eonni, kakak Kyuhyun. Terkejut sekali saat Hiuhwi menjelaskan alasan membatalkan pernikahan, karena Kyuhyun masih sibuk dengan rutinitasnya dan juga tuan Han telah membatalkan ancamannya terhadap SM Ent. juga Super Junior.

Ditambah baru saja, saat makan malam bersama Jongki, ia sudah mengatakan tidak jadi menikah dengan Kyuhyun.

“Aku ada pekerjaan untukmu. Katanya kau sudah berhenti dari pekerjaanmu yang lama.” kata Jongki antusias malam ini. Ia tahu betul pria ini pasti memberi segala apa yang ia inginkan. Yah, bukan memanfaatkan, tapi memang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

“Ne, aku memang sudah berhenti. Pekerjaan seperti apa? Aku belum tamat kuliah saat di Jepang. Jadi pekerjaan apapun, aku terima dengan senang hati.” Ia tersenyum dengan paksa, mengingat ia sebenranya juga tidak ingin keluar dari menjadi asisten super junior, apalagi ia khusus untuk Kyuhyun.

“Eumh, kau bisa menjadi asistenku.” kata Jongki membuatnya seketika membulatkan matanya, tekejut. Ia sangat terkejut mendengar ini. Asisten? Apa pria ini waras?

“Ka..kau sungguh-sungguh?”

“Ne! Tapi, apakah tidak apa-apa, mengingat kau akan menikah dengan kekasihmu, takutnya nanti ada masalah dengan kalian jadi__”

“Aku tidak jadi menikah.” jawabnya pelan. “Aku juga tidak akan menikah dengannya.” tambahnya lagi. Terkejut bukan main untuk Song Jongki, tapi Hiuhwi ia sebenarnya juga tidak ingin mengatakan ini, apa boleh buat. Semuanya sudah terlanjur jauh.

“Jinjayo?!” Jongki sepertinya memastikan Hiuhwi dan kata-katanya barusan. Hiuhwi hanya tersenyum, senyum palsunya.

“Arggghhhhh! Eottoke!” katanya sendiri kesal.

Ceklek!

Hiuhwi membuka pintunya, dan cukup terkejut karena lampunya menyala, perasaan tadi saat ia pergi ia mematikan lampu, tapi kenapa sekarang menyala? Hiuhwi melangkahkan kakinya, lebih masuk kedalam dapur karena ia mencium aroma makanan.

Hiuhwi seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Seseorang yang sangat ia rindukan, entahlah ia harus membenci pria ini atau bahkan memukul pria ini sekuat tenaganya. Tapi ia tidak bisa karena pria ini adalah Appanya.

“Appa…” gumam Hiuhwi. Sadar akan keberadaan Hiuhwi, pria ini kemudian membalikkan badannya.

“Kau sudah pulang.”

__oOo__

Hiuhwi menatap pria yang ada didepannya kini, wajahnya masih basah karena bekas air matanya juga masih ada. Tuan Lee, hanya bisa diam sekarang. Ia juga merasa sangat bersalah pada putri satu-satunya ini. Meninggalkannya sendirian, hidup diawasi oleh para penagih hutang sangat membuat putrinya ini tidak nyaman.

“Appa dengar kau juga akan menikah.” kata tuan Lee pelan. Hiuhwi menghapus air matanya. Pria ini menjadi semakin merasa bersalah melihat Hiuhwi yang seperti ini.

“Eumh, Appa juga dengar kau menolak perjodohan yang diajukan Jisung, setelah appa tahu kau mempunyai kekasih yang sudah melamarmu, dia seorang idol terkenal bukan. Kau hebat bisa menjadi kekasihnya, tapi Appa__”

“Appa-ya!” pekik Hiuhwi saat Appanya mulai membahas Kyuhyun. Ini semua pasti ulah tuan Han, siapa lagi? Bagaimana Appanya tahu tentangnya… tssk dasar pria tua itu menyebalkan sekali.

“Aigoo… Hiuhwi-ya, Appa juga senang kau sudah ada yang menjaga dan juga melindungi. Setelah Jisung memberitahuku lewat email, aku langsung mencari tahu siapa itu kekasihmu. Emm… namanya Cho…Kyu..emm..”

“Cho Kyuhyun!” potong Hiuhwi.

“Nah! Cho Kyuhyun, tapi apa kau tidak apa-apa menjadi kekasih seorang idol dan menikah dengannya? Appa tahu sedikit kehidupan sebagai seorang publik figur dan appa khawatir padamu, sangat sulit jika kau beradaptasi dengannya Hiuhwi-ya.”

“Aku tidak menjadi kekasihnya sekarang, dan aku juga tidak akan menikah dengannya.” jawab Hiuhwi. “Appa pasti sudah tahu kenapa aku menikah dengan secepat ini kan? Tuan Han pasti sudah memberitahunya.” jelasnya lagi.

Appa Hiuhwi tahu kenapa putrinya ini memang akan menikah secepat ini, yah.. Han Jisung memang memberitahunya melalui email, walau ia tidak pernah membalasnya satu pesanpun baik dari pria itu maupun dari Hiuhwi.

“Appa bersalah padamu, meninggalkanmu dengan masalah ini, ditambah dengan sekarang kau juga sepertinya terpaksa menikah dengan kekasihmu itu, appa tahu pasti kekasihmu tidak mau menikah karena karirnya, hingga baru Jisung tahu tentang foto itu, barulah Jisung memaksa kalian untuk menikah, kalau tidak mungkin pria itu akan pergi meninggalkanmu setelah ia berhasil__”

“Bukan seperti itu.” potong Hiuhwi.”Dia sekarang memang bukan kekasihku lagi, tapi dia bukan seperti yang Appa bilang. Dia justru sangat baik padaku, keluarganya menerimaku dengan keadaan yang seperti ini. Cho Kyuhyun pria yang sangat baik, aku cukup mengenalnya Appa. Jadi dia tidak seperti yang Appa dan tuan Han pikirkan, dia tidak seperti itu padaku.” jelas Hiuhwi. Hiuhwi seakan tahu maksud appanya adalah ia juga tidak rela jika ia menikah dengan Kyuhyun, karena status Kyuhyun.

