FF “Married By Scandal??” Part 7 [Kyu-Hwi]

FF “Married By Scandal??” Part 7 [Kyu-Hwi]

Author : Youngi (@yesungkiss)

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Hiuhwi

Support Cast : Super Junior members, Etc…

Genre : Friendship, Romance (?), Comedy (?)

Ratting : PG-16

Ps : Typo!

Author’s POV

Hiuhwi menggeliatkan badannya setelah ia merasakan matanya yang silau karena sinar matahari pagi masuk kedalam celah cendela kamarnya. Dengan perlahan ia mulai membuka matanya dengan sempurna, terdiam sesaat saat matanya menatap ponsel pemberian Kyuhyun yang tergeletak disampingnya.

Tangannya meraih ponsel tersebut, dilihatnya sejenak, kemudian wajahnya tampak muram. Ia masih berharap akan ada pesan, ataupun panggilan yang tidak terjawab dari satu-satunya nomor yang tersimpan diponsel ini. Tapi, nyatanya. Hal itu tidak terjadi. Dilihatnya lagi, ponsel miliknya… tetap tidak ada satupun pesan atau panggilan dari seseorang yang sangat ia harapakan akan memberinya kabar.

Pikirannya menerawang bagaimana kata-kata Tuan Han padanya, bagaimana kata-kata Kyuhyun saat dibandara, ciuman pria itu dirasa Hiuhwi paling menyesakkan untuknya, bagaimana tidak, ia menikmati ciuman itu sambil menahan air matanya agar tidak keluar saat itu.

“Kyuhyun-ah…” gumamnya pelan. Hiuhwi juga heran, kenapa ia sangat lemah?? tidak.. ini tidak boleh seperti ini terus.

Ia harus semangat hari ini, tidak boleh seperti kemarin yang hanya berdiam diri dikamarnya, sambil menangis? Ia bukan gadis seperti itu, tapi kenapa semua berubah saat ia menyukai dan mencintai pria itu. Cho Kyuhyun. Hebat sekali telah membuat Hiuhwi seperti mayat hidup.

“Dua hari Hiuhwi, ia tidak memberimu kabar??? bagus bukan… jadi kau…” Hiuhwi menghentikan kata-katanya sejenak. “Kenapa disini seolah aku yang menginginkannya? Ya Bodoh!” rutuknya sendiri.

Apa Kyuhyun telah melupakannya? Ya, Hiuhwi kau bodoh sekali.

“Yah! Aku harus semangat. Hiuhwi-ya, kau harus semangat, sekarang waktunya bekerja. Kau tidak boleh lemah hanya karena pria itu tidak memberimu kabar. Fighting…”

Dengan cepat ia berdiri dan menuju kamar mandi, dan cukup tahu saja. Ia kemarin juga belum membasuh dirinya dengan setitik air. Menyedihkan sekali.

__oOo__

Gadis ini masih betah menatap ponsel yang ada ditangannya, bukan karena ia sedang mengetik pesan atau apa, yang ia lihat hanya gambar wallpapernya, foto seseorang yang menyebalkan baginya karena telah membuatnya gila, dengan merindukan kehadiran pria itu disampingnya. Cho Kyuhyun, yah dialah pria itu, siapa lagi?

Sudah setengah jam ia duduk dihalte yang dekat dengan penginapannya, bukannya tidak ada bus yang lewat, ia hanya sibuk menatap layar ponsel pemberian Kyuhyun, sehingga ia tidak menyadari bahwa sudah ada dua bus lewat.

Hiuhwi menghela nafas berat, mendongakkan kepalanya dan menatap lurus kedepan, pikirannya terus tertuju pada Kyuhyun, Kyuhyun dan Kyuhyun. Entahlah, ia seharusnya senang karena Kyuhyun tidak mengganggunya, mengingat sudah dua hari Kyuhyun tidak mengirimi pesan padanya, teleponpun juga tidak. Hiuhwi berpikir, untuk apa Kyuhyun memberinya ponsel kalau ia tidak menghubunginya sama sekali. Dasar pria bodoh, menyebalkan.

Yah! Dia akui, salah satu alasan menyalahkan Kyuhyun karena dia memang merindukan pria itu.

“Tskk… ada gadis bodoh seperti aku?” Hiuhwi tersenyum kecut, “Dua hari Hiuhwi-ya, dan dua hari lagi, kamu akan berpisah, maka manfaatkan waktu ini untuk menjauh dari pria itu, singkirkan nama Cho Kyuhyun dari pikiranmu. Singkirkan…” Hiuhwi berkata sendiri. Sesaat kemudian ia menghela nafas panjang lagi, merutuki dirinya sendiri.

Ia kemudian tersadar ketika melihat jam tangannya, “Omo! Jam sepuluh!” pekiknya. “Hiuhwi-ya, memang benar jika kau bodoh, bagaimana bisa kau terlambat!”

“Hiuhwi-ya…”

Gadis ini mencari-cari sumber suara yang memanggilnya, tatapannya terhenti ketika menatap seseorang yang tengah ada didalam mobil, mengenakan kaca mata hitamnya dengan senyuman yang sangat manis.

“Sungmin oppa.” gumamnya pelan.

“Kajja! Kau mau ketempat kami bukan?”

Hiuhwi hanya mengangguk singkat, Sungmin kemudian mengajaknya untuk masuk kedalam mobil. Dengan segera Hiuhwi juga berjalan menghampiri mobil Sungmin.

“Sungmin oppa, kenapa pagi-pagi kau lewat sini? Memang kau mau kemana?” tanya Hiuhwi. Sungmin belum menjawabnya, pria ini sibuk menatap wajah Hiuhwi yang sepertinya agak sedikit lain.

“Ya, Sungmin oppa…” panggil Hiuhwi memastikan.

“Ne? Ah, masuklah, kebetulan aku tadi baru saja dari rumah. Tadi malam aku tidur dirumah Hiuhwi-ya.”

Hiuhwi sudah ada didalam mobil Sungmin dan duduk tepat disebelahnya. “Eum, jadi kau tidur dirumah?”

“Kau sakit?” tanya Sungmin tiba-tiba. Hiuhwi segera menatap Sungmin, ia sedikit terkejut, apakah memang wajahnya terlhat seperti orang sakit? Ya Tuhan, Hiuhwi kau mengenaskan sekali, si bodoh itu yang membuatmu seperti ini? Hah!

“Ann..anniya.” sangkal Hiuhwi dengan cepat ia menghadap lurus kedepan. Sungmin masih memperhatikannya dari samping. Wajah Hiuhwi memang tidak seperti biasanya, sedikit kurus? Apakah ia ada masalah dengan Kyuhyun? Atau masalah lainnya?

“Eum, Kyuhyun tadi mengirimi aku pesan, dia bertanya padaku. Apakah kau baik-baik saja. Aku heran sekali padanya, apa mungkin dia tahu keadaanmu sekarang.”

“Mwo??? Kyuhyun mengirim pesan? Pada Sungmin oppa?” Hiuhwi terkejut karena memang sejak Kyuhyun berangkat ke Jepang, pria itu seolah menghilang tanpa jejak.

“Ne? Wae? Apa dia tidak mengirimimu pesan?” Sungmin menatap Hiuhwi heran, sementara Hiuhwi hanya diam, ia belum bisa menjawab.

“Aku kira, dia sudah mengirim pesan untukmu, dan menanyakan keadaanmu, lalu kau berbohong dengan mengatakan kau baik-baik saja, makanya Kyuhyun bertanya padaku tentang keadaanmu. Nyatanya… Kau tidak baik-baik saja.” jelas Sungmin.

“Aku baik-baik saja…” jawab Hiuhwi pelan. Ia kemudian menekuk wajahnya, Sungmin merasa tidak enak hati melihat Hiuhwi yang sepertinya bersedih. Kyuhyun keterlaluan sekali menurutnya, tidak memberi kabar pada Hiuhwi, yang jelas-jelas gadis ini sangat merindukannya.

“Aku bisa melihatnya, walau kau mengelaknya.” tambah Sungmin lagi, “Apa kau merindukannya?” tanya Sungmin pada Hiuhwi.

Hiuhwi terdiam cukup lama, ia harus berkata Iya! Tapi tenggorokkannya tercekat, ia sedih jika mengingat ia ingin bertemu Kyuhyun, tapi setelah itu ia harus mengatakan yang sebenarnya. Ia harus berpisah.

“Ne, aku merindukan Kyuhyun.” Hiuhwi tertunduk dengan mengusap pipinya sekilas, ia mengalihkan pandangannya menatap jendela luar, agar Sungmin tidak tahu ia sudah meneteskan air mata.

Sungmin terdiam, ia mendengar suara parau yang keluar dari bibir gadis ini. Dengan perlahan Sungmin mengusap pundak Hiuhwi, mencoba membuat Hiuhwi sedikit tenang. Ia tidak tahu kenapa Hiuhwi menangis selain karena merindukan Kyuhyun, Sungmin yakin ada masalah diantara Kyuhyun dan Hiuhwi. Dan ia tidak berhak ikut campur terlalu jauh.

‘Kyuhyun-ah, memang sebaiknya kau tidak usah menghubungiku. Ini lebih baik, dari pada aku terus mengharapkanmu, itu membuatku semakin sulit’

__oOo__

Hiuhwi memastikan barang yang dibawa Siwon telah masuk kedalam mobil semua. Ia kembali melihat Siwon yang kini masih berbincang dengan salah satu staff produksi drama yang sedang ia bintangi. Ternyata syuting drama tidak semudah yang ia bayangkan. Ya, memang sekarang ia sedang menjalankan pekerjaannya dengan menjadi asisten Siwon.

Pekerjaannya ini setidaknya bisa membuatnya sedikit mengalihkan pikirannya yang terus saja tertuju pada Kyuhyun, walaupun ia sebenarnya juga masih belum sepenuhnya bisa.

Hiuhwi menunggu Siwon, yang kini sepertinya pria ini sudah selesai dan berjalan kearahnya.

“Kau lelah ya?” tanya Siwon saat sudah ada didepan Hiuhwi, pria ini hanya terrsenyum renyah melihat sikap Hiuhwi.

“Anniya, hanya bukan aku lelah karena bekerja denganmu, melihatmu saja aku sudah lelah. Apalagi kau yang menjalaninya?” jawab Hiuhwi.

Siwon tersenyum mendengarnya. “Tapi kau senang, bekerja denganku bukan? Dari pada dengan Kyuhyun?” goda Siwon. Hiuhwi terkejut.

“Hahaha, aku hanya bercanda Hiuhwi-ya.” lanjut Siwon. “Bagaimanapun Kyuhyun, kau pasti akan tetap suka walau dia semena-mena denganmu.”

“Anniya, aku lebih senang bekerja denganmu dari pada dengannya.” jawab Hiuhwi. Walau sebenarnya ia juga sudah menerima jika harus bekerja dengan Kyuhyun, sangat menyenangkan jika berada didekat Kyuhyun. Tapi ada alasan lain sehingga dia lebih suka dengan Siwon sekarang.

“Jinjayo?” Siwon terkejut. “Kyuhyun harus tahu…” lanjutnya terkekeh.

“Eum, dia kembali ke Seoul kapan Hiuhwi-ya? Kelihatannya kau memikirkan dia terus, kau merindukannya? Hum?” goda Siwon lagi.

Hiuhwi memasang senyum palsu. Ia memang merindukannya, tapi ia tidak tahu, kapan Kyuhyun akan kembali, pria itu kini belum memberinya kabar sama sekali.

“Hiuhwi-ya?”

Siwon dan Hiuhwi menoleh seketika saat ada suara yang tiba-tiba memanggilnya. Hiuhwi menatap sesosok yang kini tengah berdiri tidak jau dari tempatnya.

“Ahh… “ Hiuhwi menundukkan wajahnya, memberi salam.

“Jongki-ya…” kata Siwon.

“Siwon-sshi? Lama tidak bertemu denganmu…” balas Song Jongki. Keduanya sama-sama tersenyum, Hiuhwi sendiri yang terlihat sedikit kikuk diantara mereka.

__oOo__

Hiuhwi masih terdiam, belum berani mengucapkan satu patah katapun untuk mengalihkannya, ia kemudian menyantap makanan yang memang sudah ada dimejanya, begitupun pria yang kini tengah duduk didepannya. Alih-alih mencairkan suasana, pria itu kini mulai meminum moccacino ice  miliknya.

“Eum, kau tidak pesan makan?” tanya Hiuhwi pada Song Jongki yang memang hanya memesan minuman saja. Hiuhwi sebenarnya tidak enak, karena hanya dia yang memesan makanan. Tahu begini, dia tadi juga memesan minuman saja, tapi memag dia sangat lapar -_____-”

“Anniya.. kau makan saja. Melihatmu makan aku jadi kenyang sendiri.” jawabnya tersenyum.

“Ya, kau___” Hiuhwi tertahan, “Kau membuatku seperti gadis yang kelaparan saja.” lanjutnya.

“Hahaha, anniya. Bukan begitu, aku sudah makan tadi saat dikantor. Jadi aku memang sengaja saja mengajakmu makan kesini, ini tempat favoritku.” jelas Jongki padanya.

“Jinja?” Hiuhwi menatanya, sambil memakan lagi makanannya, gadis ini rupanya memang kepalaran. “Pasti dengan kekasihmu, benarkan?” lanjutnya.

“Tidak. Aku kesini sendirian, aku tidak punya kekasih.” jawab Jongki, “Dan, kau adalah orang pertama yang aku ajak kesini.”

Hiuhwi membulatkan matanya tidak percaya, ia hampir saja tersedak karena terkejut. Orang pertama? Pria ini tidak sedang merayunya bukan??? kenapa seolah Jongki sudah menyatakan kalau ia barus saja menyukai gadis ini. Ini membuat Hiuhwi seketika sulit untuk merubah raut wajahnya.

“Wae? Apa ada yang salah dengan ucapanku? Tapi, aku berkata benar.” kata Jongki.

“Eum, bu…bukan begitu. Hanya saja, mendengar aku yang pertama kau ajak kemari, seolah hanya aku saja temanmu, atau aku ini ___”

“Aku tahu.” potong Jongki. “Aku mengajakmu kesini karena memang kau satu-satunya gadis yang membuatku merasa nyaman.”

Seolah mendapat sebuah jakpot dengan sejumlah uang yang sangat banyak, Hiuhwi lagi-lagi terkejut. Walau ia sebenarnya tahu arah pembicaraan Jongki padanya.

Ia menyesal tadi kenapa dia ikut, kalau ternyata Siwon ditengah jalan membatallkan ingin makan bersama. Dan sekarang hanya mereka berdua, sepertinya dugaan Hiuhwi sedikit benar, pria ini sepertinya memang ingin dekat dengannya, melebihi seorang teman. Apa ini ada hubungannya dengan tuan Han.

“aku rasa, kau sudah tahu tentangku dari Tuan Han.” kata Jongki pelan. Hiuhwi hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus bagaimana.

“Eum, aku sudah tahu kemarin lusa. Dia yang memberitahuku, setelah aku bertemu denganmu saat ada pemotretan Super Junior distudio milikmu.” jelas Hiuhwi.

Pria ini menjadi sedikit merasa tidak enak pada Hiuhwi.

“Apa kau juga tahu, aku telah mengetahui dirimu dan itu tanpa kau tahu?” tebak Jongki.

“Humm… tuan Han memberitahuku.” jawab Hiuhwi pelan. Jongki hanya tersenyum mendengarnya, tersenyum karena kebodohannya sendiri.

“Kenapa kau malah tersenyum?” Hiuhwi heran menatapnya. Kalau seperti ini memang pria ini juga tidak kalah tampan dari Kyuhyun? Tapi, kenapa ia tetap saja lebih memilih Kyuhyun paling tampan dimatanya. Ya, kenapa malah mengingat Kyuhyun. Sadar Hwi-ya, kau sedang bersama pria lain.

“Aku hanya merasa malu Hiuhwi-ya.” jawabnya, “Aku minta maaf karena telah lancang jika mengetahui tentangmu seperti itu, memalukan sekali.” gerutunya sendiri.

“Gwenchana. Wajar saja kau ingin tahu, karena kau penasaran, gadis seperti apa yang ingin tuan Han kenalkan padamu.”