Tapi Hiuhwi seakan menyangkalnya dengan kata-katanya. Tuan Lee menatap iba pada putrinya kini. Apakah ia harus merelakan putrinya menikah? Atau justru seperti tujuan awalnya kembali ke Seoul, sesuai janjinya. Membawa Hiuhwi pergi bersamanya, dan hidup dengan putri satu-satunya ini ke New York, negara tempat ia memulai bisnisnya sekarang. Negara tempatnya bersembunyi beberapa tahun ini.

“Hiuhwi-ya… “ gumam tuan Lee. Ia menatap putrinya kini, wajah Hiuhwi seakan memerah kembali setelah tadi menangis karena bertemu dengannya, merasakan pelukannya setelah bertahun-tahun, dan kini putrinya ini akan menangis lagi.

“Dia sebenarnya sangat ketus padaku, sikapnya kadang seperti anak kecil dan kadang juga terlalu dewasa untuk umurnya. Tapi dibalik semua itu, justru itu yang membuatnya terlihat lain dimataku. Semua orang pasti mengira dia tidak ingin menikahiku, tapi itu salah. Justru dia yang memaksaku menikah dengannya, jadi apa yang Appa katakan tentangnya semua tidak benar. Cho Kyuhyun, dia sangat baik pada Appa-ya.”

“Hiuhwi-ya, Appa menyayangimu.” Tuan Lee menarik Hiuhwi kedalam dekapannya, entah sejak kapan tuan Lee berpindah tempat, yang pasti saat ini Hiuhwi merasakan hangat pelukan appanya lagi. “Mianhaeyo… Appa sepertinya tidak mengenalnya dengan baik.”

“Gwenchanayo… itu semua sudah berlalu.” jawab Hiuhwi. “Aku hanya__”

“Kau sangat mencintainya kan? Hingga kau rela seperti ini, rela agar dia hidup bahagia dan meneruskan karirnya, bukan begitu?”

Hiuhwi terdiam sesaat, ia menghela nafas beratnya. Walau ia tidak menjawabnya, tuan Lee tahu apa yang terjadi dengan putrinya ini. Ia tahu pasti sangat berat. Perlahan tuan Lee melepas pelukannya.

“Ikut dengan Appa jika kau tersiksa disini, sesuai dengan janji Appa dulu, lalu memulai hidup baru. Kita ke New York. Jisung sudah tidak akan menahanmu.”

“M..mwo? Tuan Han?”

“Mm… Appa sudah melunasi separo hutang Appa padanya, lalu dia bilang anggap saja sudah lunas. Dan itu tandanya, appa boleh membawamu pergi Hiuhwi-ya… Kita akan hidup bersama kembali sayang.” wajah tuan Lee tampak gembira sekali, ia senang akhirnya bisa hidup berdua bersama Hiuhwi. Sesuai mimpinya dulu.

__oOo__

Super Junior’s Dorm. 11St floor.

Kyuhyun membuang jaket serta tasnya kesembarang tempat diruang tengah ini, hanya ada Kangin karena semua member kini juga belum pulang. Kangin yang melihat Kyuhyun seperti itu langsung mencibirkan mulutnya, karena lemparan jaket mengenai kepalanya.

“Ya! Tidak sopan!” pekik Kangin. Kyuhyun tidak menggubrisnya, ia malah membuka lemari es, mencari air mineral untuk ia minum, melampiaskan kekesalannya. Namun hanya sekali teguk saja satu botol air mineral itu sudah langsung habis.

“Kyu, kau tidak ikut yang lainnya?” tanya Kangin saat melihat Kyuhyun berjalan kearahnya. Kangin sudah mengira, pasti bocah ini belum sembuh dari penyakitnya tempo lalu.

“Anniya!” jawab Kyuhyun singkat. Kyuhyun meraih tasnya kemudian ia berjalan masuk kedalam kamarnya.

“Ya! Dasar tidak sopan! Ada dongsaeng sepertimu, aish!” Kangin kesal karena Kyuhyun sepertinya menjawabnya dengan nada yang paling tidak mengenakkan. “Ada banyak makanan disini, kau tidak makan huh!!” teriak Kangin saat Kyuhyun menutup pintu kamarnya.

“Aigoo! Dasar…”

Kyuhyun menghempaskan tubuhnya keranjang, pandangan matanya menerawang ke langit-langit kamarnya, mengingat kejadian Hiuhwi direstaurant bersama pria itu yang masih membuatnya sangat kesal, mengingat saat ia mencium Hiuhwi dimobil kemudian membiarkan Hiuhwi pergi begitu saja.

“Ya, yang penting kau sudah mengakui kalau kau mencintainya Kyuhyun-ah. Yah, itu lebih baik.” katanya sendiri, kemudian ia beranjank bangun dari tidurnya. Mengamati ponselnya kini, ingin sekali menghubungi Hiuhwi, menanyakan bagaimana dia, apakah sudah sampai ditempatnya.

Kyuhyun kemudian melempar ponselnya kesembarang tempat, ia tidak punya keberanian untuk itu. Ia berdiri, diraihanya sebotol wine. Minum adalah cara yang terbaik. Kalau perlu semua wine yang masih utuh disini ia minum, untuk menuntaskan segala amarahnya. Sepertinya ini sudah menjadi kebiasaannnya beberapa hari ini, setiap malam dia selalu minum, hanya untuk melupakan masalahnya, bukan karena dia ingin minum.