“Dan ternyata gadis itu sepertiku, pasti kau sangat terkejut bukan? Gadis miskin dan juga___”

“Aku justru tidak melihat itu… itu tidak termasuk dalam point penting untuk menjadikan gadis sepertimu sebagi seorang pendamping hidup. Aku justru melihat sisi lain dari dirimu saat itu. Kau gadis istimewa yang pernah aku lihat, dan sekarang aku senang bisa mengenalmu lebih dekat.”

Hiuhwi sepertinya akan jatuh dari kursi jika ia tidak berpegangan pada kursi yang kini tengah didudukinya karena perkataan pria ini yang mengejutkannya, lagi lagi dan lagi.

__oOo__

Dengan langkah gontai ia mulai mneyusuri gedung penginapan ini, menuju pintu kamarnya. Pikirannya sangat kalut sekarang. Apa yang harus dia lakukan sekarang.

“memikirkan kata Jongki saja membuatku pusing, apalagi nanti jika Kyuhyun pulang? Astaga, mati saja kau Hwi-ya, mati saja. Yah, itu lebih baik…”

Hiuhwi mengacak rambutnya sendiri. Belum berniat membuka pintunya, ia malah bersandar dan duduk disana, didepan pintu kamarnya, seperti seorang pengemis. Menyedihkan.

“Andai saja, Jongki tidak mengucapkan kata itu… aku tidak akan terlalu pusing. Appa-ya, pulanglah. Aku ingin pergi denganmu saja. Aku lelah…” gumamnya pelan.

“Tapi, pria sepertimu bukannya memilih gadis yang dari kalangan sepertimu, maksudku, aku ini tidak pantas jika bersamamu. Dan kau pasti tahu, jika aku akan segera menikah… dengan kekasihku.”

“Ne, aku tahu Hiuhwi-ya. Sebelum kau mengatakannya aku sudah tahu, kau akan menikah dengan kekasihmu. Lagi pula, aku hanya ingin dekat denganmu…” jawab Jongki santai. Pria ini sepertinya sangat pandai mengatur emosinya sendiri, ia tahu kalau sebenarnya ia sangat tidak terima Hiuhwi akan menikah, seharusnya posisi itu miliknya. Kalau saja, tidak terjadi sesuatu.

“Sebenarnya, jika kau bertemu dahulu denganku sebelum kau bertemu dengan kekasihmu, posisi itu milikku. Posisi calon mempelai prianya.”

Hiuhwi tidak menyangka sama sekali jika pria ini akan sangat blak-blakan mengatakan ini padanya. Yah, memang benar, kalau saja ia menerima, pasti pria didepannya ini yang akan menjadi suaminya, bukan Kyuhyun?bukan pria yang membuatnya menangis terus-terusan.

“Hahaha, kau jangan mengambil serius perkataanku Hiuhwi-ya, aku hanya bercanda.” lanjut Jongki.

“Eh? Emm, bukan begitu. Aku hanya sedikit terkejut. Maafkan aku, aku sebenarnya dulu sangat tidak suka jika tuan Han menjodohkan aku dengan relasinya, jadi semua itu murni aku yang menolaknya. Kau seharusnya membenciku.” jelas Hiuhwi.

“Aku tidak bisa Hiuhwi-ya? Bagaimana ini… kenapa aku malah tidak bisa membencimu.”

Hiuhwi menatap pria ini, begitu teduh sekali tatapan pria ini.terpancar jelas dari sorot matanya yang mengatakan bahwa ia memang tulus. Apa Hiuhwi yang salah atau apa? Dia juga tidak tahu.

“Aku sudah menyukaimu, sejak aku melihat dengan mataku sendiri… bagaimana dirimu sebenarnya. Tepat setelah tuan Han memberiku fotomu, setelah itu, aku mencari keberadaanmu… dan aku tidak menyesal sama sekali setelah itu.”

Hiuhwi tidak tahu…. ini bagaimana??? dia ingin berlari jauh sekali, tapi kakinya seperti tidak bisa digerakkan. Pria ini seolah menyatakan bahwa akulah yang harusnya menjadi suamimu, bukan pria lain. Tapi dengan cara yang sangat halus.

“Terserah, kau menganggapnya apa.. tapi jika saja kau tahu, yang paling aku sesali adalah saat tuan Han mengatakan pembatalan semua kata-katanya, untuk tidak boleh mengenalmu lebih jauh, dan juga tentang perjodohan itu… semuanya seperti mimpi buruk untukku.” tambahnya. Membuat Hiuhwi merasa sangat bersalah, tapi ia bisa apa? Ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk pria yang masih duduk didepannya.

“Kau tidak perlu merasa bersalah. Inilah takdirnya… kau dan aku memang tidak bisa bersatu, kecuali kau___”

Hiuhwi mendongak, menatapnya bingung.”Mwo?” tanya Hiuhwi.

“Kau dan kekasihmu tidak jadi menikah, aku harap kau mengijinkan aku, untuk mendekatimu lagi…”

Hiuhwi menghela nafas panjang mengingat kata-kata terakhir itu, sungguh ini membuatnya bingung. Song Jongki dengan sangat terang-terangan mengaku padanya. Tapi, jika ia harus memaksakan diri untuk menyukai pria itu, sangat mustahil… bahkan hatinya kini masih dikuasai satu nama yang membuatnya ingin mati saja.

Hiuhwi mengernyitkan dahinya saat mendengar suara lagu dan itu jelas-jelas suara Kyuhyun. Tapi dari mana asalnya?? Hiuhwi mencoba melihat ponsel yang ada didalam tasnya, ponsel pemberian Kyuhyun.

Gadis itu membulatkan matanya, dengan jelas namanya Kyuhyun termpang dilayar datarnya itu.

“M..mwo?? Kyuhyun?” Hiuhwi sepertinya belum siap jika ia harus berbicara dengan pria ini. Ia belum siap sama sekali. Aneh sekali, bukankah memang ia menginginkan Kyuhyun menghubunginya?

Hiuhwi tidak menjawab teleponnya, ia hanya membiarkan ponsel itu terus berbunyi. Lagu Kyuhyun,siapa lagi. Kyuhyun sengaja memasang lagunya sendiri diponsel itu. Menyebalkan sekali.

Ponselnya itu kembali berdering, benar-benar membuat Hiuhwi kesal dan juga gugup. Yah, semuanya melebur menjadi satu saat ini. Kyuhyun benar-benar membuatnya kehilangan akal. -____-”

“Yob___”

“Ya!!! Kau lama sekali menjawabnya, kau kemana saja huh? Apa kau ada diluar dengan pria lain!”

Belum Hiuhwi menjawab, suara protes Kyuhyun terdengar sangat memekakkan telinganya, sungguh membuat sakit telinganya saja. Apa dia selalu seperti ini, sangat sulit merubah kebiasaannya yang seenakknya sendiri.

“Pelankan suaramu, atau aku tutup teleponnya.” kata Hiuhwi.

“Jangan mengalihkan pembicaraan, kau ini bersalah. Jawab dulu pertanyaanku…” kata pria ini lagi. Hiuhwi sedikit lega, bisa mendengar suara Kyuhyun lagi. Walaupun ia akui Ia gugup saat ini.

“Aku sedang ada dikamar, sedang tidur. Dan kau menganggu tidurku. Kau bersalah menelponku seperti ini, mengangguku tidur dan menunduhku bersama pria lain, memangnya aku gadis macam apa, huh!” jelas Hiuhwi.

Terdengar suara kekehan Kyuhyun, dan itu membuat Hiuhwi bingung.

“Ya, kau tertawa. Aku sedang marah padamu Cho Kyuhyun!”

“Arasseo, Hwi-ya. Kau marah denganku, karena kau terlalu merindukanku dan aku belum mengabarimu sama sekali bukan?”

Hiuhwi sedikit tersentak. Tampak raut malu kini menghiasi wajahnya.

“M…Mwoya? Kenapa kau percaya diri sekali aku merindukanmu? Hei, tuan Cho… sadarlah, kau ini tengah bermimpi. Aku tidak merindukanmu.” jelasnya.

“Kalau aku tengah bermimpi, berarti jika dalam nyata kau memang merindukanku?” jawab Kyuhyun.

“Euhh?” Hiuhwi tidak tahu harus menjawab apa. Dasar, pria ini selalu memancing emosinya.

“Baiklah, aku tidak akan memaksamu mengatakannya.” kata Kyuhyun pelan.

Hiuhwi terdiam, ia tidak bisa mengucapkan apa-apa saat ini. Sebenarnya ia ingin memaki Kyuhyun dengan kata-kata yang sangat kejam, mengatakan kalau Kyuhyun bodoh sekali membiarkan dia seperti mayat hidup disini tanpa ada kabar darinya, mengatakan bahwa Kyuhyun sangat kejam bersikap seenaknya sendiri tanpa memperdulikan bagaimana Hiuhwi disini.

“Kau tidak menggoda hyungku saat aku jauh darimu?” tanya Kyuhyun.

“Kau selalu saja berpikir aku seperti itu, menyebalkan sekali…”

“Karena aku tahu, bagaimana kau saat bersama hyungdeulku, kau selalu saja membuat mereka senang didekatmu. Lain sekali saat kau bersamaku, kau tidak pernah tersenyum saat seperti kau bersama mereka. Dan itu membuatku iri dengan hyungku Hwi-ya.”

Suara Kyuhyun terdengar serius walau memang nadanya sedikit pelan, tidak saat seperti tadi saat pertama Hiuhwi menjawab teleponnya.

“Itu karena kau menyebalkan, makanya aku tidak tersenyum padamu.” jawab Hiuhwi.

“Apa aku seperti itu? Tapi aku paling tampan diantara mereka, aku juga paling pintar, suara paling bagus dan terlebih lagi, aku paling muda diantara hyungku yang sekarang menginjak usia tiga puluh tahun. Apa kau tidak___”

“Ya! Cho Kyuhyun…” sentak Hiuhwi kesal. “Kalau kau menelpon hanya untuk membicarakan hal yang tidak penting sebaiknya matikan saja teleponnya, aku mau____”

“Aku merindukanmu…” potong Kyuhyun cepat. Hiuwhi terdiam sesaat, apa kata Kyuhyun barusan? Dia tidak salah dengar. “Aku benci sekali mengucapkan kata ini, tapi kenyataannya begini… aku memang merindukanmu Hwi-ya.” lanjut Kyuhyun pelan.

Hiuhwi terdiam, seolah terhipnotis oleh kata-kata Kyuhyun barusan. Kyuhyun juga begitu. Dia belum bicara lagi setelah mengatakan hal ini padanya.

“Apa kau sudah makan? Kau selalu saja lupa makan malam, makan yang banyak.” kata Kyuhyun dan sekarang nada bicaranya sepertinya sudah kembali seperti semual.

“A..aku, aku sudah makan tadi.” jawab Hiuhwi pelan, yah.. dia sudah makan bersama Song Jongki. Walau intinya dia cukup merasa bersalah pada Kyuhyun, tapi tidak dipungkiri sekarang ia ingin tetap mendengar suara ini.

“Baiklah… cepat tidur, jangan lupa kunci pintunya. Hati-hati…” kata Kyuhyun padanya,

“Eumh, satu lagi, tunggu aku kembali.”

Hiuhwi hanya diam saja saat mendengar kata Kyuhyun yang sepertinya sangat menyesakkan baginya. Ia ingin sekali berteriak bahwa ia juga merasakan apa yang dia rasakan saat ini, tapi percuma saja, ia nanti akan mengatakan perpisahan, dan itu tidak berguna.

“Eum, aku tutup teleponnya.” kata Kyuhyun padanya, Kyuhyun sebenarnya ragu memutus sambungan teleponnya, tapi mau bagaimana lagi. Hiuhwi tahu sebenarnya Kyuhyun mengharap kata-kata darinya, walau hanya sekedar menanyakan apa kabar Kyuhyun disana, tapi ia tahan.

“Ne, tutup saja.” jawabnya pelan. Terdengar suara helaaan nafas Kyuhyun yang berat.

“Selamat malam Hwi-ya.”

“Sel____”

‘Tutuututtttttttttt………..’

Hiuhwi mendengar nada telepon yang sudah terputus, Kyuhyun memutuskan teleponnya sebelum ia membalasnya. Hiuhwi tetap meletakkan ponselnya ditelinganya. Pandangannya menatap kedepan dengan mata yang memerah. Menahan gejolak emosinya mati-matian.

“Kyuhyun-ah, apa kau baik-baik disana? Kau istirahat yang cukup disana? Jangan minum bir atau wine terus-terusan, aku tahu kau suka sekali mabuk, jaga kesehatanmu…” kata Hiuhwi sendiri dengan suara yang parau karena tenggorokannya tercekat.

“Nado… Boghosipoyo….” kata Hiuhwi lagi seperti ia berbicara dengan Kyuhyun ditelepon, “Hati-hati, aku akan mematuhi apa katamu.” lanjutnya lagi.

Hiuhwi meletakkan ponselnya, dengan cepat ia mengusap pipinya sendiri yang sepertinya ia tidak sadar teleh meneteskan air matanya. Entahlah, mendengar suara Kyuhyun yang sepertinya benar-benar merindukannya, ia merasa sangat bersalah padanya.

“Kyuhyun-ah, maafkan aku…” gumamnya pelan.

___oOo___

Super Junior’s Dorm, 11’st floor

Hiuhwi membuka pintu dorm, tampak sepi sekali, apa dia datang pagi sekali? Tapi tidak ini, sudah cukup siang. Kemanayang lainnya?

Hiuhwi menatap meja makan masih tampak kosong, tidak ada makanan. Ia menghela nafas panjang, ini dikarena Ryeowook tidak ada didorm , jadi tidak ada makanan hasil olahan. Hiuhwi melingkis kemeja merahnya yang panjang, kemudian membuka lemari es, berusaha mencari bahan makanan yang bisa dimasak. Lagi pula, ia nanti hanya menemani member ketempat latihan saja.

“Kau mau memasak apa, sini biar aku bantu.” kata Eunhyuk yang tiba-tiba muncul disamping Hiuhwi.

“Ah, geure? Tapi, apa Eunhyuk oppa, bisa memasak?” tatap Hiuhwi tidak percaya, Eunhyuk hanya memainkan bibirnya, gemas.

“Ya! Memangnya, aku Kyuhyun tidak bisa memasak. Walau aku ini tidak setampan Kyuhyunmu, kau harus tahu keahlian memasakku!” jawab Eunhyuk terdengar sedikit menggoda Hiuhwi, dengan nada sedikit protes dan manja,

“Aigoo… kenapa urusan wajah disangkut pautkan? Aku hanya tidak yakin saja, Eunhyuk oppa bisa memasak.”

“Itu sama saja…” kata Eunhyuk. “Sini, biar aku bantu. Mau memasak apa adik iparku?”

Hiuhwi menatap Eunhyuk dengan kesal, memanggilnya adik ipar.

“Ya, aku belum menikah dengan Kyuhyun, lagi pula hal itu tidak akan terjadi.” Hiuhwi berkata pelan, ia kemudian sadar dengan apa yang ia katakan. Eunhyuk mengernyitkan alisnya.

“Apa? Apanya yang tidak akan terjadi?” tanya Eunhyuk bingung.

“Ah, anniya… bukan apa-apa.” jawab Hiuhwi gugup. “Kajja, kita mulai memasak, Eunhyuk oppa tolong cuci sayurannya, aku akan membuat capcay.” lanjutnya seolah tidak mengabaikan pertanyaan Eunhyuk.

Eunhyuk masih menatap Hiuhwi bingung, memang belakangan ini Hiuhwi sedikit aneh. Apa karena gadis ini merindukan Kyuhyun hingga sampai ingin membatalkan pernikahannya?

“Kau merindukan Kyuhyun, Hiuhwi-ya?” Eunhyuk menatap Hiuhwi dengan wajah yang serius.

“Euh?” Hiuhwi menoleh kesamping, tepat menatap Eunhyuk. Wajahnya masih tampak bingung. Eunhyuk kemudian membalas dengan senyuman dan mengusap puncak rambutnya.

“Sini, mana sayurannya, biar aku cuci.” kata Eunhyuk mengalihkan pembicaraannya.