__oOo__

Ting!Ting!

Masih pagi dan bunyi pintu apartement sudah berbunyi layaknya penagih hutang saja. Semua masih tertidur, belum ada yang bangun untuk membuka pintu ini.

Ting! Ting!

“Eumhh,,,!” Kangin yang sengaja tertidur disofa menggeliatkan badannya, ia cukup mendengar bunyi pintu yang memekakkan telingnya. “Aish… akan aku bunuh orang ini.” Kangin dengan mata setengah tertutup beranjak bangun dan membuka pintu tanpa melihat layar intercomnya.

Ceklek!

“Ya! Kau ingin mat__”

“Kyuhyun mana!” pekik seseorang. Kangin seperti hafal suara ini, perlahan membuka matanya dan melihat. “Ya! KYUHYUN MANA!” pekiknya lagi, tidak sabaran ia kemudian masuk melewati tubuh Kangin. Membuat Kangin sedikit kesakitan karena sikutan gadis ini.

“Aigoo, dia sama saja seperti adiknya.”

“CHO KYUHYUN! KAU MAU MATI…” Ahra berteriak didalam dorm sebelas ini, membuat penghuninya menutup matanya rapat mendengar ini, seperti bunyi sirine yang bisa membuat telinga mereka rusak seketika.

Kangin yang tahu hanya menggelengkan kepalanya.

“Cho Kyuhyun!!!”

BRAKK!!!

Ahra dengan kasar membuka pintu kamar Kyuhyun. Dan seketika Sungmin terkejut, ia terperanjat dari tidurnya karena bunyi pintu kamar yang langsung terbuka. Ahra melihat Kyuhyun yang tidur dengan terlentang dada, tidak memakai baju, terlihat wajahnya memerah, botol wine yang berserakkan. Pasti dia minum lagi.

“CHO KYUHYUN!” pekik Ahra kesal. Kyuhyun belum bergerak sama sekali, ia masih memejamkan mata. Sungmin masih berusaha menyadarkan diri dari rasa kantuk yang ia dera. Yang benar saja, ini masih jam lima pagi, Ahra sudah seperti kerasukan setan.

“Eum, Sungmin oppa, mianhae. Aku bisa menyewa kamar ini sebentar saja. Aku ingin membuat setan ini bangun! Eoh?” pinta Ahra pada Sungmin.

“Emm, ne, aku akan tidur diluar,” kata Sungmin menyanggupi. Walau dia sendiri juga masih mengantuk.

Ahra kemudian menggoyang-goyang tubuh Kyuhyun yang hanya bertelanjang dada, miris sekali melihatnya. Udara cukup dingin kenapa dia malah tidak memakai pakaian. Dasar.

“BANGUN!!!” kata Ahra meneriaki Kyuhyun, karena adiknya malah tidak bergerak sama sekali. “Dia tidur apa mati, tsssk!” katanya heran.

Dengan terpaksa Ahra menendang pantat Kyuhyun dengan kakinya sekuat tenaga. “BANGUN! Cho Kyuhyun.”

“Emmh…” Kyuhyun sedikit menggerakkan badanya karena sakit akibat tendangan dibagian tubuhnya. Ia belum bisa membuka matanya yang berat, selain karena masih pagi dan mengantuk, juga akibat ia minum-minun tadi malam.

Ahra semakin kesal karena Kyuhyun belum juga sadar akhirnya, dengan kekuatan penuh ia kembali menendang Kyuhyun, hingga…

BRUK!

Kyuhyun jatuh kelantai. “Awww…” pekik Kyuhyun kesakitan. Ia memegangi pinggangnya yang sakit, dan meringis. Tentu saja matanya sudah terpejam. Sedikit ia mulai membuka matanya, ingin melihat kejadian kenapa dia bisa terjatuh.

“Sudah sadar, huh!” kata Ahra mencibir kearah Kyuhyun. Kyuhyun mencari sumber suara yang ia dengar, dan ia juga tidak asing dengan suara itu. Kyuhyun akhirnya mendongak dan dengan wajahnya yang terkejut, melongo saat melihat sesosok yang tengah berdiri dihadapannya.

“Nu…nu..na?” katanya terkejut melihat nunanya ada dikamarnya pagi-pagi seperti ini. “Ke..kenapa kau ada disini?” tanyanya lagi, membuat Ahra terseyum miring padanya. Kyuhyun yang melihat keadaannya yang tidak memakai baju kemudian ia dengan cepat berdiri, dan meraih tshirt yang memang ada diatas ranjangnya.

“Masih bertanya kenapa aku kesini setelah aku mendengar Hiuhwi membatalkan pernikahan, kau masih bertanya kenapa? Huh!” decak Ahra sambil menggeleng tidak percaya menatap adiknya yang seperti ini.

Kyuhyun duduk diranjagnya, dia diam mendengar apa kata kakaknya ini, sambil menahan pusing dikepalanya karena pengaruh minuman tadi malam. Tapi tetap ia bisa menangkap maksud kata-katanya kakaknya.

“Marhaebwa! Kau dan Hiuhwi sekarang sudah berpisah huh?” Ahra duduk disamping Kyuhyun, Kyuhyun tetap saja menekuk wajahnya. Ia tidak bisa menatap Ahra jika keadaannya masih seperti ini, apalagi Ahra pasti tahu ia masih dalam keadaan habis minum tadi malam.

“Ya! Ppali, marhaebwa! Kau membuatku gila Kyuhyun-ah, Appa, Eomma sudah mempersiapkan semuanya, tiba-tiba kalian tidak jadi menikah? Ada apa? Walaupun foto itu penyebabnya, bukankah kalian juga sepasang kekasih, lalu setelah apa yang kau lakukan pada Hiuhwi, apa kau tidak mau bertanggung jawab. Aish jinja!!!” kata Ahra panjang lebar.