“Ahh, ige…” Hiuhwi kembali pada konsentrasinya, ia mengambikan sejumlah bahan untuk Eunhyuk.

Sesaat ia mendengar ponselnya sendiri berbunyi, nada pesan. Hiuhwi merogoh saku celananya.

‘Kyuhyun sudah kembali dari Jepang atau belum Hiuhwi-ya? Jika sudah cepat katakan padanya, bicarakan baik-baik masalah ini. Lagi pula, aku yakin, pria itu tidak benar-benar ingin menikahimu karena profesinya itu. Kalau kau tidak berani mengatakannya, biar aku saja yang mengatakan ini pada orang tuanya’

Jantung Hiuhwi berdebar sangat keras membaca pesan ini. Tuan Han memang tidak main-main dengan semua ucapannya. Ia harus mengatakannya setelah Kyuhyun tiba di korea. Tapi, bagaimana caranya? Tidak boleh tidak, kau harus mengatakannya Hiuhwi, harus.

“Ya, Hiuhwi-ya, kau kenapa?” Hiuhwi tersentak saat Eunhyuk memanggilnya. “Kau sakit ne?” tanya Eunhyuk.

“Eum, anniya. Aku baik-baik saja.” Hiuwhi segera memasukkan ponselnya. “Kajja, kita lanjut memasak.” lanjutnya.

Eunhyuk masih menatap Hiuhwi aneh. Lalu pandangannya tertuju pada seseorang yang tengah menatapnya dengan tatapan aneh.

“Kau mau apa kesini? Bukankah kau masih takut jika dekat denganku, Donghae-ya?” kata Eunhyuk pada Donghae yang menatapnya ngeri.

“Siapa yang ingin dekat denganmu. Aku hanya ingin dekat dengan Hiuhwi apa tidak boleh?” jawab Donghae mencibir.

“Tssskk… kalian berdua ini aneh sekali.” sahut Hiuhwi yang masih bingung dengan hubungan Eunhyuk dan Donghae yang aneh. Biasanya terlihat mesra tapi ini…

“Ne, kami sedang ada masalah Hwi-ya.” kata Donghae.

“Dan dia penyebabnya!” Seru Eunhyuk dan Donghae bersamaan. Hiuhwi hanya menggeleng pelan, ia masih bingung dengan ini semua.

“Aneh, hanya karena fanfiction dia menjauhiku Hiuhwi-ya…” jelas Eunhyuk, “Padahal difanfiction sebelumnya dia tega membunuhku setelah dia berhasil meniduriku lalu___”

“Ya! Kau yang memperkosaku, kau mencampakkan aku___”

“STOP!” pekik Hiuhwi, ternyata hanya masalah fanfiction saja seperti ini, menggelikan sekali. Hiuhwi menatap Eunhyuk dan Donghae bersamaan.

“Aku lebih suka memasak. Mari memasak.” lanjut Hiuhwi dengan wajah yang dibuat senormal mungkin. Membuat tatapan aneh Donghae dan Eunhyuk kepadanya. -_______-”

__oOo__

Hiuhwi berjalan dengan langkah malas, seperti biasanya. Lalu dia membuka pintu sebelum ada seseorang yang memanggilnya.

“Hiuhwi-ya…”

Ia menoleh dan dadanya sedikit berdebar karena melihat sosok yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya kini. Hiuhwi membatalkan untuk membuka kamaranya. Pria itu berjalan mendekat dan tersenyum padanya.

“kenapa kau tidak membalas pesanku? Dia belum kembali dari Jepang?” tanya pria itu. Hiuhwi membasahi sedikit bibirnya, ia seakan takut sekali jika bertemu dengan orang ini.

“Eum, belum.” jawab Hiuhwi singkat. “Aku tadi sangat sibuk sehingga aku tidak sempat membalas pesanmu.”jawabnya berbohong. Tuan Han hanya tersenyum mendengarnya, ia tidak bisa marah walau ia tahu sebenarnya gadis ini berbohong.

“Ara! Aku hanya memastikan keadaanmu saja. Dan satu lagi aku ingin tahu jawabanmu___”

“Arasseo, aku akan mengatakannya pada Kyuhyun jika pernikahan ini akan batal. Kau tidak perlu ragu padaku.” jawab Hiuhwi menatap kearah tuan Han. “Aku akan bilang juga pada orang tuanya.” lanjutnya pelan.

“Bagus…” kata Tuan Han. “Baiklah, silahkan beristirahat. Hati-hati… selamat malam.”

Pria setengah baya itu akhirnya berbalik dan meninggalkan Hiuhwi yang kini tengah menatapnya.

“Andai saja Kyuhyun bukan seorang idol… bukan seorang member Super Junior…” gumamnya pelan.

__oOo__

Hiuhwi’s flat

Hiuhwi menatap meja kecil yang ada didepannya, dengan bersiku seolah menatap makanan itu dengan malas. Apakah ia sanggup menghabiskan semua makanan itu. Kalau ia tidak makan, keadaannya makin terpuruk.

“Jjajangmyeon…” gersahnya. Ya, ia sengaja memasak makanan itu karena ia tahu, ini makanan kesukaan Kyuhyun. Siapa tahu dengan memakan makanan ini, hatinya kembali tenang.

“Baiklah… selamat makan Hiuhwi-ya.” dengan cepat ia mengambil jajangmyeon dengan sumpitnya. Ia memasukkan kedalam mulutnya dan mengunyah dengan penuh sekali dimulutnya. Ia mengingat apa kata Kyuhyun, harus makan banyak, jangan lupa makan malam. Dan ini membuatnya harus makan walau dengan perasaan sesak setelah ia mengingat apa kata tuan Han.

Tidak peduli dengan hatinya yang berlawanan dengan cara makannya yang seperti orang kelaparan. Ia menahan air matanya agar tidak tumpah saat makan seperti ini. Jelas, ia mengingat saat Kyuhyun berada disini, makan bersamanya.

“Ya, cepat habiskan makanmu. Dan cepat pergi dari sini.” katanya malam itu.
“Aku tidak mau…”
“mwoya? Apa maksudmu?”
“Aku ingin menginap disini malam ini…” jawab Kyuhyun santai.
“Ya, Cho Kyuhyun kau gila, aku tidak mau tahu. Kau tidak boleh menginap disini! Dan segeralah pulang…”
“Kau tuli ya? Aku bilang tidak mau ya tidak mau. Aku ingin menginap disini!”

“Aku pergi dulu, hati-hati!” kata Kyuhyun dibandara.
“Eum…”
“Jangan lupa makan yang banyak, jaga kesehatamu. Kau ini selalu lupa makan.”
“Biarkan seperti ini dulu… Hiuhwi-ya. Aku ingin memelukmu sebentar saja , karena aku akan merindukan ini nanti saat aku di Jepang.” kata Kyuhyun saat memeluknya sangat erat dibandara. Walau menggunakan masker, tapi jelas sekali terdengar suara Kyuhyun yang parau.
“Aku yakin kau juga akan merindukanku, aku jamin itu. Kau pasti merasakan apa yang aku rasakan nanti disana.”
“Baiklah… jaga dirimu. Aku pergi…”

Hiuhwi dengan susah payah menelan makanannya, karena tenggorokkannya tercekat, menelan ludah saja sangat sulit. Ia mati-matian menahan air matanya mengingat semua apa kata-kata Kyuhyun yang terekam jelas dimemorinya.

“Ya! Makan Hiuhwi-ya, kenapa kau malah mengingatnya. Dasar bodoh!” katanya sendiri.

Ting!
Hiuhwi mendengar pintunya berbunyi. Ia membiarkannya, ia berpikir hanya orang yang iseng, karena ia tidak kenal siapapun disini.
Ting!
Pintunya berbunyi kembali. Hiuhwi meletakkan sumpitnya dengan kesal. “Aish jinja! Tuan Han… “

Hiuhwi berjalan menuju pintu sebelum itu mengusap pipinya dan juga matanya yang sedikit basah karena air matanya yang tidak sadar telah menetes dengan sendirinya.

Ceklek! Hiuhwi membuka pintunya.