“Nuna tidak menyangka kau mengakhiri semua ini.”

“Aku tidak mengakhirinya nuna-ya! ” potong Kyuhyun, tetap ia masih belum menatap Ahra. “Hiuhwi, dia yang ingin mengakhirinya. Aku siap bertanggung jawab menikahinya, untuk apa aku repot-repot membeli apartement, untuk apa aku melakukan semua ini kalau tidak untuk membuatnya menjadi istriku! Untuk apa nuna-ya…” jawab Kyuhyun frustasi. Ia meremas rambut coklatnya menjadi lebih acak-acakan.

Ahra melihatnya menjadi sedikit kasihan, Kyuhyun akhir-akhir ini ia dengar juga sering mabuk. Apakah ini juga karena Hiuhwi membatalkan pernikahan.

“Tapi, apa tidak ada cara lain, Arggh… kau ini pria Kyuhyun-ah, berusaha merebut Hiuhwi, mengembalikan dia, apa kau tidak bisa. Aku malu, jika mengingat apa yang sudah kau perbuat padanya.”

“Ne, aku memang pria brengsek untuknya, aku tidak seperti pria yang akan dijodohkan dengannya. Aku tidak seperti pria itu. Aku bodoh terlalu mencintainya sekarang nuna-ya, eottoke? Dia bersama pria yang dijodohkan dengannya, aku bisa apa… nuna.”

Ahra terkejut mendengar penjelasan Kyuhyun barusan. Hiuhwi dengan pria yang akan dijodohkan dengannya.

“M…mwo? Dijodohkan maksudmu?”

“Pria tua itu tidak suka Hiuhwi menikah dengan idol sepertiku, dia tidak percaya aku ini akan bertanggung jawab pada Hiuhwi, lantas dia membatalkan semua tuntutannya. Dan Hiuhwi juga bodoh, untuk apa dia setuju dengan perkataan pria tua itu.”

“Itu karena kau tidak meyakinkannya, dasar kau juga bodoh!” Ahra menatap kesal pada Kyuhyun. “Kalau kau memang mencintainya, kau seharusnya tahu apa yang harus kau lakukan. Terserah dirimu saja, nuna pusing mendengar ini semua!”

Ahra beranjak, tapi tangan Kyuhyun menahannya. Ahra menoleh kearah Kyuhyun, melihat wajah Kyuhyun yang seperti mayat hidup membuatnya miris.

“Nuna, jebal jangan bicarakan ini pada Appa, pada Eomma.” pinta Kyuhyun. “Aku akan berusaha semampuku, yakshoke!” tambah Kyuhyun. Ahra tersenyum kemudian menggerakkan badannya untuk memeluk Kyuhyun.

“Arasseo!” jawab Ahra. “Nuna, tidak suka melihatmu mabuk setiap hari Kyuhyun-ah, jangan minum terus. Kesehatanmu lebih penting, ara!”

Kyuhyun diam, ia sepertinya tidak bisa memenuhi janji kakaknya saat ini. Hanya itu penghilang rasa stres yang dialaminya saat ini.

“Ya, awas saja sampai aku tahu kau seperti ini lagi. Aku jamin, seumur hidup kau tidak akan bertemu pspmu lagi!” ancam Ahra sambil melepas pelukannya. Kyuhyun hanya tersenyum dengan smirknya, tidak takut dengan ancaman kakaknya ini.

“Ara!” jawab Kyuhyun.

“Aku pergi dulu.”

“Eumh…” Kyuhyun membaringkan tubuhnya lagi saat Ahra keluar dari kamarnya.

“YAK! Apa yang kalian lakukan disini!” pekik Ahra, membuat Kyuhyun bangun dari tidurnya. Seketika Kyuhyun menuju tempat kakaknya sekarang.

“Ada apa?” tanya Kyuhyun pada Ahra, dan ternyata, Kyuhyun cukup terkejut melihat pemandangan yang lumayan aneh. Hyungdeulnya berkumpul didepan kamar Kyuhyun. Pasti mereka mendengar pembicaraan Kyuhyun dan Ahra.

“Eum, Ahra-ya kami hanya__” Kangin sedikit bingung, sementara Eunhyuk dan juga Ryeowook mereka hanya tersenyum aneh. Seakan takut melihat duo iblis didepan mereka.

“Kami tidak sengaja tadi Ahra-ya, tapi kami tidak mendengar apapun. Iyakan Wookie-ah.” kata Sungmin sambil menatap Ryeowook, yang membuat Kyuhyun menatapnya dengan memicingkan matanya kearah mereka.

“Kyu kami tid___”

“HYUNG!!!” pekik Kyuhyun.

__oOo__

SM Ent. Building.

09.00 PM KST.

Kyuhyun tampak tidak bersemangat latihan hari ini, entahlah ini juga disebabkan karena kondisi badannya yang sedikit menurun. Ia mengusap peluh yang ada diwajahnya, kemudian meraih ponselnya. Tetap saja masih sama, tidak ada pesan dari Hiuhwi yang masuk. Raut wajahnya kembali kecewa.

Sudah tiga hari ini, sejak Kyuhyun mengatakan perasaannya pada Hiuhwi, justru kini saat ia mengharap Hiuhwi akan menghubunginya, berharap Hiuhwi akan menemuinya, yang ada kini sepertinya tidak mungkin Hiuhwi akan melakukan apa yang Kyuhyun harapkan.

“Ini vitaminmu Kyuhyun-ah. Jaga kesehatanmu. Aku dengar, kau sering mabuk, bahkan setiap hari.” kata manager pada Kyuhyun. Kyuhyun meraihnya malas. Sudah banyak orang yang menasehatinya, tapi ia hanya menganggapnya angin lalu. Baginya, semuanya itu omong kosong, mereka tidak tahu bagaimana hancurnya dirinya saat ini. Mudah saja berkata, sabar, dan juga banyak makan. Tapi kalau mereka dalam posisi Kyuhyun?

Ini membuat Kyuhyun kesal saat ini. Apalagi ocehan beberapa manager padanya.

“Kyu…”

“Ne, aku dengar hyung…” jawab Kyuhyun malas pada manager.

“Ige, makanlah…” Ryeowook menyerahkan sekotak makanan untuk Kyuhyun, Kyuhyun menatap malas. Padahal ia sebenarnya juga lapar. “Semua sudah makan, tinggal kau Kyuhyun-ah.” tambah Ryeowook lagi.

“Eum? Aku sudah kenyang, kau saja yang makan. Atau kau bawa pulang saja, Shindong dan juga Kangin hyung masih ada.” jawab Kyuhyun malas.

“Aigoo, kau ini. Tssk!” gersah Ryeowook. “Kau jarang makan akhir-akhir ini, kau ingin sakit? Sebentar lagi persiapan konser di Jepang, apa kau__”

“Diam lah… aku bisa jaga kesehatanku!” potong Kyuhyun. Ia kemudian meraih tasnya. “Aku pergi dulu. Aku ingin istirahat!” kata Kyuhyun sembari beranjak dari duduknya.

Semua kini menatap Kyuhyun yang sudah berlalu dihadapan mereka, tampak miris melihat keadaan magnae mereka. Setelah mereka dengar apa yang terjadi, memang tidak mudah bagi Kyuhyun menghadapi semua ini.

“Aku harap ini cepat selesai. Apalagi kondisi tubuhnya yang mulai memburuk saat ini.” kata Donghae.

“Siwonnie kau tidak tahu dimana Hiuhwi? Kyuhyun sepertinya harus bicara lagi dengannya. Dia terlalu gengsi untuk menghubungi Hiuhwi.” kata Sungmin.

“Ne, ara! Bocah setan itu, kalau dia seperti ini, serasa memang dia magnae kita.”

__oOo__

Kyuhyun berjalan dengan langkah pelannya saat hendak keluar dari gedung ini, staff yang berpapasan dan menyapanya sepertinya tidak ia gubris sama sekali. Ia merasakan pusing yang luar biasa saat ini mendera kepalanya. Pening.

“Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun berhenti seketika, saat ia mendengar ada yang memanggilnya. Suara yang tidak asing sepertinya.

“Kau??” Kyuhyun menatap sesosok pria yang berdiri disampingnya. “Ada apa?” tanya Kyuhyun.

Tuan Han tersenyum melihat Kyuhyun, Kyuhyun hanya memasang wajah tanpa ekspresinya. Ia sebenarnya sangat tidak suka dengan pria ini. Mengingat dia yang menyebabkan ia dekat dengan Hiuhwi, dan menyebabkan ia gagal dengan Hiuhwi.

“Aku baru saja ada pertemuan dengan pemegang saham lainnya. Kebetulan aku melihatmu.” jawabnya. Kyuhyun hanya memalingkan wajahnya. “Kau masih marah denganku?” tanya tuan Han saat mengetahui ekspresi Kyuhyun yang terlihat angkuh didepannya.

“Kau sudah tahu itu. Aku tidak marah, aku hanya tidak suka melihatmu yang selalu mencampuri urusan Hiuhwi.” jawab Kyuhyun penuh penekanan.

“Hhh.. Ara! Wajar kau membenciku, tapi aku ada alasan melakukan itu semua. Tanyakan pada Hiuhwi jika kau tidak yakin kenapa aku bisa mengatur Hiuhwi, bukan karena hutang keluarganya, tapi karena janji Eommanya.”

“…..” Kyuhyun diam mendengarnya. Ini memang aneh, tapi Kyuhyun cukup terkejut mendengarnya.

“Jung Ah, Ibu Hiuhwi, dia berpesan padaku, menuliskan surat. Agar aku selalu menjaga Hiuhwi, membuat Hiuhwi tidak kekurangan, karena ia tahu saat itu bisnis suaminya sudah hancur. Jadi, aku hanya ingin yang terbaik dengan Hiuhwi, termasuk masa depannya bersama pria yang akan menjadi suaminya.” jelasnya.

“Lalu kau berpikir aku tidak bisa membuat Hiuhwi bahagia? Kau pikir aku___”

“Aku tahu kau dari keluarga kaya raya dan terpandang Cho Kyuhyun, tapi statusmu itu yang membuat__”

“Ah, Ne! Jadi maksudmu, aku harus keluar dari Super Junior, untuk bisa menikah dengan Hiuhwi.” decak Kyuhyun.

Tuan Han diam sejenak. Ia tampak berpikir. “Tapi sepertinya sekarang semuanya sudah tidak bisa lagi.” kata Tuan Han membuat Kyuhyun seketika menoleh kearahnya. Terkejut, apa maksud kata tuan Han ini.

“Mwo?”

“Ne, Hiuhwi kan sudah tidak ada di Seoul lagi, apa kau tidak tahu tentang ini?” tuan Han juga terkejut melihat Kyuhyun yang sepertinya tidak tahu keberangkatan Hiuhwi ke New York.

Kaki Kyuhyun seakan lemas, tidak kuat untuk menopang berat badannya saat ini. Keringat dingin mengucur ditubuhnya. Apakah benar kata tuan Han ini.

“K… kau bicara apa!!!” pekik Kyuhyun.