“Ya, untuk apa kesini ____”

Hiuhwi tidak melanjutkan kata-katanya karena melihat sesosok yang sudah berdiri didepannya ini. Pria itu menatapnya tajam, matanya terus tertuju padanya. Apalagi tertutup dengan masker dan juga topinya, pria ini terlihat sedikit menyeramkan.

“Ka…kau?” suara Hiuhwi terdengar gugup.

Kyuhyun juga belum menjawabnya, ia masih betah menatap wajah Hiuhwi, wajah gadis yang sangat ia rindukan. Benar-benar sangat ia rindukan. Mata, hidung, bibir, dan semua anggota tubuh Hiuhwi, ia perhatikan secara detail. Seolah memastikan bahwa gadis ini tidak kenapa-napa, ia baik-baik saja.

“Apa kau lupa denganku, huh?!” kata Kyuhyun pada Hiuhwi.

“Ta..tapi… ini bukan mimpi? Kau tidak…”

Kyuhyun mendorong tubuh Hiuhwi untuk masuk kedalam, dan menutup kembali pintunya dengan kasar menggunakan kakinya. Kyuhyun menahan pinggangnya dengan tangan kanannya.

“Ya, kau masih bilang ini mimpi?” Kyuhyun melepas masker dan topinya. Hiuhwi memang sepertinya sangat terkejut melihat Kyuhyun ada didepannya dan kini dengan jarak sedekat ini. Ia seperti kehilangan kendali saat ini, karena memang ia lupa cara berpikir dengan baik.

Hiuhwi belum menjawabnya, ia hanya sibuk menatap detail wajah Kyuhyun. Yah, dia hanya memastikan ini bukan halusinasinya saja. Ini nyata Hiuhwi-ya, dia benar Cho Kyuhyun. Tapi, bukankah masih besok ia dari Jepang, kenapa hari ini sudah sampai di Korea.

“Ya!” panggil Kyuhyun…

“Kau Cho Kyuhyun?” kata Hiuhwi dengan bodohnya, membuat Kyuhyun tersenyum dengan smirknya. Tangan Kyuhyun kemudian meraih pipi Hiuhwi dan memiringkan kepalanya, dengan cepat ia menyatukan bibirnya dengan bibir Hiuhwi, Hiuhwi cukup terkejut hanya bisa mengerjapkan matanya, kemudian ia mulai memejamkan matanya saat merasakan bibir Kyuhyun mulai bergerak diatas bibirnya, menyesap bibirnya pelan, dan melumat bibirnya bergantian. Ciuman ini, ciuman ini milik Kyuhyun. Yah, memang benar ia tidak sedang bermimpi. Dirasa Hiuhwi sudah membalasnya, Kyuhyun kemudian melepasnya tautan bibirnya dan menatap Hiuhwi kembali.

Hiuhwi membuka matanya dan tatapannya kembali menyatu dengan Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum simpul padanya, membuat hatinya kembali berdesir. Lagi lagi, seperti ini, ia sulit sekali mengatur detak jantungnya jika Kyuhyun bersikap seperti ini.

“Sepertinya kau belum sadar sepenuhnya?” kata Kyuhyun tersenyum miring padanya. “Apa memang kau sangat merindukan ini…” Kyuhyun mengusap pipinya yang kini sudah memerah menahan malu.

“An..anniya. Kau… !! Semaumu sendiri berkata seperti itu. Dasar, menyemmmpphhhh….hhh” Hiuhwi membulatkan matanya saat tiba-tiba Kyuhyun dengan cepat kembali menyatukan bibirnya disaat ia tidak menduganya sama sekali. Hiuhwi berusaha mendorong tubuh Kyuhyun agar melepas ciumannya ini, tapi yang ada Kyuhyun malah menarik tubuhnya semakin dekat, hingga tidak ada jarak diantara mereka. Kyuhyun seolah mengatakan bahwa ia sangat merindukannya saat ini, berpisah dengannya adalah hal yang terberat walau hanya tiga hari saja. Kyuhyun memiringkan kembali kepalanya dan kembali menyatukan bibirnya, memenuhi bibir Hiuhwi dengan ciumannya yang sekarang temponyua lebih lembut.

Hiuhwi sadar, ia tahu sekali… ia bisa merasakan rasa rindu yang teramat dalam dihati Kyuhyun, tapi ia bisa apa? Ia juga merindukannya. Dan ia yakin, Kyuhyun juga mengetahuinya melalu ciumannya ini.

Hiuhwi sudah kehilangan kekuatan untuk memberontak ataupun menolak saat tangan Kyuhyun mulai menyusup disela-sela rambutnya yang tegerai untuk menekan kepalanya, untuk memperdalam ciumanya lagi. Hiuhwi bisa apa, ia hanya bisa membalas perlakuan Kyuhyun padanya, dengan ganti melumat bibir Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum disela-sela ciumannya, ternyata gadis ini juga merasakan hal yang sama. Benar-benar merindukannya, yah setidaknya ia merasa lega setelah ia tahu bahwa Hiuhwi juga merindukannya. Entahlah, atau hanya perasaannya… tapi Kyuhyun merasakan itu dari ciuman Hiuhwi saat ini. Ini yang Kyuhyun suka dari Hiuhwi, gadis ini selalu bisa membuatnya bahagia. Walaupun sebenarnya ia sangat lelah…

Dengan bertemu Hiuhwi, seolah tenaganya yang telah habis kembali terisi, walau hanya menatap gadis ini, aneh sekali.
__oOo__

“Asshhh….” Kyuhyun keluar dari kamar mandi dengan raut wajah yang menakutkan, ia kesal sekali dengan Hiuhwi. Dengan berganti tshirt dan juga handuk ditangannya, ia menatap Hiuhwi yang kini duduk santai sambil menatap layar televisi.

“Ya! Kau tidak merasa bersalah sama sekali…” kata Kyuhyun padanya. Gadis ini menoleh kearahnya, dengan tatapan datarnya. Seolah memang ini bukan salahnya. Kyuhyun duduk tepat disebelahnya kini.

“Ini bukan salahku, ini juga salahmu. Kau sendiri yang menciumku dengan sangat rakus. Tanpa bertanya dahulu padaku.”

Kyuhyun mengerjapkan matanya berulang-ulang mendengar apa kata Hiuhwi barusan.

“M..Mwo? Kau…” Kyuhyun memicingkan matanya. “Kau pikir, aku saja yang mencium dengan sangat rakus? Huh! Hei, nona Lee Hiuhwi… apa kau lupa membalas ciumanku dengan hal yang sama, bahkan tanganmu hampir merontokkan rambutku yang keren ini karena kau terus meremas dan mmppp..”

Hiuhwi menutup bibir Kyuhyun dengan tangannya karena ia tidak tahan dengan ucapan pria ini. Ia bisa gila jika Kyuhyun seperti ini, membuatnya malu saja. Walau memang benar begitu kenyataannya.

Hiuhwi sadar apa yang dilakukannya kemudian melepas tangannya. Kyuhyun masih menatapnya kesal.

“Kalau tidak ada yang memulainya, aku juga tidak akan seperti itu…” kata Hiuhwi menatap kelayar televisi. Sungguh ia malu sekali jika Kyuhyun membahasnya.

“Aigoo… kau masih malu ternyata. Tssk!” goda Kyuhyun.

“Ya! Terserah apa katamu…” gersahnya, ia kembali fokus dengan apa yang ia tonton saat ini.

“Aish… bibirku masih pedas sekali.. “ Kyuhyun kembali menggosok bibirnya, memang terlihat memerah saat ini, bukan karena ciumannya dengan Hiuhwi, yah memang itu juga penyebabnya. Tapi, ada hal lain yang menyebabkan itu menjadi sangat merah saat ini.

“Mwoya? Kenapa jadi seperti ini…” Hiuhwi menatap bibir Kyuhyun,”Jangan digosok terus menerus, kau ini…” lanjutnya.

“Makanya, ini salahmu. Seharusnya sebelum aku menciummu lagi, kau bilang padaku, kau baru makan apa. Aku yakin itu bukan jjajangmyeon. Tapi kau sengaja memakan sambal untuk membuatku seperti ini bukan?!” kata Kyuhyun sinis padanya.

“Kau menyebalkan sekali.” Hiuhwi bergegas bangun dari duduknya.