“Aish jinja? Jadi kau belum tahu? Hiuhwi hari ini akan berangkat ke New York bersama Appanya.”

__oOo__

Incheon Airport.

Semilir angin malam ini, meniup ujung rambut tipis Hiuhwi yang terurai dengan indah, topi rajut dikepalanya untuk membuat sedikit hangat dirinya membuatnya tampak manis memakainya, walau sebenarnya ia sangat sedih hari ini.

Duduk dengan koper disampingnya, dan juga dengan ponsel ditangannya. Menatap layar ponselnya. Masih foto Kyuhyun. Masih dengan foto Kyuhyun saat pertama kali Kyuhyun memberinya ponsel ini padanya. Benda ini yang sengaja ia tidak kembalikan pada Kyuhyun.

“Aku pantas menerima ini, yah! Ini akan aku kenang selamanya Kyuhyun-ah.” kata Hiuhwi sendiri.

Tess…

Air mata Hiuhwi jatuh kembali, lagi dan lagi. Setelah ia mengingat kembali, kenangan ia bersama Kyuhyun. Saat pertama bertemu Kyuhyun dan saat ia mulai menyukai Kyuhyun karena sikap Kyuhyun yang seenaknya sendiri. Menyukai Kyuhyun karena perlakuan Kyuhyun padanya. Ini sulit sekali dilupakan.

“Mianhae Kyuhyun-ah. Mungkin suatu saat nanti kau bisa hidup bahagia dengan gadis lain, bukan gadis sepertiku. Aku jahat sekali padamu.” gumamnya lirih. “Kau tahu, sepatu pemberianmu. Aku memakainya hari ini. Aku jamin, tidak akan memakainya lagi, aku akan menyimpannya rapat-rapat agar tidak rusak… karena aku yakin, aku tidak bisa lagi bertemu denganmu. Entah sampai kapan. Dan… aku pasti…”

Hiuhwi mengatakan ini sambil menatap foto Kyuhyun diponselnya, Hiuhwi mengusap air matanya cepat dengan tangannya. Ia seolah tidak bisa berkata lagi, tenggorokkannya sakit untuk berbicara, tercekat karena menahan laju air matanya.

“Aku pasti akan sangat merindukanmu… aku pasti merindukanmu, aku mencintaimu Kyuhyun-ah. Apa aku pantas berkata seperti ini padamu, Huh…” kembali Hiuhwi mengusap air matanya. Ia tidak sadar jika Appanya menyaksikan ini. Tuan Lee yang membawa tas belanjaan, tidak mampu menahan sakit didadanya setelah ia melihat Hiuhwi yang seperti tersiksa saat ini.

“Maafkan aku Kyuhyun-ah. Maaf…” Hiuhwi mendekap ponselnya sambil menahan tangisnya. Tapi tetap saja laju airmatanya mengalir dipipinya.

“Hiuhwi-ya…” Hiuhwi menoleh dengan mengusap pipi dan matanya, ia tidak ingin Appanya tahu ia menangis karena Kyuhyun.

“Appa…” kata Hiuhwi.

“Appa menyayangimu…” Seketika tuan Lee mendekap erat tubuh mungil Hiuhwi, menumpahkan perasaan sayangnya pada putri satu-satunya. “Appa sangat mencintaimu.”

“Appa, kenapa menangis, hum?” kata Hiuhwi saat mendengar nada bicara Appanya yang bergetar. “Aku juga menyayangi Appa!!! sampai kapanpun…”

“Maafkan Appa Hwi-ya.”

__oOo__

Kyuhyun berlari dengan sekuat tenaga yang masih ia miliki, ia tidak memperdulikan sekarang kondisi badannya yang seperti tidak kuasa untuk berlari. Sambil memegang perutnya yang ia rasa sedikit sakit jika ia berlari dengan cepat.

Matanya menatap keseluruh penjuru Airport. Mencari gadis yang ia sangat ingin temui, menahan gadis itu agar tidak pergi. Ia tidak ingin Hiuhwi pergi dengan cara seperti ini. Wajah Kyuhyun terlihat sangat cemas, letih, dan matanya memerah. Ia menahan tangisnya sekarang. Hiuhwi, sepertinya sudah tidak ada dibandara.

“Pesawatnya akan berangkat sebentar lagi… kurang setengah jam, cepatlah… jika kau masih ingin bertemu Hiuhwi.” Kyuhyun teringat kata tuan Han tadi.

Kyuhyun akhirnya melihat jadwal keberangkat pesawat yang akan ke New York. Tapi sepertinya ia…

“Dia sudah pergi? Tidak mungkin!” Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Ia lantas mencari tahu, bertanya dengan petugas bandara mungkin. Yah… Kyuhyun berlari bertanya kepada seseorang yang kini memakai seragam biru matang.

“Mmmh…” Kyuhyun mengatur nafasnya yang terengah-engah karena berlarian sepanjang di bandara ini. “Pesawat yang New York apa___”

“Sudah berangkat, baru lima menit yang lalu tuan.”

“APA! Tidak mungkin… coba kau cek sekali lagi, apa benar__”

“Tuan, saya petugas disini, jadi saya juga lebih tahu.”

Kyuhyun seperti kehilangan kendali dirinya saat ini. Sepertinya mendapat hantaman keras tepat didadanya. Sesak yang ia rasa saat ini. Ia masih belum percaya Hiuhwi pergi. Belum percaya sama sekali. Kakinya lemas. Kepalanya sakit sekali, sepertinya ia sudah tidak kuat sekarang.

“Dia sudah pergi? Tidak mungkin…”

__oOo__

Kyuhyun masuk kedalam mobilnya dengan wajah pucatnya. Melepas masker serta topi dihodienya. Memencet nomor telepon, dengan sesekali memejamkan matanya. Merasakan pusing dikepalanya dan juga menahan sakit diperutnya saat ini.

“Hyung… jemput aku.” kata Kyuhyun lirih.

“Kau dimana malam-malam begini? Apa kau mabuk-mabukan lagi, Aish! Kau ini__”

“Aku di Incheon airport, di basemant… ppali hyung aku___”

“Ya! Kyuhyun-ah, kau kenapa. Kyuhyun-ah jawab aku!”

Sepertinya Kyuhyun sudah tidak bisa menjawab teleponnya, ia sudah memejamkan matanya.

__oOo__

Super Junior’s Dorm.

Kyuhyun masih belum bisa beranjak bangun dari tidurnya. Keadaannya masih sama. Ia juga belum meminum satu obatpun, hanya tidur dan tidur. Sungmin hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Ini sudah malam, dan Kyuhyun tetap saja masih sama. Bagaimana mau sembuh kalau seperti ini.

“Hwi-ya… jangan pergi. Jebal…” gumam Kyuhyun lirih. “Jebalyo…” gumamya lagi. Sungmin mendesah berat. Memang sejak tadi malam, hingga sekarang Kyuhyun terus memanggil nama Hiuhwi. Sungmin harus bertindak, Hiuhwi harus datang kesini. Tidak peduli masalah apa yang melandanya.

“Hyung… aku sudah menghubungi Hwi-ya. Sebentar lagi pasti dia kesini.” kata Eunhyuk pada Sungmin. Sungmin menganggukkan kepalanya singkat. “Kyuhyun belum bangun?” tanya Eunhyuk.

“Belum… sama sekali. Demamnya juga masih sama, bubur juga tidak ia makan. Bagaimana Kyuhyun bisa sembuh kalau begini. Aku takut penyakitnya makin parah.” jelas Sungmin pada Eunhyuk.

“Kyuhyun eodiga!!!” pekik seseorang. Sungmin dan Eunhyuk saling bertatapan. Itu suara.

“Kyu…Kyuhyun…” Hiuhwi sudah berada diambang pintu kamar Kyuhyun, dan melihat kondisi Kyuhyun saat ini. Ia sangat terpukul melihat ini. “Kenapa bisa seperti ini… Kyuhyun-ah…”

__oOo__

Hiuhwi masih betah menatap Kyuhyun yang sedang terlelap, sesekali ia mengganti kompres didahi Kyuhyun. Dengan telaten membenahi selimut Kyuhyun. Tangannya lalu meraih tangan Kyuhyun dan menggenggamnya erat. Memberi kehangatan pada Kyuhyun. Matanya yang sembab jelas sekali terlihat karena ia juga menangis melihat keadaan Kyuhyun. Ini sudah jam lima pagi bahkan Hiuhwi juga belum tidur sama sekali.

“Kyu, bangunlah. Jebal… maafkan aku. Maaf… maafkan aku Kyuhyun-ah.” gumam lirih Hiuhwi. Mengusap pipi Kyuhyun dengan lembut. “Kau boleh menghukumku, asal kau bangun dan sembuh dari sakitmu… ayolah Kyu, bangunlah.” katanya lagi.

“Kau ingin mendengar jawabanku bukan. Ayo cepat sembuh, bagaimana kau tahu jika kau terus seperti ini. Ppali-ya…” Hiuhwi lagi-lagi mengusap air matanya.

“Emmh…” Kyuhyun menggerakkan sedikit kelopak matanya. Berusaha membuka matanya perlahan, namun terasa berat. Hiuhwi yang tahu ia cukup terkejut dan senang melihat ini. Akhirnya Kyuhyun sadar juga dari pengaruh obat.

Kyuhyun mulai bisa melihat disekelilingnya, namun saat ia menatap Hiuhwi. Ia seperti tidak percaya. Apa ini mimpi??? Apa ia sudah berada dialam lain.

“Kyuhyun-ah.” kata Hiuhwi pelan. Kyuhyun masih mengerjapkan matanya. Lalu ia melihat tangannya yang berada dalam genggaman tangan Hiuhwi. “Kyuhyun-ah, kau sudah siuman. Kau__”

“Hiuhwi?”

“Eum… Aku Hiuhwi, kau membutuhkan sesuatu katakan aku__”

“Untuk apa kau disini! Bukankah kau sudah pergi dari Seoul? Kau ke New York kan?!” kata Kyuhyun pelan namun terdengar ketus. Hiuhwi terkejut, kenapa Kyuhyun tahu ia akan pergi ke New York.

“Emmh, aku tadinya memang ingin pergi ke New York. Tapi aku__”

“Kenapa kau tidak pergi saja, kenapa kau malah kembali hum.” kata Kyuhyun, Hiuhwi menatap Kyuhyun dengan wajah menyesalnya. Sesekali Kyuhyun meliriknya dengan tatapan yang sepertinya ia tidak suka melihat Hiuhwi.

“Kyu, kau masih sakit. Wajahmu juga masih pucat sebaiknya kau istirahat dulu. Kita bicarakan nan__”

“Kenapa kau menjagaku? Kau khawatir padaku Hwi-ya.” sahut Kyuhyun. “Kalau kau ingin pergi, pergilah sekarang. Aku…” Kyuhyun tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menahan gejolak emosinya saat ini. Lagi pula kepalanya juga masih sedikit pening.

“Pergilah, aku masih ingin sendiri.” kata Kyuhyun datar. Hiuhwi diam, ia tahu ia sangat bersalah kali ini.

“Kyu, aku ingin__”

“Pergilah sekarang…” Kyuhyun memalingkan wajahnya, ia tidak menatap Hiuhwi.