“Ya, kau mau kemana?!!!” pekik Kyuhyun. Hiuhwi kemudian mencari sesuatu dimeja tempat makeupnya sehari-hari. Tidak berapa lama, gadis ini sudah ada dihadapan Kyuhyun lagi.

“Ige…” Hiuhwi menyerahkan sesuatu pada Kyuhyun. Kyuhyun menatapnya bingung.

“Ige, mwoya?” tanyannya. Hiuhwi duduk disebelahnya, tentu saja dengan wajah kesalnya sambil menatap Kyuhyun. “Kapas…” kata Kyuhyun lagi.

“Diamlah…” perintah Hiuhwi. Ia kemudian menuangkan cairan pembersih wajahnya kedalam kapas dan menempelkan tepat dibibir Kyuhyun.

“Mpppp…” Kyuhyun terdiam saat kapas itu sekarang ada dibibirnya. Hiuhwi tersenyum geli melihat wajah Kyuhyun.

“Ya! Untuk apa kau…”

“Jangan banyak bicara!” potong Hiuhwi. “Dengan begini, bibirmu tidak akan panas, sebentar lagi juga akan sembuh. Jadi biarkan kapas itu tetap menempel. Ara!”

Kyuhyun hanya pasrah mendengar apa perintah gadis ini, yah memang benar. Ia merasa bibirnya sekarang sudah tidak terasa panas lagi. Hiuhwi kembali menatap layar televisi.

“Eumh, Hwi-ya?” panggil Kyuhyun. Hiuhwi menoleh padanya. “Aku lapar… bisa kau buatkan aku makanan, tapi jangan jjajangmyeon yang pedas itu… aku tidak___”

“Aish!” Hiuhwi heran dengan sikap Kyuhyun, apa dia salah makan saat di Jepang, hingga sikapnya aneh sekali. Apalagi dengan beraegyo seperti ini. “Kau kesini selalu saja menghabiskan jatah makananku! Baiklah, hanya ada ramyun… jangan protes!”

“Aigoo… dengan suamimu saja kau pelit sekali…”

“Suami? Aish! Ara-ara, akan aku buatkan… tuan muda Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum pada Hiuhwi. Hiuhwi hanya membalasnya dnegan mencibirkan bibirnya.

“Arasseoyo! Istriku kau sangat pengertian sekali dengan suamimu ini.”

“YA! Berhenti berkata seperti itu…”

__oOo__

Hiuhwi masih belum bisa memejamkan matanya, gadis ini tidur menyamping dengan terus berusaha untuk tidur, tapi ia tetap saja tidak bisa memejamkan matanya. Iya, pikrannya terus saja memikirkan apa yang harus ia lakukan besok, mengatakannya pada Kyuhyun dan juga mengatakan pada orang tuanya. Ini membuatnya pusing.

Tapi disaat yang tidak terduga, Hiuhwi merasakan sesuatu melingkar diperutnya. Sebuah tangan. Hiuhwi menoleh ternyata Khyuhyun sudah ada disampingnya.

“Aku tahu kau belum tidur hum…” kata Kyuhyun dengan suaranya yang terdengar berat. Kyuhyun sengaja menenggelamkan wajahnya tepat disebelah bahu Hiuhwi sambil menghirup aroma dalam-dalam gadis ini.

“Aku tahu kau tadi tidur diluar, kenapa kau sekarang disini.” balas Hiuhwi, ia belum menatap Kyuhyun sepenuhnya karena posisinya masih sama.

“Aku tahu, kau akan tidur setelah aku memelukmu seperti ini.” kata Kyuhyun lagi, seolah tahu apa yang dialami Hiuhwi saat ini, gelisah.

“Aku malas berdebat denganmu. Lepaskan pelukanmu dan tidurlah diluar…”

“Kau memikirkan apa hingga belum bisa tidur?” tanyanya mengabaikan apa kata Hiuhwi barusan.

“Aku,.. tidak memikirkan apa-apa.” jawab Hiuhwi berbohong, ia merasa sedikit geli saat merasakan hembusan nafas Kyuhyun yang keluar dari hidung dan juga bibir pria ini saat mengenai kulit sekitar bahu dan lehernya, karena saat ini Kyuhyun menyibakkan rambutnya.

“Lalu, kenapa kau juga belum tidur?” tanya balik Hiuhwi.

“Aku tidak bisa jauh darimu, makanya aku sulit sekali tidur…”

“Jawaban macam apa itu? Kau belajar merayu dari mana, huh? Menggelikan.” cibir Hiuhwi. Walau nada bicaranya pelan, tetap saja terdengar kesal.

Kyuhyun terkekeh mendengar kata Hiuhwi. “Aigoo. Apa itu terdengar merayu? Menurutku tidak sama sekali… aku tidak suka cara seperti itu.” tegas Kyuhyun.

“Tapi tetap saja itu termasuk kata rayuan…”

“Tidak Hwi-ya!” bantah Kyuhyun lagi.

“Iya!” balas Hiuhwi kembali. Kyuhyun dengan cepat merubah posisi tubuhnya dan juga posisi tubuh Hiuhwi, tentu saja Hiuhwi terkejut. Sekarang Kyuhyun sudah berada diatas tubuh Hiuhwi dengan kakinya yang satu ada ditengah sela-sela kaki Hiuhwi, dan tangannya yang satu menopang tubuhnya agar tidak seutuhnya membebani Hiuhwi.

“ige mwoya?” Hiuhwi terkejut pada Kyuhyun.

“Ne, ige mwoya? Tssk…” Kyuhyun tersenyum miring pada Hiuhwi. “Menurutmu? Katamu aku suka merayu, baiklah… aku tidak akan merayumu, akan aku lakukan sesuatu dengan caraku sendiri.” lanjut Kyuhyun.

Hiuhwi menelan ludahnya dengan sangat sulit sekali, karena tatapan mata Kyuhyun yang tajam sekaligus membuatnya merasa gugup. Sebenarnya ia tidak boleh gugup seperti ini. Ia seharusnya menendang kaki Kyuhyun agar tubuhnya tidak berada diatasnya.

“mwoya? Apa yang kau lakukan?” Hiuhwi mengangkat tangannya untuk mendorong tubuh Kyuhyun, tapi dengan cepat pula tangan Kyuhyun menahan tanganya.

“Jika saja, kau sudah menjadi istriku… aku tidak akan menunggu lama.”

“Mwo! Ya, menunggu lama? Kau gila…”

“Geure! Kau benar, aku memang gila… kau tidak tahu, bagaimana aku di Jepang tanpa menghubungimu sama sekali, padahal aku sangat ingin menghubungimu. Aku akui, aku sudah terbiasa denganmu disisiku, kau tidak tahu rasanya seperti apa disana tanpa ada kau, kau tidak akan tahu…”

“……” Hiuhwi tidak menjawabnya, walau ia sendiri merasakan bagaimana rasanya ia seperti mayat hidup saat Kyuhyun tidak ada, dan entah kenapa ia malah tidak berontak sekarang, saat tangan Kyuhyun mengusap pipinya pelan.

‘Kyuhyun-ah, aku sama sepertimu, aku merasakan apa yang kau rasakan, bahkan lebih, aku sakit sekali saat ini… sesak mengingat besok aku akan mengatakan kata-kata yang sangat aku benci’

“Aku tahu, pasti akan memakiku dengan kata-kata saat aku tidak menghubungimu. Tapi, aku sadar… semuanya butuh proses, kau tidak dengan mudah bisa menyukaiku. Pasti kau akan berpikir dua kali untuk bisa mencintaiku.”

“Kyuhyun-ah, kau kenapa seperti ini, jangan berlebihan___”

“Aku bicara apa adanya? Apa ada yang salah dengan apa yang aku rasakan? Aku bukan type pria seperti ini, dan kau membuatku kehilangan harga diri didepanmu, dan perlu kau tahu… aku benci sekali situasi dimana aku akan….”

Hiuhwi menanti kata-kata apalagi yang akan keluar dari bibir Kyuhyun karena sepertinya pria ini belum selesai mengatakan sepenuhnya apa yang hendak ia sampaikan padanya.

“mwo?” kata Hiuhwi.

“Anniya…” gumam Kyuhyun pelan.