“Baiklah, kalau itu maumu. Aku akan pergi.” Perlahan ia berdiri dari duduknya yang memang tepat disamping ranjang Kyuhyun. Meraih sweter tipisnya dan tas kecilnya. Tentu saja dengan mata yang memerah. Ia tidak menyangka akan seperti ini.

Hiuhwi akan melangkahkan kakinya, menjauh dari sini. Tapi….

GREEPPP!!!

Tiba-tiba tangan Kyuhyun menarik tubuhnya hingga ia benar-benar duduk tepat diranjang Kyuhyun. Dada Hiuhwi berdebar lebih kencang saat tangan Kyuhyun melingkar diperutnya, apalagi saat ini Kyuhyun membenamkan kepalanya tepat dipundaknya. Nafas Kyuhyun yang hangat menerpa kulit leher dan bahunya, menggeletik perasaan Hiuhwi saat ini. Hiuhwi belum menoleh saat ini, ia masih menghadap kedepan.

“Jangan pergi…” kata Kyuhyun pelan. Terdengar seperti gumaman, tapi Hiuhwi masih bisa mendengarnya. “Jebal… tetaplah disini Hwi-ya, jebal-jebal.”

Hiuhwi tidak kuasa meneteskan airmatanya mendengar suara keputusasan Kyuhyun saat ini. Kyuhyun masih memeluknya seperti ini.

“Jangan tinggalkan aku lagi, berjanjilah padaku…” suara serak Kyuhyun terdengar menyayat hatinya. Membuatnya sulit untuk berkata saat ini.

Kyuhyun seketika membalikkan tubuh Hiuhwi, menghadap dirinya saat ini.

“Kyuhyun-ah…” gumam Hiuhwi. Kyuhyun menatap detail wajah Hiuhwi, gadis yang telah mampu membuatnya seperti mati saja bila tidak bisa bersamanya. “Maafkan aku… aku__”

“Sstt…” Kyuhyun menutup bibir Hiuhwi. “Aku mencintaimu. Kau mendengarnya bukan?”

Hiuhwi tersenyum sambil menahan tangisnya, melihat Kyuhyun seperti ini, ia merasa sangat bersalah juga tidak pantas jika bersama Kyuhyun. Hiuhwi mengangguk pelan. “Emh…”

“Kau tahu, aku tidak butuh gadis-gadis yang seperti kau pikirkan atau seperti yang kau baca di internet. Aku tidak membutuhkan itu semua. Aku hanya membutuhkan Lee Hiuhwi, gadis bodoh sepertimu yang aku butuhkan. Jadi aku mohon, kau jan___”

“Aku mencintaimu. Cho Kyuhyun aku juga mencintaimu…” potong Hiuhwi cepat. Ini membuat Kyuhyun terkejut mendengarnya, ia kemudian tersenyum simpul mendengarnya dari mulut Hiuhwi sendiri. “Maafkan aku… membuatmu seperti ini.” sesal Hiuhwi.

Kyuhyun mengeratkan pelukan tangannya dipinggang Hiuhwi, membuat tubuh Hiuhwi menempel erat ditubuhnya, hingga tidak ada celah diantara keduanya. Kyuhyun memajukan sedikit wajahnya, menempelkan hidungnya tepat di ujung hidung Hiuhwi. Memejamkan matanya, dan merasakan kerinduan yang sangat dalam pada gadis ini.

Hiuhwi bisa merasakan hembusan nafas Kyuhyun menerpa kulitnya, apalagi saat ini tangan Kyuhyun ada dibagian pipinya mengusap dengan lembut, membuat Hiuhwi juga tidak berani menatap Kyuhyun.

“Jangan tinggalkan aku lagi…”

Belum Hiuhwi menjawab, bibir Kyuhyun sudah menempel tepat dibibirnya. Bergerak pelan diatas bibirnya, kemudian melumat bibir Hiuhwi bergantian dengan sangat lembut. Hiuhwi bisa merasakan ciuman yang hangat dari Kyuhyun. Hiuhwi juga membalas ciuman ini dengan perasaannya yang sekarang. Menumpahkan perasaan yang sama-sama terbalas saat ini. Tangan Kyuhyun tergerak kebagian tengkuk Hiuhwi untuk lebih memperdalam ciumannya, memiringkan kepalanya kembalinya, untuk menjangkau bibir Hiuhwi, lumatan-lumatan kecil dan kini sedikit berubah lebih cepat seiring waktu. Tidak peduli Kyuhyun dengan dirinya yang kini masih dalam keadaan sakit, ia hanya ingin menyalurkan perasaannya pada Hiuhwi.

Hanya bunyi decapan yang mengiasi ruangan kamar ini, suasana yang sunyi dan suasana hati mereka yang sepertinya sudah lega dari perasaan masing. Membuat Kyuhyun dan Hiuhwi masih ingin menikmati ciuman ini lebih lama. Tangan Hiuhwi yang memang ada dipinggang Kyuhyun, kini meremas tshirt Kyuhyun pelan, untuk menahan gejolak dihatinya saat ini.

Ciuman saat ini memang dirasa Kyuhyun sangat berbeda karena ia juga akhirnya lega setelah mengetahui perasaan Hiuhwi sebenarnya. Perasaan yang sama-sama saling mencintainya.

“Hiuhwi-ya, ini buburnya jik… jika___”

=TBC=

Ya ampun itu saya nulis apaan ya…. mesum-mesum DUARRRR!!!!!!! *bunyi LPG meledak *
Woaaa… PART 9 sudah beres! *ciumin Kyuhyun, ciumin Yeye : *
Nah! Mau ngomong apa juga bingung ya -____-”
Yang penting, mereka sudah baikkan, part selanjutnya? Enakan nikah, atau si cute Jongki bakalan tidak terima? *PLAK

Okey, see u next part!!! doakan tidak lama ya… ~~^^