“Kyuhyun-ah, aku sesak sekali tidak bisakah kau bangun dari tubuhku?” Hiuhwi menatap posisi Kyuhyun yang masih diatasnya,

“Aku belum selesai bicara, tidak mau!”

“Aigoo.. kau mau bicara apa lagi? Aku sudah cukup mendengar semuanya darimu, dan itu membuatku___”

Hiuhwi terdiam saat bibir Kyuhyun menempel dibibirnya, Kyuhyun sangat tahu cara membuat Hiuhwi diam dan juga mengalihkan sikap gengsi gadis ini. Bibir Kyuhyun bergerak pelan, menyesap bibirnya perlahan kemudian melumatnya, bergantian dengan lembut. Kyuhyun melepas ciumannya, kemudian dengan cepat ia mencium kening Hiuhwi. Membenamkan bibirnya disana agak lama, seolah menyampaikan rasa sayangnya pada Hiuhwi. Hiuhwi seperti diatas angin lagi, lagi dan lagi. Kyuhyun suka sekali membuatnya jantungan seperti ini. Mencium tanpa Hiuhwi duga, dan dengan tiba-tiba. Tapi, ia kenapa senang dengan perlakuan Kyuhyun yang seperti ini.

“Tidurlah…” Kyuhyun bangun dari tubuhnya kemudian memeluk tubuhnya kembali, “Aku akan memelukmu seperti ini, jangan protes dan biarkan seperti ini…”

Hiuhwi merasakan pelukan erat Kyuhyun dilingkar perutnya, ia juga bisa merasakan hembusan nafas Kyuhyun yang sedikit menggelitik kulit lehernya.

“Kyu…”

“Eum…” jawab Kyuhyun pelan. Kyuhyun sudah memejamkan matanya karena ia ingin menikmati pelukan ini dengan dalam.

“Apa kau tidak akan marah dan membenciku?”

“Untuk apa aku marah dan membencimu? Hum?” jawab Kyuhyun, kini suaranya terdengar sedikit berat.

“Aku sudah bersalah padamu…” kata Hiuhwi lagi. “Kau boleh membenciku…” lanjutnya lagi, Hiuhwi sebenarnya ingin sekali mengatakan ia sangat mencintai pria ini. Tapi nanti yang ada akan semakin rumit karena, pernikahan juga akan batal.

“Kau bicara apa hum?” Kyuhyun sepertinya memang tidak tahu apa maksud Hiuhwi. “Apapun itu, aku tidak pantas membencimu…”

“Tapi kau tidak tahu___”

“Aku tahu… Hwi-ya, kau jangan mengacaukan ini dengan mengatakan kalau kau menyukaiku, kau mencintaiku. Kau tahu, aku semakin tidak bisa tidur nantinya.” potong Kyuhyun, “Tidurlah sekarang… aku akan tetap memelukmu…”

Hiuhwi belum sempat menjawabnya Kyuhyun sudah seenaknya saja berkata seperti itu. Walaupun itu benar, tapi Hiuhwi akan tetap menyangkalnya sampai ia tidak kuat lagi menyembunyikan perasaanya.

__oOo__

Kyuhyun dengan penampilannya yang masih dengan matanya yang sembab dan juga dengan masker yang menempel, menutup sebagian wajahnya, membuat Hiuhwi menatapnya aneh.

“Ya ppali, kau harus segera kembali kedorm sebelum siang…” Hiuhwi menarik paksa tangan Kyuhyun, sepertinya Kyuhyun masih mengantuk. Ia sesekali memejamkan matanya. Hiuhwi sudah memakai sepatunya, tapi Kyuhyun, ia malah bersandar didinding dengan mata terpejam.

“Kyu! Pakai sepatumu, ini sudah jam delapan. Aku tidak mau yang lainnya berpikiran yang macam-macam tentang kita…” ucap Hiuhwi. Ia kemudian menggoyangkan tubuh Kyuhyun “Yaaa!!!”

“Eumh… aku masih mengantuk, tidak bisakah satu jam lagi Hwi-ya?” Kyuhyun mulai membuka matanya.

“Ige, sepatumu cepat pakai!” perintahnya. Kyuhyun dengan malas akhirnya juga menuruti apa kata Hiuhwi. Tentu saja ia masih menggerutu.

“Kajja!”

Hiuhwi membuka pintunya, dan Kyuhyun ada dibelakangnya, saat mulai menutup pintu dan berjalan… Ia sangat terkejut ada seseorang yang tengah menyaksikannya dengan Kyuhyun.

“Kalian rupanya?”

“Tuan Han…” gumam Hiuhwi, mata pria itu terus menatap Kyuhyun, begitu juga Kyuhyun. Ia menatap pria itu aneh. Kenapa pria itu pagi-pagi sekali ada ditempat Hiuhwi, apa ada sesuatu lagi?

“Untuk apa kau ketempat Hiuhwi?” tanya Kyuhyun.

“Bagus, kau ada disini.” jawab tuan Han. “Hiuhwi-ya, apa kau sudah mengatakannya? Kau sudah mengatakan padanya…” tuan Han menatap Hiuhwi. Gadis ini tampak gugup sekaligus ketakutan. Kyuhyun menatap tajam pada tuan Han dan juga Hiuhwi. Rasa kantuknya kini seperti hilang saat ia mulai mencium gelagat aneh dua orang didepannya ini.

“Uum, aku belum___”

“Katakan apa? Ada yang kau sembunyikan dariku Hwi-ya?” tanya Kyuhyun penasaran. Hiuhwi menggigit bibir bawahnya, ia takut sekali mengucapkan ini. Tapi, ia harus mengatakannya.

“Hiuhwi-ya, lebih cepat kau katakan akan lebih bagus…” tambah tuan Han. Hiuhwi menatap nanar pada tuan Han, dan kini pandangannya tertuju pada Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah…” kata Hiuhwi pelan, “tuan Han telah mencabut semua tuntutannya pada Sment, tentang foto kita berdua.” katanya lagi dengan tegas, namun ia merasa sangat sesak sekali. “Kau tahukan maksudnya, nama baikmu, keluargamu dan juga Super Junior tidak akan menjadi buruk karena scandal kita sudah tidak akan disebarkan. Jadi… dengan ini, maka aku putuskan___”

“HWI-YA!!!” pekik Kyuhyun menatap Hiuhwi geram. Tangannya mengepal, ia seolah tahu apa maksud Hiuhwi kali ini.

“Dengarkan aku!” tegas Hiuhwi dengan matanya yang memerah. Ia menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kata-katanya lagi.

“Kita tidak perlu menikah untuk menutupinya, tidak perlu adanya pernikahan untuk menutupi semua ini. Karena semuanya akan baik-baik saja.” Hiuhwi dengan susah payah ia menahan laju air matanya, ia masih menatap Kyuhyun, begitu juga sebaliknya. Kyuhyun masih menatapnya dengan sorot mata yang tajam, dan rahangnya mengeras. Seperti ada batu besar menghantam dadanya saat Hiuhwi membatalkan pernikahan ini.

“Kau sudah jelas!!! jadi___”

“Aku tidak mau!” potong Kyuhyun, “Aku tetap tidak mau! Aku ingin tetap menikah denganmu!!!” jelas Kyuhyun membuat Hiuhwi menatapnya tidak percaya.

Tuan Han juga menatap Kyuhyun tidak percaya, bagaimana pemuda ini bersikeras menikah dengan Hiuhwi, apa telah terjadi sesuatu dengan mereka berdua. Tapi… tidak mungkin, Hiuhwi bukan gadis semacam itu.

“Kyu… kau tidak__” gumam Hiuhwi.

“Aku tidak akan melepasmu begitu saja Hwi-ya!!”

=TBC=

Teteteteteeeeeeeeeteeeeetttttttt….. *intro SPY *
Hueeeeeeeeeee maaf lama ya, karena kondisi badanku yang kurang fit, yah.. maklum kerja siang malam… *eaaaaa lirik yesung :p

Baiklah… Part ini kacau balau, dan mungkin tidak sesuai harapan. Aku tahu itu. Okelah, tidak banyak kata~~^^
Sampai jumpa dipart 8 yang mungkin akan tambah aku galauin :p *PLAK